Berita Viral
Divonis Dokter Tak Bisa Sembuh, Gadis di Cirebon Meninggal, Kini Ibunya Nangis Gantikan Pakai Toga
Divobis tak bisa sembuh, gadis di Cirebon diam-diam tetap daftar wisuda, takdir berkata lain kini meninggal, sang ibu nangis gantikan pakai Toga.
Editor: Monalisa
TRIBUNTRENDS.COM - Divonis dokter tak akan bisa sembuh, seorang gadis di Cirebon meninggal dunia.
Pilunya sebelum meninggal dunia, gadis bernama Thasqia Alyana Putri ini sempat mendaftarkan diri untuk mengikuti wisuda di Universitas Gunung Jati, Sabtu (27/4/2024).
Namun takdir berkata lain, momen wisuda Thasqia Alyana Putri malah digantikan sang ibu, Ferra Herliana.
Baca juga: Sosok Anak Berbakti, Burhanuddin Meninggal Kecelakaan Jelang Wisuda di ITS Surabaya, Ayah Mewakili

Diketahui ibunda Thasqia memakai toga dan membawa bingkai foto putri tercintanya.
Ya, sebelum sempat diwisuda, Thasqia rupanya meninggal dunia pada 2 Februari 2024 lalu.
Kehadiran ibunda Thasqia sontak membuat wisudawan dan tamu undangan menitikkan air mata.
Bangga pada Putrinya
Saat ditemui awak media, Ferra dan keluarga mengaku sangat bangga atas pencapaian Thasqia dalam menyelesaikan pendidikannya.
Fera lantas menyebut, bahwa putrinya sosok yang patuh.
"Thasqia adalah anak yang baik, patuh, dan rajin," ujar Ferra, dikutip dari Tribun Jabar
Derita Gagal Ginjal dan Jantung
Menurut Ferra, semasa hidup putrinya tak peenah mengeluh sakit.
Tentu kondisi tersebut membuat dirinya dan keluarga terkejut. Apalagi saat mengetahui Thasqia didiagnosis menderita gagal ginjal dan jantung pada September 2023.
"Thasqia tidak pernah mengeluh, bahkan saat sakit."
"Dia tidak ingin merepotkan orangtuanya, terutama setelah kepergian ayahnya," ucapnya.

Kondisi Thasqia semakin memburuk saat dirawat di rumah sakit.
Dokter menyatakan bahwa Thasqia tidak dapat disembuhkan.
"Penyakitnya, gagal ginjal dan jantung.
Mulai dari September 2023, dia masuk ICU dan menjalani cuci darah."
"Dokter mengatakan bahwa Thasqia tidak akan sembuh.
Kami mencoba bertahan," tutur Ferra.
Baca juga: Ibu Rayakan Wisuda Anaknya yang Meninggal Dibunuh Sebulan Lalu, Pamer Foto Editan: Selamat Lulus Nak
Perjalanan sakit Thasqia semakin sulit, terutama saat kondisinya kembali memburuk akhir Januari 2024.
Akhirnya, pada 2 Februari 2024, Thasqia meninggal dunia.
"Walau tidak memberikan pesan khusus, dia berusaha mendaftar wisuda.
Bahkan saat sakit, dia membawa laptop ke rumah sakit untuk tetap bisa berpartisipasi," katanya.
Ferra mengungkapkan bahwa Thasqia bermimpi menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN).
Namun, takdir berkata lain. Sebelum bisa merayakan kelulusan bersama teman-temannya, Thasqia dipanggil oleh Sang Pencipta.
Sosok Thasqia di Mata Sahabat
Sosok Thasqia ini juga mendapat tempat tersendiri di hati rekan-rekannya.
Sahabat Thasqia, Wanu Tri Pradana, mengingat sahabatnya sebagai teman yang ceria dan periang.
Thasqia sering menjadi penguat dan penghibur bagi teman-temannya di kelas.
"Saya sangat dekat dengannya sejak awal kuliah. Dia selalu ceria dan periang, tidak pernah mengeluh."
"Dia selalu mendukung teman-temannya dan menyenangkan," ujar Wanu.
Anak Berpulang, Ortu Gantikan Naik Panggung saat Wisuda, Pesan Terakhir: Ma, Tugasku Sudah Selesai
Momen haru mewarnai prosesi wisuda Universitas Brawijaya (UB) periode 11.
Pada wisuda kali ini, ada dua wisudawan yang meninggal dunia karena sakit.
Suasana haru seketika menyeruak saat keluarga almarhum naik ke panggung untuk menggantikan prosesi penerimaan ijazah.
Sabtu (24/2/2024), ijazah keduanya diwakili keluarga dan sahabat di Gedung Samantha Krida.
Keduanya adalah almarhum Muhammad Rizki Rafiandhika SP dari Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian.
Baca juga: Ibu Rayakan Wisuda Anaknya yang Meninggal Dibunuh Sebulan Lalu, Pamer Foto Editan: Selamat Lulus Nak
Serta almarhum Prayoga Avrian Wardana SSos dari Program Studi Sosiologi FISIP.
Rafi, diwakili oleh kedua orang tuanya yaitu Ir Nunik Sri Andayani dan Ir Hadi Roseno MSc untuk menerima ijazah secara langsung dari Rektor UB Prof Widodom.
Rafi adalah mahasiswa angkatan 2014 melalui jalur tanpa tes atau Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNPTN).
Sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara, Rafi sangat dekat dengan ibunda.
Almarhum bahkan mendirikan kafe bersama teman-teman kuliahnya.
“Karena sambil bekerja, maka kuliahnya agak sedikit molor. Dan setelah selesai sidang skripsi, dia bilang maaf ya ma, tugasku sudah selesai,” tutur Ibunda sebagaimana dalam rilis humas UB, Sabtu (24/2/2024).
Ia meninggal pada 4 Februari 2023 karena penyakit autoimun.
“Sejak kecil tidak pernah sakit parah. Kejadiannya begitu cepat, empat hari dirawat di RS, lalu pulang dan berobat jalan, namun beberapa hari kemudian mengeluh sakit lagi hingga masuk ICU dan meninggal dunia,” ceritanya.
Baca juga: Wisuda Berakhir Duka, Sekeluarga Kecelakaan di Tol Medan-Tebing Tinggi, Ibu Tak Tahu Anaknya Tewas

Ia menyampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing skripsi Rafi, yakni Dr Rachman Hartono SP MP. Bahkan akan terus menjalin komunikasi dengan keluarga saat Rafi sakit.
Kakak Rafi, Nizar Rizki Firstyadhika yang juga turut hadir dalam wisuda ini menuturkan almarhum sosok yang bertanggung jawab, penyayang, dan perhatian dengan keluarga.
“Meskipun anak terakhir tetapi tidak pernah manja, justru sangat dewasa dalam menyikapi segalanya. Dia juga sangat sayang terhadap keponakan yang masih kecil-kecil, sering mengajak bermain. Bahkan disaat-saat terakhir hidupnya, dia tidak pernah mengeluh kesakitan dan merepotkan kami semua,” papar Nizar.
Sedang pengambilan ijazah Prayoga Avrian Wardana SSos diwakilkan oleh teman sesama wisudawan, yakni Wignaya Saraswati.
Sebab orangtua almarhum berhalangan hadir karena masalah kesehatan.
Almarhum Prayoga adalah mahasiswa UB angkatan 2015.
Almarhum berasal dari Banyuwangi dan diterima di Sosiologi FISIP UB lewat jalur SNMPTN.
Ia merupakan putra dari Dwi Jaya Hadi Utomo SH dan Dewi Darmayanti SH.
Yoga meninggal dunia pada 29 April 2023 karena sakit radang paru-paru.
emasa kuliah Ia juga pernah dirawat karena asam lambung.
Menurut Wignaya, Yoga di kesehariannya adalah sosok yg ceria, selalu menebar energi positif bagi orang-orang di sekitarnya, gigih, dan penuh semangat dalam meraih cita-cita.
Yoga anak yang sangat menyayangi keluarga dan orang-orang terdekatnya.
“Kami teman satu angkatan dan bersahabat dekat mulai proses skripsi hingga kelulusan,” kata Naya.
Sumber: Surya
Sakit Hati Ditinggal Suami, Wanita di Lubuklinggau Bakar Rumahnya yang Ternyata Sudah Dibeli Orang |
![]() |
---|
Viral Sosok Siswa Pamerkan Porsi Semangka 'Setipis Tisu' di MBG, Langsung Banjir Komentar |
![]() |
---|
Dari Antar Pesanan ke Maut: Kronologi Ojol Terlindas Rantis, Roda Besi Brimob Hentikan Napas Affan |
![]() |
---|
Roda Besi Brimob Renggut Nyawa Ojol, Teriakan Berubah Tangisan, Kapolri Tunduk Meminta Maaf |
![]() |
---|
Malam Mencekam di Jakarta, Ojol Terlindas Rantis Brimob saat Demo, Video Amatir Viral di Medsos |
![]() |
---|