Berita Viral
Pesan Minuman Tak Diberi Sedotan, Wanita Ini Ngamuk di Restoran, Paksa Manajer Berlutut Minta Maaf
Seorang wanita di Korea Selatan memaksa manajer kafe untuk berlutut dan meminta maaf karena pesanan pengiriman minumannya tidak termasuk sedotan.
Penulis: joisetiawan
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Seorang wanita memaksa seorang manajer kafe untuk berlutut dan meminta maaf karena pesanan pengiriman minumannya tidak termasuk sedotan.
Aksi wanita asal Korea Selatan itu telah memicu kemarahan di media sosial.
Insiden itu terjadi pada 4 April 2024 di Kota Siheung, Gyeonggi-do, menurut media lokal, seorang pelanggan wanita dikabarkan menelepon kafe untuk mengeluh bahwa tidak ada sedotan dalam pesanannya.
Manajer segera mengatur sedotan dan kue gratis untuk dikirim ke pelanggan sebagai permintaan maaf.
Tetapi pengiriman tertunda karena masalah alamat.
Baca juga: Pelanggan Minta Sisa Bebek Goreng Dibungkus, Malah Dimakan Pelayan, Bos Geram, Anak Buah Bonyok
Karena frustrasi menunggu lama, pelanggan langsung mendatangi kafe untuk bertemu manajer.
Dalam video rekaman CCTV yang beredar, wanita itu tampak beitu marah selama lebih dari lima menit.
Omelannya begitu keras sehingga orang yang lewat berhenti untuk menonton.
Dalam upaya untuk menenangkan pelanggan, manajer kafe datang dari belakang meja, dia meminta maaf dan bertanya bagaimana dia bisa menebus kesalahan.
Wanita yang marah itu menuntut manajer berlutut untuk meminta maaf.
Manajer pun menuruti permintaan sang pelanggan.

Dalam sebuah wawancara dengan SBS, manajer menangis menceritakan insiden yang dialaminya itu.
Dia mengatakan dia telah setuju untuk berlutut dalam upaya untuk menyelesaikan masalah ini dengan cepat, tetapi pelanggan terus memarahinya.
"Apakah ini sikap industri jasa? Anda sebaiknya menutup bisnis Anda.
Apakah Anda pikir Anda bisa bertahan di komunitas ini?" pelanggan itu mengomel dikutip TribunTrends, Minggu, (28/4/2024).
Baca juga: Kena Penipuan Online, Nenek Emosi, Pilih Balas Dendam Todong Pistol di Bank, Bawa Kabur Rp 8 Juta
Manajer mengatakan insiden itu berdampak besar pada kesehatannya.
Sebab, dia mengaku sampai menderita sakit kepala, pusing, muntah, dan sakit perut, dan takut berurusan dengan pelanggan.
Insiden itu kemudian dengan cepat viral di media sosial dan memicu kemarahan publik.
"Hanya untuk melupakan sedotan, apakah itu perlu? Saya benar-benar berpikir pelanggan memiliki masalah psikologis," kata seseorang warganet.
"Emosi ekstrem seperti itu menakutkan dan sulit dimengerti. Itu hanya sedotan yang hilang.
Mengapa dia tidak membuka tutupnya dan minum saja?" timpal warganet lain.
Kasus Lain: Pelanggan Minta Sisa Bebek Goreng Dibungkus, Malah Dimakan Pelayan, Bos Geram
Nasib pilu menimpa seorang pelayan restoran bebek goreng di pekanbaru, Riau.
Ia dihajar oleh bosnya yang geram dengan kelakuan korban.
Dari cerita kronologinya, pelanggan meminta pelayan membungkus sisa bebek goreng yang dipesannya.
Namun pelayan tersebut mengambil sepotong bebek goreng tersebut dan dimakan.
Baca juga: Dituduh Telat Bayar Gaji jadi Alasan Pengasuh Aniaya Anaknya, Suami Aghnia Punjabi Murka: Ada Bukti
Aksi bos restoran pukul pelayan menjadi berita viral.
Si pelayan dihajar karena makan sisa bebek goreng pelanggan.
Peristiwa yang terjadi di Pekanbaru, Riau itu pun viral di media sosial.
Berlanjut ke jalur hukum?
Pelayan restoran yang dihajar bosnya itu berinisial FD (21).
Ia melaporkan kepala koki tempatnya bekerja berinisial DK.
FD melaporkan DK ke polisi dengan tuduhan penganiayaan.
Dalam laporannya, FD mengaku dipukuli DK hingga mengalami memar.
Dilansir dari Kompas.com, peristiwa penganiayaan tersebut terjadi pada Kamis (28/3/2024), sekitar pukul 23.00 WIB.
Kala itu, ada seorang pelanggan yang meminta bebek miliknya yang tidak habis dimakan untuk dibungkus.
Namun, FD yang saat itu mengaku sangat lapar akhirnya mengambil sepotong bebek itu dan memakannya.
"Saat itu ada pelanggan yang minta dibungkus sisa bebek goreng," tutur FD saat diwawancarai wartawan di Pekanbaru, Senin (1/4/2024).

"Karena lapar setelah berbuka puasa, jadi saya makan sama kawan-kawan lima orang," tambahnya.
Beberapa saat kemudian, sisa bebek yang dibungkus itu pun diterima pelanggan.
Pelanggan itu pun memeriksa pesanannya dan melihat satu potong bebeknya hilang.
Dengan alasan tersebut, pelanggan pun melaporkan sepotong bebeknya yang hilang itu ke manajemen restoran.
Korban dan pekerja lainnya kemudian dikumpulkan untuk dimintai keterangan.
Ketika ditanya siapa yang mengambil, FD pun mengaku.
Saat itulah, DK langsung menendang FD.
"Saya juga dipukul sama ownernya. Kemudian, saya diminta ganti makanan sisa yang saya makan Rp 1,1 juta dengan jaminan KTP," kata FD.

Atas kejadian ini, FD bersama kuasa hukumnya, Afriadi Andika, melapor ke Polresta Pekanbaru.
"Sudah kami laporkan ke Polresta Pekanbaru dengan nomor LP/B/289/III/2024/SPKT/Polresta Pekanbaru/Polda Riau, 30 Maret kemarin," kata Afriadi, Senin.
Dia menyayangkan aksi pelaku main hakim sendiri terhadap kliennya.
Sementara, manajer restoran, Herty Ringo, saat dikonfirmasi terkait kejadian itu, menyebut akan memberikan penjelasan.
"Besok akan kami sampaikan terkait persoalan itu ya. Kami mengumpulkan informasi terlebih dahulu," kata Herty, Senin.
Kasatreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra, mengatakan, telah menerima laporan FD dan segera ditindaklanjuti.
Dia mengatakan, FD melaporkan kepala koki restoran atas dugaan penganiayaan.
"Sudah kami terima laporannya dan akan kami tindak lanjuti," ujar Bery saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan WhatsApp, Senin.
Sebelumnya, PS (28), dan GA (30) menjadi korban penganiayaan oleh dua orang warga negara asing (WNA) asal Belgia di Jalan Pantai Batu Bolong, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
Awalnya, kedua pelaku, berinisial IL (28) dan GK (27), mengira dua pria korbannya itu sedang berusaha merayu seorang wanita yang sedang mereka layani di restoran tersebut.
Padahal, kedua korban terlibat cekcok dengan turis wanita tersebut lantaran membayar pizza yang dipesannya dengan harga lebih murah.
"Motif pelaku karena salah paham pelaku yang membela wanita yang dikira digoda oleh korban," kata Kapolres Badung AKBP Teguh Priyo Wasono, Jumat (8/9/2023).
Teguh menuturkan, peristiwa penganiayaan tersebut bermula ketika seorang turis perempuan membeli satu potongan pizza di restoran tersebut seharga Rp 30 ribu, Rabu (6/9/2023) sekitar pukul 04.30 Wita.
Namun, perempuan yang tidak diketahui identitasnya itu hanya membayar Rp 10 ribu, sehingga terjadi cekcok dengan korban PS.
Saat bersamaan, tiba-tiba datang salah satu pelaku langsung melayangkan bogem mental ke arah wajah korban PS. Sementara, pelaku lainya juga ikut memukul korban GA hingga terjatuh.
"Akibat perbuatan pelaku, PS mengalami luka dan berdarah di bagian pipi kanan dan GA mengalami luka robek di hidung," kata dia.
Kedua korban kemudian melaporkan kasus ini ke kepolisian setempat. Alhasil, kedua WNA tersebut pun langsung ditangkap di lokasi kejadian.
Atas perbuatannya, kedua WNA itu dijerat Pasal 351 KUHP dengan ancaman dihukum penjara paling lama 2 tahun 8 bulan.
***
(TribunTrends/Jonisetiawan)
Sumber: TribunTrends.com
Dari Antar Pesanan ke Maut: Kronologi Ojol Terlindas Rantis, Roda Besi Brimob Hentikan Napas Affan |
![]() |
---|
Roda Besi Brimob Renggut Nyawa Ojol, Teriakan Berubah Tangisan, Kapolri Tunduk Meminta Maaf |
![]() |
---|
Malam Mencekam di Jakarta, Ojol Terlindas Rantis Brimob saat Demo, Video Amatir Viral di Medsos |
![]() |
---|
Bukan Orang Biasa, Gaji Salsa Erwina Disebut Selevel Anggota DPR RI, Viral Tantang Ahmad Sahroni |
![]() |
---|
Pekerjaan Sintya Cilla Bikin Denny Sumargo Syok, Rela Beli Minuman Mahal Demi Ketemu DJ Panda |
![]() |
---|