Berita Viral
Sosok Anak Berbakti, Burhanuddin Meninggal Kecelakaan Jelang Wisuda di ITS Surabaya, Ayah Mewakili
Malang nasib Muhammad Burhanuddin, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang meninggal jelang wisuda.
Editor: Galuh Palupi
TRIBUNTRENDS.COM - Malang nasib Muhammad Burhanuddin, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang meninggal jelang wisuda.
Muhammad Burhanuddin seharusnya diwisuda di ITS Surabaya pada Sabtu (20/4/2024).
Namun ia terpaksa diwakili oleh ayahnya lantaran tak mungkin lagi bisa datang.
Dengan mata yang berkaca-kaca, ayah Burhanudin menerima ijazah sarjana putranya.
Ketidakhadiran Burhanudin dalam prosesi wisuda itu bukan tanpa alasan.

Udin-sapaan akrabnya, meninggal dunia jelang momen wisuda.
Baca juga: Viral Mahasiswi Habiskan Dana Rp 14 Juta Demi Tampil Maksimal saat Wisuda, Kebayanya Saja Rp 5 Juta
Ia meninggal dunia akibat menabrak sebuah truk saat berkendara di sekitar Terminal Osowilangon perbatasan Surabaya-Gresik, Sabtu (30/3/2024) lalu.
Melansir TribunJatim.com, Muhammad Burhanudin lahir di Kediri, Jawa Timur pada 19 Juli 2002.
Ia merupakan lulusan SMA Negeri 2 Kediri tahun 2020.
Udin merupakan anak yang tekun dan berbakti kepada kedua orangtuanya, yakni pasangan Sudjoko dan Deni Puji Restanti.
Hal ini terlihat dalam keaktifannya selama berkuliah dengan mengikuti berbagai organisasi dan meraih juara dalam beberapa kompetisi.
Antara lain menjadi juara 3 Analisis Geoteknik Civil National Expo dan juara harapan 1 National Geotechnic Competition Civil Week 2023.
Dalam menuntaskan tugas akhirnya, Titis beserta kedua orangtuanya pun turut mendukung bungsu dari dua bersaudara tersebut dengan selalu memberikan semangat dan kasih sayang.
Titisari Haruming Tyas, yang mewakili adiknya untuk wisuda bercerita perjuangan Burhanudin untuk meraih gelar sarjana.

Titis-sapaan akrabnya, merasa bangga atas kerja keras adiknya agar bisa lulus dari ITS dalam kurun waktu 3,5 tahun saja.
Jerih payah serta pengorbanan yang telah dikeluarkan oleh mendiang Udin berhasil terbayarkan dengan gelar sarjana yang resmi disandangnya pada gelaran wisuda tersebut.
Baca juga: Ibu Rayakan Wisuda Anaknya yang Meninggal Dibunuh Sebulan Lalu, Pamer Foto Editan: Selamat Lulus Nak
"Yang saya salut dari dia itu orangnya nggak pernah mengeluh, selalu bersyukur," ungkap Titis bangga dengan kegigihan mendiang adiknya.
Udin berhasil menuntaskan tugas akhirnya dalam waktu yang singkat serta meraih predikat cum laude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,82.
"Jadi dia bener-bener pengen ngebanggain orangtuanya banget dan itu yang bikin orangtua saya bangga banget sama dia," ucapnya penuh haru.
Tak hanya keluarganya, rasa salut dan apresiasi kepada Udin juga diberikan dari teman-teman sampai dosen pembimbingnya.
Setiap minggunya, Udin selalu berusaha menghubungi dosen pembimbingnya agar tugas akhir yang digarapnya segera terselesaikan.

"Setelah dinyatakan lulus dan menunggu wisuda, almarhum juga udah sempat diterima kerja di Kawasan Industri Gresik," ungkap Titis yang hadir bersama suaminya mendampingi ayahandanya.
Dari perjuangan adiknya ini, Titis berpesan kepada seluruh mahasiswa yang sedang berjuang untuk lulus agar jangan pernah berputus asa.
Tidak lupa pula dirinya berpesan untuk selalu menjaga kesehatan dan keselamatan dalam berkendara agar terhindar dari kecelakaan yang tidak diinginkan.
"Tetap semangat, InsyaAllah pasti akan lulus pada waktu yang tepat," harap alumnus sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota ITS itu.
Kisah Serupa, Anak Berpulang, Ortu Gantikan Naik Panggung saat Wisuda
Peristiwa serupa juga terjadi di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.
Pada wisuda kali ini, ada dua wisudawan yang meninggal dunia karena sakit.
Suasana haru seketika menyeruak saat keluarga almarhum naik ke panggung untuk menggantikan prosesi penerimaan ijazah.
Sabtu (24/2/2024), ijazah keduanya diwakili keluarga dan sahabat di Gedung Samantha Krida.
Keduanya adalah almarhum Muhammad Rizki Rafiandhika SP dari Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian.
Baca juga: Ibu Rayakan Wisuda Anaknya yang Meninggal Dibunuh Sebulan Lalu, Pamer Foto Editan: Selamat Lulus Nak
Serta almarhum Prayoga Avrian Wardana SSos dari Program Studi Sosiologi FISIP.
Rafi, diwakili oleh kedua orang tuanya yaitu Ir Nunik Sri Andayani dan Ir Hadi Roseno MSc untuk menerima ijazah secara langsung dari Rektor UB Prof Widodom.
Rafi adalah mahasiswa angkatan 2014 melalui jalur tanpa tes atau Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNPTN).
Sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara, Rafi sangat dekat dengan ibunda.
Almarhum bahkan mendirikan kafe bersama teman-teman kuliahnya.
“Karena sambil bekerja, maka kuliahnya agak sedikit molor. Dan setelah selesai sidang skripsi, dia bilang maaf ya ma, tugasku sudah selesai,” tutur Ibunda sebagaimana dalam rilis humas UB, Sabtu (24/2/2024).
Ia meninggal pada 4 Februari 2023 karena penyakit autoimun.
“Sejak kecil tidak pernah sakit parah. Kejadiannya begitu cepat, empat hari dirawat di RS, lalu pulang dan berobat jalan, namun beberapa hari kemudian mengeluh sakit lagi hingga masuk ICU dan meninggal dunia,” ceritanya.
Baca juga: Wisuda Berakhir Duka, Sekeluarga Kecelakaan di Tol Medan-Tebing Tinggi, Ibu Tak Tahu Anaknya Tewas

Ia menyampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing skripsi Rafi, yakni Dr Rachman Hartono SP MP. Bahkan akan terus menjalin komunikasi dengan keluarga saat Rafi sakit.
Kakak Rafi, Nizar Rizki Firstyadhika yang juga turut hadir dalam wisuda ini menuturkan almarhum sosok yang bertanggung jawab, penyayang, dan perhatian dengan keluarga.
“Meskipun anak terakhir tetapi tidak pernah manja, justru sangat dewasa dalam menyikapi segalanya. Dia juga sangat sayang terhadap keponakan yang masih kecil-kecil, sering mengajak bermain. Bahkan disaat-saat terakhir hidupnya, dia tidak pernah mengeluh kesakitan dan merepotkan kami semua,” papar Nizar.
Sedang pengambilan ijazah Prayoga Avrian Wardana SSos diwakilkan oleh teman sesama wisudawan, yakni Wignaya Saraswati.
Sebab orangtua almarhum berhalangan hadir karena masalah kesehatan.
Almarhum Prayoga adalah mahasiswa UB angkatan 2015.
Almarhum berasal dari Banyuwangi dan diterima di Sosiologi FISIP UB lewat jalur SNMPTN.
Ia merupakan putra dari Dwi Jaya Hadi Utomo SH dan Dewi Darmayanti SH.
Yoga meninggal dunia pada 29 April 2023 karena sakit radang paru-paru.
emasa kuliah Ia juga pernah dirawat karena asam lambung.
Menurut Wignaya, Yoga di kesehariannya adalah sosok yg ceria, selalu menebar energi positif bagi orang-orang di sekitarnya, gigih, dan penuh semangat dalam meraih cita-cita.
Yoga anak yang sangat menyayangi keluarga dan orang-orang terdekatnya.
“Kami teman satu angkatan dan bersahabat dekat mulai proses skripsi hingga kelulusan,” kata Naya. (Tribun Trends/Bangka Pos)
Sumber: Bangka Pos
Jejak Karier Dokter Syahpri: Dari Konsultan Ginjal Berprestasi hingga Jadi Amukan Pasien RSUD Sekayu |
![]() |
---|
Kekerasan di Ruang Perawatan: dr Syahpri Polisikan Keluarga Pasien RSUD Sekayu, Tak Ada Maaf |
![]() |
---|
Dibentak, Dicaci, Dipaksa Lepas Masker, dr Syahpri Tunggu Ucapan Maaf Keluarga Pasien RSUD Sekayu |
![]() |
---|
Penyebab Keluarga Pasien Caci Maki Dokter RSUD Sekayu, Kecewa Soal Pelayanan, Bayar VIP Rasa BPJS |
![]() |
---|
Bule Traktir Warga Lombok Es Krim, Kaget Tagihan Rp 1 Juta, Tolak Bayar, Pedagang Ngamuk |
![]() |
---|