Breaking News:

Berita Viral

Wanita Kerja Jadi Perawat di Arab, Ikhlas Tak Mudik Tahun Ini: Libur Bisa Sebulan tapi Gaji Penuh

Kisah wanita kerja jadi perawat di Arab Saudi. Ikhlas tak mudik tahun ini. Jika dapat jatah libur bisa sebulan tapi dapat gaji penuh.

Penulis: Hanna Suli
Editor: Suli Hanna
mstar.com
Wanita kerja jadi perawat di Arab, tak bisa mudik tapi tak sedih, suasana tak kalah menyangkan 

TRIBUNTRENDS.COM - Meski identik dengan mudik, nyatanya tak semua orang bisa pulang kampung saat lebaran karena pekerjaan yang mengharuskan tetap bertugas di Hari Raya.

Seperti halnya wanita yang bekerja sebagai perawat di Arab Saudi ini.

Wanita bernama Norshafiqah Che Noh ini merupakan warga Malaysia yang tak bisa pulang ke kampung halamannya di Pasir Mas, Kelantan karena ada piket tugas.

Noh menyebut bahwa di kantornya, pegawai diperbolehkan pulang tiap 3-4 bulan sekali.

“Untuk mudik liburan, di sini diperbolehkan pulang tiga sampai empat bulan sekali.

Biasanya libur lebaran harus bergantian bersama pekerja Malaysia lainnya, saya kembali tahun lalu jadi kali ini saya kembali pada Idul Adha," paparnya seperti dikutip dari mstar.com pada Jumat (12/4/2024).

Baca juga: 5 Bulan Lalu Suami Meninggal, Bidan Cici Kini Pilu 2 Anak Wafat Waktu Mudik: Buat Apa Sisa Sendiri

Wanita kerja jadi perawat di Arab, tak bisa mudik tapi tak sedih, suasana tak kalah menyangkan
Wanita kerja jadi perawat di Arab, tak bisa mudik tapi tak sedih, suasana tak kalah menyangkan (mstar.com)

“Perayaan Idul Fitri di Arab Saudi sungguh meriah karena banyak warga Malaysia yang membawa keluarga untuk merayakan bersama selain acara open house,” ujarnya yang sudah tiga tahun tinggal di sana.

Selain itu, karyawan mempunyai kesempatan untuk mengambil cuti selama sebulan dan yang paling menarik adalah pada periode tersebut, gaji bulanan tetap berjalan seperti biasa.

“Alhamdullillah keluargaku sangat pengertian, karena katanya kalau aku liburan pasti menyenangkan.

Tahu tidak, liburnya sebulan tapi masih digaji seperti biasa.

Berbeda dengan di Malaysia yang libur pulangnya maksimal hanya lima hari dan itu pun jika disetujui,” ucapnya gembira.

Wanita lajang berusia 29 tahun ini mengutarakan keinginannya membawa ibunya menikmati suasana Raya di Arab Saudi.

Namun hal itu sulit dilakukan karena ibunya yang sudah tua dan lebih menyukai tradisi di tanah sendiri.

Sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, ia memilih merantau ke Arab karena peluang karir dan tunjangan pekerjaan yang menarik.

Baca juga: Perjuangan Alwi Mudik Jakarta-Temanggung Nebeng Kendaraan Orang, 23 Kali Oper, 2 Hari Baru Sampai

Wanita kerja jadi perawat di Arab, tak bisa mudik tapi tak sedih, suasana tak kalah menyangkan
Wanita kerja jadi perawat di Arab, tak bisa mudik tapi tak sedih, suasana tak kalah menyangkan (mstar.com)

“Sebelumnya saya bekerja di KPJ Damansara selama enam tahun.

Saya belajar tentang peluang kerja di Arab Saudi sambil melanjutkan studi Diploma Keperawatan di KPJ Nursing College Nilai di Negeri Sembilan.

Saat itu para dosen selalu membicarakan peluang kerja di Arab Saudi yang banyak manfaatnya.

Hal lain yang mendorong saya untuk bermigrasi adalah keterbatasan pekerjaan di Malaysia bagi perawat yang bekerja lebih banyak dari ruang lingkup penugasannya tapi bayarannya tidak seberapa,” ujarnya.

Tak hanya itu, keadaan keuangan membuatnya harus mempertimbangkan jika ingin memberikan uang belanja kepada orang tua.

Noh mengingat momen awal pertama kali menginjakkan kaki di Arab Saudi, itu adalah masa-masa sulit karena bahasa utamanya adalah Bahasa Arab.

“Saat pertama kali saya tiba, rasanya canggung dan rindu kampung halaman karena saya tidak mengenal siapa pun yang ada di sini.

Saya seorang introvert jadi malu untuk bertanya, lagipula saya tidak tahu bahasa Arab
bahkan hanya sebuah angka.

Baca juga: Sedih Tidak Bisa Mudik, Satu Keluarga Ini Pilih Datang ke Open House Jokowi: Buat Ngobatin Rindu

Wanita kerja jadi perawat di Arab, tak bisa mudik tapi tak sedih, suasana tak kalah menyangkan
Wanita kerja jadi perawat di Arab, tak bisa mudik tapi tak sedih, suasana tak kalah menyangkan (mstar.com)

Ketika saya ingin berbicara dengan orang-orang di sini, kalimat yang saya gunakan hanya 'mafi klin' yang artinya saya tidak mengerti.

Dan juga 'ana jadid' yang artinya aku baru,” ujarnya.

Noh lebih suka menggunakan bahasa Inggris dan isyarat tangan sebagai cara berkomunikasi.

Noh bekerja di Arab sejak Desember 2021.

“Banyak yang meledek orang Arab, tapi saya tertarik dengan orang Malaysia.

Namun sulit mencari orang Malaysia.

Lagipula, saya datang ke sini untuk bekerja dan sekedar bersantai," paparnya enteng.

(TribunTrends.com/ Suli Hanna)

Tags:
mudikArabperawatIdul FitrilebaranMalaysiapulang kampung
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved