FAKTA Ledakan Gudang Peluru TNI, Dugaan Penyebab, Awalnya Ditemukan Asap, 2 Robot Pemadam Dikerahkan
Kronologi gudang peluru milik TNI meledak, ini dugaan penyebab hingga damkar kerahkan 2 robot pemadam.
Editor: ninda iswara
TRIBUNTRENDS.COM - Berikut deretan fakta meledaknya Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya.
Gudang peluru di Desa Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat ini meledak dan terbakar pada Sabtu (30/3/2024).
Terkuak kronologi, dugaan penyebab, hingga kesaksian warga terkait meledaknya gudang peluru tersebut.
Kobaran api terlihat membumbung tinggi ketika Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya/Bekasi itu, terbakar.
Hingga membuat warga kaget dan sebagian masyarakat setempat mengungsi ke tempat lebih aman.
Baca juga: Gudang Peluru Meledak, Momen Buka Puasa Warga Buyar, Suryadi Lari Selamatkan: Pintu Rumah Terbuka
Sebanyak 86 jiwa yang rumahnya radius terdekat dari objek terbakar mengungsi ke rumah kepala desa Ciangsana, Bogor.
Meski begitu, Pangdam Jaya, Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan, memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Kronologi Kebakaran Gudang Peluru Kodam Jaya
Panglima Kodam Jaya menjelaskan, awalnya ditemukan indikasi adanya asap di Gudang bernomor enam pada pukul 18.05 WIB, Sabtu.
Anggota pun memprediksi akan terjadi ledakan, sehingga dilakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi dampak lebih besar.
"Anggota segera memberitahukan kepada piket untuk memberitahukan kepada masyarakat sekitar bahwa akan terjadi ledakan."
"Dan memang akhirnya terjadi ledakan di gudang nomor 6 Gudang Munisi Daerah Kodam Jaya ini," kata Mayjen TNI Mohamad Hasan
kepada wartawan, Sabtu.
Adapun isi amunisi yang ada di gudang nomor enam, di antaranya sudah berstatus kedaluwarsa.
Berdasarkan catatan, kata Hasan, jumlahnya mencapai 160 ribu amunisi dan bahan peledak berbagai jenis.
Warga Kaget, Dengar Suara Ledakan
Sementara itu, warga RT 01 RW 06 Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, saksi kejadian menceritakan kronologi kebakaran gudang peluru itu.
Menurutnya, suara ledakan dahsyat terdengar saat warga tengah asyik menikmati momen berbuka puasa.
Ledakan tersebut, membuat warga kaget dan berlari berhamburan untuk menyelamatkan diri dari rumah.
Suryadi, salah satu warga yang bermukim di wilayah dekat Gudmurah Jaya/Bekasi mengaku panik begitu melihat kobaran api.
Diketahui, rumahnya hanya berjarak kurang lebih satu kilo meter dari tempat kejadian.
"Pas bedug magrib, pas saya selesai buka puasa, pertama awalnya kecil. Terus saya keluar udah terang, akhirnya saya kabur," kata Suryadi.
Saat itu, Suryadi merasa benar-benar ketakutan.
Baca juga: Dapat Pesanan 50 Balon, Katimun Syok Tabung Gas Miliknya Meledak, Rumah Rusak Saya Terluka

Di kepalanya, hanya kepikiran anak istri yang harus segera diselamatkan.
"Panik banget, ramai banget di situ orang pada lari saya tinggalin juga pintu rumah masih kebuka," jelasnya.
Pada saat peristiwa terjadi, Suryadi menyebut sempat mendengar suara ledakan beruntun.
Ia langsung mengungsi sementara ke rumah ketua RW setempat.
"Ngungsi di tempat pak RW 06 kalau istri saya ke Ciangsana ke kakak saya, di rumah saya berlima sekeluarga," terangnya.
Lantas, Suryadi baru sempat kembali ke rumah sakira pukul 24.00 WIB, tetapi anggota keluarganya memilih tetap mengungsi.
Ia kembali ke rumahnya untuk mengecek keadaan tempat tinggalnya serta memastikan tak ada ledakan susulan.
"Saya pulang karena tadi pas kabur pintu belum saya kunci, saya pulang aja jadinya, anak istri gak mau pulang, masih takut," ungkapnya.
Penyebab Diduga Reaksi Kimia Amunisi Kedaluwarsa
Menurut Mayjen TNI M Hasan, lokasi tepat terjadinya ledakan dan kebakaran berasal dari gudang nomor 6.
Tempat tersebut, diketahui menyimpan amunisi kedaluwarsa.
"Kami menganalisa bahwa ini karena amunisi yang kedaluwarsa yang sudah dikembalikan," ungkap Pangdam Jaya.
Hasan menyebut, pihaknya sudah membuat surat untuk pemusnahan amunisi yang telah kedaluwarsa itu.
Ia menduga, ledakan berasal dari kondisi dan gesekan zat kimia yang labil pada amunisi-amunisi tersebut.
"Jadi kemungkinan adalah karena, seperti bahan peledak kan bahan kimia yang kemungkinan sangat labil, dan memang kita tidak pakai lagi. Jadi kemungkinan seperti itu."
"Dan di gudang itu tidak ada sistem listrik yang sebabkan dari luar. Kemungkinan dari materil dari amunisi itu sendiri yang bergesek menimbulkan asap ataupun ledakan," jelasnya.
Baca juga: Dikira Besi Tua, Pria Ini Tak Sengaja Gergaji Mortir, Keluar Asap Lalu Meledak, 1 Tewas 5 Orang Luka

Tak Ada Korban Jiwa
Lebih lanjut, Mohamad Hasan memastikan tidak ada korban jiwa pasca ledakan gudang peluru yang berlokasi di perbatasan Bekasi-Bogor.
"Tidak ada korban sampai saat ini, kami hanya menunggu redanya aman, tingkat amannya dari gudang ini untuk diamankan," kata Hasan, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube TribunJakarta Official, Minggu (31/3/2024).
Dalam keterangannya, Hasan memastikan sistem pergudangan amunisi di Gudmurah Jaya/Bekasi telah sesuai standar aman.
Di mana lokasinya berada di banker dan jauh dari radius permukiman warga.
Adapun dampak yang dirasakan warga atas kejadian ini hanya sebatas mendengar suara ledakan.
Meski begitu, ia tidak menapik ada beberapa material ledakan yang terpental dan masuk ke permukiman warga.
"Kami pastikan bahwa prosedur maupun sistem pengamanan di gudang ini sudah sedemikian rupa, akan aman."
"Walaupun mungkin tadi ada berita di media dan lain-lain, selongsong yang sampai ke perumahan memang mungkin horizontal vertikal ke atas dan sampai di suatu tempat," jelas Hasan.
Damkar Pakai 2 Robot Pemadam Kebakaran
Untuk mengatasi terbakarnya gudang peluru Kodam Jaya itu, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menerjunkan 16 unit kendaraan dan alat pemadam.
Kadis Gulkarmat DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, mengatakan 2 dari 16 unit kendaraan dan alat pemadam yang diturunkam merupakan robotik.
Kedua robotik tersebut, sudah diturunkan ke titik lokasi kebakaran.
"Malam ini (Sabtu malam) kita mengerahkan sejumlah 16 unit dengan dua unit robotik ditambah unit unit pompa kemudian ditambah dengan Bogor dan Bekasi sekitar 8 unit jadi penambahan," ucap Satriadi kepada awak media di lokasi.

Menurut Satriadi, dua unit robotik tersebut bakal difokuskan kepada titik gudang yang masih mengalami kebakaran.
Khususnya, titik yang diduga menjadi sumber ledakan.
"Kalau yang terdampak kita fokus mainkan dua robotik, dua robotik kita fokus ke sana. Kita mengerahkan hampir sebanyak 60 orang personel," ucapnya.
"Kalau gudangnya berapa Ini kita mau masuk ke dalam, saya belum tahu kondisi gudang seperti apa tapi ada satu lokasi yang ledakannya, di situlah lokasi yang sedang kita konsentrasi kan," lanjut Satriadi.
Selain itu, ia mengatakan pihaknya fokus menjaga beberapa titik gudang yang tak terdampak kebakaran untuk mengantisipasi penyebaran.
"Kalau yang tidak ada dampak panasnya, hanya pendinginan saja. Jangan sampai merambat ke gudang gudang yang lain," jelasnya.
Sumber: Tribunnews.com
Lautan Manusia di Alun-alun Klaten, Malam Puncak Dihibur Tipe-X dan Bupati Hamenang Ikut Nyanyi |
![]() |
---|
4 Wilayah Paling Tinggi Angka Kejahatan di NTB, Nomor 2 Bima Melebihi Lombok Tengah dan Lombok Barat |
![]() |
---|
5 Daerah Biaya Hidup Termurah di Jawa Tengah, Cocok untuk Masa Pensiun, Purworejo di Bawah 1 Juta |
![]() |
---|
Top 5 Daerah Paling Sedikit Pengangguran di Jawa Tengah, Juaranya Kota Tembakau, Disusul Wonogiri |
![]() |
---|
Lebih dari 1000 Kasus Kriminal Setahun, Ini 4 Wilayah Kejahatan Tertinggi di Sulut, Nomor 2 Bitung |
![]() |
---|