Breaking News:

Berita Viral

Hendak Melahirkan, Ibu di Sulbar Harus Ditandu 13 KM ke Puskesmas, Jalan Rusak Jadi Penyebab

Kisah perjuangan seorang ibu yang harus ditandu sejauh 13 kilometer demi bisa melahirkan di Puskesmas Mambi, Sulawesi Barat.

Editor: jonisetiawan
ist
Ibu hamil asal Desa Pamoseang, Kecamatan Mambi, Sulawesi Barat ditandu warga menuju Puskesmas sejauh 13 kilometer. 

TRIBUNTRENDS.COM - Kisah perjuangan seorang ibu yang harus ditandu sejauh 13 kilometer demi bisa melahirkan di Puskesmas Mambi, Sulawesi Barat.

Ibu yang tinggal di Dusun Subaho Desa, Pamoseang, Kecamatan Mambi itu harus ditandu sejauh 13 kilometer karena akses jalan yang buruk.

Tak hanya sang ibu, warga sekitar juga kerap mengeluhkan situasi yang sulit tersebut.

Karena jalan yang rusak, mobil ambulans pun tidak dapat melintas.

Baca juga: Ambulans Berlogo Partai Tabrak 5 Motor, Bukannya Berhenti Malah Kabur, Warga Ngamuk Lempari Batu

Kali ini, perjuangan Muliana, seorang ibu hamil tua, menjadi sorotan ketika ia terpaksa harus ditandu hingga mencapai daerah yang dapat dilalui kendaraan roda empat untuk mencapai Puskesmas.

Hal ini bukanlah kejadian pertama, menurut Ahmad, seorang warga setempat.

"Tiap kali ada warga yang menuju ke Puskesmas di wilayah itu, mereka selalu harus ditandu," ungkap Ahmad, memberikan gambaran tentang kondisi yang sudah menjadi tontonan yang menyedihkan bagi warga setempat.

Ahmad menjelaskan bahwa kondisi akses jalan yang buruk telah mengakibatkan penderitaan berulang kali bagi warga yang sakit atau membutuhkan perawatan medis darurat.

Proses penanduan hingga ke daerah yang dapat dilalui kendaraan roda empat, seperti di Talippuki, telah menjadi rutinitas yang menyedihkan bagi warga di wilayah tersebut.

Ibu hamil asal Desa Pamoseang, Kecamatan Mambi, ditandu warga menuju Puskesmas.
Ibu hamil asal Desa Pamoseang, Kecamatan Mambi, ditandu warga menuju Puskesmas.

Sudah bertahun-tahun akes jalan menuju Desa Pamoseang dan juga desa-desa di sekitar tak kunjung mendapatkan perhatian pemerintah.

Padahal kata Ahmad, jalan tersebut merupakan akses satu satunya bagi ratusan hingga ribuan warga yang berada di beberapa desa di wilayah tersebut.

“Sebagai masyarakat tentu kita berharap pemerataan pembangunan terutama akses jalan, bukan hanya sampai pada bualan-bualan retorika , akan tetapi terimplementasi pada seluruh lapisan masyarakat utamanya kami yang ada di pinggiran Kabupaten Mamasa," pungkasnya.

Kisah Lain: Polisi di Riau Tandu Wanita Melahirkan Sejauh 3 Km Gegara Tak Ada Ambulans

Banjir pujian, seorang polisi berpangkat Brigadir Kepala (Bripka) di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau menggotong seorang wanita usai melahirkan sejauh tiga kilometer.

Adapun polisi tersebut diketahui bernama Bripka Heru Susanto, seorang Bhabinkamtibmas di Polsek Mandah, Riau.

Bripka Heru Susanto merasa kasihan melihat sang suami yang harus menggendong istrinya seorang diri.

Ia kemudian memutuskan untuk menandu seorang wanita untuk pulang ke rumahnya setelah menjalani persalinan menggunakan bahan darurat berupa kayu dan sarung dikarenakan tak ada ambulans ataupun kendaraan roda empat di desanya.

Aksi heroik Bripka Heru Susanto itu menuai pujian dari warganet.

Baca juga: Baru Melahirkan, Wanita Syok Suami Selingkuh dengan Mertua, Ibu Tega Rampas Rumah, Begini Ending-nya

Aksi Heroik Polisi di Riau Tandu Ibu Melahirkan Berjalan 3 Km karena Tak Ada Ambulans.
Aksi Heroik Polisi di Riau Tandu Ibu Melahirkan Berjalan 3 Km karena Tak Ada Ambulans.

Dalam video yang dibagikan akun Instagram @undercover.id, memperlihatkan seorang anggota polisi menggotong warga yang ditandu dengan kayu dan sarung seadanya.

Terdengar perekam mengungkap anggota polisi yang membantu tersebut merupakan seorang polisi Bhabinkamtibmas.

Ia bertugas di Polsek Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.

Ternyata anggota polisi tersebut hendak menandu seorang ibu melahirkan bernama Rosmini.

Mulanya Rosmini ibu yang baru melahirkan itu digendong suaminya seorang diri.

Karena merasa kasihan, Bripka Heru Susanto berinisiatif membantu Rosmini dan suaminya tersebut.

Bripka Heru Susanto menggotong menggunakan tandu darurat yang dibuat kayu dan sarung.

Dalam keterangan disebutkan aksi menandu itu dilakukan karena di wilayah tersebut tidak ada ambulans maupun kendaraan roda empat.

Setelah berjalan sejauh 3 kilometer, Bripka Heru berhasil mengantar ibu melahirkan tersebut ke rumahnya dengan selamat.

Secara terpisah dalam video lainnya, Bripka Heru Susanto mengungkap aksinya itu dia lakukan semata untuk membantu dan melayani masyarakat.

Ia mengungkap dirinya berinisiatif menandu karena di kampung ibu melahirkan tersebut tak ada kendaraan roda empat.

Bripka Heru juga menjelaskan mulanya dirinya bertugas melakukan patroli dalam rangka menertibkan Pemilu 2024 di daerahnya.

Namun, di saat melakukan kegiatan dirinya melihat seorang warga menggotong ibu bersalin.

Karena kasihan ia pun mengambil sikap membantu ibu melahirkan tersebut mengingat di desanya tak ada kendaraan roda empat.

Ia mengaku bersyukur, dirinya bisa membantu mengantarkan ibu melahirkan tersebut ke rumahnya dengan selamat beserta bayinya.

Kini, aksi heroik anggota polisi Bripka Heru Susanto itu viral dan mendapatkan pujian dari warganet.

Ada juga warganet yang mempertanyakan fasilitas aparat desa terkait.

Baca juga: PANIK Puskesmas Tutup, Warga Prabumulih Terpaksa Melahirkan di Mobil, Kami Gedor-gedor Semalam

Berikut beragam komentar warganet.

“Dana desa kn ada kenapa kepala desa tidak beli ambulan aj y utk warga nya”

“Patroli atau ambulance di mana ya?”

“Keren nih pak pol layak dapet penghargaan”

“Masih ada yang seragam ini yang baik ,semoga nanti Allah lapangkan semua kesulitan bapak, sehat selalu orang baik”

“Semoga setiap langkah membawa berkah pak”

“Masya Allah, panjang umur kebaikanmu Bapak,” tulis beragam komentar warganet.

***

(TribunTrends/TribunSulbar)

Tags:
Sulawesi BaratmelahirkanPuskesmasjalan rusak
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved