Breaking News:

Wujud Toleransi, Umat Kristiani Masak Bareng di Gereja, Siapkan Buka Puasa untuk Korban Banjir Kudus

Momen ibu-ibu kristiani masak bersama di Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Tanjung Karang Kudus untuk menu buka puasa korban banjir di Kudus.

Editor: jonisetiawan
TribunJateng
Seorang wanita paruh baya pengungsi banjir saat menunaikan salat subuh di pengungsian GKMI Tanjung Karang Kabupaten Kudus. 

TRIBUNTRENDS.COM - Momen ibu-ibu non muslim masak bersama untuk menu buka puasa korban banjir di Kudus.

Diketahui, masyarakat di Kabupaten Kudus mendapat cobaan di bulan Ramadan ini, sebab banjir melanda di wilayah tersebut.

Tak sedikit dari masyarakat bertahan di rumah dan ada yang harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Di Kabupaten Kudus ada beberapa posko pengungsian yang disediakan, salah satunya di Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Tanjung Karang Kudus.

Baca juga: Muslim Wajib Tahu, Ini 8 Keutamaan Baca Al-Quran saat Ramadhan, Lengkap Doa Setelah Sholat Tahajud

Di GKMI Tanjung Karang Kudus, saat ini terdapat 89 pengungsi banjir dari sekitaran Desa Tanjung Karang, Kecamatan Jati.

Dari total pengungsi, disebutkan oleh Pendeta GKMI Tanjung Karang, Hendra Wijaya bahwa mayoritas beragama muslim yakni berjumlah sekitar 60-an orang, dan sisanya merupakan non muslim serta jemaat gereja yang terdampak banjir.

Selama rumah-rumah warga masih terendam banjir, pengungsi muslim menjalankan ibadah puasa di tempat pengungsian.

Beragam kebutuhan dan sarana prasarana penunjang ibadah puasa disediakan oleh pihak pengungsian.

"Kalau untuk sahur, kami sudah menyediakan dapur dan bahan makanan. 

Jadi warga yang mau sahur tinggal mengolah, untuk buka puasa kami siapkan ada ibu-ibu gereja yang memasak bersama," ujar Pendeta Hendra Jaya, Sabtu, (16/3/2024).

pengungsi banjir menunaikan salat subuh di pengungsian GKMI Tanjung Karang Kabupaten Kudus.
Seorang wanita paruh baya pengungsi banjir saat menunaikan salat subuh di pengungsian GKMI Tanjung Karang Kabupaten Kudus.

Sedangkan untuk pengungsi non muslim ataupun ibu hamil, juga disediakan makan pagi dan siang agar kesehatan tetap terjaga.

Pendeta Hendra Jaya, menambahkan bahwa gereja ini sudah bertahun-tahun menjadi tempat pengungsi bagi warga sekitar terdampak banjir.

Baca juga: Nasib Mantan Ratu Kecantikan Pilu Pernikahan Kandas, Pensiun dari Dunia Model, Kini Aktif di Gereja

Untuk tahun ini, pengungsian dibuka kembali pada hari Jumat kemarin, lantaran debit air banjir di pemukiman terus meningkat.

"Hari Jum'at kemarin kami buka, sebelumnya kami sempat memantau dan debit air mulai meningkat kami buka gereja untuk pengungsi masyarakat. 

Mulai itu para warga berdatangan satu persatu," tambahnya.

Umat Katolik Salatiga Bagi Takjil Gratis Selama Ramadan, Rutin Sejak 2015

Di lain sisi, Ramadan identik dengan takjil.

Bagi-bagi takjil merupakan merupakan salah satu kegiatan yang dapat memberi manfaat pada sesama.

Terutama pada pengguna jalan yang tidak sempat berbuka puasa bersama keluarga.

Seperti yang dilakukan puluhan pemuda Gereja Katolik Santo Paulus Miki di Salatiga ini.

Mereka membagikan takjil kepada pengguna jalan yang menjalankan ibadah puasa

Kegiatan itu dilakukan rutin selama Ramadan menjelang azan magrib dan bertempat di depan Gereja Katolik Santo Paulus Miki.

Baca juga: Apa Arti Takjil Istilah Viral TikTok? Sering Muncul saat Ramadan, Ternyata Berasal dari Bahasa Arab

Setiap Ramadhan sejak 2015, mereka selalu berbagi takjil kepada umat Islam yang berpuasa.

Awalnya, puluhan jemaat muda-mudi menyiapkan takjil di depan gereja.

Kemudian setiap ada pengendara yang lewat, mereka menawarkan takjil tersebut untuk santapan berbuka puasa.

Koordinator kegiatan Ifo Herdita mengatakan, kegiatan berbagi takjil dilakukan selama 26 hari di bulan Ramadhan menjelang azan maghrib.

"Setiap harinya ada 100 takjil gratis dibagikan oleh pemuda gereja tersebut. 

Harapannya kegiatan bagi takjil ini untuk memupuk tali persaudaraan dan rasa toleransi antar umat beragama di Kota Salatiga," ujarnya, Rabu (13/3/2024).

"Hal ini kami lakukan juga bersamaan dengan puasa pra-paskah, untuk menyambut paskah" kata dia.

Jemaah Gereja Santo Paulus Miki Salatiga membagikan takjil untuk umat muslim yang berpuasa
Jemaah Gereja Santo Paulus Miki Salatiga membagikan takjil untuk umat muslim yang berpuasa

Ifo mengatakan, takjil gratis ini merupakan sumbangan dari umat Katolik dan patungan dari Orang Muda Katolik (OMK).

"Kalau di Katolik itu ada pantang dan puasa sehingga dari uang penyisihan uang dari pantang dan puasa itu kami sisihkan untuk dibelikan takjil ini," jelasnya.

Baca juga: TAK Cerminkan Kehidupan Glamor, Atta Halilintar Ternyata Suka Buka Puasa Pakai Takjil Sederhana

Seorang warga muslim yang menerima takjil dari jemaah Gereja Santo Paulus Miki, Akbar, mengatakan, dirinya senang dengan kegiatan bagi-bagi takjil ini.

"Di Salatiga ini kan toleransinya memang tinggi, ini juga bagian dari kehidupan yang rukun antarumat beragama," ujarnya.

"Ini dari umat non-muslim yang bagi-bagi takjil gratis, jadi inilah Indonesia, kerukunan itu yang utama. 

Ini sebagai wujud Kota Salatiga yang toleran. Bagi-bagi takjil dari umat lain, bukan menjadi masalah," kata Akbar.

***

(TribunTrends/TribunJateng)

Sumber: Tribun Jateng
Tags:
gerejabuka puasaKudusbanjir
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved