Doa Setelah Sholat Tahajud
Tak Hanya Puasa, Ini 7 Ibadah Berlimpah Pahala di Bulan Ramadhan, Lengkap Doa Setelah Sholat Tahajud
Berikut ini 7 ibadah yang dianjurkan di bulan Ramadhan, ganjarannya pahala berlimpah.
Penulis: Apriantiara Rahmawati Susma
Editor: Apriantiara Rahmawati Susma
TRIBUNTRENDS.COM - Bulan Ramadhan jadi salah satu bulan yang istimewa bagi umat Muslim.
Umat Muslim dianjurkan untuk berlomba-lomba mendapat pahala di bulan Ramadhan.
Di bulan Ramadhan, jangan sia-siakan kesempatan untuk menjadi Muslim yang baik.
Pasalnya, Allah SWT akan memberikan berkah dan pahala berlimpah bagi mereka yang senantiasa beribadah.
Selain puasa, ada beberapa ibadah di bulan Ramadhan yang bisa jadi ladang pahala.
Berikut ini 7 ibadah yang dianjurkan di bulan Ramadhan, ganjarannya pahala berlimpah.
Lengkap dengan doa setelah sholat tahajud agar selalu diberi keberkahan oleh Allah SWT.
Baca juga: Pahala Berlimpah, Lakukan 18 Amalan Sunah Ini di Bulan Ramadhan, Lengkap Doa Setelah Sholat Tahajud
1. Salat Berjamaah

Ada baiknya umat Muslim tak menyia-nyiakan kesempatan untuk sholat berjamaah.
Salat berjamaah menjadi ibadah yang memiliki keutamaan besar, terutama di bulan Ramadhan, bahkan bagi yang rutin mengamalkannya, niscaya akan mendapatkan pahala yang dilipatgandakan oleh Allah SWT. Hal itu telah disabdakan oleh Rasulullah SAW, yang berbunyi:
“Segala amal kebajikan anak Adam di bulan Ramadhan dilipatgandakan pahalanya dengan 10 hingga 700 kali lipat.” (HR. Muslim)
Amalan dalam salat jamaah ini lebih utama dibandingkan dengan salat sendirian. Bahkan, semakin banyak makmumnya (peserta salat), maka keutamaannya akan semakin dilipatgandakan pula. Sebagaimana yang telah dikatakan oleh Rasulullah SAW, yang berbunyi:
“Salat berjamaah lebih utama dibandingkan salat sendirian dengan 27 kali derajat” (HR Bukhari dan Muslim)
2. Tadarus Al-Quran
Salah satu ibadah di bulan Ramadhan yang bisa jadi ladang pahala adalah tadarus Al-Quran.
Kamu bisa mengikuti kegiatan tadarus Al-Quran baik di masjid, mushola, atau rumah.
Sebagaimana dengan bulan Ramadhan yang penuh dengan keberkahan, maka kita wajib membaca Al-Quran sesuai dengan firman Allah, yakni:
“…Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran…” (QS. Al-Baqarah: 185)
Bahkan, orang yang mengajarkan mengaji saja akan mendapatkan ridha dan pahala yang dilipatgandakan oleh Allah SWT. Hal itu telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya:
“Sebaik-baik kamu, adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya kepada orang lain.”
3. Salat Tarawih
Salat tarawih adalah salat malam yang hanya dilakukan ketika bulan Ramadhan saja. Dalam melaksanakan salat tarawih ini, dianjurkan untuk berjamaah di masjid. Salat ini sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Tsa’labah bin Abdil Malik Al-Quradzi pernah bercerita bahwa suatu malam di bulan Ramadhan, Rasulullah SAW keluar rumah, lalu menyaksikan orang-orang tengah melaksanakan salat di ujung masjid.
Kemudian, Beliau bertanya, “Sedang apa mereka?”
Seseorang lalu menjawab, “Ya Rasulullah, mereka itu orang-orang yang belum banyak menghafalkan Al-Quran, sedangkan Ubay bin Ka’ab, seorang Qari, maka mereka salat dan bermakmum kepadanya.”
Rasulullah SAW kemudian menanggapi, “Sungguh, mereka telah berbuat kebajikan”
Perlu diketahui, setiap malam mulai dari malam ke-1 hingga ke-30 bulan Ramadhan, salat tarawihnya akan selalu mendapatkan pahala dari Allah SWT. Mulai dari pengampunan dosa dan dosa orang tuanya, akan dibangkitkan pada hari kiamat dengan wajah bercahaya, meninggikan derajat manusia di surga Firdaus, mengangkat siksa kubur, hingga melimpahkan kemudahan untuk melewati Shirath al-Mustaqim di akhirat kelak.
4. Salat Tahajud
Tahajud adalah salat yang dikerjakan pada malam hari. Waktu salatnya adalah setelah salat Isya hingga terbit fajar. Namun, ada juga yang berkata bahwa salat tahajud akan lebih baik dilaksanakan di seperempat malam.
Meskipun salat tahajud adalah salat sunnah, tetapi Allah SWT selalu memberikan ganjaran kepada mereka yang melaksanakan dan akan mengabulkan setiap permintaannya. Allah SWT berfirman bahwa:
“Dan pada sebagian malam hari, salat Tahajud-lah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji” (QS. al-Isra: 79).
5. I’tikaf
Menurut bahasa, i’tikaf berarti ‘bertempat tinggal’. Sehingga dapat dikatakan bahwa i’tikaf adalah bertempat tinggal di masjid dengan tujuan tertentu. Tujuan tertentu ini harus merupakan hal-hal yang baik, misalnya berdzikir, salat, hingga membaca Al-Quran.
Ibadah ini memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah orang yang melakukan i’tikaf maka dirinya akan mudah dalam mendirikan salat fardhu secara berlanjut dan berjamaah. Selain itu, i’tikaf juga membantu kita untuk menjadi pribadi yang khusyu’ ketika menjalankan salat.
Secara tidak langsung, i’tikaf dapat membantu dan memudahkan kita untuk berada di shaf pertama ketika hendak salat berjamaah. Perlu diketahui bahwa shaf pertama itu akan mendapatkan banyak kebaikan dan pahala dari Allah SWT.
I’tikaf juga berguna untuk mendidik jiwa manusia supaya dapat terbiasa untuk sabar ketika menjalankan amal saleh.
6. Memperbanyak Sedekah
Sedekah adalah memberikan bantuan secara lahir dan batin kepada orang-orang yang membutuhkan. Rasulullah SAW pernah bersabda mengenai amalan sedekah, yakni:
““Setiap anggota tubuh manusia memiliki keharusan sedekah pada setiap harinya. Yaitu seperti mendamaikan dua orang yang berselisih adalah sedekah. Menolong orang yang naik kendaraan atau menolong mengangkatkan barangnya ke atas kendaraan, itu juga termasuk sedekah. Ucapan atau tutur kata yang baik adalah sedekah. Setiap langkah yang kamu ayunkan untuk menunaikan sholat adalah sedekah. Menyingkirkan sesuatu yang membahayakan di jalanan umum adalah sedekah.” (HR Muslim).
Maka dari itu, kita diharuskan untuk bersedekah kepada fakir miskin terutama ketika bulan Ramadhan. Ada banyak keutamaan bersedekah ketika bulan Ramadhan. Diriwayatkan oleh at-Tarmidzi dari Anas, bahwa Rasulullah bersabda “Seutama-utamanya sedekah adalah sedekah di bulan Ramadhan”
7. Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seluruh umat muslim ketika bulan Ramadhan. Zakat fitrah ini nantinya diberikan kepada orang-orang yang berhak menerima zakat (mustahiq), untuk mensucikan diri, dan menambal kekurangan-kekurangan yang mungkin terjadi ketika tengah menjalankan puasa.
Dikutip dari Gramedia.com, dinamakan zakat fitrah adalah karena diberikan setelah puasa Ramadhan selesia. Hukum menjalankan zakat fitrah ini adalah wajib, sebagaimana dengan firmanNya, yakni:
“Dan mereka yang mengeluarkan zakat” (QS. Al-Baqarah: 11)
Doa Setelah Sholat Tahajud

Baca juga: Panen Cuan! Ini 6 Ide Usaha di Bulan Ramadhan, Baca Doa Setelah Sholat Tahajud Agar Rezeki Lancar
Umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan sholat tahajud pada sepertiga malam.
Setelah itu, jangan lupa memanjatkan doa setelah sholat tahajud agar diberi kemudahan oleh Allah SWT dalam segala urusan.
اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْححَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِييُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
Allahumma rabbana lakal hamdu anta qayyimus samawati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samawati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu anta nurus samawati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa‘dukal haq. Wa liqa’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan naru haq. Wan nabiyyuna haq. Wa Muhammadun shallallahu ‘alaihi wasallama haq. Was sa‘atu haq.
Allahumma laka aslamtu. Wa bika amantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khashamtu. Wa ilaika hakamtu. Fagfirli ma qaddamtu, wa ma akhkhartu, wa ma asrartu, wa ma a‘lantu, wa ma anta a‘lamu bihi minni. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. La ilaha illa anta. Wa la haula, wa la quwwata illa billah.
Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya.
Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian.
Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar.
Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku.
Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku.
Engkau Yang Mahaterdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.” (HR Bukhari dan Muslim)
(TribunTrends/Tiara)