Breaking News:

Berita Viral

Modal Rp500 Juta tapi Anak Gagal Pileg 2024, Kades di Tangerang Pecat 21 Ketua RT & 6 RW: Buat Apa?

Nasib 21 ketua RT dan 6 ketua RW dipecat karena kades di Tangerang sakit hati anak gagal Pileg 2024, padahal sudah modal Rp500 juta.

Editor: Suli Hanna
YouTube Kompas TV Sukabumi
Nasib 21 RT dan 6 RW dipecat karena kades sakit hati anak gagal di Pileg 

TRIBUNTRENDS.COM - Nasib 21 ketua RT dan 6 ketua RW kini dipecat oleh kades di Tangerang yang sakit hati.

Sudah modal Rp500 juta tapi anaknya gagal dalam Pileg 2024.

Alhasil 21 ketua RT dan 6 ketua RW dianggap tak sepaham dengan Kepala Desa dan dipecat.

Kepala Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Banten memecat 21 Ketua RT dan 6 Ketua RW diduga karena sang anak kalah dalam pemilihan legisatif 2024.

Diketahui, anak Kades Wanakerta ini bertarung merebut kursi di DPRD Kabupaten Tangerang pada pemilu 2024.

Hal ini disampaikan salah seorang Ketua RW 01 Pasar Rebo, Subroto yang mengaku Kades itu meminta Ketua RT dan Ketua RW yang berada di wilayahnya untuk mendukung anaknya maju pada pemilihan calon legislatif.

Baca juga: Beda Pilihan Politik, Kades Wanita Ini Pecat Kader Posyandu Gegara Tak Pilih Suaminya di Pemilu 2024

Subroto (kanan) salah satu ketua RT yang diberhentikan Kepala Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Banten diduga karena sang anak kalah dalam pemilihan legisatif 2024.
Subroto (kanan) salah satu ketua RT yang diberhentikan Kepala Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Banten diduga karena sang anak kalah dalam pemilihan legisatif 2024. (Youtube Kompas TV)

Tak hanya sebatas dukungan, Ketua RT dan RW ini diminta untuk mengajak warga untuk memilih anak Kades Wanakerta pada saat pencoblosan.

Namun, anak dari kepala desa mendapatkan suara sedikit.

Imbas dari kekalahan itu, Kades Wanakerta memberhentikan 21 Ketua RT dan 6 RW secara sepihak.

"Dari awal memang udah ancaman mau diberhentikan, dampaknya setelah pileg hasil suaranya tidak memuaskan, dampaknya sebanyak 21 RT dan 6 RW dipecat semua," jelas Subroto, dilansir Youtube Kompas TV, Sabtu (9/3/2024).

Sementera Kades Wanakerta, Tumpang Siagian membenarkan hal itu.

Tumpang mengatakan sebelum pemilu dirinya memanggil para ketua RT dan RW untuk mendata warga yang mempunya hak pilih.

Baca juga: Caleg 22 Tahun Diprediksi Lolos DPRD OKU Timur, Anak Kades, Punya Profesi Mentereng, Ini Sosoknya

Ketua RT dan RW diberhentikan Kades di Tangerang.
Ketua RT dan RW diberhentikan Kades di Tangerang. (via TribunSumsel)

Saat itu dirinya memberikan uang kepada sejumlah RT dan RW untuk diberikan kepada warga agar memilih anaknya sebagai caleg.

Adapun uang yang telah dikeluarkan Tumpang kepada Ketua RT dan RW sebesar Rp500 juta.

Namun alih-alih uang yang diberikan tersebut tak disampaikan Ketua RT dan RW ke warga, sehingga dirinya pun marah.

"Ketika itu ada 15 ribu hak pilih yang saya bayar untuk memilih anak saya, Rp50 ribu per amplop, tapi dari 15 ribu orang itu saya tutup menjadi 10 ribu orang berarti Rp500 juta, tapi kenapa uang yang dari saya kasihkan kenapa tidak dikasihkan ke warga saya, ada beberapa RT yang menyalahi aturan," klaimnya.

Kendati begitu, Tumpang akhirnya memecat 12 Ketua RT dan 3 Ketua RW di desanya.

"Kalau ketua RT dan RW tidak sepaham dengan Kepala Desa buat apa, kalau gak salah yang saya berhentikan RT 12 dan RW nya 3," pungkasnya.*)

Janji Kades Belani Tak Ambil Gaji Selama Menjabat, akan Disumbangkan, Kerja Bakti & Makan Bersama

Terpilih sebagai kepala desa (kades), pria bernama Shandy Hermanto ini mencuri perhatian.

Kades Belani, Kecamatan Rasa Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) ini berjanji tidak akan mengambil gaji sepeserpun selama menjabat sebagai kades.

Janji tersebut disampaikan oleh Shandy Hermanto saat berkampanye dulu.

Shandy Hermanto baru saja dilantik menjadi Kades Belani untuk periode 2024-2030 pada 9 Februari 2024 bersama 24 kades terpilih lainnya. 

Setelah dilantik, Shandy Hermanto langsung bekerja untuk rakyatnya.

Baca juga: Dipenjara Curi Ayam Bu Kades, Suyatno Sujud Syukur Akhirnya Bebas, Peluk Istri & Anak: Alhamdulillah

Kini ia kembali mencuri perhatian publik dengan programnya mengajak masyarakat gotong royong bersih-bersih desa diiringi makan bersama.

Kegiatan gotong royong membersihkan desa tersebut direncanakannya akan dilaksanakan setiap bulan. 

"Kegiatan gotong royong ini akan dilaksanakan setiap bulan pada hari Jumat sambil dilaksanakan makan bersama," kata Shandy Hermanto pada TribunSumsel.com dihubungi dari Muara Rupit, Jumat (23/2/2024). 

Dia menerangkan, kegiatan gotong royong yang mereka lakukan bersama masyarakat seperti membersihkan sampah, parit, atau semak belukar yang mengalami jalan. 

"Intinya bersih-bersih desa, bersihkan sampah, membersihkan parit sama memotong mana pohon atau semak-semak yang menghalangi jalan," katanya.

Shandy Hermanto sebelumnya memang pernah berjanji bila menang calon kades tidak akan mengambil gaji selama menjabat. 

Pilkades Desa Belani pada 31 Oktober 2023 lalu hanya ada dua kandidat calon kades yaitu Shandy Hermanto dan Sateguh Maryono. 

Baca juga: Kelakuan Kades di Karawang, Korupsi Dana Desa Rp 221 Juta, Dipakai untuk Karaoke dan Beli Narkoba

Shandy Hermanto kades Belani tak akan ambil gaji selama menjabat
Shandy Hermanto kades Belani tak akan ambil gaji selama menjabat

Shandy Hermanto menang telak dengan memperoleh sebanyak 673 suara, sedangkan Sateguh Maryono hanya dapat 167 suara. 

Shandy bersyukur dan berterima kasih kepada warga Desa Belani karena telah mempercayainya untuk memimpin desanya periode mendatang. 

Dirinya berharap bisa memimpin dengan baik dan amanah, serta desanya bisa lebih maju kedepannya. 

Sebelumnya, saat kampanye, Shandy berjanji bila menang Pilkades tidak akan mengambil gaji selama menjabat.

Pria kelahiran Desa Belani pada 5 April 1985 ini diketahui merupakan sosok pengusaha muda sukses di berbagai bidang. 

"Janji saya tidak mengambil gaji selama menjabat Kepala Desa Belani dari dilantik sampai selesai jabatan saya," kata Shandy kala itu. 

Gajinya selama menjabat jadi kades akan disumbangkan untuk kegiatan keagamaan dan sosial di Desa Belani. 

Shandy juga memiliki beberapa program unggulan yang akan dijalankan untuk memajukan Desa Belani.

Dia mengatakan dalam setiap pelaksanaan pembangunan Desa Belani nantinya ia akan selalu mengedepankan musyawarah mufakat.

"Kami akan mengelola dana desa dengan transparan dan akuntabel, baik pembangunan fisik maupun non fisik. Termasuk juga kualitas pendidikan di bidang keagamaan akan terus kami tingkatkan," katanya. 

Selain itu, lanjut Shandy, pihaknya akan memanfaatkan dan merawat sarana dan prasarana umum yang ada di

Desa Belani untuk dipakai bersama-sama secara gratis. 

"Misalnya balai desa, selama ini menyewa kalau mau ada acara hajatan, kedepannya gratis, terus kursi dan lain-lain akan kita sediakan dan itu semua kita gratiskan," katanya. 

Shandy juga menjamin akan melayani masyarakat secara profesional tanpa pilih kasih dan pandang status sosial. 

"Kita juga mau melestarikan budaya yang ada yang sekarang hilang, misalnya sedekah ramo, hari besar Islam, hari besar nasional, akan kita rayakan setiap tahun," ujarnya.

(TribunSumsel.com/ Laily Fajrianty,TribunSumsel)

Diolah dari artikel TribunSumsel.com (1) dan TribunSumsel.com (2)

Sumber: Tribun Sumsel
Tags:
kadesTangerangPileg 2024
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved