Berita Viral
Beda Pilihan Politik, Kades Wanita Ini Pecat Kader Posyandu Gegara Tak Pilih Suaminya di Pemilu 2024
Nasib seorang kader posyandu, Saskia, dia diberhentikan oleh oknum kepala desa di Bulukumba karen beda pilihan politik.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Nasib seorang kader posyandu, Saskia, dia diberhentikan oleh oknum kepala desa di Bulukumba.
Dalam video yang beredar di media sosial, Saskia mengungkapkan bahwa bahwa pemberhentian tersebut terjadi karena perbedaan pilihan politik.
Diketahui saat pemilihan umum (Pemilu) lalu, dia bersama beberapa rekan tidak memilih suami dari kades wanita tersebut.
Adapun suami dari kades wanita itu adalah Andi Patawari Pilips, seorang calon legislatif (caleg) dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Baca juga: Daretan Artis Jor-joran Uang Miliaran Demi Jadi Caleg, Ada yang Curhat Gagal, Kini Tak Punya Harta
"Saya sendiri dengan kepala desa.
Karena bukan suaminya yang saya pilih bersama teman-teman kaderku," ungkap Saskia dikutip TribunTrends.com dari TribunTimur, Jumat, (8/3/2024).
Andi Patawari Pilips, caleg PAN yang gagal terpilih dalam pemilihan sebelumnya, telah menjadi sorotan dalam konflik ini.
Pilips, mantan anggota DPRD Bulukumba periode 2010-2019, kembali mencalonkan diri namun kalah dalam persaingan suara dengan Hj. Nuraidah.

Kepala Desa Andi Iriana Pilips diduga menggunakan wewenangnya untuk memutuskan hubungan kerja dengan kader posyandu yang tidak mendukung suaminya dalam pemilihan.
Pilips dikenal memiliki kemampuan lobi yang baik hingga tingkat nasional untuk kemajuan Bulukumba.
Dihubungi telepon selulernya mengenai kejadian yang diupload di media sosial oleh Saskia, namun belum aktif.
TribunBulukumba.com, masih berusaha mengkonfirmasi mengenai dugaan pemberhentian kader posyandu.
Kasus Serupa: Beda Pilihan Caleg, Timses di Jeneponto Potong Pipa Air Warga
Kelakuan tim sukses (timses) caleg di Jeneponto Sulawesi Selatan (Sulsel) potong pipa air buat warga geram.
Bukan tanpa alasan, timses itu disebut sengaja memotong pipa air warga yang tak mendukung caleg pilihannya.
Baru-baru ini warga Desa Bonto Ujung, Kecamatan Tarowang, Kabupaten Jeneponto membongkar aksi tak terpuji yang dilakukan timses seorang caleg.
Ia merupakan salah satu timses Fahirah, caleg dapil 5 Jeneponto nomor urut 1 dari Partai Amanat Nasional (PAN)
Baca juga: 2 Sosok Caleg di Bogor Jadi Sorotan, Kampanye Tenteng Tas Branded, Tak Lepas Sepatu di Rumah Warga

Detik-detik pemotongan pipa dilakukan timses Fahirah terekam kamera warga dan viral di media sosial Facebook, Senin (4/3/2024).
Salah satu korban pemotongan pipa air, Iwan membeberkan sebanyak lima dusun menjadi sasaran timses Fahirah.
Yakni Dusun Ujung Barat, Bonto Katangka, Ujung Timur, Bungung Konci dan Bonto Manai.
"Semua dusun, tapi saya nda tau jumlah (pipa) berapa, iya (puluhan pipa)," kata Iwan saat ditemui di Dusun Ujung Barat, Selasa (5/3/2024) sore.
Fahirah adalah anak Kepala Desa (Kades) Bonto Ujung, Sarro Rimbu yang gagal memperoleh kursi di dapil setempat.
Dapil 5 Jeneponto meliputi Kecamatan Tarowang, Batang dan Arungkeke.
Lanjut Iwan, pemotongan pipa terindikasi unsur politik.
"Ada tetangga saya pendukung anak pak desa tidak dipotong (pipanya), sedangkan saya dari tim lain dipotong, jadi ada unsur politik begitu toh," ungkapnya.
Iwan menuturkan, pemotongan pipa mulai dilakukan pada Sabtu (2/3/2024).
Saat itu, dirinya didatangi timses Fahirah dan menanyakan keberpihakan iwan di pemilu legislatif (pileg) 2024.
"Saya kan tim caleg lain jadi 100 persen saya lari (dari Fahirah), tidak mungkin saya berkhianat dari tim saya," ungkap Iwan.
"Dia bilang kalau begitu saya potong dulu pipa ta karena kita (kamu) tidak pilih anaknya pak desa toh, saya bilang silahkan," tambah Iwan menirukan ucapan timses.
Air yang sehari-harinya dinikmati warga kata Iwan, bersumber dari sumur bor dan dibangun menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD).
Lanjut dia, terdapat dua sumber air yang ada di Desa Bonto Ujung.
"Iya setahu saya (dari ADD) kalau yang satu ini pansimas katanya masih baru, setahu saya," jelasnya.
Akibat kejadian ini, warga yang menjadi korban pemotongan pipa harus mengangkut air dengan cara manual.
Mereka memanfaatkan sumur tetangga untuk kebutuhan sehari-hari.
"Kita ambil disumur," sambung warga lainnya, Arman Bucok di lokasi.
Diberitakan sebelumnya, Viral video tim sukses (timses) potong pipa air warga diduga gegara anak kepala desa (kades) gagal di Pileg 2024.
Dalam video beredar di media sosial WhatsApp, Senin (4/3/2024), memperlihatkan detik-detik seorang pria mengenakan sweater hijau melompat ke saluran drainase.
Tampak pria tersebut membawa gergaji.
"Pesta demokrasi di Bonto Ujung," tulis keterangan video tersebut.
Sesampainya di dalam drainase, pria itu langsung memotong pipa.
Pemilik pipa yang melihat kejadian itu langsung protes.
"Woy apa nuboya kantu, nai suruko (apa yang kamu perbuat, siapa yang menyuruhmu)," terdengar suara pria yang tiba-tiba muncul.
Pemilik pipa kesal dengan ulah pria diduga timses.
Apalagi ia dihampiri pria lansia yang merupakan rekan pemotong pipa.
Kontak fisik pun terjadi namun dilerai oleh sang istri pemilik pipa.
Informasi diperoleh Tribun-Timur.com, Selasa (5/3/2024), peristiwa itu terjadi di Desa Bonto Ujung, Kecamatan Tarowang, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pemotongan terjadi karena beda pilihan caleg.
Dua pria tersebut diduga timses salah satu caleg DPRD Jeneponto Dapil 5 (Batang, Arungkeke, Tarowang) yang gagal meraih kursi.
Informasi beredar, caleg yang didukung dua pria itu adalah anak kades setempat.
Baca juga: Tampang Muhammad Yusuf, Anak Pejabat Gowa Rudapaksa Mantan Pacar, Caleg DPRD, Suara Tinggi di Dapil
"Pemotongan pipa dilakukan oleh Tim sukses dari salah satu calon legislatif yang gagal mendapatkan kursi di DPRD Kabupaten Jeneponto," tulis pemilik akun Facebook Info Jeneponto disertai unggahan potongan video yang sama.
Dalam unggahan di akun tersebut juga menyebutkan bahwa caleg tersebut merupakan anak kepala Desa Bonto Ujung yang gagal mendapatkan kursi di DPRD Jeneponto.
"Sehingga tim sukses tersebut mengambil tindakan untuk pemotongan pipa karena di duga tidak mendukung ataupun mencoblos anak kepala Desa Bonto Ujung yang di mana infrastruktur desa (anggaran dana desa) bukan dana pribadi bapak kepala Desa Bonto Ujung," tulisnya.
Terkait hal tersebut, Kades Bonto Ujung Sarro Rimbu saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com belum memberikan keterangannya.
WhatsApp sang kades malah tiba-tiba tidak aktif saat dikonfirmasi berulang kali.
***
Artikel ini diolah dari TribunTimur
Sumber: Tribun Timur
Siapa Becca Bloom? TikToker yang Pernikahannya Disebut Berbiaya Rp 100 Miliar, Keturunan Tionghoa |
![]() |
---|
Ketiban Rezeki Pengrajin Patung Iron Man yang Sempat Viral Dikira Punya Ahmad Sahroni, Banjir Order |
![]() |
---|
Jam Tangan Ahmad Sahroni Fantastis, Keluarga Bocah 14 Tahun Tak Niat Jual, Perasaan Campur Aduk |
![]() |
---|
Tertangkap Bawa AC, Wanita Lansia Penjarah Rumah Uya Kuya Bikin Haru saat Terungkap Kisah Hidupnya |
![]() |
---|
Identitas Driver Ojol Bareng Gibran Dipertanyakan, Publik Curiga Rekayasa, Bahrun Najah Klarifikasi |
![]() |
---|