Breaking News:

Berita Viral

'Buat Ibu Bahagia' Curhat Indriana Dewi di Papan Tulis di Kamarnya, Kini Pupus Dibunuh Devara Putri

Begitu besar keinginan Indriana Dewi membahagiakan orangtua, kini terpaksa pupus setelah ia jadi korban pembunuhan caleg DPR Devara Putri Prananda.

Editor: Galuh Palupi
YouTube Tribun Bogor
Niat mulia Indriana Dewi ke orangtua kandas karena jadi korban pembunuhan 

TRIBUNTRENDS.COM - Begitu besar keinginan Indriana Dewi membahagiakan orangtua, kini terpaksa pupus setelah ia jadi korban pembunuhan caleg DPR Devara Putri Prananda.

Cita-cita Indriana Dewi membahagiakan orangtuanya itu tertulis jelas dalam papan tulis yang ia gantung di dinding kamar rumahnya di RT 06/RW 14, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur.

Rupanya, wanita yang bekerja sebagai marketing di perusahaan daerah SCBD Jakarta Selatan ini memiliki segudang mimpi untuk membahagiakan orang sekitarnya.

Mimpi itu tertulis di sebuah papan tulis yang diletakan di atas tempat tidurnya.

Ada bagian atas papan tersebut tertulis: Bismillahirrahmanirrahim, dan di bawahnya tercantum cita-cita Indriana membahagiakan kedua orangtuanya di awali kata dream atau mimpi.

Tempat tidur Indriana Dewi Eka Saputri para unit kontrakan tempat tinggalnya bersama kedua orangtua, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (4/3/2024). Terkuak mimpi Indriana Dewi Eka Saputri (24) pupus setelah menjadi korban pembunuhan di Bogor.
Tempat tidur Indriana Dewi Eka Saputri para unit kontrakan tempat tinggalnya bersama kedua orangtua, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (4/3/2024). Terkuak mimpi Indriana Dewi Eka Saputri (24) pupus setelah menjadi korban pembunuhan di Bogor. (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

"Ibu (punya) rumah (di) Jawa (Rp100 juta). Punya rumah sendiri (Rp1,5 M). Pajero Sport (2020)," tulis Indriana sebagaimana terlihat pada papan tulis di unit kontrakannya, Senin (4/3/2024).

Baca juga: Mimpi Indriana Pupus, Belum Sempat Punya Rumah Rp1,5 M & Bangun Masjid, Goreskan Asa di Papan Tulis

Meski ketiga cita-cita yang ditulis menggunakan spidol berwarna pink kini mulai tampak pudar seiring berjalannya waktu, tapi asa dan semangat Indriana tak pernah pudar.

Tepat di bawah tiga goresan cita-citanya itu, Indriana menuliskan kalimat ukuran lebih besar menggunakan tinta berwarna biru yang isinya ingin membuat sang ibunda bahagia.

"Buat ibu bahagia dan bangga. Ibu harus lihat Indri sukses, untuk ibu," ujar tulis Indriana.

Sementara pada kalimat selanjutnya tertulis motivasi yang ditujukan untuk Indriana sendiri, isinya bahwa dia dapat membuktikan diri dan bukan orang yang dapat diremehkan.

Terlihat pada bagian sisi kiri papan tulis yang berisi target kerjanya sebagai marketing bahwa dia harus mendapat investor agar dapat membuktikan diri lewat hasil kerjanya.

"Semangat Indriana. Doa dan usahanya kencengin," tulis Indriana.

Tidak hanya ingin membahagiakan orangtuanya, masih pada papan tulis yang tergantung di atas tempat tidur Indriana juga menuliskan cita-citanya untuk membangun sebuah masjid.

Papan tulis yang berisi cita-cita Indriana Dewi Eka Saputri membahagiakan orangtuanya, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (4/3/2024).
Papan tulis yang berisi cita-cita Indriana Dewi Eka Saputri membahagiakan orangtuanya, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (4/3/2024). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Papan tulis ini masih tergantung pada unit kontrakan tempat dia bersama kedua orangtuanya tinggal, Roi yang bekerja sebagai tukang ojek dan Endang sebagai ibu rumah tangga.

"Bangun Masjid," tulis Indriana.

Tutupi Pembunuhan, Devara Putri Bajak WA Indriana

Sadisnya caleg DPR RI Devara Putri menutupi pembunuhan terhadap Indriana Dewi.

Devara Putri dan sang kekasih, Didot Alfiansyah, menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa Indriana Dewi.

Devara Putri dan Didot Alfiansyah berupaya mengelabui keluarga korban dengan cara menutupi permbunuhan Indriana Dewi.

Seperti diketahui, wanita asal Jaktim ini dibunuh dengan cara dijerat menggunakan ikat pinggang di dalam mobil Avanza berwarna hitam di Jalan Bukit Pelangi, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor pada Selasa (20/2/2024).

Kemudian jasad korban dibuang oleh para pelaku di wilayah Kota Banjar dan berhasil ditemukan pada Minggu (25/2/2024).

Baca juga: Kejam! Devara Putri Caleg DPR RI Suruh Orang Bunuh Indriana, Pakai Uang Korban untuk Bayar Jasanya

Adapun pelaku pembunuhan berjumlah tiga orang yakni D, R, dan DP yang merupakan warga Jakarta.

Berdasarkan pengakuan pihak keluarga, Didot Alfiansyah dan Devara Putri mengambil alih handphone korban untuk membalas pesan WhatsApp pihak keluarga sehingga Indriana seakan-akan masih hidup usai dibunuh di kawasan Bukit Pelangi, Bogor.

Sebab, handphone Indriana masih dalam keadaan aktif setelah dibunuh pada Selasa (20/2/2024) oleh Didot, Devara, dan pembunuh bayaran berinisial MR.

Hal ini membuat kedua orangtua korban, Mohamad Roi dan Endang Tatik yang merupakan warga RT 06/RW 14, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur awalnya tak percaya Indriana dibunuh.

"Handphone aktif dan masih bisa merespon chat WhatsApp dari ibunya. Hanya saja tidak selalu aktif, seperti biasa," kata Ketua RT 06/RW 14, Eko Sudiyanto, Senin (4/3/2024). Dikutip dari TribunJakarta.com

Kendati begitu, lantaran handphone aktif dan masih dapat merespon pesan WhatsApp, pihak orangtua korban beranggapan bahwa Indriana masih berlibur di kawasan Puncak, Bogor.

Pasalnya saat terakhir meninggalkan rumah, wanita yang bekerja sebagai marketing satu perusahaan di Jakarta tersebut menyampaikan hendak berlibur selama dua hari.

Namun kakak laki-laki Indriana sempat merasa curiga saat melihat tutur kata dalam pesan WhatsApp yang dikirim ke sang ibunda berbeda dengan kebiasaan korban saat menulis.

Baca juga: Devara Putri Sewa Pembunuh untuk Habisi Indriana, Ternyata Utang ke Eksekutor, Baru Bayar Rp 23 Juta

Caleg Devara Putri tega suruh pacar bunuh Indriana Dewi, tak mau diduakan
Caleg Devara Putri tega suruh pacar bunuh Indriana Dewi, tak mau diduakan (Kolase Ist via TribunnewsBogor)

Terlebih Indriana selalu menolak panggilan dan hanya merespon pesan chat WhatsApp, berbeda dengan kebiasaan korban yang semasa hidup tidak pernah mengabaikan panggilan orangtua.

"Kakaknya sempat curiga karena melihat isi chat WhatsApp bahasanya bukan bahasa Indriana. Tapi tetap ibunya positive thinking bahwa Indriana masih ada, lagi liburan," ujar Eko.

Bahkan pada Senin (26/2/2024) malam orangtua korban mendapat paket makanan berupa sate yang diantar ke unit kontrakan mereka melalui seorang pengemudi ojek online (Ojol).

Beberapa saat paket makanan diterima, ibu korban mendapat pesan WhatsApp yang dikirim menggunakan nomor handphone Indriana berisikan permintaan agar segera menyantap hidangan.

Kendati begitu, keluarga tak menyangka Indriana sudah meninggal lalu jasadnya dibuang dalam keadaan terbungkus selimut ke Kota Banjar, Jawa Barat untuk menghilangkan jejak oleh Didot, Devara, dan MR.

Nomor WhatsApp Indriana pun masih aktif usai mendapat kabar duka dari personel Ditreskrimum Polda Jawa Barat dan diminta datang ke RSUD Banjar untuk proses identifikasi jenazah.

"Saya enggak tahu sejauh mana komunikasi itu. Pokoknya sampai keluarga korban diminta datang ke RSUD Banjar itu masih merespon pesan WhatsApp. Polisi juga mengarahkan balas saja," tutur Eko.

Orangtua pun sangat terpukul mendapatkan kabar duka dari polisi.

Berdasar hasil penyidikan usai membunuh korban para pelaku menjual barang-barang milik korban sehingga ketiganya dijerat Pasal berlapis, yakni Pasal 340 KUHP, 338 KUHP, dan 365 KUHP ayat 4.

"Informasinya Polda Metro juga membantu karena ada pelaku yang diamankan di Jakarta. Karena yang datang ke sini kasih tahu kabar penangkapan dari Polda Metro dan Polda Jawa Barat," lanjut Eko.

Kronologi Kejadian

Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan aksi pembunuhan ini diawali ketika korban pergi nongkrong bersama tersangka D dan R ke wilayah Desa Gunung Geulis, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.

Sepulangnya dari tempat itu, di tengah perjalanan tepatnya di Jalan Bukit Pelangi pelaku D menghentikan laju kendaraanya dan turun dari kendaraan dengan alasan buang air kecil.

Di momen itulah sang eksekutor yakni R yang duduk di kursi belakang menjerat leher korban sekitar 15 menit hingga akhirnya korban tak lagi bernafas.

Setelah korban tak bernyawa, para pelaku kemudian menjemput DP di Jakarta yang menjadi dalang dari pembunuhan ini.

Baca juga: Nasib Devara Putri Caleg Bunuh Indriana Dewi karena Cinta Segitiga, Dipecat Partai: Urusan Pribadi

Tampang Didot Alfiansyah (DA) yang diperebutkan Caleg DPR RI Devara Putri Prananda (DP) dengan Indriana Dewi Eka Saputri (24) hingga berujung pembunuhan. Diketahui, jasad Indriana Dewi Eka Saputri (24) ditemukan warga di belakang Tugu Gajah, Kota Banjar, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (23/2/2024).
Tampang Didot Alfiansyah (DA) yang diperebutkan Caleg DPR RI Devara Putri Prananda (DP) dengan Indriana Dewi Eka Saputri (24) hingga berujung pembunuhan. Diketahui, jasad Indriana Dewi Eka Saputri (24) ditemukan warga di belakang Tugu Gajah, Kota Banjar, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (23/2/2024). (Tribun-medan.com/istimewa)

"Setelah mereka melakukan pembunuhan di sini, jenazahnya sempet di bawa ke Jakarta, kemudian Cirebon, Kuningan sampai dibuang di wilayah Kota Banjar," ujarnya Kombes Pol Surawan kepada wartawan saat melakukan olah TKP, Jumat (1/3/2024). Dikutip dari TribunnewsBogor.com

Untuk menghilangkan jejak, para pelaku ini membawa korban menempuh perjalanan jauh selama empat hari.

Ketika di perjalanan, kendaraan yang ditumpangi para pelaku sempat mogok di wilayah Kuningan, Jawa Barat saat melaju menuju Pangandaran pada Rabu (21/2/2024).

Kemudian pelaku meminta bantuan towing untuk membawa mobil tersebut ke sebuah penginapan.

Para pelaku tiba di penginapan pada pagi hari (22/2/2024) dan pada siang harinya pelaku D kembali menghubungi jasa angkut kendaraan atau towing untuk mengantarkan mobil tersebut ke bengkel.

Selama di perjalanan, jasad IDES didudukan di jok belakang dengan kondisi wajah tertutup masker.

"Selama di mobil korban itu di dudukan di jok belakang dengan masker seolah-olah dia tidur. Di tengah jalan kemudian korban di tidurkan di jok belakang karna jok belakang bisa dibuat untuk tempat tidur, begitu juga pada saat di towing jenazah masih ada di dalam mobil," ungkapnya.

Kombes Pol Surawan mengungkapkan, pada Jumat (23/2/2024) sekitar pukul 02.00 WIB para pelaku mengeluarkan korban dari dalam mobil untuk selanjutnya dibuang ke sebuah jurang di belakang Tugu Gajah yang tak jauh dari bengkel.

Jasad korban Indriana Dewi juga dibuang oleh pelaku diwilayah Kota Banjar, Jawa Barat.

Namun sebelum dibuang, para pelaku mengambil barang-barang berharga yang melekat pada tubuh korban berupa jam tangan Rolex dan tas LV yang kemudian dijual oleh pelaku D dan DP dengan harga jual sebesar Rp 54 juta.

Sekitar pukul 16.00 WIB mobil tersebut selesai diperbaiki dan para pelaku itupun kembali pulang ke Jakarta.

Ketiganya berhasil diringkus pada Kamis (29/2/2024) di wilayah Jakarta.

"Para pelaku ditangkap di Jakarta. Sejauh ini hanya 3 tiga pelaku saja," pungkasnya.

Untuk menghabisi korban Indriana Dewi, tersangka R dijanjikan upah sekitar Rp 50 juta oleh D dan DP.

"Memang ada (iming-iming), pengakuan dari D ini dibayar sekitar Rp 50 juta," kata dia.

Tersangka R pun sudah menerima uang muka sebesar Rp 15 juta dan sebuah ponsel merk iPhone.

Kini, ketiga diancam pasal 340, 338 dan 365 ayat 4 dengan ancaman pidana maksimal hukuman mati.

Sebelum membuang jasad Indriana Dewi di Banjar, mereka merampas barang mewah milik korban.

"Jam tangan, tas juga mereka ambil," katanya.

Kata Kombes Surawan, jam tangan korban merek Rolex.

Sedangkan tasnya adalah Louis Vuitton (LV).

"Barang berharga yang hilang jam tangan Rolex kemudian tas merek LV," katanya.

Dua barang mewah yang biasanya dibandrol ratusan juta justru dijual tersangka hanya Rp 54 juta.

Para tersangka yang merupakan sepasang kekasih dan pembunuh bayaran tersebut menjual jam tangan Rolex dan tas Vuitton dengan harga di bawah Rp100 juta.

Sebelum menjual jam tangan Rolex dan tas LV, 3 tersangka membuang jasad korban di pinggir tebing Jalan Raya Banjar-Cimanggis Ciamis, Kota Banjar.

Nyawa Dewi dihilangkan dengan cara dijerat menggunakan ikat pinggang di dalam mobil.

Setelah tak bernyawa, 3 tersangka membawa jenazah korban ke sejumlah daerah.

"Setelah dibunuh jenazah dibawa ke Jakarta, Cirebon, Kuningan sampai dengan dibuang di wilayah Kabupaten Banjar," katanya.

Selama perjalanan, jasad IDES didudukan di jok belakang dengan kondisi wajah tertutup masker.

Baca juga: Tampang Devara Putri, Caleg DPR RI, Tega Jadi Otak Pembunuhan, Tak Mau Pacarnya Dimiliki Wanita Lain

Caleg DPR RI dari Partai Garuda, Devara Putri menyuruh orang bayaran berinisial MR untuk membunuh Indriana Dewi Eka Saputri (24).
Caleg DPR RI dari Partai Garuda, Devara Putri menyuruh orang bayaran berinisial MR untuk membunuh Indriana Dewi Eka Saputri (24). (YouTube Tribunnews Bogor)

Motif Cemburu

Adapun motif pembunuhan ini dipicu cemburu dengan korban yang menjalin hubungan cinta segitiga.

Ternyata, D pun mempunyai kekasih yakni wanita bernama Devara Putri Prananda alias DP yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Kendati begitu, oknum diduga caleg DPR RI ini nampaknya cemburu dan tak mau jika sang kekasih D meneruskan hubungan asmaranya dengan Indirana Dewi.

Hingga akhirnya, DP meminta D untuk menghabisi Indriana Dewi.

Sepasang kekasih ini disinyalir menjadi dalang pembunuhan hingga nyawa Indriana Dewi melayang.

Hingga akhirnya, mereka menyewa pembunuh bayaran berinisial R untuk menghabisi nyawa korban.

"Motifnya cemburu. Perempuan meminta pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban," jelas Surawan. 

Kata Surawan DP meminta agar IDES dibunuh.

Nyawa Dewi dihilangkan dengan cara dijerat menggunakan ikat pinggang di dalam mobil.

(Tribun Jakarta/TribunSumsel)

Diolah dari artikel di Tribun Jakarta dan TribunSumsel.com

Tags:
Indriana DewiDevara PutriJakarta Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved