Berita Viral
Heboh Fenomena Dua Matahari di Mentawai Sumbar, Bukan Pertanda Bencana, Ada Penjelasan Ilmiahnya
Tengah ramai soal fenomena dua matahari yang terekam oleh seorang warga di Mentawai, Sumatera Barat.
Editor: Galuh Palupi
TRIBUNTRENDS.COM - Tengah ramai soal fenomena dua matahari yang terekam oleh seorang warga di Mentawai, Sumatera Barat.
Penampakan dua matahari tersebut seketika viral di media sosial usai diunggah akun instagram @ombak_ebay_mentawai Kamis (22/2/2024), seperti dikutip Tribun Jatim dari Banjarmasinpost
Fenomena unik langsung viral hingga banyak dikaitkan dengan pertanda bencana.
Dalam video yang beredar, terekam matahari bersinar cukup terang.
Uniknya matahari yang muncul tak hanya satu melainkan dua.
Para warga yang melihat kejadian tersebut langsung heboh.
Baca juga: GEGER Fenomena Tanah Bergerak Setelah Hujan Deras di Bekasi, Jalanan Amblas, Terkuak Penyebabnya
“Matahari ada dua tanda-tanda,” tulis pengunggah video.
Namun kejadian ini ternyata bukanlah pertanda hal buruk, melainkan fenomena yang memiliki penjelasan ilmiah.
Kemunculan dua matahari tersebut merupakan fenomena alam sundog.
Dilansir melalui kompas.com, fenomena sundog lazim dijumpai di negara atau daerah beriklim dingin.
Wilayah tersebut misalnya negara di lingkar kutub, baik Artik maupun Antartika, seperti Rusia, Norwegia, dan Swedia.
Menurutnya, fenomena sundog hanya berada di daerah beriklim dingin karena partikel penghias penyebab fenomena ini adalah partikel es dengan sudut ketinggian Matahari seiktar 22 derajat.
Karena partikel pembias ini berada di suhu lebih dingin, maka akan terbentuk seperti tiga Matahari.
Ia menjelaskan, ini berbeda dengan fenomena halo Matahari atau halo Bulan yang banyak dijumpai di belahan dunia lain.
Namun, partikel es tersebut berada di lapisan troposfer atau lapisan paling rendah atmosfer.
Dengan begitu, busur yang terbuntuk lebih besar ukurannya dibandingkan halo Matahari.
Baca juga: FENOMENA Kabut Tebal di Pantai Gunungkidul saat Siang Hari, Ini Penyebabnya, BMKG: Tetap Hati-hati
Dikutip dari Space, nama "sundog" diyakini berasal dari mitologi Tunan.
Nama tersebut mungkin mencerminkan kepercayaan bahwa Zeus, ayah dari semua dewa dan dewa langit dalam mitologi Yunani, membawa anjing-anjingnya melewati langit.
Mereka sering muncul sebagai sahabat Matahari, sehingga tampak muncul ada dua Matahari palsu di sampingnya.
Karena sundog lebih umum terjadi saat Matahari dekat dengan cakrawala, waktu terbaik untuk mencari ilusi ini adalah di pagi atau sore hari saat Matahari terbit atau terbenam.
Fakta bahwa es adalah kunci penciptaan sundog, berarti Anda lebih mungkin melihatnya selama musim dingin, terutama semakin jauh ke utara.
Itu berarti pagi musim dingin pada bulan Desember di belahan Bumi utara memberikan waktu yang ideal untuk berburu sundog.
Fenomena alam yang belakangan ini juga viral adalah fenomena tornado yang terjadi di Rancaekek.
Peristiwa angin tornado di Rancaekek, Kabupaten Bandung tengah menjadi sorotan.
Adapun video detik-detik angin tornado melanda wilayah Rancaekek tersebut beredar luas hingga viral di media sosial.
Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin menyebut, angin kencang yang terjadi di Rancaekek bisa jadi sebagai tornado pertama di Indonesia.
Baca juga: VIRAL Fenomena Frozen Embun Beku di Gunung Bromo, Tumbuhan Diselimuti Es, Simak Penjelasannya
Erma mengatakan, pihak BRIN berupaya merekonstruksi dan menginvestigasi angin tornado yang melanda wilayah tersebut pada Rabu sore (21/2/2024).
"Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yang tercatat sebagai tornado pertama ini," kata Erma melalui akun X miliknya, Rabu, dikutip dari kompas.tv.
Ia mengungkapkan BRIN melalui Kajian Awal Musim Jangka Madya Wilayah Indonesia (KAMAJAYA) sudah memprediksi peristiwa cuaca ekstrem yang terjadi di Indonesia pada 21 Februari 2024.
Lebih lanjut, Erma menjelaskan, tornado memiliki skala kekuatan angin yang lebih tinggi dan radius lebih luas.
Angin tornado minimal kecepatannya mencapai 70 kilometer per jam.
Sementara itu dalam kajian BRIN, angin puting beliung terkuat yang pernah tercatat memiliki kecepatan 56 kilometer per jam.
Menurut Erma, kasus puting beliung yang biasa terjadi di Indonesia hanya berlangsung sekitar 5 sampai 10 menit itu pun sudah sangat lama.
"Hanya ada satu kasus yg tidak biasa ketika puting beliung terjadi dalam durasi 20 menit di Cimenyan pada 2021," paparnya.
Baca juga: FENOMENA Langka! Matahari Terbit dan Bulan Tenggelam Bersamaan di Langit Papua, Videonya Viral
Apa Itu Tornado?
Tornado adalah siklon udara yang menghubungkan awan badai di atas dan di bawah permukaan bumi.
Tornado biasanya disertai atau didahului oleh badai petir yang hebat dan angin kencang.
Bahkan dalam beberapa kesempatan bisa terjadi hujan es.
Melansir Kompas.com, kecepatan tornado dapat mencapai 177 kilometer/jam.
Jangkauan jarak rata-ratanya 75 meter dan dapat menempuh jarak beberapa kilometer.
Ada pula tornado yang memiliki kecepatan mencapai 300-480 kilometer/jam, dengan lebar jangkauan lebih dari 1 mil (1,6 kilometer), dan bisa bertahan di permukaan tanah lebih dari 100 kilometer.
Tornado sering terjadi di wilayah Amerika Serikat, Kanada, Amerika Latin, Eropa, Afrika Selatan, Australia, dan Selandia Baru.
Ciri-ciri Tornado
- Langit seketika berubah mendung dan menghitam
- Biasanya terjadi hujan es di sekitar daerah selama 25 menit
- Pasca-badai, suasana berubah menjadi lebih tenang, namun langit makin gelap dan menghitam
- Awan bergerak cepat dan mengelilingi suatu wilayah
- Terdengar suara keras seperti air terjun lalu berubah seperti suara pesawat jet yang sangat keras
- Tornado biasanya bergerak dari arah barat ke timur laut, namun ada pula yang bergerak ke arah timur, tenggara, utara, dan barat laut. (Tribun Jatim)
Diolah dari artikel di Tribun Jatim
| Terkuak! Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Ternyata Bawa 7 Bom, 4 Meledak, 3 Gagal Diledakkan! |
|
|---|
| Jejak Rakitan Bom di Kamar Pelaku, Hasil Geledah Rumah FN Ungkap Benang Merah Ledakan SMAN 72 |
|
|---|
| Bilqis Trauma dan Kira Polisi Orang Jahat, Kisah Haru Penyelamatan di Tengah Hutan Jambi |
|
|---|
| Bukan Sekali, Tapi Tiga Kali! Pelaku Ledakan SMAN 72 Diduga Targetkan 3 Tempat, Ini Kesaksian Korban |
|
|---|
| Misteri Tas Biru di Pagi Nahas: CCTV Ungkap Detik-detik FN Dibonceng Ayah Sebelum Ledakan SMAN 72 |
|
|---|
