Breaking News:

Berita Viral

Kisah 9 Caleg Depresi Usai Gagal di Pemilu, Harta Habis untuk Kampanye, Ditinggal Pergi Anak & Istri

Inilah kisah 9 caleg alami depresi gegara kalah di Pemilu. Harta sudah habis untuk kampanye, kini ditinggal pergi anak dan istri.

Editor: Monalisa
via TribunJakarta
Para penghuni Yayasan Jambrud Biru Kota Bekasi 

TRIBUNTRENDS.COM - Inilah kisah 9 caleg alami depresi usai kalah di pemilu. Ternyata harta sudah habis dan ditinggal anak istri.

Sebanyak sembilan caleg ini pernah mengalami depresi setelah kalah di Pemilu.

Kesembilan caleg ini lantas menjadi penghuni Yayasan rehabilitasi ODGJ Jambrud Biru Kota Bekasi.

Baca juga: Caleg di Bengkulu Diduga Stres Tak Dapat Suara, Teriak Minta Uang Dikembalikan, Terungkap Faktanya

Seorang alami depresi di momen Pemilu
Seorang alami depresi di momen Pemilu (TRIBUNJABAR.ID/DIAN HERDIANSYAH/ist)

Pendiri Yayasan Jambrud Biru Kota Bekasi, Suhartono mengatakan sembilan caleg tersebut pernah ia rawat pada tahun 2019 silam.

Setelah menjalani terapi dan pengobatan, kesembilan caleg tersebut berhasil sembuh.

"Tahun 2019 lalu kita ada sekitar sembilan caleg yang pernah kita rawat kita obati alhamdulillah (sembuh)," kata Suhartono, Rabu (21/2/2024).

Berdasarkan pengalamannya merawat caleg gagal yang mengalami gangguan jiwa, rata-rata mereka merasa depresi.

Depresi disebabkan lantaran, modal uang kampanye yang telah dikeluarkan ternyata tidak menghasilkan suara yang signifikan.

"Depresi dia karena sudah banyak uang yang keluar, hasilnya gak signifikan, istri dan anaknya atau keluarga nya meninggalkan dia," jelas dia.

Sembilan caleg gagal yang pernah direhab di Yayasan Jamrud Biru sembuh total, mereka rata-rata menjalani rehabilitasi selama kurang lebih tiga bulan.

"Sembuh semua, kita treatment-nya pengobatan dengan cara terapi, keagamaan dan kita adakan konseling sama pasiennya," ucapnya.

Yayasan Jamrud Biru tidak hanya menerima pasien dari Kota Bekasi, caleg gagal yang pernah direhabilitasi berasal dari berbagai daerah.

"Kalau yang pemilu lalu itu ada yang caleg DPRD ada juga yang caleg DPR-RI," ungkapnya.

Para penghuni Yayasan Jambrud Biru Kota Bekasi
Para penghuni Yayasan Jambrud Biru Kota Bekasi (via TribunJakarta)

Untuk Pemilu 2024, sejauh ini belum ada caleg gagal yang mengalami gangguan jiwa masuk ke Yayasan Jamrud Biru Bekasi.

Meski begitu, yayasan yang beralamat di Jalan Asem Sari 2, Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi itu telah bersiap menerima kedatangan pasien caleg gagal.

"Persiapan kita udah bagus ya mateng, jadi kita ada tempat khusus untuk caleg juga terapis dan segala macemnya sudah kita siapkan semuanya," tegas dia.

Tempat khusus lanjut Suhartono, disiapkan untuk memastikan pasien caleg gagal mendapatkan rehabilitasi yang maksimal.

"Ruang khusus itu terpisah dari orang-orang gangguan jiwa berat, kalau untuk caleg itu biasanya enggak terlalu berat gangguan jiwanya, jadi kita pisahkan," terang Suhartono.

Kisah Donatur Caleg Depresi Usai Pemilu, Sudah Jor-joran, Apes Jagoan Tidak Lolos ke Senayan

Banyak Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di berbagai daerah, telah menyatakan kesiapan untuk memberikan layanan kesehatan mental kepada calon legislatif (caleg) yang mengalami depresi akibat gagal duduk di parlemen

Salah satunya Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM), rumah sakit tersebut ternyata pernah menangani donatur caleg yang depresi pasca Pemilu.

Pasien tersebut merupakan penyokong dana untuk seorang calon legislatif pada Pemilu 2019 silam.

Baca juga: Berpeluang Lolos ke Senayan, Ini Sosok Caleg Asal Korea, 30 Tahun di Indonesia, Raup Suara Banyak

Ilustrasi RSMM Kota Bogor pasca Pemilu 2024 yang baru saja berakhir.
Ilustrasi RSMM Kota Bogor pasca Pemilu 2024 yang baru saja berakhir. (RSMM)

“2019 nggak ada, adanya tim supporting caleg

Bukan dari calegnya,” kata Manajer Hukum dan Hubungan Masyarakat Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM) Prahardian Priatma dikutip dari TribunnewsBogor.com di RSMM, Sabtu (17/2/2024).

Kata Prahardian, pasien mengalami depresi karena uangnya habis banyak untuk mendukung seorang caleg.

“Ya karena uang habis. Perempuan kalau nggak salah. Itu sudah rawat inap. 

Itu pun karena pengakuan dia ya, itu pun saya nggak tahu. 

Nggak mengkaji sampai sana,” tambahnya.

Ilustrasi pemilu
Ilustrasi pemilu (Tribun Jogja/ Suluh Pamungkas)

Kondisi itu berbeda dengan Pemilu 2024 ini yang baru saja selesai.

RSMM belum mendapat laporan adanya Caleg stres di Pemilu ini.

Jikalau ada, diakui Prahardian, biasanya Caleg itu tidak akan mengakui identitas aslinya.

“Jadi kan nggak mungkin mereka bilang ‘gua caleg nih’, dan dokter tidak membuka informasi medis tersebut.

Baik identitas maupun asal usulnya, kecuali dalam keadaan urgent misalnya permintaan data pusat,” ungkapnya.

Baca juga: Cerita Daus Mini Disemprot Komeng Gegara Ajak Blusukan, Heran Minim Kampanye di Pemilu 2024: Berisik

Meski begitu, RSMM sendiri sebetulnya sudah menyiapkan layanan kejiwaan bagi para caleg stres tersebut.

“Ada D’Patenz, ada ruangan eksekutif, ruangan jiwa VIP.

Misal caleg nggak mau gabung sama yang lain, mau healing, kita punya VIP.

Ada layanan olahraga juga didampingi tim tenaga medis,” tambahnya.

Ilustrasi dokter dan pasien
Ilustrasi dokter dan pasien (Freepik)

Jika mengharuskan caleg itu rawat inap, ruangan RSMM ini sedang tersedia.

Dari total 580 bed atau kasur, baru terisi 80 persen saja.

“Kita total bed ada 580 bed, 100 bed untuk layanan umum, sisanya 400 sekian untuk layanan jiwa.

Untuk sekarang, kalau tidak salah per hari ini terisi sekitar 70-80 persen. Itu yang jiwa. 

Jadi kalau bicara ruangan apakah tersedia? Ya tersedia.

Dari mulai yang jiwa berat, sedang, ringan, dan rehab. Kan ada rehab harian,” tandasnya.

Artikel ini diolah dari  TribunJakarta.com dan TribunBogor

Tags:
calegdepresipemilukampanye
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved