Breaking News:

Berita Viral

Kernet Truk di Lampung Aniaya ODGJ hingga Tewas, Geram Mobil Dilempari Batu, 'Pelaku Mengakuinya'

Kesal truk tankinya dilempari batu sampai kaca depan pecah, seorang kernet menganiaya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) hingga tewas di Bandar Lampung

Freepik
Ilustrasi korban penganiayaan hingga tewas. Kesal truk tankinya dilempari batu sampai kaca depan pecah, seorang kernet menganiaya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) hingga tewas di Bandar Lampung 

TRIBUNTRENDS.COM - Seorang kernet truk di Lampung tega menganiaya orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) hingga tewas.

Kejadian penganiayaan ini bermula saat truk dilempari batu oleh korban.

Geram dengan kelakukan ODGJ tersebut, pelaku langsung menghajar korban hingga meninggal dunia.

Baca juga: 5 Bulan Suami Meninggal, Istri Temukan Wasiat Terakhirnya di Secarik Kertas, Berisi Pesan Haru

Kesal truk tankinya dilempari batu sampai kaca depan pecah, seorang kernet menganiaya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) hingga tewas di Bandar Lampung.

Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Komisaris Polisi (Kompol) Dennis Arya Putra mengatakan, peristiwa tersebut terjadi Rabu (14/2/2024). 

"Pelakunya sudah kita tangkap, inisial YSF, usia 21 tahun," kata Dennis saat dihubungi, Senin (19/2/2024) malam.

Dennis mengatakan, korban tidak diketahui identitasnya karena ia adalah ODGJ yang berkeliaran di jalan.

"Lokasi penganiayaan terjadi di Jalan Teuku Umar, Kecamatan Kedaton. Dari keterangan warga, korban adalah ODGJ yang memang sering terlihat berkeliaran di sekitar TKP," kata Dennis.

Kasus ini terungkap saat korban ditemukan tewas bersimbah darah oleh warga di lokasi kejadian.

Aparat kepolisian pun langsung melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi.

Baca juga: 3 Kasus Beda Pilihan Pilpres, Suami Aniaya Istri, Diancam Coret dari KK hingga Menantu Diusir Mertua

Ilustrasi penganiayaan
Ilustrasi penganiayaan (Trubunnews.com/ist)

Menurut Dennis, beberapa saksi sempat melihat pelaku naik lalu pergi membawa satu unit truk tanki bahan bakar dari lokasi korban ditemukan.

"Setelah penyelidikan, kecurigaan mengarah kepada pelaku," ungkap Dennis.

Warga Sumatera Selatan itu lantas diketahui berada di sebuah SPBU di daerah Kecamatan Teluk Betung Selatan.

"Peristiwa terjadi Rabu pagi, sorenya pelaku kita amankan. Pelaku juga mengakui perbuatannya itu," tutur Dennis.

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pelaku, peristiwa itu berawal saat pelaku sedang melintas di lokasi kejadian sambil mengendarai truk tanki bahan bakar itu.

Korban tiba-tiba melempari truk itu dengan batu hingga kaca depan pecah. Lantaran kesal, pelaku berhenti lalu memukuli korban menggunakan sebatang besi.

Pelaku terus memukuli korban yang tidak berdaya dan berlumuran darah. Setelah korban terlihat tidak bergerak, pelaku melanjutkan kembali perjalanannya.

3 Kasus Beda Pilihan Pilpres, Suami Aniaya Istri, Diancam Coret dari KK hingga Menantu Diusir Mertua

Berikut sederet kasus beda pilihan capres-cawapres berujung rusaknya hubungan antaranggota keluarga.

Pilpres 2024 telah dilaksanakan pada Rabu (14/2/2024) lalu.

Kefanatikan pendukung terkadang justru membawa petaka bagi mereka.

perbedaan pilihan presiden yang semestinya selesai di bilik suara merembet menjadi persoalan besar.

Gara-gara berbeda pilihan presiden, hubungan keluarga menjadi tidak akur.

Baca juga: Kisah Donatur Caleg Depresi Usai Pemilu, Sudah Jor-joran, Apes Jagoan Tidak Lolos ke Senayan

Seperti yang terjadi di Batam, Bekasi dan Rangkasbitung.

Ada yang dianiaya, diancam dicoret dari kartu keluarga hingga diusir dari rumah, berikut kisah-kisahnya.

1. Suami di Batam Aniaya Istri Hingga Benjol Gegara Beda Pilihan Pilpres 2024

Beda pilihan saat Pemilu 2024 di Batam ini berujung laporan polisi.

Penganiayaan di Batam ini terjadi setelah seorang suami menganiaya istrinya hanya karena berbeda pilihan Pilpres 2024.

Sang istri berinisial No yang babak belur itu memberanikan diri ke Polsek Batuaji.

Ia membuat laporan polisi ke Polsek Batuaji, Kamis (15/2) sore untuk suaminya berinisial Aj.

Kanit Reskrim Polsek Batuaji, Iptu Muhammad Yudha Firmansyah menceritakan kronologis penganiayaan di Batam itu pada Rabu (14/2/2024) lalu.

Ketika itu Aj meminta agar No mencoblos paslon nomor urut 1.

Setelah selesai pencoblosan tidak ada masalah.

Masalah mulai muncul keesokan harinya.

Tepatnya setelah suami istri tersebut duduk berdua di depan kontrakan mereka di Pertokoan Cipta Prima, Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Saat bercerita berdua suaminya menanyakan siapa sebenarnya dipilih istrinya.

Dengan spontan istrinya menjawab bahwa pilihannya adalah capres 02.

"Mendengar jawaban tersebut Aj langsung tersinggung dan sempat terjadi perdebatan karena sebelumnya suaminya sudah meminta agar istrinya memilih 01," ucapnya, Sabtu (17/2/2024).

Baca juga: Unik! Lahir Saat Pemilu 2024, Bayi Ini Diberi Nama M Prabowo Gibran, Warganet Doakan Kebaikan

Istri dianiaya suami gegara beda pilihan di Pilpres 2024
Istri dianiaya suami gegara beda pilihan di Pilpres 2024 (Kolase Tribun Trends/Ist)

Istrinya yang merasa memilih sesuai dengan hati nurani menjawab bahwa banyak masyarakat yang antara suami istri beda pilihan.

Mendengar jawaban tersebut, Aj tidak terima dan langsung memukul istrinya.

"Aj memukul istrinya dengan meninju kepala belakang sebanyak tiga kali, sampai membuat kepala korban benjol," sebutnya.

No yang merasa teraniaya langsung membuat laporan ke Polsek Batuaji.

Ia berharap agar suaminya jera atas apa yang ia perbuat.

Yuda mengatakan pihaknya baru bisa meminta keterangan dari korban hari ini, Sabtu (17/2/2024).

"Kami baru minta keterangan, untuk hasil visum belum keluar," katanya.

Dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan gelar perkara untuk kasus tersebut.

"Ini keterangan dari korban sudah ada, kami sedang menunggu hasil visum. Jika nanti sudah memenuhi unsur, kami akan menempuh langkah hukum untuk suami korban," tegasnya.

2. Beda Pilihan Capres, Perempuan di Bekasi Diancam Dicoret dari KK

Tak hanya itu, pertikaian usai debat capres di dalam keluarga juga menimpa perempuan di Bekasi berinisial M (41).

M bahkan diancam dicoret dari kartu keluarga (KK) oleh sang ayah berinisial Y (70), yang menjadi pendukung setia Ganjar-Mahfud.

"Pas saya menyatakan dukung Prabowo bulan Desember, langsung itu saya dibilang 'dicoret dari KK' karena bokap pendukung Ganjar garis keras. Dia enggak terima anaknya dukung Prabowo," ungkap M.

Sang ayah pun sampai tak ingin berbicara dan menjauhi M karena memilih presiden yang berbeda dengannya.

Ayahnya tak kunjung merespons panggilan telepon M.

M menyayangkan sikap sang ayah yang terlalu fanatik dalam berpolitik.

Baca juga: Susah Sinyal, Perjuangan KPPS Manggarai Barat Unggah Hasil Pemilu, Panjat Pohon hingga Naik Perahu

Ilustrasi Pemilu 2024
Ilustrasi Pemilu 2024 (dok.istimewa via TribunJogja)

"Jangan karena politik kami jadi terpecah," kata M saat dihubungi Kompas.com, Jumat (16/2/2024).

Y seketika kecewa usai mengetahui pilihan M ternyata pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

M berharap hubungan dirinya dan sang ayah bisa kembali rujuk.

"Aku berharap bokap mendukung keputusanku bahwa yang aku dukung adalah paslon berbeda dari dia," kata M.

3. Warga Rangkasbitung Diusir Mertua Karena Beda Pilihan Capres

Warga Rangkasbitung, Ozy, bertikai dengan sang mertua setelah mereka memiliki pilihan presiden yang berbeda.

Ozy mendukung pasangan nomor urut 1, Anies-Muhaimin, sementara mertuanya menjadi pendukung pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran.

Sebelum hari pencoblosan, mereka sudah sering berkelahi soal perbedaan pilihan capres ini.

Begitu hasil hitung cepat (quick count) keluar pada Rabu (14/2/2024) dan menempatkan posisi Prabowo-Gibran diposisi teratas, sang mertua pun langsung meluapkan emosinya kepada Ozy.

Ia diminta minggat dari rumah.

Sang mertua melemparkan kardus kosong ke arahnya dan meminta Ozy memasukkan pakaian ke dalamnya.

"Setelah lihat di TV hasil quick count Prabowo-Gibran unggul di situ langsung pada emosi," kata Ozy.

Sang istri pun tak kena sasaran amuk ibunya lantaran pilihannya sama dengannya.

Ia juga tak berani membela Ozy karena takut dengan ibunya itu.

"Saya memilih menjauh dulu dari keluarga, semoga membaik nantinya," kata sopir barang di sebuah pabrik tersebut.

Sebagian artikel diolah dari Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
LampungODGJkernet truk
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved