Pemilu 2024
Sedih! 13 Petugas KPPS di Jakarta Tumbang, Dirawat di RS Seusai Pencoblosan, Derita Gangguan Lambung
Usai pencoblosan Pemilu 2024, belasan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dilarikan ke rumah sakit.
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Sebanyak 13 petugas KPPS di DKI Jakarta tumbang setelah pencoblosan pada Pemilu 2024.
Mereka dilarikan ke rumah sakit karena menderita gangguan lambung hingga hipertensi.
Tak sedikit petugas KPPS yang juga mengeluh sakit kepala hingga batuk, pilek.
Baca juga: Ngaku Orang Penting, Caleg DPRD Lampung Bentak KPPS, Ngamuk gegara Pengakuan Saksi, Korban Trauma
Usai pencoblosan Pemilu 2024, belasan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dilarikan ke rumah sakit.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati berdasarkan hasil pendataan lewat sistem Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Pemilu 2024 dari Kementerian Kesehatan.
“Dari petugas yang mengakses layanan kesehatan, hingga saat ini terdapat 13 orang sedang dirawat. Sementara untuk petugas non-KPPS terdapat empat orang yang sedang dirawat,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/2/2024).
Ani menyebut, petugas KPPS itu mengalami berbagai gangguan kesehatan, mulai dari penyakit ringan hingga penyakit bawaan atau komorbid.
“Hingga 15 Februari 2024, tercatat penyakit terbanyak yang dialami petugas adalah penyakit bawaan, seperti hipertensi dan tekanan darah tinggi,” ujarnya.
“Serta penyakit ringan, seperti batuk, pilek, gangguan lambung, dan sakit kepala,” sambungnya.
Kondisi ini disebut Ani, tak jauh beda saat Pemilu 2019 silam dimana banyak petugas KPPS yang jatuh sakit akibat penyakit kronis bawaan, seperti hipertensi dan diabetes.
Ani memastikan, Dinkes DKI berperan aktif dalam menyukseskan pesta demokrasi yang digelar setiap lima tahun sekali ini.
Salah satunya dengan menerbitkan Surat Edadan (SE) Kepala Dinkes DKI Nomor 8 tahun 2024 tentang Pelaksanaan Dukungan Kesehatan Terintegrasi dalam Menghadapi Pemilu dan Pilkada 2024 di Provinsi DKI Jakarta.
“Kami sudah membuat beberapa program kesehatan bagi anggota KPPS. Dimulai sejak menyaring calon anggota KPPS dengan melakukan screening kesehatan terhadap 137.355 peserta,” tuturnya.
Dinkes DKI melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Krisis dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah (PK3D) juga memberikan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) kepada petugas KPPS.
“Pelatihan ini juga menjadikan mereka sebagai First Aid Responder (Pemberi Pertolongan Pertama) bila terjadi kegawatdaruratan di TPS tempat mereka bertugas,” kata dia.
Selama pelaksanaan pemilu, Dinkes DKI juga membuka 44 posko kesehatan statis di setiap kecamatan dan 267 posko mobile di tingkat kelurahan.
Posko layanan kesehatan itu dibuka selama masa pemungutan, penghitungan, dan rekapitulasi suara.
“Masih dalam rangka pelaksanaan Pemilu tahun 2024, Dinkes DKI melalui petugas kesehatan lingkungan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebelumnya juga telah melakukan sosialisasi keamanan pangan kepada petugas KPPS,” terang Ani.
Sibuk di TPS, Ketua KPPS Petamburan Sempatkan Antar Koran, Tak Mau Kehilangan Pekerjaan Utama
Aksi Ketua KPPS TPS 50 RW 04 Petamburan, Firmansyah (40) tetap antar koran di sela penghitungan dan rekapitulasi suara Pemilu 2024 pada Rabu (14/2/2024).
Meski tengah disibukkan sebagai Ketua KPPS, namun Firmansyah tak melupakan pekerjaannya untuk mengantar koran.
Firmansyah bahkan meminta izin saat para panitia sibuk mengurus Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).
Baca juga: Susah Sinyal, Perjuangan KPPS Manggarai Barat Unggah Hasil Pemilu, Panjat Pohon hingga Naik Perahu
“Pekerjaan utama saya kan antar koran, itu kemarin pas panitia masih sibuk urus Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap), saya izin sebentar buat kerja sekitar pukul 02.00 WIB,” kata Firmansyah, Jumat (16/2/2024).
Firmansyah mengaku terpaksa melakukan hal tersebut agar pekerjaan utamanya itu tak terbengkalai.
“Kalau enggak dipaksain, pekerjaan utama saya terlantar. Kan saya juga enggak mau kehilangan pekerjaan utama,” ucap Firmansyah.
Dirinya menemukan celah waktu saat anggota KPPS lain yang bertanggungjawab atas Sirekap masih sibuk berkutat dalam pengunggahan foto form C1.
Meski rasa kantuk menyerang, Firmansyah masih mampu menembus wilayah Tanah Abang menuju Gramedia Palmerah untuk mengambil stok koran tersebut.
“Saya berangkat ke Palmerah pukul 02.00 WIB, terus beruntun mengantar koran ke Palmerah Selatan, lanjut ke Slipi, lalu keluar lewat Gatot Subroto, dan titik terakhir itu antar koran ke Pancoran,” ungkap Firmansyah.
Firmansyah mengaku profesi loper koran itu sudah digelutinya sejak 2007.
“Saya sudah bekerja di sana dari 2007 dan selalu di Media Indonesia,” jelas Firmansyah.
Setelah menunaikan pekerjaannya, Firmansyah langsung kembali ke TPS untuk membantu anggota KPPS lain menyelsaikan proses rekapitulasi suara.
“Saya antar koran cuma satu jam, mulai sekitar pukul 02.00 WIB.
Setelah saya sudah kembali ke lokasi, ternyata Sirekap masih belum beres,” tambahnya.
Baca juga: Nasib Petugas KPPS Bangka Barat, Digigit Ular saat Antar Segel Kotak Suara ke TPS, Ini Kondisinya
Melihat hal tersebut, ditambah Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) yang sudah meminta untuk rekapitulasi segera dibereskan, Firmansyah segera menyudahi.
“Itu jam segitu juga sedikit saya paksain beres, karena sebenarnya formulir C1 belum semuanya berhasil diunggah ke Sirekap,” ungkap Firmansyah.
Setelah selesai mengantarkan kotak surat suara ke Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Bendungan Hilir (Benhil), Firmansyah tidur terlelap seharian hingga menjelang waktu Maghrib.
Tugas Lebih dari 24 Jam, Ketua KPPS di Malang Meninggal Serangan Jantung, Sempat Antar Istri & Anak
Kabar duka, ketua KPPS di kota Malang meninggal dunia setelah bertugas lebih dari 24 jam.
Ketua KPPS tersebut terkena serangan jantung sebelum mengembuskan napas terakhir.
Di pagi hari, ketua KPPS tersebut sempat mengantar anak dan istrinya ke sekolah.
Ketua KPPS TPS 20 di Kota Malang, Jawa Timur, Sigit Widodo (54) meninggal usai bertugas seharian.
Rencananya, jenazah akan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Polehan, Kecamatan Blimbing sekitar pukul 12.00 WIB, Jumat (16/2/2024).
Mendiang Sigit Widodo meninggalkan satu istri Dian Wulandari, dan dua anaknya yakni Daniel Adista dan Mika Adistu.
Daniel bercerita bahwa ayahnya itu sempat merasa lelah usai bertugas sebagai Petugas KPPS mulai Rabu (14/2/2024) pukul 05.30 WIB, hingga Kamis (15/2/2024) pukul 05.00 WIB.
Baca juga: Kabar Duka di Tengah Pemilu 2024, 13 Petugas KPPS Meninggal, 6 Orang Rawat Inap, 140 Rawat Jalan
"Sempat merasa kecapekan waktu mengantar adik sama ibu ke sekolah, pagi kemarin," kata Daniel pada Jumat (16/2/2024).
Mendiang sempat istirahat kemarin, Kamis (15/2/2024) mulai pukul 07.00 WIB pagi hingga 14.30 WIB, siang.
Namun, pada pukul 18.30 WIB Sigit sempat mengeluhkan tidak kuat, dan ingin pergi ke Rumah Sakit Islam (RSI) Aisyiyah Malang.
"Mau mengeluarkan mobil untuk ke RSI Aisyiyah, kemudian habis dikeluarkan mobilnya mau berangkat, orangnya serangan jantung," katanya.
Sigit kemudian dibawa ke RSI Aisyiyah, dan dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit sekitar pukul 19.50 WIB.
Baca juga: Momen Unik Pemilu 2024, Paku Coblosan Dibawa, Dosen jadi KPPS Dihampiri Mahasiswi, Koreksi Skripsi
"Dibawa ke rumah sakit diagnosanya ayah ini jantungnya berhenti sama gagal napas, sudah enggak ada di perjalanan, ke rumah sakit kira-kira pukul 19.00 WIB," katanya.
Diketahui, Sigit memiliki riwayat sakit diabetes.
Daniel menyampaikan, ayahnya itu beberapa waktu akhir ini seringkali merasa lemas atau capek apabila kondisi drop.
"Beberapa tahun terakhir ini kalau drop, capek langsung lemas, tapi kok enggak tahu kemarin jantungnya keserang," katanya.(TribunJakarta.com,Kompas.com)
Sebagian artikel diolah dari TribunJakarta.com
| 7 Calon Anggota DPRD Terpilih 2024-2029 Kabupaten Ketapang Dapil Benua Kayong & Matan Hilir, Selamat |
|
|---|
| 5 Calon Anggota DPRD Terpilih 2024-2029 Kabupaten Ketapang Dapil Kendawangan dan Singkup, Selamat ! |
|
|---|
| 5 Calon Anggota DPRD Terpilih 2024-2029 Kabupaten Ketapang Dapil 5, Suara Partai Ini Unggul, Selamat |
|
|---|
| 6 Calon Anggota DPRD Terpilih 2024-2029 Kabupaten Ketapang Dapil 4, PDI Perjuangan Unggul, Selamat ! |
|
|---|
| 7 Calon Anggota DPRD Terpilih 2024-2029 Kabupaten Ketapang Dapil 3, Cek Partai Golkar, Selamat ! |
|
|---|