Berita Viral
Sosok Adhitya Jatmiko, WNI Tampan yang Pintar Baca Al-Quran, Jadi Guru Ngaji di Jepang, Tuai Pujian
WNI bernama Adhitya Jatmiko, jadi guru ngaji di Jepang. Selain pintar baca Al-Quran dia juga memiliki paras tampan.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Luar biasa, seorang warga negara Indonesia (WNI) menjadi guru ngaji di Jepang.
Selain pintar membaca Al-Quran, WNI itu menjadi sorotan karena wajah tampannya.
Momen pria WNI mengajari muridnya membaca Al Quran dan Iqra pun menjadi sorotan.
Sosoknya pun kini sudah membuat penasaran warganet.
Baca juga: Curhat WNI di London, Tak Bisa Nyoblos di Pemilu 2024, Sebut Panita Banyak Alasan: Ada Kejanggalan

Lalu, siapakah sosok pria tersebut dan bagaimana kisahnya?
Momen pria WNI menjadi guru ngaji itu viral di media sosial setelah ia membagikan kegiatannya di akun Instagram @4dhit_ya atau TikTok dengan nama yang sama.
Diketahui, pria WNI ini bernama Adhitya Jatmiko.
Di bio Instagramnya, ia menuliskan asal daerahnya yaitu, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Dalam unggahannya, Adhitya terlihat sering membagikan video ketika mengajari murid-muridnya mengaji.
Adapun murid yang diajarnya pun beragam usia.
Mulai dari anak-anak hingga lansia.
"Ngajar di Indonesia (x) Ngajar di Jepang (v)," tulis Adhitya dalam salah satu keterangan videonya.
Dalam video tersebut, Adhitya tampak tengah menjadi seorang bocah yang memakai baju koko dan peci merah maroon.
Sementara, ia tampak mengenakan baju koko putih dan peci hitam.
Tampak Adhitya telaten ketika mengajarkan huruf per huruf.
Ia juga tak sungkan memberikan arahan menggunakan bahasa Jepang agar lebih mudah dimengerti.
Begitu pun dengan sang murid, yang juga tampak antusias saat diajar mengaji oleh Adhitya.
"Kegiatan madrasah di Jepang," imbuh Adhitya dalam keterangan videonya.
Viral Potret Pemilu di Jepang, Kota Tetap Bersih Tanpa Baliho dan Spanduk
Masa kampanye pemilu tak hanya di Indonesia, melainkan di negara-negara lain yang menganut sistem demokrasi.
Salah satunya adalah di Jepang.
Di Jepang, ada 3 jenis serta waktu pemilihan.
Kira-kira, bagaimana suasana pemilu di Jepang?
Baca juga: KAGET Kampanye-nya Dihadiri Emak-emak Berpakaian Muslimat NU, Ganjar Pranowo: Ndak Takut Tah?
Rupanya, di Jepang pemilunya sangat berbeda dengan di Indonesia.
Tak ada baliho dan spanduk bertebaran di jalanan.
Hal ini disampaikan seorang warga Indonesia (WNI) yang tinggal di Jepang.
Dalam konten di Instagramnya, seorang wanita bernama Suci Amanda ini membagikan suasana masa kampanye pemilu di negeri sakura tersebut.
Lewat postingan akun Instagram @suci_amanda_illustration, wanita yang bekerja sebagai ilustrator tersebut menunjukkan suasana kota yang tetap rapi meski dalam masa kampanye.
Baca juga: Baliho Mama Semok Siap Melayani Depok Kena Hujat, Caleg Lydia Octavia Buka Suara: Caraku Kampanye

Ternyata pemerintah sudah menyediakan tempat khusus untuk pemasangan poster.
Ada deretan peraturan yang wajib dipatuhi calon wakil rakyat di Jepang.
Salah satunya adalah dilarang menempel poster sembarangan.
Sudah ada tempat khusus untuk memasang poster.
Poster yang ditempel tidak boleh saling tumpang tindih.
Selain itu, ukurannya juga harus seragam.
Baca juga: Bongkar Kebohongan Suami, Istri Caleg Cekcok dengan Ibu Mertua, Kesal Gaji Dipakai Buat Kampanye
"Poster-poster politisi hanya boleh ditempel di papan khusus yang disediakan pemerintah.
Semua poster di papan tersebut, harus memiliki ukuran yang sama," terang Suci Amanda.
Calon wakil rakyat hanya punya satu slot untuk menempel poster mereka.
"Satu politisi hanya dapat 1 ruang tempel poster saja.
Di pemukiman penduduk, jarang ditemukan poster politisi, paling 1-2 saja dengan ukuran poster biasa dan diletakkan dengan cukup rapi," papar Suci.
Dalam hal anggaran, pemerintah Jepang juga sudah punya aturan tersendiri.
Ada batasan budget kampanye yang tidak boleh dilanggar calon wakil rakyat.
"Budget kampanya juga diatur oleh pemerintah dengan ketat.
Dilarang menggunakan uang melebihi batasan yang ditetapkan pemerintah," tulisnya.
Lantas, bagaimana dengan orasi yang dilakukan calon wakil rakyat?
Baca juga: Istri Caleg Ngamuk, Gaji Suami Dikuasai Mertua, Nafkah Dipakai Buat Kampanye, Gadai Emas untuk Hidup

Saat orasi, kegiatan ini hanya dilakukan di ruang publik seperti stasiun.
Tak boleh orasi di area pribadi, misalnya di kediaman pribadi.
Mereka juga tidak mengundang penyanyi atau artis tertentu.
Selain poster hingga anggaran, ada pula orasi yang masuk ke dalam daftar panjang aturan berkampanye di Jepang.
"Orasi diatur ketat oleh pemerintah.
Hanya boleh di lingkungan publik, tidak boleh menggunakan cara yang menyebabkan kontak langsung seperti door to door," lanjut Suci.
Para calon wakil rakyat boleh menggunakan mobil kampanye yang rute dan jadwalnya sudah diatur.
Menanggapi unggahan Suci, netizen pun ramai berkomentar.
"Wah keren... Sekarang kayaknya gak ada pohon tanpa baliho..
Kasian sama pohonnya dan merusak pemandangan banget," ujar akun @audinasultan.
"Tidak boleh mengundang artis atau penyanyi?
Wah, di Indonesia bukan hanya artis atau penyanyi, content creator pun tak luput dari sogokan untuk membuat konten dengan nominal fantastis," ujar akun @tipsibusehatmental.
"Apalah daya di negara konoha kita, mau berkata ah sudahlah, kalian pasti paham," ujar akun @aqiradwi.
***
Artikel ini diolah dari TribunJabar dan TribunTrend
Sumber: Tribun Jabar
Nasib Guru SD Lampung yang Ancam Cekik Murid saat Upacara, Dinonaktifkan dan Wajib Tes Kejiwaan |
![]() |
---|
Sosok Pramugara AirAsia Viral Disebut Mirip Lee Min Ho, Videonya Sudah Ditonton Jutaan Kali |
![]() |
---|
Aktivitas Ahmad Husein Usai Damai dengan Sudewo Bupati Pati: Beli Motor, Karaoke hingga Mabuk |
![]() |
---|
Potret Rumah Bocah Raya yang Viral Meninggal dengan Tubuh Penuh Cacing, Buat Prihatin! |
![]() |
---|
Tragedi di Pesantren! Santri Tewas dengan Al-Quran di Pelukan, Sempat Ucap Takbir & Lari ke Musala |
![]() |
---|