Breaking News:

Berita Viral

Ngamuk Ditagih Uang saat Pemungutan Suara, Ketua KPPS Diserang Menggunakan Pisau, Dilarikan ke RS

Ketua KPPS di TPS 07, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Tabalong mengalami luka robek di tangan akibat diserang seorang pria.

Editor: jonisetiawan
Kolase TribunTrends/Ist
Ketua KPPS TPS 07 jadi korban penganiayaan di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Tanjung, Tabalong. 

TRIBUNTRENDS.COM - Ya Tuhan, sedih sekali nasib Ketua KPPS di TPS 07, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Tabalong ini, dia mengalami luka robek di tangan akibat diserang seorang pria.

Imbasnya korban berinisial KS (53) dilarikan ke RSUD Badaruddin Kasim Tanjung, Rabu (14/02/2024) .

Adapun pelaku yang melakukan serangan terhadap KS adalah MS (22).

Beruntung sebelum hal fatal terjadi, petugas pengamanan TPS langsung menangkap MS.

Baca juga: Daftar Orang Meninggal saat Pemilu 2024: Nenek & Kakek Jatuh saat Mencoblos hingga Pemilik Rumah TPS

Ilustrasi pria tangannya diborgol
Ilustrasi pria tangannya diborgol (Freepik)

Kapolres Tabalong AKBP Anib Bastian, melalui PS Kasi Humas Polres Tabalong, Iptu Joko Sutrisno menjelaskan pelaku MS diamankan terkait tindak pidana penganiayaan yang dilakukannya pada Rabu (14/02/2024) malam terhadap seorang pria berinisial KS (53) warga Kelurahan Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Tabalong.

Disampaikan Iptu Joko, kejadian bermula saat MS mendatangi KS di TPS 07, Kelurahan Tanjung yang saat itu menjabat sebagai Ketua KPPS 07 Tanjung.

KS yang sedang melakukan penghitungan suara bersama anggota KPPS 07 Tanjung langsung ditemui oleh MS untuk menanyakan janji pemberian uang di saat pelaksanaan pemungutan suara yaitu sebesar Rp 100.000.

"Berdasarkan pemeriksaan dari pihak kepolisian, saat MS mendatangi KS dan menanyakan perihal uang bayaran, KS menanggapi dengan nada tinggi, karena merasa dipermalukan dan tersinggung," terang Iptu Joko, Kamis (15/2/2024).

"Lalu MS pulang ke rumah untuk mengambil senjata tajam jenis pisau dapur kemudian kembali ke TPS 07 untuk mendatangi KS," lanjutnya.

Melihat MS membawa senjata tajam ke arahnya, KS berlari menjauh, namun dia terjatuh saat dikejar MS. Sehingga terjadilah aksi penyerangan oleh MS terhadap KS.

Pihak kepolisian mendatangi Ketua KPPS TPS 07 yang menjadi korban penganiayaan
Pihak kepolisian mendatangi Ketua KPPS TPS 07 yang menjadi korban penganiayaan di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Tanjung, Tabalong.

MS melukai KS yang terjatuh di hadapannya. 

Penyerangan terhadap KS yang dilakukan oleh MS menggunakan senjata tajam dan menyebabkan MK mengalami luka sobek pada bagian tangan kanan.

MS kemudian diamankan oleh petugas jaga dari TNI - Polri beserta masyarakat sekitar dan korban yakni MK dibawa ke RSUD Badaruddin Kasim Tanjung untuk dilakukan perawatan lebih lanjut.

Baca juga: Serba-serbi Pemilu 2024, Di TPS Ini Surat Suara Caleg Dicoret Koruptor, Kotak Surat Suara Dibakar

Akibat kejadian tersebut, KS mengalami luka pada bagian tangan kanan sebanyak 3 jahitan dalam dan 8 jahitan luar.

Sementara MS saat ini sudah diamankan di Polres Tabalong untuk menjalani proses hukum dan turut disita barang bukti berupa sebilah senjata tajam jenis pisau dapur dengan gagang plastik warna ungu.

Ngeluh Nama Caleg Terlalu Banyak, Lansia Meninggal saat Nyoblos

Seorang lansia tiba-tiba tidak sadarkan diri saat menggunakan hak pilihnya di Pemilu 2024.

Dia meninggal di bilik suara hingga membuat warga lain histeris.

Peristiwa tersebut terjadi di TPS 01 Kelurahan Pasar Baturaja, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Rabu (14/2/2024).

Korban adalah Samilah (61). Lansia ini tiba-tiba saja tak sadarkan diri lalu meninggal dunia.

Baca juga: Kericuhan di TPS Sampang, Warga Sandera 3 Petugas KPPS, Ketua KPU Buka Suara, Ternyata Salah Paham

Ilustrasi Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Ilustrasi Tempat Pemungutan Suara (TPS). (Tribun Cirebon/ Eki Yulianto)

Samilah awalnya antusias datang ke tempat pemungutan suara (TPS) di daerahnya.

Samilah pun berdandan bak hendak ke kondangan di rumahnya sebelum berangkat ke TPS.

Bahkan dia terlihat sehat saat berangkat untuk mencoblos pada Pemilu 2024 ini, tak ada tanda-tanda sakit.

Ia bersama anaknya berangkat pagi-pagi sekali ke TPS.

"Pagi-pagi dia sudah bepupur, sudah berdandan cantik. Saya bilang tunggu dulu, belum buka TPS." kata Fendi, suami Samilah.

Menurut Fendi, istrinya tidak ada penyakit hanya kadang-kadang darah rendah.

Sebelum berangkat ke TPS, Samilah pun sudah sarapan, makan pempek dan minum kopi.

Keluarga mereka memang tidak biasa sarapan pagi.

Sementara itu, menurut informasi wanita kelahiran Lampung 14 Mei 1963 ini dikabarkan jatuh saat sedang mencoblos di TPS.

Sebelum tak sadarkan diri, Samilah sempat mengeluh bingung dan pusing karena terlalu banyak nama calon legislatif (caleg) saat mencoblos di Pemilu 2024.

"Bingung banyak nian namonyo (bingung banyak sekali namanya)" kata Lina (putri almarhumah) menirukan ucapan almarhumah sebelum terduduk di TPS.

Jenazah Samilah disemayamkan di rumah duka di Kelurahan Pasar Baturaja.
Jenazah Samilah disemayamkan di rumah duka di Kelurahan Pasar Baturaja.

Lina mendampingi Samilah saat mencoblos untuk menyalurkan hak pilihnya di Pemilu 2024.

Menurut Lina saat mencoblos dia bersebelahan dengan bilik suara tempat sang ibunda mencoblos.

Setelah mengeluh pusing melihat banyak nama caleg, Samilah tiba-tiba seperti mau terduduk dan langsung dibantu warga.

Kemudian Samilah dilarikan ke rumah sakit.

Ibu enam anak ini diketahui sudah meninggal belum tahu apakah meninggal di jalan atau di rumah sakit.

Baca juga: Ketua KPPS di Banyuwangi Meninggal, Selesai Hitung Suara Napas Tersengal-sengal, Diduga Kelelahan

Menurut informasi wanita kelahiran Lampung 14 Mei 1963 ini dikabarkan jatuh saat sedang mencoblos di TPS 1 Kelurahan Pasar Baturaja Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten OKU.

Terpisah Camat Baturaja Timur Yoyin Arifiyanyo mendapat laporan dari stafnya tentang warga yang jatuh saat mencoblos.

"Saya dapat informasi ibu Samilah jatuh saat sedang mencoblos kemudian dilarikan ke rumah sakit dan meninggal " kata Yoyin.

Menurut informasinya jenazahnya segera dibawa pulang ke rumah duka diJalan Kapten Syahrial Lr. Aries Kecamatan Baturaja Timur dekat TPS tempat almarhum memilih.

Di kesempatan itu Ketua Bawaslu OKU Yudi Risandi mengaku sudah mendapat informasi tentang pemilih yang jatuh saat mencoblos dan kemudian meninggal.

***

Artikel ini diolah dari Banjarmasinpost

Tags:
surat suaraketua KPPSpisau
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved