Breaking News:

Berita Viral

Tuai Perdebatan, Guru Lelaki Kejutkan Murid, Datang ke Sekolah Naik Lamborghini Seharga Rp 9 Miliar

Seorang guru Malaysia kejutkan murid dengan datang ke sekolah naik Lamborghini Rp9 Miliar. Hal ini pun tuai perdebatan di kalangan netizen.

Penulis: Hanna Suli
Editor: Suli Hanna
worldofbuzz.com
Guru kejutkan murid dengan membawa lamborghini Rp9 M 

TRIBUNTRENDS.COM - Seorang guru lelaki di Malaysia viral karena aksinya yang tak biasa.

Berniat untuk mengejutkan murid-muridnya, guru lelaki bernama Mohd Fadli Salleh.

Ia membagikan momen kejutan tersebut di Facebooknya.

Dikutip dari World of Buzz pada Sabtu (10/2/2024), Fadli ternyata hendak meninggalkan sekolah tersebut.

Tak lagi mengajar di sana, Fadli pun menyiapkan kejutan tak biasa sebagai 'perpisahan' dengan murid-muridnya.

Diketahui, Fadli selama ini mengajar di sekolah Gombak.

Baca juga: Heboh! Video Porno Terputar saat Guru Besar ITB Gelar Deklarasi Pemilu Beradab, Siapa Pelakunya?

Guru kejutkan murid dengan membawa lamborghini Rp9 M
Guru kejutkan murid dengan membawa lamborghini Rp9 M (worldofbuzz.com)

Ia ingin melakukan sesuatu yang istimewa bagi murid-muridnya.

Harapannya, muridnya bisa terinspirasi dan termotivasi punya mimpi yang besar.

Tentunya dengan syarat mereka harus bekerja keras untuk mewujudkan mimpi tersebut.

Fadli pun membawa Lambhorgini kuning menyala ke sekolah tersebut.

Dalam video, terlihat para siswa bergegas menuju guru begitu melihat Lamborghini.

Fadli kemudian memberi tahu mereka bahwa mobil itu berharga 3 juta ringgit.

Dalam rupiah, nilainya sekitar Rp9 M.

Baca juga: NGAMUK Ayam Rp 4,5 Juta Hilang, Bu Kades Penjarakan Kakek, Mahar dari Guru Spiritual: Puasa 40 Hari

Guru kejutkan murid dengan membawa lamborghini Rp9 M
Guru kejutkan murid dengan membawa lamborghini Rp9 M (worldofbuzz.com)

Lebih lanjut, Fadli meyakinkan murid-muridnya kalau mereka bisa punya mobil seperti itu di masa depan.

Netizen pun dengan membanjiri kolom komentar postingan Fadli tersebut.

Tak sepenuhnya dapat dukungan, ada pula yang kontra dengan tindakan Fadli.

“Mengapa saya malah merasa sedih dan bukannya senang setelah menonton video ini?

Adakah orang lain yang merasakan hal yang sama?” ujar seorang netizen.

Baca juga: Keterlaluan! 2 Guru di Gunungkidul Nekat Mesum di Sekolah, Ngaku Khilaf, Pelaku Segera Diperiksa

Guru kejutkan murid dengan membawa lamborghini Rp9 M
Guru kejutkan murid dengan membawa lamborghini Rp9 M (worldofbuzz.com)

“Bukan hanya siswa yang merasa senang dan gembira; Saya juga," ujar yang lain setuju dengan sikap Fadli.

“Ini adalah contoh utama dari seorang guru yang memiliki ikatan khusus dengan siswanya.

Jika saya adalah muridnya, saya juga akan merasa gembira.

Sedemikian rupa sehingga saya bahkan mungkin melupakan fakta bahwa guru saya akan meninggalkan sekolah.

Kenapa aku yang merasa sedih dengan hal ini? Semoga yang terbaik untukmu, Guru Fadli,” ujar yang lain.

Bagaimana menurutmu, Tribunners?*)

Kisah Mustamin, Guru Honorer Rela Hibahkan Lahan Pribadi Demi Jadi PNS, Sudah 17 Tahun Mengabdi

Kisah guru honorer bernama Mustamin sudah mengajar selama 17 tahun di SDN 26 Lingkungan Ganjenga, Kelurahan Bulujaya, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Dia rela menghibahkan lahan pribadinya untuk pembangunan sekolah.

Mustamin sengaja menghibahkan lahan pribadinya karena berharap diangkat jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Sebab, meski telah mengajar selama 17 tahun, Mustamin hingga kini belum diangkat jadi PNS.

Istri Mustamin, Ratnawati menceritakan pengalaman pahit suaminya tersebut.

Baca juga: Nafsu Guru SMP di Sulawesi Tenggara Tak Terbendung, Nekat Cabuli 17 Murid, Modus Beri Uang & Jajanan

Ilustrasi guru
Ilustrasi guru (Kolase TribunTrends)

Pada 2007, Mustamin dengan niat baik hati menghibahkan tanahnya untuk pembangunan SDN 26.

Sekolah tersebut berjarak hanya 100 meter dari kediamannya.

Dalam pertukaran, Mustamin dijanjikan akan diangkat menjadi PNS setelah setia mengabdi di sekolah tersebut selama dua tahun.

Namun, kenyataannya berbeda.

Ratnawati, istri Mustamin yang juga mengajar di sekolah yang sama, menyampaikan pengalaman pahit suaminya.

"Lahan pribadi punya suami saya, dihibahkan dan dijanji mau di PNS kan, katanya honor dulu dua sampai tiga tahun," ungkap Ratnawati dilansir dari Tribun-Timur.com.

Meski perwakilan Bupati Jeneponto pada waktu itu telah menyampaikan janji tersebut secara langsung.

Hingga kini Mustamin tidak kunjung mendapatkan kepastian terkait pengangkatan sebagai PNS.

Ratnawati menyebut bahwa janji tersebut hanya berdasarkan kesepakatan lisan tanpa disertai dokumen tertulis yang mengikat.

"Sampai sekarang tidak ada pengangkatan PNS untuk suamiku," kesal Ratna.

Mustamin, guru honorer di SDN 26 Sulawesi Selatan sudah 17 tahun mengajar belum jadi PNS
Ilustrasi guru Mustamin (kiri) dan istrinya, Ratnawati (kanan). Sosok Mustamin, guru honorer di SDN 26 Sulawesi Selatan sudah 17 tahun mengajar belum jadi PNS. Padahal menghibahkan lahan pribadi untuk sekolah.

Meski sempat berniat untuk menutup SDN 26 sebagai bentuk protes.

Namun niat Mustamin berhasil dicegah oleh istrinya.

Gedung sekolah tersebut, bahkan hanya memiliki lima gedung tanpa ruangan kantor.

Baca juga: Gegara Injak Permen Karet, Guru Ini Geram, Tega Tusuk Bibir 36 Siswa SD Pakai Peniti, Kini Dipecat

Melansir Tribun Jatim, Ratnawati dan Mustamin sendiri telah mengabdikan diri sebagai guru honorer selama puluhan tahun.

Lamanya pengabdian tersebut dirasa membuat mereka telah memenuhi syarat untuk diangkat sebagai PNS.

Namun, hingga saat ini, janji tersebut masih menjadi harapan yang terus tertunda.

17 tahun berlalu setelah pembangunan sekolah, hingga kini Mustamin belum mendapatkan ttik terang perihal dirinya diangkat menjadi pegawai negeri.

Padahal, perwakilan Bupati Jeneponto (Radjamilo) pada saat itu datang langsung menemui Mustamin dan menyampaikan janji.

"Waktu itu pejabat yang ada perwakilan dari bupati, ada anggota DPRD, ada pak Dinas Pendidikan. 

Yang menjanjikan dulu 01 (bupati) melalui perwakilannya, tahun 2007," lanjut Ratna yang juga masih berstatus honorer dikutip dari TribunJateng.com.

Kisah Lain: Tangis Guru Honorer Jambi, 13 Tahun Mengabdi, Tak Lolos PPPK Padahal Nilai Tinggi

Tangis seorang guru yang cita-citanya harus kembali dikuburkan.

Seorang guru honorer asal Jambi ini curhat sambil menangis karena tak lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Guru honorer yang tak disebutkan namanya ini mengikuti tes PPPK untuk penempatan di Kota Sungai Penuh, Jambi.

Salah satu videonya dibagikan oleh akun X @REP0RT_ID.

Guru perempuan tersebut mempertanyakan alasan dirinya tidak lolos PPPK, padahal memiliki nilai yang tinggi.

Baca juga: Cek 7 Formasi CPNS dan PPPK 2023 untuk Lulusan SMA, Ada Posisi Penjaga Tahanan, Ini Besaran Gajinya

Guru honorer di Jambi menangis tak lolos PPPK padahal nilai tinggi
Guru honorer di Jambi menangis tak lolos PPPK padahal nilai tinggi

"Aku ndak betanyo kepada pejabat yang berwenang dalam tes PPPK. Apo dasar yang dinilai?" kata guru honorer tersebut.

"Sampai sampai nilai yang tinggi tidak kayo loloskan nilai yang rendah diloloskan,” sambungnya sambil menangis.

Dengan suara bergetar, guru honorer tersebut merana karena telah 13 tahun mengabdi di dunia pendidikan.

"Masa pengabdian aku 13 tahun, dikato umur aku lah lebih 35 tahun," ungkapnya.

"Tolong kayo sampaikan apo dasar yang kayo nilai itu apo," ucapnya lagi.

Baca juga: MURKA Ayah, Masukkan Anaknya di Ponpes, Malah Disetrika Guru Gegara Tak Buat PR: Penyiksaan!

Dalam video lainnya, guru honorer itu pun bercerita bahwa dirinya telah mengorbankan banyak hal untuk bisa mengikuti tes PPPK.

"Pengabdian 13 tahun tidak diperhitungkan, nilai tinggi tidak diperhitungkan," katanya.

"Padahal berangkat Jambi ongkos dipinjam ndak samo jugo tes," imbuhnya tersedu-sedu.

Hingga artikel ini ditulis, Rabu (27/12/2023), video tersebut telah dilihat sebanyak lebih dari seribu kali.

Sejumlah warganet pun merasa simpati terhadap apa yang dialami oleh guru honorer tersebut dan memberikan dukungan padanya.

Lantas seperti apa respon lembaga terkait?

Respon BPKSDM

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Sungai Penuh, Nina Pastian mengatakan, bahwa hasil tes PPPK semua sudah sesuai aturan.

"Nanti kami siap menampung peserta yang ingin bertanya," ungkap Nina, dikutip dari TribunJambi, Minggu (24/12/2023).

"Atau kalau bisa dan lebih jelas langsung bertanya ke Kemendikbud, nanti kami fasilitasi," imbuhnya.

Nina juga menyatakan, bahwa seleksi penerimaan PPPK merupakan agenda nasional.

Hal tersebut, kata Nina, sudah berdasar aturan yang ditetapkan dan melalui sistem dari BKN dan Kemendikbud.

"Sedikit saja kami merubah angka otomatis sistem pusat tidak bisa memproses dan menolaknya termasuk juga untuk pengusulan NIP nanti kami melampirkan semua data, nilai dan bukti lain," tuturnya.

"Jika tidak sesuai otomatis NIP tidak akan keluar," pungkasnya.

***

(TribunTrends.com/ Suli Hanna, BangkaPos)

Sebagian diolah dari artikel Bangkapos

 

Tags:
guruMalaysiaLamborghiniFacebook
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved