Breaking News:

Berita Viral

Curhat Pelajar Dianiaya Polisi Pakai Senjata, Diberi Uang Tutup Mulut Rp50 Ribu, Keluarga Tak Terima

Pelajar bernama Abdul Aziz Potabuga (17) mengaku dianiaya oknum polisi berinisial TA hingga mata memar, dia diberi uang tutup mulut sebesar Rp50 ribu.

Editor: jonisetiawan
Kolase TribunTrends/Ist
Abdul Aziz Potabuga (17) seorang pelajar di Gorontalo mengaku dianiaya oknum polisi berinisial TA. 

TRIBUNTRENDS.COM - Seorang pelajar bernama Abdul Aziz Potabuga (17) mengaku dianiaya oknum polisi berinisial TA.

Warga Kelurahan Dutulana Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo itu dipukul menggunakan senjata laras panjang.

Alhasil, Aziz pun mengalami memar di bagian mata kiri dan muntah darah.

Oknum polisi itu panik saat korban mengalami memar dan muntah darah.

Agar Aziz tidak menceritakan hal tersebut, oknum polisi itu memberi uang tutup mulut sebesar Rp 50 ribu untuk Aziz.

Baca juga: Dihamili Oknum Polisi, Wanita Pilu Gagal Jadi Pramugari, Sempat Disuruh Aborsi, Pelaku Belum Dipecat

Abdul Aziz Potabuga (17) seorang pelajar mengaku dianiaya oknum polisi berinisial TA.
Abdul Aziz Potabuga (17) seorang pelajar asal Kelurahan Dutulana Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo mengaku dianiaya oknum polisi berinisial TA.

Dikatakan Aziz, peristiwa terjadi pada Selasa (30/1/2024) malam sekira pukul 21.00 Wita.

Waktu itu, ia bersama temannya datang ke Universitas Gorontalo.

"Saya dan teman saya ada di rumah dan dapat telfon dari adik teman saya. 

Menurut info, adiknya itu dapat masalah saat pertandingan futsal yang digelar di Universitas Gorontalo," ujar Aziz dalam aksen Kotamobagu, Kamis (1/2/2024).

Aziz bersama rekannya segera meluncur ke UG. Lokasinya hanya berjarak beberapa ratus meter.

Sesampainya di gerbang kampus, aziz tidak masuk ke dalam kampus.

"Saya menunggu di dekat perempatan Polres Gorontalo dekat Rasa Es," bebernya.

Ilustrasi polisi anianya remaja
Ilustrasi polisi anianya remaja di Gorontalo. (Kolase ist)

Tak lama berselang, datang sebuah mobil polisi berwarna hitam.

Sejumlah polisi berpakaian lengkap turun dari mobil.

Oknum polisi berinisial TA lalu menghampiri Aziz.

Tanpa aba-aba, Aziz langsung dibawa ke Mapolres Gorontalo.

Baca juga: Damkar Tolong Gadis Cilik Ini Buka Tutup Kaleng Tabungan, Syok di Dalamnya Ada Uang Rp 178 Juta

Di saat yang bersamaan datang kedua temannya Aziz namun mereka hanya menatap dari kejauhan.

Tiba di Mapolres Gorontalo, Aziz langsung diinterogasi polisi berinisial TA tersebut.

"Saya kaget karena saya ini tidak tau apa-apa," ujar azis kepada TA.

Tak puas jawaban Aziz, TA lantas mengayunkan senjata laras panjang ke dahi Aziz.

"Kamu jangan main-main ya! Begitu komdan bilang," ungkap Aziz.

Azis merintih kesakitan. Senjata itu tepat mengenai mata kirinya.

Setelah melihat memar di mata Aziz, TA membawa Azis ke RS Ainun Limboto.

"Awalnya saya tolak, karena saya fikir efeknya tidak akan separah sekarang," kata Azis.

Azis kemudian diantar TA ke rumahnya.

Baca juga: TEGA Pria Aniaya Pacarnya di Tempat Kerja, Jambak hingga Seret, Aksinya Terekam CCTV, Korban Trauma

Atas insiden itu, Azis kemudian mengadukan hal itu ke tantenya Riska Masilu (33).

Riska kala itu sedang menjalani tugas di Puskesmas Gorontalo Utara.

Riska melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Polda Gorontalo.

Saat dikonfirmasi TribunGorontalo.com (Grup TribunTrends.com), laporan telah masuk ke SPKT Polda Gorontalo, dengan nomor STTLP/B/41/I/2024/SPKT/POLDA GORONTALO.

Diberi uang tutup mulut

Usai dihajar TA, Aziz diminta tutup mulut.

Dalam perjalanan pulang, TA meminta Aziz tak buka suara.

TA ingin Aziz mengaku memar di wajahnya bukan karena penganiayaan.

Aziz sontak kaget dan berkata, "Masa begitu, komdan?" kata Aziz menirukan perkataannya kepada TA.

Ilustrasi uang tutup mulut.
Ilustrasi uang tutup mulut. (Freepik)

Remaja itu bahkan disuap oleh anggota polisi tersebut.

"Saya juga diberi uang Rp 50 ribu oleh komdan (polisi)," akunya.

Saat di rumah, azis mengaku muntah darah.

Namun menurutnya bukan karena efek dari pukulan.

"Mungkin saya kena maag atau apa begitu," jelas pelajar berusia 17 tahun itu.

Baca juga: 2 Polisi Ditangkap Gegara Peras Warga, Saat Digeledah Ternyata Bawa Sabu, Dimutasi Tapi Tak Jera

Azis lantas menghubungi TA (polisi yang menghajarnya).

TA pun membawa Aziz ke RS Bhayangkara dan mendapatkan perawatan.

Seluruh biaya pengobatan ditanggung TA sebab Aziz mengaku belum punya BPJS Kesehatan.

Kendati demikian, Azis tetap mengadukan hal itu ke tantenya Riska Masilu (33).

Azis tinggal bersama Riska. Orangtuanya saat ini berada di Kalimantan.

"Dia tinggal dengan saya dan saat ini dia sementara sekolah di SMK Teknologi Muhammadiyah Limboto," ungkap Riska.

Riska kemudian melaporkan kejadian yang menimpa keponakannya itu ke SPKT Polda Gorontalo.

"Sudah di periksa dan sudah di visum juga," ucapnya.

***

Artikel ini diolah dari Surya

Sumber: Surya
Tags:
dianiayauang tutup mulutGorontalopolisi
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved