Breaking News:

Palestina vs Israel

AKAL BUSUK Israel Terbongkar, Usir Warga Palestina dari Gaza, Setelah Kosong Rampok Harta Rp372 M

Motif busuk Israel mengusir warga Palestina dari Jalur Gaza terbongkar. Setelah rumah-rumah kosong ditinggal penghuninya, Israel merampok harta karun

Editor: Agung Santoso
Mahmud HAMS/ AFP
Pengungsi Palestina tiba di zona yang lebih aman di selatan Kota Gaza pada 12 November 2023, setelah meninggalkan rumah mereka di Jalur Gaza utara di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (Mahmud HAMS / AFP) 

TRIBUNTRENDS.COM - Motif busuk Israel mengusir warga Palestina dari Jalur Gaza terbongkar. Setelah rumah-rumah kosong ditinggal penghuninya, Israel merampok harta karun dari berbagai rumah dan gedung.

Tentara Israel juga merampok para pengungsi yang tinggalkan rumah-rumah mereka dengan mencegat di jalan.

Barang-barang bawaan mereka digeledah dan sebagian harta benda berharga dirampas dengan berbagai alasan tak jelas.

Kantor media pemerintah di Jalur Gaza melaporkan, Israel mencuri sekitar 90 juta shekel (± Rp372 miliar) dari warga Palestina di Jalur Gaza selama perang berlangsung.

Perkiraan hitungan ini berdasarkan banyaknya laporan dari warga Palestina di Jalur Gaza.

“Pencurian terjadi dengan lebih dari satu cara. Yang pertama adalah di pos pemeriksaan, seperti pos pemeriksaan Jalan Salah al-Din, tempat mereka mencuri dari para pengungsi yang melarikan diri dari utara Gaza ke arah selatan," lapor kantor tersebut, Sabtu (6/1/2024).

"Mereka mencuri tas berisi barang berharga mereka seperti uang, emas, dan perhiasan," lanjutnya.

Cara kedua yang dilakukan Israel adalah dengan merampok rumah-rumah yang penghuninya diminta untuk mengungsi.

Ketika pemilik rumah tersebut pergi, tentara Israel masuk dan mencurinya.

Ilustrasi - Warga Palestina mengungsi di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 18 Desember 2023. Para pengungsi memasang tenda plastik di dekat kandang hewan di sebuah kebun binatang di Gaza.
Ilustrasi - Warga Palestina mengungsi di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 18 Desember 2023. Para pengungsi memasang tenda plastik di dekat kandang hewan di sebuah kebun binatang di Gaza. (Mahmud HAMS / AFP)

"Mereka mengambil foto kenang-kenangan dan klip video untuk kejahatan ini, dan beberapa dari mereka mempostingnya di akun jejaring sosial mereka, seperti yang terjadi di Beit Lahia," kata kantor itu.

Pernyataan itu mengutip laporan surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, yang mengatakan adanya pencurian uang warga Gaza secara sistematis sejak awal invasi darat ke Jalur Gaza.

“Tentara Israel menyita 5 juta shekel selama perang ini, yang ditransfer ke departemen keuangan Kementerian Pertahanan Israel," lapor Yedioth Ahronoth pada 15 Desember 2023.

Yedioth Ahronoth juga mengkonfirmasi tentara Israel menyita 5 juta dolar dari Jalur Gaza, kepada "unit rampasan" di Divisi Teknologi dan Logistik tentara Israel.

Seorang pemukim Israel menghadapi seorang pengunjuk rasa Palestina selama demonstrasi menentang perluasan pemukiman, di desa al-Mughayer, timur Ramallah di Tepi Barat yang diduduki, pada 29 Juli 2022.
Seorang pemukim Israel menghadapi seorang pengunjuk rasa Palestina selama demonstrasi menentang perluasan pemukiman, di desa al-Mughayer, timur Ramallah di Tepi Barat yang diduduki, pada 29 Juli 2022. (Photo by ABBAS MOMANI / AFP)

Pencurian Sistematis Israel
Pada Minggu (31/12/2023), media PBB OCHA, reliefweb, mengutip laporan organisasi HAM, Euro-Med Human Rights Monitor mengatakan Israel telah melakukan pencurian sistematis selama perang di Gaza.

Pencurian ini melibatkan penghancuran properti secara sengaja, pencurian barang-barang pribadi, penjarahan, dan pembakaran rumah.

Tim investigasi Euro-Med Human Rights Monitor mengatakan perkiraan awal menunjukkan tentara Israel telah mencuri lebih dari 10.000 dolar.

Warga Palestina, Thabet Salim (40), mengatakan tentara Israel menjarah emas dan uang tunai darinya selama ia dan putranya ditahan oleh mereka.

“Jumlah uang yang diambil tentara dari rumah saya bernilai lebih dari 10.000 dolar AS,” kata Salim.

Barang-barang lain seperti komputer dan alat elektronik lainnya juga dicuri setelah warga Palestina diminta mengungsi.

Hamas Palestina vs Israel
Internal pemerintah Israel dikabarkan sedang berselisih di tengah demonstrasi yang meluas di Israel untuk menuntut penyelamatan sandera.

Sebelumnya, Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, dikutip dari Al Arabiya.

Kurang lebih 240 orang diculik oleh Hamas dari wilayah Israel.

Setelah pertukaran sandera selama 7 hari yang dimulai Jumat (24/11/2023), kurang lebih 137 sandera masih ditahan Hamas di Jalur Gaza.

Jumlah korban jiwa di pihak Palestina di Jalur Gaza terhitung 22.600 hingga Sabtu (6/1/2024) dan 1.200 orang tewas di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.

Selain itu tercatat 325 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Kamis (4/1/2023), setelah faksi-faksi perlawanan di sana melawan Israel yang melakukan penyerbuan besar-besaran. (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Diolah dari berita Tribunnews.com 

Tags:
GazaIsraelPalestina
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved