Berita Viral
TERGIUR 2 Pak Ogah Coba Curi Kayu Jati di Asrama TNI, Apes Dipergoki Aslog Kodam, 'Saya Lari, Panik'
Dua pemuda di Kota Semarang nekat mencuri kayu jati di Asrama Kodam IV Diponegoro, Jalan Kesatrian nomor G 12 Jatingaleh, Candisari, Semarang.
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Tergiur dengan adanya tumpukan kayu jati di asrama TNI, dua pak ogah ini nekat mencoba mencurinya.
Apes aksi kedua pemuda di Semarang ini dipergoki oleh Asisten Logistik Kodam.
Ketakutan, kedua pelaku mencoba melarikan diri.
Baca juga: KILAT Pencuri Ternyata Bisa Gasak Motor Cuma 3 Detik, Warga Syok, Kapolres Jaksel Ini Fakta Ya
Dua pemuda di Kota Semarang nekat mencuri kayu jati di Asrama Kodam IV Diponegoro, Jalan Kesatrian nomor G 12 Jatingaleh, Candisari, Semarang.
Alhasil kedua maling itu ditangkap aparat Sat Reskrim Polrestabes Semarang.
Wakasatreskrim Kompol Aris Munandar mengatakan, kedua maling itu bernama Eko Mei Apriyanto (27) warga Hasanudin, Purwosari, Semarang Utara, dan Fajar Robika (28) warga Rusunawa Sawah Besar, Kaligawe, Kecamatan Gayamsari.

Pencurian terjadi pada Minggu (24/12/2023) pukul 15.00 WIB.
TKP pencurian berada tak jauh dari lokasi kedua pelaku bekerja sebagai pak ogah atau orang yang menyeberangkan kendaraan di bawah flyover Jatingaleh.
“Saat itu kedua pelaku akan bekerja menjadi 'Pak Ogah' di bawah Flyover Jatingaleh.
Saat melintas di rumah dinas milik Aslog Kodam IV Diponegoro Jalan Kesatrian Candisari Semarang berboncengan menggunakan sepeda motor, pelaku melihat ada tumpukan kayu jati,” kata Aris dalam jumpa pers, Selasa (26/12/2023).
Tanpa berpikir panjang, mereka mendatangi tumpukan kayu itu dengan niat membawa kabur.
Namun, aksi keduanya terciduk anggota TNI yang ada di sekitar lokasi.
“Namun pada saat akan mengambil, perbuatan pelaku diketahui oleh Aslog Kodam dan diteriaki.
Kemudian pelaku melempar kayu tersebut.
Kedua pelaku lari dan pelaku atas nama Eko berhasil ditangkap,” bebernya.
Saat ditangkap, ternyata ditemukan senjata tajam berupa pisau lipat di tangan Eko.
Agar dapat menangkap Fajar, petugas menyuruh Eko berpura-pura meminta dijemput pelaku lain di flyover.
“Akhirnya pelaku satunya datang dan diamankan.
Selanjutnya dibawa ke asrama lagi dan dilakukan penggeledahan dan didapati senjata tajam jenis golok,” imbuhnya.
Keduanya dijerat Pasal 2 ayat 1 Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 karena membawa senjata tajam jenis pisau lipat sepanjang 20 cm dan golok 40 cm.
Ancaman hukuman bagi keduanya karena membawa senjata pidana 10 tahun. Untuk pencuriannya sendiri masuk pada percobaan pencurian.
Sementara itu, saat jumpa pers pelaku Eko mengaku telah menyadari bila kayu itu terletak di dalam asrama TNI.
Baca juga: Kakek asal Kalimantan Nekat ke Jakarta, Diusir Mantu, Keluarga Bongkar Tabiat: Beberapa Kali Mencuri

Hanya saja ia mengira kayu tersebut sudah tidak terpakai.
“Tahu itu asrama TNI. Waktu mau ambil enggak ada orang tapi ternyata ada.
Soalnya itu kan kayu di depan rumah.
Itu kayunya buat bantu teman saya, rumahnya mau roboh,” akunya.
Fajar dan Eko juga mengungkap senjata yang mereka bawa digunakan untuk berjaga-jaga.
Pasalnya Fajar sempat dibacok saat bekerja sebagai pak ogah.
“Buat keamanan aja saat bekerja.
Soalnya dulu Fajar pernah dibacok,” ujarnya.
Tak hanya itu, saat dikejar TNI, Fajar yang juga merupakan buronan kasus pencurian dengan kekerasan itu mengaku sempat berlari.
Namun, Eko malah berjalan santai.
“Saya lari karena panik.
Saya sudah sempat pegang kayu tapi Eko memang belum,” pungkasnya.
Anak Ketahuan Mencuri, Ayah di Kuningan Gergaji Jarinya, Pelaku Sempat Kabur Kini Ditangkap Polisi
Aksi keji seorang ayah di Kuningan menggergaji jari anaknya hingga nyaris putus, kini akhirnya ditangkap polisi.
Polisi menangkap pelaku saat ia sedang santai ngopi di warung di Desa Paninggaran, desa tetangga tempat tinggal pelaku.
Pelaku ditangkap kurang dari 24 jam setelah menggergaji jari anaknya di rumah di Desa Sakerta Timur, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, Minggu (17/12/2023).
Usai menggergaji jari anaknya, pelaku langsung kabur.
Menurut warga, pelaku yang belum disebutkan identitasnya ini melarikan diri dengan masuk ke rumah warga di desa-desa tetangga, yaitu Desa Tugu Mulya, Desa Cageur dan Desa Paninggaran.
Baca juga: Aktivitas Usman Sebelum Banting Awan hingga Tewas, Main Gitar Sambil Lihat Anaknya Ditegur Tetangga

"Dari perpindahan tempat satu ke tempat lain, kami terus melakukan pengintaian gerakan pelaku. Hingga akhirnya, jam 8 malam tadi (Senin, 18 Desember 2023), pelaku lagi ngopi di warung di tangkap polisi," kata Kepala Desa Sakerta Timur Cucu Sudrajat, Senin (18/12/2023).
Keberhasilan petugas kepolisian, diapresiasi Cucu Sudrajat.
"Kami apreasiasi Petugas Kepolisian, mereka tidak tidur lebih dari 24 jam, hingga berhasil menangkap terduga pelaku," ujarnya.
Kronologi Anak Digergaji Orangtua
Seorang ayah di Kuningan, Jawa Barat tega menggergaji jari anaknya hingga nyaris putus.
Peristiwa ini terjadi di Desa Sakerta Timur, Kecamatan Darma, Kuningan, Minggu (17/12/2023).
Jari yang digergaji ayah jahat ini adalah jari telunjuk.
Warga mengatakan, jari sang bocah itu digergaji karena ketahuan mencuri.
Peristiwa bermula ketika ada warga yang mendatangi rumah pelaku, melaporkan kalau sang anak pelaku mengambil sesuatu.
Pelaku langsung marah mendengar kabar itu, kemudian mengambil gergaji dan memotong jari telunjuk korban.
"Kejadiannya anak di gergaji orang tuanya, itu kemarin pas waktu Magrib saja," kata Maman (38) warga Desa Sakerta Timur, Kecamatan Darma, saat di konfirmasi TribunCirebon.com, Senin (18/12/2023).
"Si anak melakukan perbuatan tidak baik alias mengambil hak orang. Orang yang barangnya diambil ke rumah pelaku, lapor, di situ amarah orang tua," tambah Jajat (55) yang juga tokoh masyarakat setempat.
Jajat menegaskan bahwa pelaku adalah orang normal atau tak mengalami gangguan jiwa.
Dia juga mengatakan, aksi yang dilakukan pelaku ini ternyata bukan kali ini saja.
"Kalau memperhatikan kondisi pribadi pelaku, tindak kekerasan bukan sekarang saja. Tapi sebelumnya juga pernah dilakukan pada istrinya juga sih," ujarnya.
Usai menggergaji jari anaknya, pelaku langsung melarikan diri.
Warga yang mengejar akhirnya kehilangan jejak.
Diolah dari artikel Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Sindiran Pedas Terselubung: Ahmad Sahroni Ditawari Hidup Tanpa Pajak, Polisi Datang dalam 10 Menit |
![]() |
---|
Sisi Lain Sopir Bank Jateng Bawa Kabur Rp10 Miliar: Aktif Bersosialisasi, Tertindih Beratnya Ekonomi |
![]() |
---|
Kronologi Ambruknya Gedung Majelis Taklim Bogor Tewaskan 3 Orang, Bangunan Bergetar Tiang Cor Hancur |
![]() |
---|
Isu PHK Massal di Gudang Garam, Video Perpisahan Karyawan Viral, Laba Anjlok 87 Persen |
![]() |
---|
Darah dan Amarah: Bocah SD di Koltim Tewas Digorok, Ayahnya Bersumpah Balas Dendam: Saya Cari Kau! |
![]() |
---|