Breaking News:

Mahasiswa Tewas di Kost Ternyata Bunuh Diri, Diduga Alami Gangguan Jiwa: 'Ada Orang di dalam Diriku'

Mahasiswa di Blai yang tewas mengenaskan ternyata bunuh diri. Terkuak sempat curhat alami gangguan kejiwaann.

Editor: Monalisa
Kolase Tribun Trends/Ist
Sosok Aldi Sahilatua Nababan (23), mahasiswa asal Tapanuli yang ditemukan tewas mengenaskan di kamar kosnya di Bali. 

TRIBUNTRENDS.COM - Teka-teki penyebab kematian Aldi Sahilatua Nababan, mahasiswa yang tewas di kos di Bali akhirnya terungkap.

Bukan dibunuh, Aldi Sahilatua Nababan ternyata memang mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung.

Sebelum tewas bunuh diri, mahasiswa asal Medan ini ternyata sempat menunjukkan dirinya alami gangguan kejiwaan.

Baca juga: FAKTA Baru Tewasnya Mahasiswa di Bali, Penghuni Kos Tak Dengar Suara Ribut, Tak Ada Tanda Kekerasan

Teka-teki keberadaan CCTV di TKP kematian Aldi mahasiswa di Bali
Teka-teki keberadaan CCTV di TKP kematian Aldi mahasiswa di Bali (Tribun Bali/Instagram Aldi)

Teman kosnya mengungkap Aldi Nababan berubah sikap sebelum ditemukan tewas dalam kamar kos.

"Dia seperti mulai mejauh sama kita-kita," kata teman kos Aldi Nababan.

Kesaksian senada juga disampaikan pemilik kos, Nyoman Risup Arsana.

Katanya, Aldi selalu berdiam dalam kamar.

"Jarang di luar, selalu di dalam kamar," katanya.

Baca juga: Alat Vitalnya Pecah, Mahasiswa yang Tewas di Bali Dituduh Gay, Kakak Murka: Dia Gak Pernah Melenceng

Kini terjawab mengapa Aldi Nababan bersikap demikian.

Dilihat dari chat kepada pacar, mahasiswa ini mengaku ada sesuatu dalam diri yang mempengaruhi dirinya.

Hal tersebut membuat Aldi tak bisa bergaul dengan temannya.

"Ada orang di dalam diriku yang gak mau itu ada"

"Orang yang menutup aku biar bisa berguna bagi orang lain. Dan aku nggak tau berguna ini gimana.

Aku sudah berusaha."

Pengakuan ini diutarakan Aldi Nababan pada pacarnya.

Terungkap sosok oknum yang diduga mengintervensi keluarga mahasiswa asal Medan, Aldi Sahilatua Nababan, yang tewas di Bali.
Terungkap sosok oknum yang diduga mengintervensi keluarga mahasiswa asal Medan, Aldi Sahilatua Nababan, yang tewas di Bali. (Kolase Instagram Monalisa dan Ist)

Dokter Psikiatri, Dr. Lely Setyawati Kurniawan SpKJ, mengatakan bahwa Aldi Nababan mengidap gangguan jiwa.

"Sebuah fenomena dalam psikiatri.

Gejala seperti ada orang dalam diri ini suatau pertanda gangguan jiwa yang sangat berat," jelas Dr. Lely Setyawati Kurniawan SpKJ.

Ia menerangkan, dalam ilmu medis hal itu dinamakan sebagai Thought of Insertion.

"Ada sesuatu yang masuk dalam dirinya. Kita sebut itu delusion of control," terang Dr. Lely Setyawati Kurniawan SpKJ.

Baca juga: Mahasiswa Tewas di Bali, Kakak Dapat Telepon Aneh, Disuruh Bersihkan Darah, Pengakuan Bapak Kos Beda

Dokter Forensik RS Bhayangkara Medan dr Ismu Rizal mengatakan, pihaknya menyimpulkan ASN tewas akibat mati gantung.

"Kami memiliki kesimpulan bahwasannya korban (Aldi) meninggal akibat mati gantung," katanya.

Sementara kakak Aldi Sahilatua Nababan, Monalisa berkukuh bahwa mahasiswa tewas di Bali bukan karena bunuh diri.

"Mulai saat ini saya nyatakan bahwa saya beserta keluarga sudah tidak percaya kepada polisi Bali," tulis Mona di Instagram.

Kasus Ditutup, Aldi Mahasiswa di Bali Tewas Akhiri Hidup, Alat Kelamin Rusak karena Ini, Leher Lecet

Diketahui bahwa setelah kematiannya sempat dianggap janggal, kini terungkap penyebab Aldi tewas bukan karena kekerasan.

Hal tersebut diungkap oleh Polresta Denpasar memastikan Aldi Nababan tewas karena gantung diri.

Bahkan mahasiswa asal Siborong-borong dinyatakan bunuh diri.

Baca juga: Mana yang Benar? Keberadaan CCTV Kasus Aldi Mahasiswa Tewas di Bali Masih Misteri, Ada Dua Versi

Mahasiswa asal Medan, Aldi Sahilatua Nababan yang ditemukan tewas di Bali diduga menulis pesan terakhir di ponselnya.
Mahasiswa asal Medan, Aldi Sahilatua Nababan yang ditemukan tewas di Bali diduga menulis pesan terakhir di ponselnya. (Kolase Instagaram Monalisa dan Youtube Berita Satu)

Dokter Forensik RS Bhayangkara Medan dr Ismu Rizal mengatakan, pihaknya menyimpulkan ASN tewas akibat mati gantung.

"Kami memiliki kesimpulan bahwasannya korban (Aldi) meninggal akibat mati gantung," ungkapnya saat jumpa pers yang digelar di Mapolresta Denpasar, Rabu 13 Desember 2023 dilansir dari Tribun Medan.

Jumpa pers ini dihadiri langsung oleh Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas, Kasat Reskrim Polresta Denpasar, satu dokter dari RS Bhayangkara Medan, dan dua dokter dari RSUP IGNG Ngoerah.

Usai dilakukan pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh ASN selain pada bagian leher.

Di bagian leher ASN, ditemukan jejak melingkar sementara di bawah telinga kiri, ditemukan adanya ruang kosong dengan bekas serupa dengan abjad V terbalik.

“Kami hanya menjumpai jejak tali yang melingkar di leher dengan menjumpai daerah yang kosong pada bawah telinga kiri seperti huruf V terbalik.

"Setelah lakukan pemeriksaan semuanya, kami tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan selain jejak itu (tali)," ungkapnya.

Saat diterima RS Bhayangkara Medan, jenazah ASN telah mengalami pembusukan dan dalam keadaan telah diformalin.

Disinggung soal kantong zakar ASN yang membengkak, dia mengatakan hal itu terjadi lantaran adanya gas akibat proses pembusukan.

"Jenazah memang sudah mengalami proses pembusukan dan sudah diformalin."

"Pembesaran pada kantong buah zakar. Kami buka, jumlahnya lengkap. Tidak ada tanda-tanda kekerasan. Itu berisi gas-gas pembusukan," jelas dr. Ismu Rizal.

Dokter Forensik RSUP IGNG Ngoerah dr. Dudut Ristiadi mengatakan, pihaknya menemukan adanya luka lecet tekan yang mengitari leher Aldi dari kanan bawah ke kiri atas.

Baca juga: Pesan Terakhir Aldi Mahasiswa Tewas di Bali Buat Curiga, Diduga Bukan Ketikannya, Kakak: Kewalahan

Sosok Aldi Sahilatua Nababan (23), mahasiswa asal Tapanuli yang ditemukan tewas mengenaskan di kamar kosnya di Bali.
Sosok Aldi Sahilatua Nababan (23), mahasiswa asal Tapanuli yang ditemukan tewas mengenaskan di kamar kosnya di Bali. (Kolase Tribun Trends/Ist)

"Dari hasil pemeriksaan luka-luka, kami menemukan adanya luka lecet tekan yang mengitari leher dengan arah miring dari kanan bawah ke kiri atas," jelasnya.

Arah tersebut dikatakan menandakan adanya berat badan yang berperan “aktif bukan tali.

Bila tali yang berperan aktif, maka arah luka lecet dikatakan mendatar.

Dalam kasus gantung diri, dr. Dudut Ristiadi mengatakan berat badan yang memiliki peran aktif.

"Dari arah tersebut, menunjukkan bahwa yang aktif adalah berat badan. Bukan talinya. Kalau yang tali aktif, biasanya arahnya mendatar."

"Kalau kasus gantung, itu yang aktif berat badan," jelasnya.

Lebih jauh, sebelumnya mahasiswa bernama Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tak bernyawa dengan luka tak wajar ditubuhnya pada Sabtu, 18 November 2023 lalu sekitar pukul 08.30 WITA.

Mayat korban pertama kali di temukan oleh pemilik Kos bernama Nyoman Risup Artana (43) yang curiga terhadap sekitar kamar korban yang dipenuhi dengan lalat hijau.

Selain itu Nyoman semakin curiga lantaran korban tak memberikan jawaban saat dipanggil.

Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi mengatakan awalnya Nyoman Risup Artana (43) yang curiga terhadap sekitar kamar korban yang dipenuhi dengan lalat hijau dan saksi berusaha mengetuk pinti kamar kos korban tetapi tidak ada respon.

AKP I Ketut Sukadi menerangkan bahwa korban ditemukan dalam kondisi terlilit oleh tali tampar ikat.

Baca juga: Kasus Mahasiswa Tewas di Bali, Teman Curigai Pacar Aldi, Ibu Curhat Pilu: Kejanggalan yang Dilihat

Teka-teki keberadaan CCTV di TKP kematian Aldi mahasiswa di Bali
Teka-teki keberadaan CCTV di TKP kematian Aldi mahasiswa di Bali (Tribun Bali/Instagram Aldi)

"Setelah petugas kepolisian datang dan kamar kos dibuka dengan bantuan tukang kunci karena terkunci dari dalam. Saat ditemukan, korban dalam keadaan terlilit tali tampar ikat di dalam kamar kosnya," ungkap Kasi Humas, Rabu 22 November 2023.

Tubuh korban ditemukan tergantung dengan posisi bersandar di pintu kamar sementara kedua kakinya disebut menyentuh lantai.

Selain itu, hidung korban dikatakan mengeluarkan darah, adanya proses pembengkakan, dan kulit korban mengeluarkan cairan.

"Korban tergantung nyandar di pintu kamar dengan kedua kaki nyentuh lantai.

Korban sudah mengeluarkan darah dari hidung dan mayat ditemukan proses pembengkakan dan kulit mengeluarkan cairan," jelasnya.

Saat ditemukan jasad korban dalam kondisi mengenaskan, diduga kuat mahasiswa Elizabeth International Bali itu tewas karena dibunuh.

"Alat kelamin pecah dan mengeluarkan darah, sekujur tubuh lebam, mulut dan hidung mengeluarkan darah, engsel siku tangan bergeser. Darahnya mengalir sampai ke teras kosan," sebutnya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan alasan mengapa jasad adiknya itu dibawa sampai ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

"Awalnya keluarga berembuk dulu untuk diautopsi karena ada kejanggalan dari awal, tapi karena ada isu dipersulit di sana. Jadi kami pikir dari pada lama menunggu, mending dipulangkan dulu," ucapnya.

LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293)

Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh.

Jika semakin parah, disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

LSM Jangan Bunuh Diri adalah Lembaga swadaya masyarakat yang didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan jiwa.

Tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk mengubah perspektif masyarakat terhadap mental illness dan meluruskan mitos serta agar masyarakat paham bahwa bunuh diri sangat terkait dengan gangguan atau penyakit jiwa.

Kalian dapat menghubungi komunitas ini melalui nomor telepon (021 0696 9293) atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com

Artikel ini diolah dari TribunnewsBogor.com dan  TribunSumsel.com

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
mahasiswaBalitewasbunuh diri
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved