Breaking News:

Pasutri Terduga Teroris di Boyolali Ditangkap di Depan Minimarket, Baru Dua Minggu Tempati Kos

Pasutri di Boyololi ditangkap Densus 88 karena diduga teroris. Baru dua minggu pindah ke kosan, bagaimana kronologinya?

Editor: Suli Hanna
PERSDA NETWORK/BINA HARNANSA
Ilustrasi densus 88. 

Ichwanul Muslimin, Ketua RT di lingkungan setempat mengatakan, DE baru tinggal di lingkungannya selama kurang lebih enam bulan.

Dia tinggal bersama anak dan istrinya, selain itu beberapa kali terlihat orang tua sang istri menginap di rumah yang DE kontrak tersebut.

Selam bermukim, DE terbilang jarang bergaul tetapi suka ikut kegiatan lingkungan salah satunya rapat bersama pengurus RT.

"Kalau keluarganya jarang (interaksi), tapi kalau rapat RT dateng dia makanya kita enggak nyangka," jelasnya.

Kepribadian DE juga terbilang ramah, tidak ada tanda-tanda atau perilaku yang mencurigakan selama tinggal di perumahan tersebut.

"Ramah, kalau ngobrol enggak, karena kita interaksinya kalau dia mau berangkat kerja aja," kata Ichwanul.

Baca juga: SOSOK Nurul Gadis Rembang Dibawa Kabur Pria yang Lamarannya Ditolak Ortu, Ini Ciri Fisik Keduanya

Diintai Intel Sepekan

Sebelum melakukan penangkapan dan penggeledahan, Densus 88 telah mengintai rumah DE sejak kurang lebih sepekan.

Ichwanul mengatakan, seorang pengurus lingkungannya sempat berbicang dengan anggota intel Densus 88 sebelum penggeledahan pada Senin (14/8/2023) siang.

"Sudah lama (diintai), saya dengar dari pengurus saya itu sudah seminggu," kata Ichwanul.

Saat itu, Ichwanul belum mendapatkan informasi secara detail untuk apa salah satu warganya diintai oleh Intel.

Baru pada satu hari sebelum penangkapan dan penggeledahan, dia didatangi dua orang polisi berseragam preman.

Dua orang polisi tersebut meminta izin untuk pendampingan selama proses penggeledahan di kediaman DE.

"Satpam komplek ada tamu dari intel dua orang, pas pagi saya temui mereka yaudah mereka kasih tau itu aja," terangnya.

Simpan Laras Panjang di Bawah Meja Komputer

Saat penggeledahan, Bendahara RT bernama Agung ikut masuk ke dalam untuk mengamankan barang bukti.

Agung menceritakan, awalnya intel Densus 88 sudah melakukan pengintaian selama kurang lebih dua pekan.

Saat itu, Intel Densus 88 hanya memberitahukan pengurus lingkungan setempat terkait target operasi (TO) warga berinisial DE (28).

"Ada dua orang ke sini (Intel Densus 88), nunjukin foto (DE), abis itu cerita katanya orang ini (DE) TO tapi enggak dikasih tahu TO apa," kata Agung.

Selama melakukan pengintaian, dua orang intel Densus 88 biasa berada di Pos Satpam yang berada tepat di depan kediaman DE.

Pada saat eksekusi penggeledahan, Agung diminta mendampingi Densus 88 masuk ke dalam rumah dan mendapati belasan senjata api.

"Saya saksi di dalam, pas penggeledahan senjata semua, sempat kaget juga, pertama ditemuin senjata laras panjang di bawah meja komputer, takut juga saya," ucap Agung.

Selanjutnya, Densus 88 kembali menemukan senjata api berbagai jenis lengkap dengan ratusan amunisinya.

Selain senjata api, di dalam rumah DE ditemukan benda-benda seperti rompi antipeluru serta seragam bercorak loreng.

"Kalau yang pistolnya lumayan banyak, komplit, peluru ada banyak, ada ratusan dari yang kecil sampai yang sedang," ucap Agung.

Simpan Belasan Senjata Api

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto melakukan peninjauan langsung ke rumah terduga teroris di Perumahan Persona Anggrek Harapan, RT 07 RW 27, Bekasi Utara, Senin (14/8/2023).

Rumah tersebut merupakan tempat tinggal terduga teroris berinisial DE (28), dia sudah menempati rumah tersebut sejak enam bulan lalu.

"Masih dihitung (jumlahnya), (sementara) 18 itu campuran ada yang air gun yang dimodifikasi jadi senjata api, ada juga pabrikan," kata Karyoto di Bekasi.

Tujuannya meninjau ke TKP tidak lain untuk melihat secara langsung contoh masyarakat yang terpapar faham teroris, barang bukti yang ditemukan sangat berbahaya.

"Kita lihat dari hasil penggeledahan dan penyitaan oleh teman-teman dari Densus bahwa itu ada senjata api laras panjang dan laras pendek dan ada juga modifikasi ini sangat berbahaya," tegas dia.

(TribunSolo.com, TribunJakarta.com/ Yusuf Bachtiar)

Diolah dari artikel TribunSolo.com dan TribunJakarta.com

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
PasutriBoyolaliDensus 88
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved