Diminta Masak untuk Pengungsi Rohingya, Bobon Santoso Menolak: Mending Bantu Saudara di Papua!

TRIBUNTRENDS.COM - Bobon Santoso tegas menolak saat diminta masak untuk warga Rohingya, dia memilih memasak untuk warga Papua.

Diketahui, dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir, gelombang etnis Rohingya terus berdatangan ke Aceh.

Beberapa kapal berlabuh di wilayah Kabupaten Pidie, satu di Bireuen dan satu di Aceh Timur, dan juga Kota Sabang.

Kedatangan pengungsi Rohingya tersebut mendapatkan penolakan dari masyarakat Aceh. 

Meski sudah ditolak, namun masih saja pengungsi Rohingya datang ke Aceh.

Warga lokal pun dibuat kesal dengan kelakuan pengungsi Rohingya.

Sebab, saat diberi bantuan seperti makanan, mereka kedapatan membuang makanan pemberian warga sekitar.

Baca juga: Mengenal Pulau Galang, Diusulkan Wapres Tampung Rohingya, Pernah 17 Tahun Tampung Pengungsi Vietnam

Hal itu ternyata bikin YouTuber Bobon Santoso kesal.

Diketahui Bobon merupakan YouTuber yang suka bikin konten masak-masak besar.

Namun saat diminta masak di Aceh oleh netizen untuk pengungsi Rohingya, pria asli Bali ini menolaknya.

Menurut ayah dua anak ini lebih baik memasak besar untuk warga Papua dibanding dengan pengungsi Rohingya.

"Bobon ga pengen masak di Aceh untuk Rohinhgnya," tanya netizen.

"Mending buat saudara di Papua," jawab Bobon Santoso.

Tak hanya itu, Bobon Santoso juga memberikan komentar pedas saat ada salah seorang netizen lainnya meminta dirinya untuk masak bagi para pengungsi Rohingya.

"Rohingya di Aceh menunggu masakan besar Bobon Santoso," kata netizen.

"Sop Kecubung mau?," jawab Bobon Santoso.

Komentar Bobon itu viral dan diunggah kembali oleh banyak akun media sosial, salah satunya @sedangrame.

Menilik dari kolom komentar unggahan, ternyata warganet banyak yang suka dengan jawaban Bobon Santoso menolak memasak buat warga Rohingya di Aceh.

"jawaban orang sehat nihhh mantap bro," tulis salah satu warganet.

"Terima kasih bang @bobonsantoso sudah berani bersuara," tulis akun @yera_hana.

"Mantap jawabannya Bang," sambung warganet lain.

"Salam hormat kak Pilihan yang benar dan tepat, dahulukan saudara sendiri dulu baru orang lain," timpal warganet lainnya.

Baca juga: Jika Pemerintah Tak Mampu, Ustaz Derry Sulaiman Siap Tampung Rohingya, Ngaku Punya Lahan 2 Hektar

Seperti diketahui, datangnya pengungsi Rohingya ke Indonesia memang menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat.

Banyak dari masyarakat yang tidak setuju pengungsi Rohingya diterima di Indonesia.

Pasalnya, tak sedikit pengungsi Rohingya yang bersikap tidak baik terhadap penduduk lokal.

Bahkan, banyak warga yang sudah tidak nyaman dengan adanya pengungsi Rohingya di sekitar lingkungan mereka.

Nelayan Aceh Halau Kapal Rohingya

Tak ingin hal ini terus terjadi, warga lokal berinisiatif untuk menghalau pengungsi Rohingya yang hendak masuk ke Aceh.

Baru-baru ini viral aksi seorang nelayan menghalau kapal pengungsi Rohingya yang hendak berlabuh di pantai Aceh.

Dalam video yang beredar terlihat seorang pria paruh baya yang diduga adalah nelayan setempat mencegat kapal pengungsi Rohingya.

Baca juga: Nelayan Aceh Gigih Bergilir Patroli Tengah Laut Cegah Kapal Pengungsi Rohingya, Mana Patroli Aparat?

Nelayan tersebut langsung mendekati kapal pengungsi Rohingya yang ia lihat.

Dari kode tangannya, nelayan tersebut mencoba menghalau para pengungsi yang menaiki kapal tua itu.

Sementara itu nelayan di Bireuen mulai dari Kecamatan Samalanga hingga Gandapura sejak beberapa waktu lalu sampai kini terus melakukan pengawasan dan patroli di laut.

Tujuan patroli ini agar jika ada kapal yang mengangkut para pengungsi Rohingnya supaya tidak mendarat di Bireuen.

Patroli ini dilakukan para nelayan di Bireuen saat mereka melaut.

Ketua DPD Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Bireuen, Badruddin Yunus, menanggapi banyaknya pengungsi Rohingya mendarat di Aceh, termasuk di Bireuen akhir-akhir ini.

“Kalau mereka sudah mendarat, para nelayan tidak bisa mencegah lagi, para nelayan hanya mampu mencegah sebisa mungkin agar mereka tidak mendarat di kawasan Bireuen,” kata Badruddin dikutip dari Serambinews, Selasa, (12/12/2023).

Menurut keterangan sejumlah nelayan, kata Badruddin, hingga kini masih ada kapal yang diduga pengungsi Rohingya di laut lepas, keberadaan mereka dengan kapal terus dipantau ke mana arahnya.

Mereka diinformasikan berada di zona bebas dan bergerak tidak jelas arahnya.

Wilayah laut Bireuen hanya berjarak 150 mil, mereka berada dan terlihat di kejauhan di kawasan Zona Ekonomi Eksklusif atau ZEE batas negara.

Selain meminta para nelayan untuk patroli, saat berpapasan dengan boat Rohingya, para nelayan juga diminta membantu apa yang bisa dibantu untuk mereka, namun diharapkan mereka tidak sempat mendarat.

“Kalau sudah turun ke pasir, para nelayan tidak bisa berbuat banyak, karena sudah wilayah pihak lain,” sebutnya.

Baca juga: ASTAGA! Pengungsi Rohingya Rusak Gedung Penampungan di Lhokseumawe, Dinding Dijebol, 16 Orang Kabur

Mantan Panglima Laot Bireuen menduga para pengungsi Rohingya akan terus menyasar kawasan pesisir Aceh untuk mereka mendarat.

Pasalnya, pengalaman para pengungsi yang mendarat sebelumnya, meski mereka ditolak warga, tapi tetap ada tempat penampungan.

Selaku Ketua DPD KNTI Bireuen, kata Badruddin dirinya sangat mengharapkan pihak terkait untuk melakukan patroli di laut agar para pengungsi Rohingya itu tak bisa mendarat di Bireuen khususnya dan Aceh umumnya.

***

(TribunTrends/Jonisetiawan)