Berita Viral
CERITA Satpol PP yang Dianiaya Buruh Demo di Surabaya, Tendangan Kungfu Bikin Korban Tak Berdaya
Abdul Muid Kafi, anggota Satpol PP Surabaya ungkap kronologi saat dirinya jadi korban penganiayaan oknum buruh yang demo menuntut kenaikan UMK Jatim
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Aksi oknum buruh menganiaya hingga menginjak-injak dua anggota Satpol PP Kota Surabaya masih jadi sorotan publik.
Aksi ini terjadi di trotoar Jalan Ahmad Yani Surabaya saat para buruh tengah perjalanan hendak demo soal UMK, Kamis (30/11/2023) lalu.
Dalam video yang beredar, seorang petugas Satpol PP Kota Surabaya yakni Abdul Muid Kafi alias AM (25) menjadi korban tendangan kungfu hingga terjungkal.
Tak hanya itu, dia juga nyaris ditimpuk dengan water barrier.
AM tidak sendiri, rekannya Tareq Aziz alias TA juga menjadi korban pengeroyokan oknum buruh yang sedang unjuk rasa menuntut kenaikan UMK Jatim 2024.
TA bahkan mengalami patah tulang. Kedua petugas itu mengalami luka dan harus dirawat inap di rumah sakit.
Baca juga: Malunya Pria di Cibinong, Hentikan Bus Dikira Angkut Buruh Lalu Ajak Demo, Ternyata Murid Study Tour

Abdul Muid Kafi, anggota Satpol PP Surabaya yang menjadi korban penganiayaan oknum buruh, memberikan kesaksiannya.
Kejadian penganiayaan itu bermula ketika seorang pengendara motor terjebak di tengah ribuan massa buruh di Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Kamis (30/11/2023).
Abdul dan temannya, Tareq Aziz (31), kemudian berniat membukakan jalan dan memberi arahan kepada pengendara itu, agar melewati pedestrian.
"Saya masuk minta tolong (ke massa) kalau boleh kasih jalan satu baris buat sepeda motor.
Jadi biar orang bisa jalan," kata Abdul, di RSUD dr. Soewandhie Surabaya, Sabtu (2/11/0223), dikutip dari Kompas.com.
Tak disangka, Abdul dan Tareq justru didatangi sejumlah massa di lokasi kejadian.
Mereka kemudian mendapatkan kekerasan dari sejumlah orang.
"Mereka marah, saya dipukul dari belakang, setelah itu Tareq bantuin saya.
Tareq didorong sama massa, akhirnya dia jatuh tengkurap, ya itu diinjak-injak," jelasnya.

Abdul mengatakan, dirinya juga ditedang massa hingga mengalami cedera..
"Saya yang ditendang agak nyeri cuman enggak ada retak di tulang rusuk.
Sama kepala belakang agak pusing, cuman enggak ada gegar otak, jadi aman," ucapnya.
"Kalau yang Tareq ini ada retak di bagian punggung karena mungkin kena injak-injak massa itu tadi," tambah Abdul.
Abdul sendiri tidak mengingat berapa orang yang melakukan penganiayaan kepadanya dan Tareq.
Baca juga: PILU Sopir Truk di Bekasi, Dipukuli Buruh Usai Bilang Terima Kasih Bikin Macet, Kendaraan Dirusak
Sebab, dia fokus untuk mencari perlindungan agar tak mendapatkan kekerasan.
Saat ini, Abdul dan Tareq sudah diperbolehkan pulang oleh RSUD dr. Soewandhie.
Namun, mereka diharuskan melakukan pemeriksaan kembali tiga hari kemudian.
Wali Kota Eri Cahyadi Minta Usut Tuntas
Sementara Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mempercepat pengusutan kasus ini.
"Laporan ke polisi sudah dilakukan.
Kami juga sudah menyampaikan kepada Pak Kapolrestabes (Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce), saya meminta agar perkara ini menjadi atensi," kata Eri Cahyadi dikonfirmasi, Jumat (1/12/2023).
Wali Kota Eri lantas menjelaskan kronologi masalah tersebut.
Ia mengatakan bahwa petugas Satpol-PP hanya ingin membantu masyarakat yang terjebak demo buruh.
"Ini sudah perbuatan yang kebangetan (keterlaluan).
Petugas kami hanya membantu masyarakat yang tidak bisa lewat.
Saat itu masyarakat melewati pedestarian.
Ada yang terlambat kerja, dan sebagainya.
Petugas hanya meminta izin agar membuka (barisan buruh) sebentar ruas jalan agar warga ini bisa lewat.
Ketika itulah kemudian terjadi masalah ini (pengeroyokan dan penganiayaan)," kata Wali Kota Eri.
Baca juga: Dikira Angkut Buruh, Pria di Cibinong Hentikan Bus, Niat Ajak Demo, Ternyata Berisi Anak Study Tour
Wali Kota Eri menyayangkan kejadian tersebut.
Seharusnya, pelaksanaan unjuk rasa tetap sesuai aturan yang berlaku.
"Seharusnya bukan seperti ini. Surabaya ini dibangun dengan gotong royong.
Saya selalu katakan, silakan demo. Tapi gunakan cara yang santun. Jangan seperti itulah.
Wong podo-podo manungsane (sama-sama manusianya)," ujarnya.
Karenanya, pihaknya berharap pelaku segera mendapatkan hukuman yang setimpal.
"Orangnya sudah ketahuan. Wajahnya sudah ketahuan.
Kami minta, bagaimana caranya untuk ditangkap. Ini preseden buruk.
Tidak boleh lagi terulang," tandas pria asli Surabaya ini.
Buruh Minta Maaf
Sejumlah buruh mendatangi kantor Satpol PP Kota Surabaya, Jumat (1/12/2023).
Mereka meminta maaf terkait insiden penganiayaan yang terjadi pada anggota Satpol PP saat aksi demonstrasi menyuarakan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), Kamis (30/11/2023).

Kepala Satpol PP Kota Surabaya M. Fikser mengungkapkan, dirinya menerima kunjungan tak terduga dari sekitar tujuh orang yang mengaku sebagai perwakilan organisasi buruh Garda pada Jumat (1/12/2023) sore.
Pertemuan itu berlangsung singkat atau kurang lebih lima menit.
"Mereka datang tanpa janji, tanpa surat menyurat, tanpa pemberitahuan.
Mereka datang secara spontan, hanya untuk minta maaf atas kejadian kemarin," ujar Fikser di Surabaya, Jumat (1/12/2023).
Baca juga: GEGARA Panas dan Lapar, Petani di Blitar Bubarkan Diri Saat Demo di Kantor DPRD, Ayo Cepat Pulang
Fikser mengaku sudah memaafkan para buruh yang terlibat dalam insiden penganiayaan.
Namun, ia menegaskan bahwa bukan berarti kasus tersebut berhenti.
Fikser akan tetap memperjuangkan hak dan keadilan bagi dua anggotanya yang menjadi korban kekerasan.
"Saya maafkan, tapi tidak ada kata damai. Proses hukum tetap berjalan sesuai sebagaimana mestinya," tegas Fikser.
Fikser mengaku tidak mengenal dan tidak tahu pasti asal organisasi buruh yang datang ke kantornya.
Dia juga tidak yakin apakah terduga pelaku penganiayaan juga ikut dalam rombongan itu.
"Saya tidak tahu pelakunya siapa. Mereka hanya mengaku dari Garda. Saya tanya tujuannya, ternyata hanya minta maaf," tandasnya.
***
Sebagian artikel ini diolah dari Surya
Sumber: Surya
Nasib Guru SD Lampung yang Ancam Cekik Murid saat Upacara, Dinonaktifkan dan Wajib Tes Kejiwaan |
![]() |
---|
Sosok Pramugara AirAsia Viral Disebut Mirip Lee Min Ho, Videonya Sudah Ditonton Jutaan Kali |
![]() |
---|
Aktivitas Ahmad Husein Usai Damai dengan Sudewo Bupati Pati: Beli Motor, Karaoke hingga Mabuk |
![]() |
---|
Potret Rumah Bocah Raya yang Viral Meninggal dengan Tubuh Penuh Cacing, Buat Prihatin! |
![]() |
---|
Tragedi di Pesantren! Santri Tewas dengan Al-Quran di Pelukan, Sempat Ucap Takbir & Lari ke Musala |
![]() |
---|