Breaking News:

SOSOK Shai Golden, Presenter Asal Israel yang Minta Ampun Setelah Dibully Netizen Indonesia

Inilah sosok Shai Golden, presenter terkenal asal Israel yang menyerah setelah merasakan pedasnya jari netizen Indonesia.

Editor: Galuh Palupi
Instagram
Shai Golden presenter asal Israel 

TRIBUNTRENDS.COM - Inilah sosok Shai Golden, presenter terkenal asal Israel yang menyerah setelah merasakan pedasnya jari netizen Indonesia.

Semua berawal dari unggahan Shai Golden di akun TikToknya, @shai_golden.

Shai Golden menyebut warga Indonesia sebagai teroris setelah rumahnya diserang orang tak dikenal.

Shai Golden meyakini bahwa orang yang menyerang itu adalah orang Indonesia meski belum jelas benar siapa pelakunya.

Tindakan tersebut sontak menyulut emosi masyarakat Indonesia hingga mendorong ribuan pengguna media sosial asal RI untuk terus-menerus mengutuk Shai Golden hingga keluarga terdekatnya di media sosial.

Akibat komentar pedas netizen Indonesia ini, presenter asal Israel itu langsung meminta maaf, ia mengatakan bahwa keluarganya adalah pihak yang tidak mengetahui apapun sehingga tidak berhak untuk diserang warganet Indonesia melalui media sosial.

Baca juga: PACARAN Sejak SMA, Pasangan Ini Sewa Pesawat Buat Nikah, Undang 350 Tamu, Terbang Selama 3 Jam

Kekuatan netizen Indonesia kembali menggemparkan sosial media usai presenter TV kondang asal Israel Shai Golden memohon ampun kepada warga Indonesia lantaran sosial medianya mendapatkan puluhan ribu komentar negatif.
Kekuatan netizen Indonesia kembali menggemparkan sosial media usai presenter TV kondang asal Israel Shai Golden memohon ampun kepada warga Indonesia lantaran sosial medianya mendapatkan puluhan ribu komentar negatif. (Instagram)

"Saya benar-benar memohon kepada masyarakat Indonesia untuk berhenti menyerang keluarga saya. Keluarga saya saat ini mengalami depresi dan ketakutan," tulis Golden dalam unggahan di Instagram pribadinya (@shaigoldenofficial), dikutip Rabu (29/11/2023).

"Saya memohon kepada seluruh warganet Indonesia untuk berhenti menghujat saya dan mengatakan kata-kata kasar di akun pribadi saya, istri saya, dan keluarga saya. Mereka merasa dirugikan dalam hal ini," lanjut unggahan Golden.

Sebagai informasi, serangan siber seperti ini bukan kali pertama yang dilakukan warganet Indonesia sebelumnya puluhan tentara Israel bahkan mengaku kalah telak dalam perang melawan komentar pedas netizen Indonesia dan Malaysia di media sosial.

Sebagaimana diketahui, selama perang melawan Hamas, tentara Israel dengan sengaja menggunakan media sosial untuk membangun opini dan membagikan keseharian mereka di medan perang.

Alasan ini yang membuat pengguna media sosial dari kedua negara itu terus-menerus mengutuk tentara IDF di media sosial.

Hingga sebagian besar tentara IDF mengunci akun Instagram serta menutup kolom komentar mereka agar tak mendapat serangan dan hujatan.

Tak sampai disitu berkat kekuatan netizen Indonesia puluhan tentara Pasukan Pertahanan Israel terpaksa mengganti nomor WhatsApp.

Salah satu akun Instagram tentara IDF @michal_matzov bahkan sampai memposting video yang meminta bantuan followers untuk melakukan report karena tidak tahan dengan ribuan hujatan dari netizen Indonesia.

Baca juga: Isi Chat Nanie Darham Sebelum Meninggal Terungkap, Sempat Tanya ke Klinik Soal Keamanan Sedot Lemak

Sementara seorang tentara IDF bernama @yaelderii mengaku mentalnya terganggu lantaran akun Instagramnya terus dipenuhi serangan dari netizen Indonesia.

Pengakuan Bocah Israel yang Disandera Hamas, Beber Perlakuan & Puji Brigade Al-Qassam: Seperti Ratu

Dua warga Israel yang disandera Hamas kini telah dibebaskan.

Kedua warga tersebut merupakan seorang ibu bernama Danielle Aloni dan putrinya, Emilia, yang berusia 5 tahun.

Dalam pengakuannya, Aloni membeberkan perlakuan yang didapat hingga memuji Brigade Al-Qassam Hamas.

Pekan lalu Aloni menulis surat yang menyebutkan bahwa putrinya telah diperlakukan “seperti ratu” selama disandera.

Surat itu ditulis Aloni atas permintaan Emilia dan kemudian dirilis oleh Brigade Al-Qassam sehari berselang.

Baca juga: Penjara Jadi Kuburan Anak Palestina Kini Bebas, Bongkar Kekejaman Israel, Sering Pukuli Tahanan

Emilia sendiri dilaporkan dibebaskan tanggal 24 November 2023 di tengah gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Dalam surat itu Aloni menyebut Emilia telah menganggap para penyandera seperti “orang tuanya”.

Di samping itu, Emilia merasa para penyandera adalah sahabat baik baginya.

“Terima kasih atas waktu yang kalian berikan sebagai pengasuh,” tulis Aloni dikutip dari Anadolu Agency.

“Anak-anak seharusnya tidak disandera, tetapi terima kasih kepada kalian dan orang baik lainnya yang kami temui sepanjang jalan, putri saya merasa seperti ratu di Gaza,” ujarnya.

Aloni menyebut perlakuan yang diterima putrinya tidak menimbulkan trauma psikologis pada dirinya.

“Saya harap di dunia ini kita benar-benar bisa menjadi sahabat baik,” katanya.

Di samping itu Aloni berharap para penyandera selalu dalam keadaan sehat.

“Sehat dan sejahtera, salam cinta untuk kalian dan anak-anak kalian.”

Sementara itu, dilansir dari New Strait Times, Aloni menyebut para anggota Hamas dengan sabar telah memenuhi semua keinginan putrinya, termasuk permen dan buah-buahan.

“Kalian telah memperlakukannya dengan baik, lembut, dan dengan cinta,” kata dia menambahkan.

Baca juga: Masa Gencatan Senjata, Israel Bebaskan 150 Tahanan Palestina tapi Tangkap 260 Orang di Tepi Barat

Surat dari Aloni warga Israel, puji perlakuan Hamas
Surat dari Aloni warga Israel, puji perlakuan Hamas

Akan bebaskan lebih banyak sandera

Hamas dan Israel diperkirakan akan membebaskan lebih banyak sandera pada hari ini Rabu, (29/11/2023).

Adapun hari ini adalah hari terakhir gencatan senjata yang berlangsung selama 6 hari di Gaza.

Media Israel melaporkan Israel telah menerima daftar sandera yang akan dibebaskan hari ini.

Pihak Israel berujar gencatan senjata bisa diperpanjang lagi jika Hamas bisa terus membebaskan setidaknya 10 warga Israel per hari.

Sementara itu, Hamas dan Jihad Islam telah membebaskan 12 sandera kemarin. Jumlah sandera yang dibebaskan kini menjadi 81 orang.

Dari 12 orang itu, 10 di antaranya adalah wanita Israel, sedangkan 2 lainnya adalah warga negara Thailand.

Kesehatan mereka dicek setelah dibebaskan. Mereka kemudian dibawa ke rumah sakit Israel untuk bertemu dengan keluarga masing-masing.

Pada hari yang sama Israel membebaskan 30 warga Palestina yang ditahan di Penjara Ofer di Tepi Barat dan pusat penahanan di Yerusalem.

Sementara itu, Qatar yang menengahi gencatan senjata antara Hamas dan Israel menggelar pertemuan antara pemimpin intelijen AS, CIA, dan pemimpin intelijen Israel, Mossad.

Para pemimpin itu membahas parameter yang memungkinkan terjadinya fase baru gencatan senjata.

Salah satunya ialah apakah Hamas bersedia membebaskan para pria atau personel militer yang disandera, tidak hanya wanita dan anak-anak.

Di sisi lain, Group of Seven (G-7) pada hari Selasa menyerukan adanya perpanjangan gencatan senjata.

Kini dilaporkan masih ada 159 orang yang disandera di Gaza. Dari jumlah itu terdapat 8 atau 9 warga AS.

(Tribunnews)

Diolah dari artikel di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
IsraelShai GoldenPalestina
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved