Breaking News:

Baru 3 Hari Kerja, Mahasiswa Bali Tewas di Amerika, Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar, Kondisi Sehat

Roi Astika (20) mahasiswa asal Bali ditemukan tewas di kamar hotel di Amerika, baru 3 hari kerja, tak mengeluh sakit.

Editor: ninda iswara
Facebook
Roi Astika (20) mahasiswa asal Bali ditemukan tewas di kamar hotel di Amerika, baru 3 hari kerja, tak mengeluh sakit. 

TRIBUNTRENDS.COM - Seorang mahasiswa asal Bali bernama I Kadek Roi Astika (20) ditemukan tewas di kamar hotel pada Minggu (5/11/2023) waktu setempat.

Roi Astika tewas di kamar hotel di Kota Nashville, Tennessee, Amerika Serikat.

Penyebab Roi Astika meninggal pun masih didalami.

Diketahui, Roi berangkat ke Amerika Serikat pada 30 Oktober 2023 untuk mengikuti program magang.

Lantas siapakah sosok I Kadek Roi Astika?

Melansir Tribun-Bali.com, Roi tercatat sebagai warga Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.

Ia merupakan mahasiswa di Universitas Bali Internasional yang mengambil Diploma 2 (D2) Jurusan FnB Divisi Culinary.

Baca juga: PILU 3 Anak Penjual Krupuk, Kemarin Gelar Tahlilan 100 Hari Ibu, Kini Ayah Tewas Tertabrak Kereta

Roi Astika, mahasiswa asal Bali ditemukan tewas di Amerika, baru 3 hari kerja
Roi Astika, mahasiswa asal Bali ditemukan tewas di Amerika, baru 3 hari kerja

Roi baru lima hari tinggal di negeri Paman Sam, sebelum ditemukan meninggal pada Minggu (5/11/2023).

Di sana, Roi bekerja sebagai tukang masak di sebuah hotel di Kota Nashville, Tennessee.

"Mendiang (Roi) berangkat dari Bali pada 30 Oktober dan tiba di USA tanggal 31 Oktober 2023."

"Baru kerja tiga hari dan tanggal 5 November ditemukan meninggal dunia," kata kerabat korban, Made Edi Suartana.

Edi menuturkan, Roi berangkat menggunakan J1 visa dan mengikuti intership program di Thompson Hotel Nasvhville sebagai tukang masak.

Roi seharusnya mengikuti program magang itu selama satu tahun, namun baru tiga hari bekerja, Roi ditemukan meninggal dunia.

Kondisi Sehat, Tak Ada Keluhan Sakit

Kakak sepupu Roi, Kadek Sudiarsana mengatakan, Roi berangkat ke Amerika dalam keadaan sehat.

"Sebelum berangkat kondisinya sehat. Sebelum ke bandara, kami sempat jalan-jalan dulu ke mal."

"Saat itu dia sangat ceria, tidak ada keluhan sakit," kata Sudiarsana, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/11/2023).

Dia melanjutkan, setibanya di Amerika Serikat, Roi juga tak mengeluhkan sakit.

"Jadi setiap ditelepon, kami hanya memberikan dia dukungan agar semangat bekerja," terangnya.

Ingin Ubah Nasib Keluarga

Sudiarsana menuturkan, semasa hidup, Roi bercita-cita menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Sebelum mengikuti magang di Amerika Serikat, Roi juga sempat mengikuti magang di Perancis selama enam bulan.

"Dari tamat sekolah, Roi memang sudah bercita-cita ingin jadi PMI karena gajinya lebih besar."

"Dia anak laki satu-satunya, jadi dia merasa akan menjadi tulang punggung keluarga," ungkap dia.

Orang tua Roi pun mendukung keinginan anaknya itu hingga rela merogoh biaya yang tak sedikit.

"Dari sekolah sampai berangkat ke Amerika, orang tuanya menghabiskan uang Rp 200 juta."

"Uang sebanyak itu hasil dari pinjaman dan ada beberapa juga hasil dari jualan nasi jinggo," bebernya.

Kata Sudiarsana, Roi bahkan sempat bertekad ingin membantu adik-adik sepupunya kelak agar bisa mengikuti jejaknya menjadi pekerja migran demi mengubah nasib keluarga.

Namun, cita-cita itu pupus. Roi meninggal dunia saat sedang berusaha mewujudkan mimpinya di Amerika.

Baca juga: PILU Kondisi Nur Hikmah, Istri di Koja, Belum Sadar Suami Tewas, Mengira Sedang Umrah: Pergi Jauh

Roi Astika, mahasiswa asal Bali ditemukan tewas di Amerika, penyebab masih misterius
Roi Astika, mahasiswa asal Bali ditemukan tewas di Amerika, penyebab masih misterius

Kronologi Roi Ditemukan Tewas

Kerabat korban, Made Edi Suartana mengatakan, Roi terakhir kali dilihat oleh temannya pada malam sebelum ditemukan meninggal.

Keesokan harinya, Roi tidak masuk kerja.

Kemudian, oleh temannya Roi dicari ke hotel, namun ternyata pintu dalam kondisi terkunci.

Teman Roi kemudian berupaya membuka pintu hotel menggunakan kunci master.

Saat pintu terbuka, Roi ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

Teman Roi lantas menghubungi polisi dan diteruskan ke keluarga di Indonesia.

"Dan yang menerima telepon itu adalah bapaknya, Awalnya dikira penipuan."

"Dan karena sepupu saya menikah dengan sepupu almarhum, saya yang ditelepon diminta memastikan," ungkap Edi.

Hingga saat ini, pihak keluarga mengaku belum mengetahui penyebab kematian Roi.

Jenazah Roi pun telah diautopsi, namun hasilnya belum keluar.

Rencananya, jenazah Roi akan dipulangkan ke Tanah Air pada Kamis (16/11/2023).

(Tribunnews)

 

Diolah dari artikel di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
mahasiswaBaliAmerika
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved