Berita Viral
Kuliah di Lampung, Pemuda Palestina Kenang Kondisi Gaza 2 Bulan Sebelum Dibom Israel, Beda Drastis
Unggahan pemuda Palestina bernama Yahia Taha tentang situasi di Gaza dua bulan sebelum dibombardir Israel viral di media sosial.
Penulis: Galuh Palupi Swastyastu
Editor: Galuh Palupi
TRIBUNTRENDS.COM - Unggahan pemuda Palestina bernama Yahia Taha tentang situasi di Gaza dua bulan sebelum dibombardir Israel viral di media sosial.
Unggahan itu dibuat Yahia Taha melalui akun Instagram @yahia__taha pada Minggu 912/11/2023).
Hingga artikel ini dimuat, unggahan Yahia Taha telah dikomentari ribuan netizen dan mendapatkan puluhan ribu tanda suka.
Yahia Taha sendiri merupakan pemuda Palestina yang tengah menempuh pendidikan di Universitas Lampung.
Melalui Instagramnya, ia kerap menunjukkan aktivitasnya selama sekolah di Indonesia.

Ketika Israel mulai membombardir Gaza, Yahia Taha masih berada di Indonesia.
Baca juga: Pria Cemas Istri & 7 Anak di Gaza Sudah 8 Hari Tak Ada Kabar, Kondisi Mereka Terjawab Lewat Foto Ini
Tapi ia sempat pulang kampung dua bulan yang lalu, ketika itu kondisi Gaza masih normal.
Dalam postingannya, Yahia Taza menunjukkan video singkat tentang situasi di Gaza sebelum agresi Israel dilancarkan.
Terlihat Gaza merupakan kota yang indah dengan masjid dan bangunan tinggi berdiri megah.
Kendaraan berlalu lalang di jalanan dengan aman, aktivitas penduduk masih berjalan dengan normal.
Yahia Taha juga memperlihatkan situasi di pusat-pusat keramaian seperti bandara dan tempat perbelanjaan.
Tampak warga Gaza yang berada di tempat umum melakukan aktivitas mereka dengan tentram.

"Saya yang ambil video ini saat saya pulang ke Gaza 2 bulan yang lalu," ungkap Yahia Taha dalam caption unggahannya.
Sayang segala keindahan Gaza yang diperlihatkan Yahia Taza itu kini tinggal kenangan.
Situasi Gaza saat ini telah jauh berbeda dari keadaan saat terakhir kali Yahia Taha pulang ke kampung halamannya dua bulan lalu.
Langit biru di Gaza sekarang telah berganti warna.
Baca juga: Miris Kondisi RS Indonesia di Gaza, MER-C Kirim Surat ke Presiden Jokowi: Akankah Kita Terus Diam?
Sebulan lebih perang Israel dan Palestina memanas, langit biru di Gaza berubah jadi hitam kelabu.
Lebih dari 25 ribu ton bahan peledak dijatuhkan Israel di Jalur Gaza.
Bagaimana kabar lengkapnya?
Perang Israel-Hamas yang meletus sejak Sabtu (7/10/2023) telah memasuki hari ke-34 pada Jumat (10/11/2023).
Selama lebih dari sebulan, langit malam Gaza diterangi kilatan rudal dan cahaya merah.
Langit biru Gaza menghitam karena kepulan asap membumbung dari rumah-rumah yang diratakan dengan tanah.
Menurut Euro-Med Human Rights Monitor, Israel telah menjatuhkan lebih dari 25.000 ton bahan peledak - setara dengan dua bom nuklir, di Jalur Gaza.

Sebagai perbandingan, bom nuklir Little Boy yang dijatuhkan Amerika Serikat di Hiroshima selama Perang Dunia II menghasilkan 15.000 ton bahan peledak berkekuatan tinggi dan menghancurkan segala sesuatu dalam radius satu mil (1,6 km).
Citra satelit dan foto-foto menunjukkan seluruh lingkungan telah rata.
Banyak rumah sakit, sekolah, tempat ibadah dan rumah-rumah yang rusak atau hancur akibat serangan darat, laut dan udara Israel.
Seluruh sistem komunikasi dan instalasi pengolahan air juga telah dinonaktifkan.
Baca juga: AKIBAT Israel Blokade Listrik RS Al-Shifa Gaza: 39 Bayi Kritis, 2 Meninggal, Dokter Pakai Senter HP
Menurut data terbaru dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) PBB, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah Palestina, dan hingga 7 November, serangan Israel setidaknya telah merusak:
- Setengah dari rumah di Gaza – 222.000 unit tempat tinggal rusak dan lebih dari 40.000 unit hancur total
- 278 fasilitas pendidikan rusak
- 270 fasilitas kesehatan diserang
- 69 tempat ibadah rusak, termasuk masjid dan gereja
- 45 ambulan rusak
- 11 toko roti hancur

Israel mengatakan pihaknya telah menyerang sedikitnya 12.000 sasaran di seluruh wilayah Palestina yang terkepung dari tanggal 7 Oktober hingga 1 November 2023.
Korban tewas di wilayah Palestina kini mencapai 10.812 orang, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan pada Kamis (9/11/2023), dilansir English Al Arabiya.
Sedikitnya ada 4.412 anak-anak termasuk di antara para korban tewas, lapor The Guardian.
Sementara, 26.905 orang lainnya dilaporkan terluka dalam serangan Israel.
Baca juga: Bayi Berusia 12 Hari Hilang, Ternyata Skenario Ibu Muda, Tidak Sanggup Mengurus, Suami Tak Tahu
Serangan di Kamp Pengungsian
Di utara Gaza terdapat salah satu kamp terbesar, Jabalia.
Militer Israel telah berulang kali menyerang kamp yang menampung sekitar 116.000 pengungsi terdaftar, setidaknya delapan kali .
Kamp tersebut menampung tiga sekolah yang dikelola PBB, yang telah diubah menjadi tempat penampungan bagi ratusan keluarga pengungsi.

Militer Israel mengatakan bahwa serangan terhadap Jabalia pada 1 November telah membunuh komandan Hamas Ibrahim Biari yang mereka yakini memainkan peran penting dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan 7 Oktober terhadap Israel.
Sayap bersenjata Hamas, Brigade Qassam, mengatakan tujuh sandera sipil tewas dalam serangan itu, termasuk tiga pemegang paspor asing.
Diperkirakan antara 800.000 hingga satu juta orang telah pindah ke selatan Jalur Gaza, sementara 350.000-400.000 orang masih tinggal di utara Jalur Gaza.
(Tribun Trends/Tribunnews.com)
Sebagian diolah dari artikel Tribunnews.com
Sumber: TribunTrends.com
Sakit Hati Ditinggal Suami, Wanita di Lubuklinggau Bakar Rumahnya yang Ternyata Sudah Dibeli Orang |
![]() |
---|
Viral Sosok Siswa Pamerkan Porsi Semangka 'Setipis Tisu' di MBG, Langsung Banjir Komentar |
![]() |
---|
Dari Antar Pesanan ke Maut: Kronologi Ojol Terlindas Rantis, Roda Besi Brimob Hentikan Napas Affan |
![]() |
---|
Roda Besi Brimob Renggut Nyawa Ojol, Teriakan Berubah Tangisan, Kapolri Tunduk Meminta Maaf |
![]() |
---|
Malam Mencekam di Jakarta, Ojol Terlindas Rantis Brimob saat Demo, Video Amatir Viral di Medsos |
![]() |
---|