Breaking News:

Korban Tewas di Gaza Capai 10.022 Orang, Israel Beri Waktu 4 Jam Ngungsi, PBB: Cukup Sudah Hentikan!

Jumlah korban tewas di Gaza Palestina sudah capai 10.022 orang, sayangnya Israel belum mau berhenti hingga PBB buka suara.

Editor: Monalisa
Hatem Moussa/Associated Press
Ilustrasi - Warga Palestina tunjukkan reruntuhan akibat bom Israel 

TRIBUNTRENDS.COM - Korban tewas di Gaza Palestina sudah mencapai 10.022 orang. Israel belum kapok masih membabi buta.

Meski korban tewas sudah mencapi angka 10.022 orang, nyatanya Israel masih belum puas membobadir Palestina.

Padahal yang menjadi korban atas perang ini kebanyakan anak-anak dan perempuan.

Namun bukannya menyudahi, Israel justru kembali memberi ultimatum .

Baca juga: IKUT Demo Bela Palestina, Artis Ajak Anak Ngemper di Monas, Tak Gengsi Duduk di Tanah, Dipuji Suami

Orang-orang yang berdiri di atap menyaksikan bola api dan asap membubung di atas sebuah bangunan di Kota Gaza pada 7 Oktober 2023 saat serangan udara Israel yang menghantam gedung Menara Palestina.
Orang-orang yang berdiri di atap menyaksikan bola api dan asap membubung di atas sebuah bangunan di Kota Gaza pada 7 Oktober 2023 saat serangan udara Israel yang menghantam gedung Menara Palestina. (AFP/MAHMUD HAMS)

Israel memberi waktu empat jam agar warga di jalur Gaza segera mengungsi.

Juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas, Ashraf al-Qidreh, mengatakan jumlah korban yang terluka mencapai puluhan ribu orang.

"Mereka yang terluka sejak 7 Oktober berjumlah 25.408 orang," ungkapnya dikutip dari Al Jazeera, pada Senin (6/11/2023).

Ashraf al-Qidreh menambahkan, bahwa rumah sakit di Gaza turut terkena serangan Israel dalam 24 jam terakhir.

"Rumah Sakit Al Rantisi menjadi sasaran dua kali serangan udara Israel.

Pusat Kanker dan Pusat Anak Khusus juga menjadi sasaran.
Empat orang tewas dan 70 orang luka-luka, beberapa di antaranya anak-anak, staf, dan pengungsi," jelas dia.

Menurut Ashraf al-Qidreh, serangan udara Israel di Rumah Sakit Al Rantisi menghancurkan panel surya dan tangki air yang diperlukan untuk mendukung layanan.

"Menargetkan pasokan penting mengancam kehidupan semua orang di rumah sakit," jelas dia.

Baca juga: Bertemu Prabowo, Dubes Palestina Bahagia Dapat Bantuan Kapal Rumah Sakit di Gaza: Makasih Indonesia

Ashraf al-Qidreh menyampaikan, sejak Israel menyerang Gaza pada 7 Oktober, terhitung ada 192 staf medis yang tewas, 32 ambulans hancur, dan 16 rumah sakit tidak dapat beroperasi.

"Israel melakukan 18 serangan dalam beberapa jam terakhir, menewaskan 252 orang. Penargetan toko roti menambah krisis pangan," ungkapnya.

Ashraf al-Qidreh memperingatkan, Israel menganggap diamnya komunitas internasional sebagai lampu hijau untuk melanjutkan pembantaiannya.

PBB: hentikan perang segera

Bahkan sebelum Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan jumlah korban tewas terbaru, para pemimpin badan PBB pada Senin ini telah menyerukan agar diberlakukan gencatan senjata segera antara Israel dan Hamas.

Israel sebelumnya telah menolak tekanan internasional yang meningkat untuk melakukan gencatan senjata. Mereka mengatakan bahwa para sandera yang diambil oleh militan Hamas dalam serangan di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober harus dibebaskan terlebih dahulu.

"Seluruh penduduk dikepung dan diserang, tidak diberi akses ke hal-hal penting untuk bertahan hidup, dibom di rumah-rumah mereka, tempat penampungan, rumah sakit dan tempat-tempat ibadah. Ini tidak dapat diterima," kata para pemimpin PBB dalam sebuah pernyataan bersama.

Potret Kamp Jabalia, pengungsian terbesar di Gaza rata dengan tanah usai dibom Israel
Potret Kamp Jabalia, pengungsian terbesar di Gaza rata dengan tanah usai dibom Israel (FP via Tribunnews.com)

"Kami membutuhkan gencatan senjata kemanusiaan segera. Sudah 30 hari. Cukup sudah. (Perang) Ini harus dihentikan sekarang," ungkap mereka, sebagaimana diberitakan Reuters.

Ke-18 penandatangan tersebut termasuk Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk, kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, dan kepala bantuan PBB Martin Griffiths.

Israel beri waktu 4 jam

Militer Israel pada Senin (6/11/2023) mengatakan warga di Gaza utara akan diizinkan mengungsi ke selatan melalui Jalan Salah al-Din.

Militer Israel menambahkan bahwa jalur aman akan diberikan selama empat jam mulai pukul 10.00 waktu setempat (08.00 GMT atau 15.00 WIB) pada hari Senin.

"Demi keselamatan Anda, gunakanlah kesempatan ini untuk bergerak ke selatan melewati Lembah Gaza," kata Militer Israel melalui saluran bahasa Arabnya di X, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.

Baca juga: YA Tuhan! Ibu & 3 Anaknya Tewas Terbakar Usai Mobilnya Hancur Kena Serangan Roket Israel, Suami Pilu

Di masa lalu, Israel pernah mengeluarkan peringatan evakuasi serupa dan memberikan kesempatan kepada sekitar 300.000 warga sipil yang masih berada di bagian utara Jalur Gaza pindah ke selatan.

Namun, ada banyak kendala yang harus dihadapi para warga Gaza yang menjadi korban serangan Israel tersebut.

Selain tantangan logistik, seperti tidak tersedianya transportasi dan bahan bakar, serta puing-puing bangunan yang ambruk dan jalan yang hancur, mereka dihadapkan pada risiko keamanan yang sangat besar.

Beberapa laporan menunjukkan bahwa serangan udara dan tembakan artileri mematikan telah menargetkan konvoi yang tidak mengindahkan peringatan Israel dan mengevakuasi bagian utara jalur tersebut.

PBB melaporkan bahwa sekitar 30.000 orang memutuskan kembali ke utara setelah menyimpulkan bahwa risikonya sama saja di selatan.

Tiga Agen Mossad Israel Dibekuk di Perbatasan Afghanistan

Tiga agen yang bekerja untuk badan intelijen Israel, Mossad, dilaporkan ditangkap atas kerja sama antara badan intelijen Iran dan Afghanistan.

Kabar penangkapan tiga agen Mossad itu dilansir kantor berita resmi Iran, IRNA, Senin (6/11/2023).

Menurut IRNA, ketiga agen tersebut ditangkap di wilayah pegunungan di perbatasan Iran dan Afghanistan.

Mereka dilaporkan berencana menargetkan Iran menggunakan drone melalui pegunungan di wilayah perbatasan tersebut.

"Operasi tersebut dilakukan bekerja sama dengan badan intelijen pemerintah Afghanistan, dan orang-orang yang ditangkap akan diangkut ke Iran untuk penyelidikan lebih lanjut," tulis laporan tersebut. (Al Jazeera/KCM/IRNA)

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
IsraelPalestinaGazakorban
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved