Breaking News:

Berita Viral

'Sampai Enggak Punya Kaki Mah' Terduga Pelaku Bully di Bekasi Nyesal, Nangis ke Ibu Kasihani Korban

Anak terduga pelaku bullying di Bekasi kini menyesal dan menangis ke ibunda mengasihani korban yang kini kakinya diamputasi.

Editor: Suli Hanna
Kolase Tribun Trends/Ist
Sesal bocah terduga pelaku bullying, kini nyesal korban kehilangan kaki, nangis curhat ke ibunda 

TRIBUNTRENDS.COM - "Kasihan sama korban sampai enggak punya kaki mah," curhat anak terduga pelaku bullying di Bekasi.

Anak tersebut menangis ke ibunda dan mengasihani korban yang kehilangan kaki.

Bagaimana kabar lengkapnya?

Siswa terduga pelaku bully berinisial L (12) menangis saat curhat ke ibundanya.

L sempat mencurahkan penyesalannya dan merasa sangat bersalah saat mengetahui Fatir diamputasi.

"Dia nangis bilang ke mamahnya 'memang saya salah bercanda sampai kaya gitu mah, kasihan sama korban sampai enggak punya kaki mah'," kata kuasa hukum terduga pelaku, Sutrisna Wijaya, Jumat (3/11/2023).

Baca juga: PILU IM Bocah Tunawicara Korban Bully, Bibi Sering Lihat Lebam di Tubuhnya, Keluarga Mau Damai

Siswa terduga pelaku bully berinisial L (12) menangis saat curhat ke ibundanya. Ia mengaku kasihan dengan korban yang kehilangan kakinya.
Siswa terduga pelaku bully berinisial L (12) menangis saat curhat ke ibundanya. Ia mengaku kasihan dengan korban yang kehilangan kakinya. (Kolase TribunJakarta)

Sutrisna mengaku kliennya merasa tertekan setelah kasusnya menjadi perhatian hingga memasuki proses hukum.

L, kata Sutrisna, tidak pernah menyangka bercanda menyelengkat kaki bakal berujung diamputasi.

"Ada tekanan di anak, karena merasa cuman nyelengkat kok jadi separah ini masalahnya," kata Sutrisna.

Sutrisna mengungkapkan kliennya hanyalah anak biasa yang senang bermain dan bercanda layaknya anak-anak pada umumnya.

L, lanjut Sutrisna, tak pernah ada niat melakukan bullying.

Baca juga: Siswi SMA di Langkat Di-bully, Pelaku Diduga Anak Polisi & Keponakan Anggota DPRD, Korban Dilecehkan

FAA (12) siswa SD yang menjadi korban bullying atau perundungan terhadap lima teman sekelasnya di Tambun Selatan, Bekasi, kini harus amputasi kaki, Selasa (31/10/2023)
FAA (12) siswa SD yang menjadi korban bullying atau perundungan terhadap lima teman sekelasnya di Tambun Selatan, Bekasi, kini harus amputasi kaki, Selasa (31/10/2023) (Kolase Wartakotalive.com/Istimewa)

Apalagi sampai mencelakakan teman sekolahnya saat masih menuntut ilmu di SDN Jatimulya 09 Bekasi.

"Si anak (L) merasa bersalah, tapi dalam posisi bercanda kalau dia tau akan separah ini mungkin enggak akan nyelengkat orang lain," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, siswa berinisial FAA (12) selanjutnya disebut Fatir, terpaksa kehilangan kaki kirinya usai menjalani operasi kanker tulang di RS Kanker Dharmais, Jakarta.

Baca juga: Awalnya Garang saat Bully Teman Sekelas, Anak Oknum Polisi Tertunduk Lesu Minta Maaf: Cuma Bercanda

Korban diduga menjadi korban bully teman sekolahnya, peristiwa terjadi pada Februari 2023 lalu ketika Fatir hendak ke kantin.

Saat itu, dia bersama kelima temannya termasuk terduga pelaku jajan ke kantin sekolah lalu disliding hingga jatuh.

Bukannya ditolong, teman-teman FAA justru menertawakan korban yang saat itu menahan sakit.

Tiga hari setelah kejadian itu, kondisi kesehatannya menurun.

Pada Agustus 2023, FAA didiagnosa menderita kanker tulang.

Dokter terpaksa melakukan operasi amputasi pada kaki kiri siswa yang saat ini duduk di bangku kelas 7 sekolah menengah pertama.*)

NASIB Siswa SD Bekasi Korban Bully, Susah Beraktivitas Usai Hidup dengan Satu Kaki, Tak Mau Sekolah

Hari-hari Fatir alias FAA (12) kini terasa berbeda semenjak kakinya diamputasi.

Dulu FAA kerap berlarian ke sana ke mari bersama teman-temannya.

Namun semenjak diamputasi gegara bullying, FAA jadi kesulitan untuk melakukan aktivitasnya.

Siswa korban bully di Bekasi itu kini harus hidup dengan satu kaki setelah menjalani amputasi lantaran menderita kanker tulang.

FAA dibuat sedih karena tak bisa bekerja untuk membantu sang ibu.

Baca juga: Ponakannya Dibunuh Anak Pensiunan Polisi, Paman Bocah SD di Palu: Penegak Hukum Jangan Tebang Pilih

Terungkap sosok siswa berinisial FAA (12) asal Bekasi, Jawa Barat yang menjadi korban bully hingga berujung sakit kanker tulang. FAA rupanya jadi bahan olok-olokan temannya karena sering maju ke depan kelas untuk menjawab pertanyaan gurunya.
Terungkap sosok siswa berinisial FAA (12) asal Bekasi, Jawa Barat yang menjadi korban bully hingga berujung sakit kanker tulang. FAA rupanya jadi bahan olok-olokan temannya karena sering maju ke depan kelas untuk menjawab pertanyaan gurunya. (Tribun Jakarta)

Bahkan FAA mengaku tak ingin sekolah lagi karena hal itu bisa membuat ibunya harus bekerja lebih keras demi membiayainya.

Diketahui, FAA merupakan korban bully saat masih bersekolah di SDN Jatimulya 09, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Aksi bully itu dilakukan teman FAA di kantin hingga membuat kakinya cedera dan berujung kanker tulang pada Februari 2023 lalu.

Seiring berjalannya waktu, kondisi kaki FAA tak kunjung membaik hingga harus menjalani amputasi.

FAA sempat memikirkan nasibnya sebelum menjalani operasi amputasi kaki.

FAA mengucapkan kata-kata menyedihkan soal hidupnya yang mungkin bakal menjadi tanggungan sang ibu, Diana Novita Sari.

Kata-kata menyedihkan FAA diceritakan oleh kuasa hukum keluarganya, Mila Ayu Dewata Sari.

"Mamah nanti kalau misalnya aku gak punya kaki, mama harus kerja dong seumur hidup biayai aku," kata FAA kepada ibunya diceritakan Mila, Kamis (2/11/2023).

FAA merana memikirkan masa depannya.

Bocah yang masih berusia 12 tahun ini bahkan sudah memikirkan kemungkinan dirinya tak akan bisa bekerja dewasa kelak.

"Dia memikirkan nasibnya bilang 'Aku gak bisa bantuin untuk cari uang dong mah, terus nasib aku gimana nanti.

Aku gak mau sekolah, nanti aku di rumah aja, kasihan kalau aku sekolah mama duit dari mana'," kata Mila.

Selain memikirkan nasibnya, FAA juga memikirkan nasib adiknya.

FAA sadar kondisinya bakal membuat sang ibu yang merupakan orangtua tunggal ini bekerja lebih keras lagi.

Diana merupakan orangtua tunggal yang membesarkan FAA dan adiknya.

"Ibu Diana adalah seorang single parent yang membesarkan dua anaknya sendirian, sejak bercerai dengan suaminya sejak tujuh tahun yang lalu," kata Mila.

Baca juga: Keseharian Siswa SD Bekasi yang Kakinya Diamputasi Gegara Bullying, Sering Diejek Sok Kegantengan

Selama mengobati FAA, Diana terpaksa kehilangan pekerjaannya sejak Maret 2023.

Setelah tak memiliki pekerjaan, Diana sempat mencoba peruntungan dengan berjualan online tetapi usaha itu tak berjalan mulus.

Kini Diana pun mengandalkan bantuan dari saudara dan teman-temannya.

Namun Diana sadar bantuan itu tidak selamanya dapat ia andalkan.

"Jadi untuk biaya menjaga FAA mengandalkan bantuan dari beberapa teman dan saudara. Tetapi kan tidak mungkin seperti ini terus," terang dia.

Pihak sekolah bilang 'hanya bercanda'

SD Negeri Jatimulya 09 memberikan klarifikasi soal FAA yang diduga dibully.

Pihak sekolah membantah adanya perundungan.

"Tadi kami sudah berklasifikasi, kami tidak ada perundungan sama sekali dan prosesnya sudah ke hukum, jadi kami sedang menunggu proses hukum," kata Wakil Kepala SDN Jatimulya 09 Sukaemah, Selasa (31/10/2023).

Baca juga: Bocah SD 8 Tahun Dibunuh Anak Pensiunan Polisi, Ibu Korban Nangis Kejer, Kerabat Coba Tenangkan

Wakil Kepala Sekolah Sukaemah saat ditemui di sekolah dasar negeri (SDN) Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Selasa (31/10/2023). Ia membantah membantah adanya perundungan yang berujung kaki salah satu siswa harus diamputasi.
Wakil Kepala Sekolah Sukaemah saat ditemui di sekolah dasar negeri (SDN) Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Selasa (31/10/2023). Ia membantah membantah adanya perundungan yang berujung kaki salah satu siswa harus diamputasi. ((KOMPAS.com/FIRDA JANATI))

Ketika itu, FAA diselengkat oleh salah satu temannya saat jalan menuju ke kantin.

Hal ini yang diduga dianggap oleh orangnya sebagai perundungan.

"Mereka bercanda, bercanda, main terus jajan, jadi kalau untuk perundungan kayanya terlalu jauh," terang dia.

Beberapa hari setelah insiden itu, FAA memang dikabarkan sakit pada kakinya.

Bahkan dia harus mendapatkan perawatan intensif.

Pihaknya sekolah, lanjut Sukaemah, tetap memenuhi hak belajar FAA sampai dia dinyatakan lulus sekolah dasar dan lanjut ke sekolah tingkat menengah.

"Ujian kami ke rumahnya, masuk SMP juga lewat kita jadi semua kita fasilitasi, sampai dia masuk SMP 4 kita dampingi," terangnya.

Keseharian FAA

Wakil Kepala SDN Jatimulya 09 Sukaemah ungkap sosok FAA, korban merupakan siswa yang aktif dan pintar. 

Hal ini yang mendasari argumennya bahwa tidak ada perundungan di sekolah.

"F itu anak pintar anak cerdas, pasti kalau diinikan temannya pasti lapor sama Bu Gurunya, tapi selama ini enggak ada," tegasnya.

Meski begitu, pihak sekolah tetap menghormati proses hukum yang telah dilayangkan orang tua FAA ke Polres Metro Bekasi terkait dugaan bullying.

"Sudah masuk ke kepolisian, mungkin nanti diproses hukum ya nanti di kepolisian," jelas dia.

Baca juga: SOSOK Fatir, Siswa SD yang Kakinya Diamputasi Gegara Bullying, Pihak Sekolah Cuek, Dianggap Candaan

Tak hanya itu, kecerdasan FAA juga dibenarkan oleh sang ibunda, Diana Novitasari (4).

FAA diketahui merupakan siswa yang dikenal cerdas sering menjawab pertanyaan gurunya di dalam kelas.

Namun hal tersebutlah yang ternyata membuat FAA menjadi bahan olok-olokan temannya karena sering maju ke depan kelas untuk menjawab pertanyaan gurunya.

Diana menjelaskan, FAA sering maju ke depan kelas ketika diminta guru menjawab soal.

Hal ini rupanya kerap menjadi bahan ejekan teman sebayanya, dia juga dikatakan sebagai anak manja yang selalu bergantung pada ibunya.

"Sebelum itu (jatuh diselengkat) sering di olok-olok ‘anak mamah', sok kegantengan’ kaya gitu, karena anak saya sering maju kalau di kelas jadi ya menjatuhkan mental," kata Diana.

Ilustrasi siswa SD di Bekasi jadi korban bullying temannya.
Ilustrasi siswa SD di Bekasi jadi korban bullying temannya. (Kolase Tribun Trends/ist)

Selain itu Diana menyebut jika saat itu sang putra mengaku kakinya terasa sakit setelah satu orang temannya menyelengkat kakinya hingga terjatuh di kantin.

FAA kemudian tersungkur lalu ditinggalkan teman-temannya dalam keadaan kesakitan.

Saat itulah teman sekolah FAA membullynya dengan menyebut sang bocah akan mengadu ke guru.

"Ketika jatuh mulai dibully, temannya bilang 'jangan nangis' apa 'gausah ngadu sama Mamah' 'enggak usah 'ngadu sama guru' gitu, lalu ditinggalkanlah sendiri oleh 5 temannya," ucap Diana kepada TribunJakarta.com.

Sebelumnya diberitakan, FAA didiagnosa kanker tulang dan terpaksa menjalani operasi amputasi pada kaki kirinya di RS Kanker Dharmais, Jakarta.

Penyakit yang diderita bocah berusia 12 tahun itu menurut sang ibu, diduga tindakan bullying yang dilakukan teman sebayanya.

***

(TribunJakarta.com/ Yusuf Bachtiar)

Diolah dari artikel TribunJakarta.com (1) dan TribunJakarta (2)

Tags:
Bekasibully
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved