Breaking News:

Berita Viral

SOSOK Fatir, Siswa SD yang Kakinya Diamputasi Gegara Bullying, Pihak Sekolah Cuek, Dianggap Candaan

Kisah Fatir, bocah SD di Bekasi yang kakinya alami infeksi hingga diamputasi karena bullying, pihak sekolah cuek dan hanya dianggap candaan.

Editor: jonisetiawan
Kolase Tribun Trends/ist
Ilustrasi siswa SD di Bekasi dibully temannya, kakinya harus diamputasi. 

TRIBUNTRENDS.COM - Lagi dan lagi, aksi perundungan di kalangan pelajar kembali terjadi, kali ini siswa SD di Bekasi jadi korbannya.

Korban diketahui bernama Fatir alias FAA (12), dia merupakan siswa SD N Jatimulya 09, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat.

Dikabarkan, FAA dibully oleh lima temannya.

Mirisnya FAA harus mengalami amputasi kaki akibat pembullyan yang ia alami.

FAA mengalami cedera pada bagian kaki dan mengalami infeksi bagian dalam akibat bullying yang menimpa dirinya..

Baca juga: PILU IM Bocah Tunawicara Korban Bully, Bibi Sering Lihat Lebam di Tubuhnya, Keluarga Mau Damai

Ilustrasi siswa SD jadi korban bullying temannya.
Ilustrasi siswa SD di Bekasi jadi korban bullying temannya. (Tribunnews)

Saat ini FAA tengah dirawat di HCU RS Kanker Dharmais Jakarta usai tindakan amputasi karena kondisnya yang menurun.

Adapun aksi pembullyan yang menimpa FAA ini terjadi pada Februari 2023.

Diana, orangtua FAA mengungkapkan, putranya sudah berulang kali menjadi korban pembullyan.

FAA alias Fatir yang tengah berada di kelas diajak lima orang temannya untuk jajan di luar sekolah.

Saat itu, Fatir yang tengah berjalan diselengkat atau ditendang oleh temannya dari arah belakang sehingga terperosok jatuh.

FAA pun mengalami luka dibagian tangan dan memar pada dengkul kaki.

Ironisnya, temannya bukan menolong, tapi justru menertawakan dan mengolok-oloknya seraya mengancam, agar tidak menceritakan kejadian tersebut ke orangtua maupun guru.

Baca juga: Awalnya Garang saat Bully Teman Sekelas, Anak Oknum Polisi Tertunduk Lesu Minta Maaf: Cuma Bercanda

Aksi bullying itu berlanjut hingga kembali ke kelas kendati teman-temannya melihat FAA yang tengah kesakitan.

Begitupula dengan hari-hari berikutnya, tindakan bullying masih terus berlangsung.

Namun, kedua orang tua FAA baru mengetahui kejadian anaknya tersebut setelah tiga hari pasca kejadian.

Menurut Diana, putranya menutup-nutupi apa yang dialaminya lantaran ketakutan karena diancam oleh teman-temannya.

"Akhirnya saya paksa untuk mengaku dan saya kaget dengan apa yang terjadi dan dialami anak saya," ungkap Diana.

Ilustrasi perundungan
Ilustrasi perundungan (Freepik)

Atas kejadian ini, Diana sudah menemui pihak sekolah agar dipertemukan dengan keluarga pelaku.

Namun, apa yang dialami Fatir justru seolah diremehkan dan kejadian bullying tersebut dianggap hanya bagian dari bercandaan antar teman.

"Saya sangat kecewa dengan kondisi anak saya yang sedang sakit dan harus terus menjalani pengobatan tapi dianggap bukan sesuatu yang buruk.

Aksi bullying yang dilakukan teman-temannya di kelas juga dianggap hanya sebuah bercandaan," tegas Diana.

Kondisi Korban Memburuk

Berbagai upaya pengobatan medis dilakukan tapi tidak kunjung membuahkan kesembuhan, bahkan kondisinya semakin memburuk.

Pihak keluarga pun akhirnya memutuskan untuk merujuk ke rumah sakit.

Pada Agustus 2023, Fatir dan keluarganya harus menelan pil pahit lantaran dokter mendiagnosisnya mengalami kanker tulang dan harus dilakukan tindakan amputasi pada bagian kaki kirinya.

Baca juga: Pamit Sekolah, Pelajar SMK di Situbondo Digerebek di Kos, Nangis di Pangkuan Ibu: Belum Apa-apa Bu

Hasil pemeriksaan sebelumnya di RS Hermina, diagnosis berupa infeksi bagian dalam.

Upaya mencari second opinion sebelum dilakukan tindakan operasi ke sejumlah RS lain, seperti RS Pondok Indah dan RS Cipto Mangunkusumo juga telah dilakukan.

Itu karena kondisi kaki Fatir yang terus memburuk tindakan amputasi harus dilakukan dan dirujuk ke RS Dharmais.

Lanjut Diana menjelaskan, dokter di RS Dharmais memutuskan melakukan tindakan operasi amputasi, karena kondisi kaki Fatir yang dalam observasi terakhir didiagnosis kanker tulang.

"Informasi dari dokter, benturan dan cedera yang dialami Fatir memicu aktif munculnya kanker tulang dan sekarang sudah menyebar dan terjadi pendarahan, jadi harus diamputasi," pungkas Diana.

Kini Fatir tengah dirawat di HCU RS Kanker Dharmais Jakarta usai tindakan amputasi karena kondisnya yang menurun.

"Mohon doanya, saat ini anak saya sedang di HCU RS Kanker Dharmais karena kondisinya menurun pasca operasi amputasi kaki," ujar Diana Novita dalam keterangannya.

Baca juga: Siswa SMP di Agam Jadi Korban Bullying, Kepala Dipukul, Ditendang Beramai-ramai, Diancam Dibunuh

Diana menyatakan operasi amputasi merupakan jalan terakhir yang diambil karena sejumlah pemeriksaan di 3 rumah sakit berbeda mulai dari rontgen, hingga MRI, menyatakan hasil yang sama.

"Saya dan keluarga terpukul dengan kejadian ini, apalagi anak saya masih berusia anak-anak dan masa depannya masih panjang. Saya berharap keadilan atas kasus yang menimpa anak saya," ucap Diana.

Tidak sampai disitu, Diana yang berstatus single parents dengan dua orang anak ini harus kehilangan pekerjaannya, karena harus mendampingi Farid untuk menjalani pengobatan dan perawatan.

Upaya mencari keadilan juga telah dilakukan mulai dari melaporkan ke pihak sekolah hingga ke Polres Metro Bekasi.

"Saya sudah lapor ke Polres Metro Bekasi pada 17 April 2023. Laporan ini karena saya tidak mendapatkan keadilan dan jalan keluar dari pihak sekolah maupun keluarga pelaku atas aksi bullying dan dampaknya yang sedang dialami anak saya," jelas warga Jatimulya ini.

***

Artikel ini diolah dari BangkaPos.com 

Sumber: Bangka Pos
Tags:
Bekasisiswa SDamputasibullying
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved