Breaking News:

Berita Viral

SOSOK Iqbal, Siswa SMP Sekolah Nyambi Kerja, Tak Punya Seragam, Ibu Lumpuh 'Semangatnya Luar Biasa'

Perjuangan Iqbal siswa SMP yang tetap sekolah meski tak mempunyai seragam, ia nyambi kerja karena ibu lumpuh

Kolase Tribun Trends/Bangkapos
Iqbal saat ditemui di rumahnya bersama ibunya yang lumpuh di Pangkalpinang. 

TRIBUNTRENDS.COM - Sosok Iqbal, siswa SMP yang giat sekolah meski tidak memiliki seragam.

Selan itu, Iqbal langsung bekerja setelah pulang sekolah.

Hal itu ia lakukan demi membantu ibunya yang saat ini menderita kelumpuhan.

Baca juga: SOSOK Miftahul Jannah, Gerebek Ayah Kandung Saat Selingkuh, Kini Dilaporkan ke Polisi oleh Pelakor

Tak sia-sia Iqbal berjuang sekolah dan bekerja demi membantu ibunya yang saat ini sakit dan hanya bisa di rumah saja.

Iqbal, menjadi satu-satunya yang bekerja untuk Galuh (48), ibunya yang mengalami kelumpuhan selama 11 tahun.

Kediaman Galuh di Rusunawa kedatangan sejumlah tamu.
Kediaman Galuh di Rusunawa kedatangan sejumlah tamu. (Bangkapos)

Selain bekerja untuk memenuhi kebutuhan, Iqbal juga harus bersekolah untuk menuntut ilmu.

Karena banyaknya keterbatasan ekonomi, Iqbal hanya memiliki seragam putih biru untuk bersekolah.

Namun, agaknya anak bertubuh tambun itu tak begitu memdulikan hal tersebut selagi niat bersekolahnya masih cukup besar.

Rupanya, perjuangan Iqbal merawat sang ibu, bekerja, dan bersekolah, mendapat perhatian dari banyak pihak.

Melansir Bangka Pos, sejumlah bantuan itu datang dari pemilik Aksara Grup Pangkalpinang, Guid Cardi dan Rizky pengusaha baju bekas.

Guid sudah mendatangi sekolah tempat iqbal belajar dan mengetahui secara detail masalah yang dihadapinya.

Guid teringat masa kecilnya di Belitung Timur ketika masih sekolah, dengan kondisi memprihatinkan.

Ia tersentuh dengan kisah hidup Galuh dan Iqbal.

"Di tempat kami, PKBM Aksara banyak anak-anak yang bersekolah dengan berbagai kondisi, termasuk ekonomi. Intinya, Iqbal harus tetap sekolah. 

Kalau sekiranya di sekolah formal Iqbal merasa kesulitan, kami siap membantu. 

Semuanya gratis, buku, alat tulis, dan ujian gratis. Dapat ijazah yang sama dengan sekolah formal," terang Guid.

Mengenai tawaran ini, Galuh menyerahkan keputusan pada Iqbal.

Baca juga: SOSOK Riska, Pengantin Baru di Solok Hilang Misterius, Usia Baru 16 Th, Suami Kini Pilu: Kembalilah

Hasilnya, Iqbal tetap ingin bersekolah di SMP negeri, bagaimanapun kondisinya.

"Iqbal ini semangat sekolahnya luar biasa, nggak mau absen," kata Galuh.

Lalu, Rizky bersama komunitas pedagang baju thrifting juga ingin ambil bagian membantu Iqbal.

Kepahitan hidup sejak kecil hingga SMA, membuat Rizky tersentuh setelah membaca kisah Iqbal di Bangka Pos.

"Saya berasal dari Jakarta, tiga tahun di Pangkalpinang jualan baju. 

Saya tahu susahnya tidak punya duit, SD sudah ngamen, cari duit sendiri sampai SMA. Jadi Iqbal harus sekolah, dia mau baju apa saja silakan pilih di toko kami," ungkap Rizky dengan nada lirih.

Galuh bersyukur atas banyaknya bantuan yang datang pada keluarganya.

Untuk urusan seragam sekolah Iqbal misalnya, pihak sekolah telah menghubungi dan tak perlu lagi membayar.

"Alhamdulillah, sekali lagi, kami tidak bisa membalas apa-apa. 

Untuk seragam sekolah, kata pihak sekolah kami tidak perlu bayar," ungkap Galuh yang seperti biasa duduk di atas papan beroda.

Galuh saat beraktivitas di rumahnya di Rusunawa Blok D, Lantai Dasar, Pangkalarang, Kota Pangkalpinang, Jumat (27/10/2023)
Galuh saat beraktivitas di rumahnya di Rusunawa Blok D, Lantai Dasar, Pangkalarang, Kota Pangkalpinang, Jumat (27/10/2023) (Bangka Pos/ist)

Kondisi Galuh

Untuk diketahui, Galuh mengalami kelumpuhan sejak 2012 lalu karena kecelakaan.

Di tengah keterbatasan itu, segala cara dilakukan Galuh untuk menyambung hidup.

Dia tidak serta merta menyuruh sang anak bekerja guna memenuhi kebutuhan.

Galuh ternyata pernah membuka warung makan. Namun, bukannya untung, Galuh malah sering meminjam uang ke koperasi.

Galuh mengaku punya keterampilan membuat kue dan berharap dapat berjualan keliling dengan motor roda tiga.

Dia sangat ingin sekali bekerja, memiliki usaha sendiri meski dengan kekurangannya.

Hal itu dilakukannya demi dapat bertahan hidup dan menyekolahkan sang anak laki-lakinya.

"Saya banyak terima kasih pihak-pihak sudah bantu selama ini, ada dinsos, Baznas. Kalau untuk lain, PKH, yang lain-lain saya belum pernah dapat bantuan," ujar Galuh.

Kini, di tengah kegelisahan yang bergelayut di pikirannya, Galuh terancam tak bisa lagi tinggal di Rusunawa.

Uang kontrakan Rp250 ribu per bulan tak mampu lagi dibayarnya. Sejak September dan bulan Oktober 2023 ini, Galuh menunggak.

"Saya menunggak dua bulan, jadi Rp500 ribu," ungkapnya seraya menyebutkan sudah ada surat peringatan pengosongan jika uang kontrakan tak dibayar.

Galuh semakin kalut, mau tinggal di mana, dia dan anak laki-laki kesayangannya.

Galuh adalah potret kehidupan masyarakat di Kota Pangkalpinang, yang membutuhkan sentuhan perhatian di tengah kesulitan ekonomi yang menimpanya.

Diolah dari artikel Surya

Sumber: Surya
Tags:
berita viral hari iniIqbalsiswa SMP
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved