Kelakuan Yudi Bikin Repot Polisi, Telan Sedotan Isi Sabu saat Mau Ditangkap, 4 Hari Tak BAB, Panik!

TRIBUNTRENDS.COM - Ada-ada saja kelakuan tersangka kasus narkoba jenis sabu Yudi Prasetyo (27), dia bikin repot polisi karena menelan barang bukti sabu ke dalam perutnya.

Yudi mengatakan dirinya panik saat mau ditangkap polisi.

Dia kemudian nekat menelan barang bukti.

Alhasil, polisi sempat kerepotan sehingga memberikan obat khusus kepada tersangka supaya lekas buang air besar (BAB).

Baca juga: BAB Sambil Main Ponsel Selama 30 Menit, Pria 24 Tahun Mendadak Lumpuh, Dokter Jelaskan Penyebabnya

"Saya telan sabu ke mulut karena panik saat mau ditangkap," ujar Yudi, yang juga residivis kasus narkotika pada tahun 2018.

Barang yang ditelan Yudi berupa sabu seberat 0,5 gram yang dikemas dalam sedotan.

Ia ditangkap polisi selepas mengambil barang tersebut di Jalan Badak, Pandean Lamper, Gayamsari.

Polisi kemudian menguntitnya lalu menangkapnnya di Jalan Dr Wahidin, Candisari pada Rabu, 27 September 2023.

"Akibat menelan sabu, empat hari tidak bisa BAB, lalu dikasih obat oleh polisi langsung BAB, ketemu sabunya di sedotan," jelasnya.

Ia menyebut, membeli sabu tersebut hanya untuk dikonsumsi sendiri.

Pembelian juga dilakukan dengan temannya yang berinisal IA (29) seorang pegawai toko di Pandean Lamper, Gayamsari.

"Belinya sama orang dalam Lapas, komunikasinya pakai telpon, dikirim gambar nanti diambil di suatu tempat.

Sudah tiga kali beli. Pakai sendiri semua," bebernya, di mako Polrestabes Semarang, Senin (16/10/2023).

Wakapolrestabes Semarang AKBP Wiwit Ari Wibisono mengatakan, informasi bandar yang diberikan oleh tersangka Yudi bakal didalami.

"Nanti diperiksa lagi, ada pendalaman untuk bandar ini," ucapnya.

Baca juga: ASTAGA Bocah Lelaki Mengeluh Sakit Perut, Dokter Terkejut Temukan 35 Biji Rambutan, BAB Berdarah

Bocah Lelaki Mengeluh Sakit Perut, Dokter Terkejut Temukan 35 Biji Rambutan

Niatnya makan rambutan, bocah berusia 15 tahun ini malah sakit perut.

Ternyata ia makan rambutan beserta bijinya.

Yang membuat syok, dokter menemukan ada 35 biji rambutan di dalam perutnya.

Baca juga: Gadis 18 Tahun Sakit Perut Dikira Sakit Ginjal, Syok Ternyata Hamil, Tiba-tiba Mau Melahirkan

Curhatan seorang dokter yang mendapatkan pasien sakit perut menjadi sorotan di media sosial maupun media massa.

Pasalnya pasien yang diketahui seorang bocah laki-laki berusia 15 tahun ini mengeluhkan sakit perut berhari-hari setelah memakan rambutan berikut dengan bijinya.

Diantar oleh tetangganya, bocah lelaki ini datang dengan keluhan nyeri perut hebat VAS 9 atau visual analog score/skala nyeri maksimal 10 disertai dengan buang air besar (BAB) berdarah.

"Si anak mengeluh nyeri perut sejak 5 hari sebelum masuk IGD. Saat ini disertai ada demam, mual dan sulit buang angin," jelasnya dalam akun Tik Tok @ikkay_dr dikutip Minggu (13/8/2023).

Begitu diperiksa lebih suhu bocah tersebut memang demam seperi penuturannya sekalipun tensinya normal.

Dari pemeriksaan fisik, seluruh lapang perut nyeri tekan. Kemudian disertai disetensi di mana perut terlihat kencang dan membesar, serta bising usus meningkat.

Namun bila dari hasil lab hasilnya sel darah putih yang meningkat atau ada tanda-tanda infeksi.

"Anak ini mengaku sebelum nyeri ini kurang lebih seminggu yang lalu baru saja makan rambutan lumayan banyak dan sudah berobat namun tak ada perubahan," ceritanya.

Begitu ditanya, dokter dibuat kaget lantaran bocah tersebut mengaku memakan rambutan beserta dengan bijinya.

Baca juga: Dikira Sakit Perut Biasa, Wanita 42 Tahun Syok Tahu Hasil Pemeriksaan Dokter, Matanya Terbelalak

Setelah dilakukan rectal touche, didapati banyak biji rambutan dianusnya.

"Evakuasi manual, 16 biji rambutan berhasil dievakuasi," bebernya.

Sayangnya nyeri masih terasa dan akhirnya dijadwalkan operasi darurat.

Hasilnya,"Di ruang operasi biji rambutan berhasil dievakuasi sejumlah 35 biji," ungkapnya.

Setelah ditanya kembali, rupanya bocah lelaki ini mengira jika makan buah rambutan disertai dengan bijinya.

"Anak tersebut adalah seorang yatim piatu, dibawa oleh tetangga dan yang mengurus-urus anak tersebut.. yang membawa mengaku mungkin anak tersebut kelaparan dirumah, sehingga makan makanan yang ada di tempat," pungkasnya.

***

Artikel ini diolah dari TribunJateng.com