Breaking News:

Berita Viral

Siswi SMA di Langkat Di-bully, Pelaku Diduga Anak Polisi & Keponakan Anggota DPRD, Korban Dilecehkan

Aksi bullying siswi SMA di Langkat, pelaku diduga anak polisi & keponakan anggota DPRD, korban trauma karena juga dilecehkan.

Editor: ninda iswara
Kolase Tribun Trends/Instagram
Aksi bullying siswi SMA di Langkat, pelaku diduga anak polisi & keponakan anggota DPRD, korban trauma karena juga dilecehkan. 

TRIBUNTRENDS.COM - Kasus bullying kembali terjadi di lingkungan sekolah.

Kali ini seorang siswi SMA di Langkat, Sumatera Utara, dibully oleh teman sekolahnya.

Pelaku pembullyan diduga merupakan anak polisi dan keponakan anggota DPRD.

Menurut penuturan W, sang ibu, kini A sedikit terguncang di mental karena dilecehkan oleh teman sekelasnya hingga takut untuk ke sekolah.

Namun A sendiri tetap harus bersekolah lantaran disuruh gurunya untuk bersikap biasa.

"Anak saya (korban) sudah saya larang sementara untuk sekolah karena ngedrop pada Sabtu (14/10/2023). Namun guru menyuruh untuk tetap datang," ujar W.

Namun orangtua beserta anak-anak yang melakukan bully terhadap anaknya juga sudah datang ke rumahnya, Sabtu (14/10/2023) malam.

Baca juga: Awalnya Garang saat Bully Teman Sekelas, Anak Oknum Polisi Tertunduk Lesu Minta Maaf: Cuma Bercanda

Viral Video Bully Teman, Diduga Anak Polisi & Anggota DPRD Kini Minta Maaf, Ngaku Hanya Bercanda
Viral Video Bully Teman, Diduga Anak Polisi & Anggota DPRD Kini Minta Maaf, Ngaku Hanya Bercanda (Ig @seputaran.binjai)

"Mereka datang baik-baik, ya kami terima. Cuma saya bilang, kejadian ini terjadi di sekolah dan selesainya tidak di rumah ini," ujar W.

Kemudian, W menegaskan persoalan tersebut harus diselesaikan di sekolah, karena aksi bully terjadi di ruang kelas.

Bahkan W berharap agar ketiga pelaku yang melakukan bully terhadap anaknya dapat dikeluarkan dari sekolah.

"Saya berharap anak-anak itu (para terduga pelaku perundungan) harus dikeluarkan dari sekolah. Jangan dibiarkan, nanti bisa jadi penyakit, dapat memberi contoh kepada anak-anak lain untuk melakukan hal yang sama. Kalau tidak dikeluarkan, tidak akan menjadi efek jera kepada yang lain dan kejadian seperti ini dapat terulang kembali," sambungnya.

Sementara itu W awalnya mengetahui aksi yang dialami putrinya pada siang hari setelah mendengar keterangan dari teman korban.

"Pada Sabtu (14/10/2023) pagi, guru sekolah mendatangi rumah kami menjelaskan hal ini. Saya tidak dapat menerima kelakuan anak-anak itu (pelaku) terhadap anak saya (korban)," ujar orang tua korban berinisial W, Minggu (15/10/2023).

Sebelumnya diketahui jika A siswi SMA Negeri 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara diduga dibullying dan dilecehkan oleh teman satu kelasnya.

Korban diganggu atau dibully dengan cara mengolok-oloknya.

Tak hanya itu, jilbab korban yang sudah bagus diperbaiki, ditarik oleh salah satu terduga pelaku bullying berinisial BNQ.

Baca juga: Cengengesan Bully Wanita Bercadar di Jambi, Identitas Mahasiswa Terungkap, Kampus Siap Sanksi

Anak oknum polisi minta maaf usai bully teman sekelas, mengaku hanya bercanda.
Anak oknum polisi minta maaf usai bully teman sekelas, mengaku hanya bercanda. (Kolase Tribun Trends/Instagram)

Ironisnya, BNQ diduga sudah sering membully korban.

Dan disebut-sebut terduga pelaku merupakan keponakan Anggota DPRD Langkat berinisial P.

Parahnya lagi, dalam video yang beredar, BNQ melakunan pelecehan seksual.

Padahal, BNQ dan korban berjenis kelamin yang sama, yaitu perempuan.

Aksi bully tersebut diduga direkam oleh FDM yang kemudian disebarluaskan ke media sosial dan akhirnya beredar viral.

Tak hanya itu, FDM juga berstatus anak aparat kepolisian.

Meski ada pelajar lain saat aksi bully terjadi, tapi tak ada seorang pun yang melerai hingga mencegahnya.

Lebih jauh, Kepala SMAN 1 Stabat, Nano Prihatin mengakui, adanya aksi bully yang dilakukan anak-anak didiknya.

Menurutnya, saat ini pihaknya tengah berupaya melakukan penyelesaian terkait aksi bully itu.

"Masih dalam proses penyelesaian, besok (16/10/2023) semua orang tua dipanggil ke sekolah," ujar Nano.

Disoal video klarifikasi disebut sepihak yang hanya dilakukan sekolah, Nano menyebut, hanya permintaan maaf saja dari pelaku.

Baca juga: NASIB Mahasiswi Bercadar di Jambi Jadi Korban Bully, Terkuak Tanggapan Pihak Kampus: Beri Sanksi

"Itu hanya permintaan maaf dari pelaku, proses tetap berjalan dengan melibatkan orang tua siswa," tutup Nano.

Sementara itu, pascaviral video aksi bully tersebut, beredar video klarifikasi yang dibacakan oleh FDM.

Namun sayang, video klarifikasi tersebut hanya dilakukan sepihak.

Ditanya soal video klarifikasi, W mengaku sudah mengetahuinya.

Namun langkah tersebut tidak dilakukan di hadapan para orangtua, baik itu korban maupun pelaku perundungan.

"Tidak bisa seperti itu (melakukan klarifikasi), saya tidak ada di situ. Intinya saya tidak terima anak saya diginikan (menjadi korban perundungan)," ujar W.

(TribunSumsel)

 

Diolah dari artikel di TribunSumsel.com

Sumber: Tribun Sumsel
Tags:
bullyLangkatsiswi SMA
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved