Breaking News:

Berita Kriminal

Niatnya Bantu Ibu di Jakarta, Wanita Lugu Ini Disekap dan Dirudapaksa Instruktur Fitnes : Tolong!

Wanita berinisial TN (20) yang niatnya bantu ibu di Jakarta dirudapaksa oleh Fajar Eka Putra (26) yang berprofesi sebagai instruktur fitnes.

Editor: jonisetiawan
Kolase Tribun Trends/Ist
Ilustrasi wanita yang bantu ibu di Jakarta malah dirudapaksa pelatih fitnes. 

TRIBUNTRENDS.COM - Pria bernama Fajar Eka Putra (26) akhirnya ditangkap oleh aparat Polsek Pademangan akhir September 2023 lalu.

Pria penghuni apartemen di wilayah Pademangan, Jakarta Utara ini masuk penjara usai kelakuannya menipu wanita muda lewat aplikasi kencan alias dating apps dan merudapaksanya.

Ia menggunakan nama samaran Deni Setiawan dan mengunggah foto-foto dirinya yang berbadan kekar untuk memancing perhatian wanita pengguna dating apps bernama Muzz tersebut.

Fajar selama ini memang bekerja sebagai instruktur fitness sehingga badannya pun lama-lama terbentuk.

Baca juga: KABAR Fajar Sadboy, Lama Tak Muncul di TV Kini Bakal Berangkatkan Orangtua Umrah: Alhamdulillah

Fajar Eka Putra (26), tersangka kasus pemerkosaan yang ditangkap di Pademangan
Fajar Eka Putra (26), tersangka kasus pemerkosaan yang ditangkap di Pademangan, Jakarta Utara.

Memanfaatkan tubuh sixpack-nya, Fajar mulai berselancar di aplikasi Muzz untuk mencari mangsa.

Ia berkenalan dengan sejumlah wanita muda yang salah satunya adalah TN (20), wanita lugu asal Cimahi, Jawa Barat.

Setelah beberapa saat kenal, TN jadi korban dari kelicikan Fajar.

Dia disekap dan dirudapaksa oleh Fajar.

Polisi membeberkan kronologi kejadian dugaan perkosaan oleh Fajar.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pademangan Kompol Binsar Hatorangan Sianturi saat konferensi pers kasus itu, Jumat (13/10/2023), menyebut peristiwa penyekapan dan perkosaan itu terjadi pada Minggu (24/9/2023).

Lokasi penyekapan berada di salah satu apartemen di kawasan Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta Utara.

"Korban merupakan seorang perempuan yang merantau ke Jakarta untuk membantu ibunya sebagai asisten rumah tangga (ART)," ungkapnya, dikutip dari Kompas.com.

Ilustrasi korban yang dirudapaksa dan disekap oleh Fajar.
Ilustrasi korban yang dirudapaksa dan disekap oleh Fajar. (DAILY MAIL)

Awalnya, kata Binsar, korban TN berkenalan dengan pelaku yang mengaku bernama Deni Setiawan melalui aplikasi bernama Muzz.

Setelah tiga minggu mengenal pelaku melalui aplikasi tersebut, keduanya bertemu untuk pertama kalinya.

"Awalnya korban hanya diajak bertemu, kemudian diajak mengobrol. 

Ketika sudah malam, korban dipaksa untuk ikut ke apartemennya," ujar Kanit Reskrim Polsek Pademangan AKP I Gede Gustiyana.

Baca juga: BEJAT! 7 Pemuda di Blora Rudapaksa Difabel hingga Hamil 7 Bulan, Keluarga Histeris, Korban Trauma

Setibanya di lokasi, TN beberapa kali mendapatkan intimidasi dari pelaku secara verbal dan mengalami kekerasan seksual.

Pelaku memaksa korban untuk melakukan hubungan intim, namun korban menolak, sehingga pelaku mengancamnya.

"Mulai muncul ancaman kepada korban. Korban ketakutan dan pasrah. 

Tindakan-tindakan kekerasan seksual tersebut terjadi dua kali.”

Pelaku yang merasa tidak puas, kemudian kembali melakukan kekerasan seksual terhadap korban.

"Sudah, dua kali diperkosa. Korban sudah menolak, melawan. 

Tapi, karena kalah tenaga dan badan, akhirnya tetap terjadi tindakan kekerasan tersebut," imbuh dia.

Ilustrasi korban rudapaksa.
Ilustrasi korban rudapaksa. (ISTIMEWA)

Selanjutnya, ketika pelaku mengambil makanan yang dia pesan ke lobi, korban TN menghubungi ibunya.

"Kemudian, ibu kandung korban menyampaikan kepada majikan dan majikan memberikan informasi ke 110. 

Kami langsung bergerak cepat mendobrak dan mengamankan pelaku pada saat itu," tutur Gustiyana.

Pelaku dijerat dengan Pasal 6 huruf a Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual juncto Pasal 285 KUHP dengan ancaman penjara selama tujuh tahun.

7 Pemuda di Blora Rudapaksa Difabel hingga Hamil 7 Bulan

Bejat! 7 pemuda nekat setubuhi seorang pelajar difabel di Blora, Jawa Tengah hingga hamil.

Menurut hasil identifikasi, korban tergolong difabel ringan.

Oleh karena itu, hingga saat ini dirinya tak merasa jika telah berbadan dua.

Padahal saat ini korban mengandung janin yang kini sudah berusia tujuh bulan.

Baca juga: FAKTA Siswi SD di Gowa Suapi Temannya yang Difabel, Sekolah Gratis, Banyak yang Beri Makan & Minum

Ilustrasi seorang difabel disetubuhi oleh 7 pemuda.
Ilustrasi seorang difabel disetubuhi oleh 7 pemuda. (Tribunnews.com/Istimewa)

Diketahui, kasus tersebut tengah ditangani oleh Polres Blora dan Dinas terkait telah turun tangan dengan didampingi LBH.

Direktur LBH Kinasih, Agus Susanto mengatakan, peristiwa ini kali pertama diketahui tetangga korban yang curiga dengan kondisi tubuh pelajar tersebut.

"Korban telah dipanggil dan diperiksa. Untuk membuktikan kecurigaan tersebut, korban dibawa ke puskesmas untuk diperiksa bidan.

Keluarga korban syok dan sudah lapor September lalu.

Kini ditangani pihak berwajib," jelasnya kepada tribunmuria.com, Kamis (12/10/2023).

Dirinya juga mengatakan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pihak kepolisian, ternyata terungkap sebanyak tujuh orang telah memerkosa korban.

Hal tersebut dilakukan pada waktu dan tempat yang berbeda.

"Bahkan ada satu orang yang tega melakukannya sebanyak sembilan kali.

Terkini, ada terduga pelaku kabur dan dalam pencarian,’’ ucapnya.

Ilustrasi pelaku yang setubuhi difabel ditangkap polisi.
Ilustrasi pelaku yang setubuhi difabel di Blora ditangkap polisi. (Freepik)

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Blora, AKP Selamet mengatakan, memang kasus tersebut saat ini sedang ditangani oleh pihaknya.

"Statusnya sidik. Tunggu saja dalam minggu ini ada progres," jelas AKP Selamet.

Baca juga: SOSOK Arul, Driver Ojol Difabel Tanpa Tangan yang Jago Bahasa Inggris, Kisahnya Bikin WNA Menangis

Terpisah, Plt Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Blora, Luluk Kusuma mengatakan telah melakukan pendampingan terhadap korban.

Pihaknya telah menurunkan tim untuk setiap saat mendampingi korban.

‘’Kami sudah tangani psikologis korban dengan pihak RSUD,’’ ujar Luluk Kusuma.

***

Artikel ini diolah KompasTV

Sumber: Kompas TV
Tags:
Jakartadirudapaksadisekap
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved