Berita Kriminal
Rauf Tidur dan Kerja di Kandang Sapi, Kepala Dipukul gegara Pinjam HP, Merintih: Mama Sakit, Capek
Sehari sebelum tewas, Rauf masih bekerja dan tidur di kandang sapi, pulang malah dibunuh ibu.
Editor: ninda iswara
TRIBUNTRENDS.COM - Pilunya kehidupan Muhammad Rauf, bocah 13 tahun yang tewas di tangan ibu kandungnya sendiri, N (40).
Kehidupan Rauf begitu menyayat hati lantaran selalu disiksa sang ibu sampai akhirnya tewas.
Masih punya ibu, bocah asal Subang, Jawa Barat ini justru bekerja di kandang sapi untuk menyambung hidupnya sendiri.
Bukan hanya bekerja, kandang sapi itu juga menjadi tempat tidur bagi bocah tersebut.
Rauf bekerja di kandang sapi milik salah seorang warga bernama Arman.
Bahkan, Arman menceritakan sebelum Rauf tewas dibunuh oleh ibu kandungnya sendiri.
Usai dibunuh, sang ibu membuang korban ke Kali Bugis, Indramayu.
Baca juga: KRONOLOGI Rauf Bocah 13 Tahun Dibunuh Ibu, Kepergok Diam-diam Pulang, Masuk Rumah Lewat Genteng

Menurut Armand, dua hari sebelum tewas dibunuh, korban sempat didatangi oleh ibu kandungnya.
Saat itu, N langsung memaki-maki puteranya di kandang sapi tempat Rauf bekerja.
Sebab, saat itu Rauf ternyata meminjam ponsel ibunya sehingga ia dicari dan dimaki-maki oleh sang ibu.
"Gara -gara pinjem hp ibu nya 2 hari sebelum di bunuh, sempet ibu nya marah marah nyamper in anak ke Lok kandang sapi sambil amarah dan nada tinggi," kata Arman dikutip dari akun Tiktoknya
Bahkan, sambung Arman, korban sempat dipukul kepalanya oleh sang ibu.
"Malah dia sempet di pukul kepalanya,dia ancam korban jika sampe berani pulang ke rumah awas saja!!," tulis Arman melanjutkan ceritanya.
Menurut Arman, saat malam kejadian, bocah tersebut izin kepadanya untuk ke rumah teman.
"Saya GK nyangka ehh dia pulang ke rmh ibu nya,tiba tiba saja pagi nya mendengar kabar duka Muhamad Rauf meninggal di kali Bugis sukatani kab Indramayu," tutup Arman.
Sementara itu, N mengaku tega menyiksa buah hatinya dan membuang korban ke aliran sungai dalam kondisi hidup-hidup.
Saat dilempar ke sungai, kedua tangan Rauf diikat tali.
"Masih hidup saat diseret lewat belakang rumah sebelum dibawa pakai motor dan dibuang ke Sungai Bugis Anjatan," ujar N usai ditangkap polisi.
Sementara itu, mulutnya disupal boneka oleh sang ibu.
Baca juga: Ada Jejak Bercak Darah di Rumah, Awal Mula Aksi Ibu Habisi Rauf Terbongkar, Kakek dan Paman Terlibat

Korban yang saat itu sudah tak berdaya hanya bisa pasrah menerima perlakukan kasar dari wanita yang telah melahirkannya tersebut.
"Rauf saya sumpel mulutnya dengan boneka kecil milik adiknya, kemudian tangan Rauf diikat, kepalanya dibenturkan ke dinding dan kusen, serta di pukul kepalanya menggunakan tongkat kayu (alat bantu kakeknya untuk berjalan), pipa paralon, dan sebilah bambu pagar," kata sang ibu.
Bocah lelaki yang memanggil ibunya dengan sebutan mamah itu tak bisa melawan keganasan N.
Ia dianiaya di rumah sang kakek dengan cara yang cukup keji pada Selasa (3/10/2023) malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Sebelum tewas, ia sempat berucap kepada ibunya jika dirinya merasakan sakit karena dianiaya.
'Mamah Sakit mah, Mah saya ngantuk, capek mah," kata Rauf disisa tenaga yang ia miliki.
Kehidupan Rauf sengsara
Malangnya nasib Muhammad Rauf (13), bocah yang meninggal dunia di tangan ibu kandungnya sendiri.
Rauf meninggal dunia setelah disiksa ibu kandungnya, Nurhani (40).
Sejak kecil, Rauf sudah kurang perhatian lantaran orangtuanya bercerai dan ayah menikah lagi.
Rauf tinggal bersama Nurhani yang justru kerap berlaku kasar padanya.
Sebelum meninggal, Rauf sempat disiksa hingga tak sadarkan diri oleh Nurhani.

Dalam kondisi pingsan, Rauf kemudian dibuang Nurhani ke sungai di daerah Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu pada Rabu (4/10/2023) dini hari.
Baca juga: Nasib Tentara Wanita Dulu Viral Karena Cantik, Kini Pilih Kerja Jadi Artis, Hidup Berubah Drastis
Penyiksaan tersebut dilakukan Nurhani secara tega hanya karena emosi saat Rauf meminta diberikan ponsel.
Akibatnya, Rauf tewas ditangan ibu kandungnya sendiri.
Saat jasadnya ditemukan oleh warga, bocah malang itu sudah dalam kondisi meninggal dengan tubuh dipenuhi luka dan tangan terikat ke belakang.
Peristiwa yang dialami Rauf sontak membuat banyak warga sekitar merasa iba.
Apalagi sejak kecil Rauf sudah menderita lantaran tak terurus usai kedua orangtuanya bercerai beberapa tahun silam.
Rauf selama ini diketahui tinggal bersama neneknya di Dusun Parigi 2 RT 09/04 Desa Parigimulya Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang.
Dilansir dari Tribun Jabar, warga sekitar mengenal Muhamad Rauf sebagai remaja yang kerap mencuri.
Dia pernah mencuri kotak amal, mencuri makanan di warung.
Meski demikian, warga di sekitar tempat tinggal Muhamad Rauf tak pernah menaruh dendam kepada anak ini.

Mungkin karena warga memahami dengan kondisi yang dialami Muhamad Rauf.
Baca juga: Wisudawan Universitas PGRI Ini Viral gegara Diantar Rombongan Keluarga, Ada Kisah Haru di Baliknya
Di balik sisi buruk perilaku Muhamad Rauf, warga juga mengakui ada sisi baiknya.
Muhamad Rauf juga dikenal suka membantu.
Bahkan di kegiatan di lingkungan, dia kerap ikut bergotong royong.
Karena tak mendapatkan banyak perhatian dari keluarga, pendidikan Muhamad Rauf pun putus.
Dia tak lagi bersekolah. Kehidupannya menjadi tak menentu.
Ayah dan ibunya tinggal di daerah yang berbeda, sehingga komunikasi pun jarang.
Kehidupan jalanan pun dilakoni.
Muhamad Rauf selain tinggal di rumah nenek, dia juga kerap tinggal di pos ronda dan tempat umum lainnya.
Untuk makan pun Rauf meminta-minta hingga mencuri.
Baca juga: Masya Allah! Bocah Pilih Belajar saat Istirahat Memulung, Duduk di Emperan Toko, Videonya Viral
Menurut kesaksian warga, kakeknya beperilaku mudah marah ketika masih belum terkena stroke.

Disisi lain, Dirno (52), ayah Rauf, sejak berpisah dengan Nurhani, ia juga jarang sekali bertemu dengan anak mereka, Rauf.
Itu sebabnya, ia juga tak tahu, apa yang selama ini terjadi antara Rauf dan ibunya.
"Kami sudah jarang bertemu," ujarnya di lokasi pemakaman Rauf di Desa Parigimulya, Subang, Kamis (5/10).
Terakhir bertemu dengan Rauf, kata Dirno, setahun yang lalu. Sepengetahuannya, kata Dirno, Rauf tak lagi melanjutkan pendidikannya setelah lulus SD.
"Sebelumnya kalau ketemu, dia hanya meminta uang, lalu pergi lagi," katanya.
Dirno mengaku tak menyangka anaknya akan tewas dengan cara seperti ini.
"Saya sudah setahun lebih tak komunikasi dan belum pernah ketemu lagi sama anaknya, karena dia tinggal sama ibunya setelah ibunya cerai dengan saya," Dirno.
Dirno meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus kematian anaknya
"Saya ikhlas. Namun minta polisi usut tuntas serta tangkap pelakunya," ujarnya.
Baca juga: Apa Arti Social Battery Istilah Viral TikTok? Sering Dipakai Anak Gaul saat Nongkrong, Ini Maknanya
Hingga kemarin, sudah empat orang yang ditangkap karena diduga kuat terkait dengan kasus pembunuhan ini.
Selain menangkap ibu, kakek, dan paman Rauf, polisi juga menangkap pemilik sepeda motor yang digunakan adik Nurhani membuang tubuh Rauf.
(TribunBogor/TribunSumsel)
Diolah dari artikel di TribunnewsBogor.com dan Tribun Sumsel
Sumber: Tribun Bogor
Tampang Suami di Bengkulu Utara yang Tikam Istri Pakai Tombak, Puluhan Tahun Lalu Pernah Dipasung |
![]() |
---|
Gara-gara Sidik Jari di HP, Suami di Jeneponto Cemburu Buta Nekat Tikam Istri di Jeneponto |
![]() |
---|
Pasutri di Gresik Kompak Curi Motor Meski Sudah Pisah Ranjang, Tertangkap saat COD |
![]() |
---|
Tampang Suami Tega Bunuh Istri di Dompu NTB Sebab Malu Banyak Utang, Sempat Senyum sebelum Diperiksa |
![]() |
---|
Kesaksian Tetangga Istri di Dompu yang Dibunuh Suami, Baru Lahiran 10 Hari Lalu: Kenapa Begitu Tega |
![]() |
---|