Berita Viral
'Mah Dini Mau Pulang' Ibu Dini Sera Sempat Senang Dengar Kabar Anak, Ternyata yang Datang Jenazah
Wanita bernama Tuti Herawati itu tidak pernah menyangka kepulangan putrinya yang sudah dinanti 12 tahun justru menjadi momen paling menyedihkan.
Editor: Galuh Palupi
TRIBUNTRENDS.COM - Ibu kandung Dini Sera korban penganiayaan hingga meninggal Gregorius Ronald Tannur, mengungkap saat-saat ia mendengar kabar terakhir putrinya.
Wanita bernama Tuti Herawati itu tidak pernah menyangka kepulangan putrinya yang sudah dinanti 12 tahun justru menjadi momen paling menyedihkan.
Tuti mengatakan sebelum tewas dianiaya Ronald, Dini tak pernah bercerita soal dirinya yang disiksa sang kekasih.
"Dia gak pernah cerita sama sekali disiksa-siksa," terangnya.
Ibunda Dini mengungkapkan, Andin selalu terlihat murung pada tiga bulan sebelum kematiannya.

Hal itu diungkapkan ibu kosnya kepada Tuti saat berada di Surabaya.
Baca juga: Asmara Dini Sera & Ronald Tannur, Bertemu di Tempat Hiburan Malam, Nyawa Melayang di Tangan Pacar
"Sekarang Andin (Dini) itu tidak biasanya murung. Pacarnya agak galak, (Dini) sering dipukulin," ujar Tuti saat ditemui Tribunjabar.id, di rumahnya, Selasa (10/10/2023).
Sebelum kematiannya, Dini sempat meminta maaf kepada Tuti karena telah pergi 12 tahun tanpa kabar.
"Anak saya ini telah meninggalkan rumah sejak 12 tahun lalu, tepat saat anak Dini berusia empat bulan," katanya.
Tuti menyebut, Dini izin untuk kerja di perusahan garmen di Sukabumi saat meninggalkan rumah.
Namun saat dijemput, Dini ternyata tidak ada di tempat bekerjanya.
Tiga lalu, keluarga intensif berkomunikasi dengan Dini.
Dini bercerita bekerja sebagai sales promotion girl (SPG) di satu pusat perbelanjaan di Surabaya. Namun, Dini tak pernah cerita jika ia dianiaya kekasihnya
"Hanya saja, pacar terakhirnya itu Ronald dan Dini sangat bucin sama Ronald itu," ucapnya.
Tuti sangat kaget saat mendengar anak keempatnya itu meninggal dunia. Bahkan, dia sampai pingsan.
"Kata adiknya, 'Mah Dini mau pulang', saya bilang alhamdulillah. Kata suami, 'bukan alhamdulillah, mayat ini mah'. Langsung pingsan," ucapnya.
Baca juga: Tewas Dianiaya, Dini Sera Ternyata Tulang Punggung Keluarga: Ayah Lumpuh, Ibu Kanker & Biayai Anak
Sebagaimana diketahui, Ronald merupakan anak anggota DPR RI yang bernama Edward Tannur.

Polisi telah menetapkan Ronald sebagai tersangka dalam kasus hilangnya nyawa Dini.
Dini Sera tewas meninggalkan satu anak berusia 12 tahun dan diurus oleh sang nenek atau ibu Dini.
Kronologi Penganiayaan
Pihak kepolisian kemudian mengungkap kronologis kejadian.
"Adapun kronologis yang menjadi awal terkait dengan peristiwa yang terjadi dimana pada hari Rabu tanggal 4 Oktober 2023 sekira pukul 05.00 WIB.
Telah dilaporkan ke Polsek atas nama saksi bahwa ada seorang wanita meninggal dunia di Apartemen Surabaya," jelas pihak kepolisian.
Sementara itu kepolisian menetapkan GRT sebagai tersangka usai menggelar rekontruksi di TKP.
Dari situlah terungkap jika GRT terbukti bersalah melakukan penganiayaan berat terhadap Dini sang kekasih sesuai dengan bukti dan kesaksian para saksi serta CCTV di lokasi kejadian.
"Dari informasi tersebut, Polsek bersama Satreskrim turun dan mendatangi TKP, dari hasil pemeriksaan di TKP dan dari para keterangan saksi di apartemen ditemukan peristiwa memang benar seorang wanita meninggal dunia dengan ditemukan beberapa hal kejanggalan yang tentunya hal ini ditindaklanjuti oleh Satreskrim untuk tim gabungan guna memberi keterangan saksi baik di Apartemen maupun di tempat hiburan di area parkir basement dan dirumah sakit, serta dilakukan analisis kepada CCTV ditempat tersebut.
"Dilakukan juga pra rekontruksi, dari hasil penyedikan kami menerima laporan dan kami meningkatkan ini untuk ke tahap penyidikan dengan pemeriksaan saksi saksi, pengumpulan barang bukti juga penyesuaian keterangan CCTV yang ada maka diperoleh kronologis dengan dugaan peristiwa sebagai berikut:
Baca juga: Ketua RT Ungkap Sosok Dini Sera, Tinggalkan Anak di Kampung Bersama Keluarga: Pas Pulang Meninggal

Pada hari selasa tanggal 3 Oktober 2023 sekira pukul 18.30 WIB korban dan GR mereka berdua telah menjalin hubungan sejak bulan Mei 2023 atau kurang lebih 5 bulan sedang makan bersama, kemudian dihubungi rekan dari saksi untuk diundang ke tempat hiburan karaoke.
Pada pukul 21.32 WIB korban DSA dan saksi datang ke ruang 407 dan bergabung dengan 5 rekannya yang karaoke dengan meminum minuman keras jenis tequila".
Saat itu terungkap bahwa GRT terlibat cekcok dengan DSA hingga tega melakukan tindak kekerasan.
"Kemudian pada pukul 00.10 WIB korban dan saksi disaksikan oleh security pulang menuju lift dan saat itu terjadi cekcok atau pertengkaran.
Keterangan saksi GR bahwa dalam pertengkaran itu dirinya telah melakukan penendangan ke DSA hingga korban terjatuh sampai kepada posisi duduk.
"Dilakukan juga pra rekontruksi, dari hasil penyedikan kami menerima laporan dan kami meningkatkan ini untuk ke tahap penyidikan dengan pemeriksaan saksi saksi, pengumpulan barang bukti juga penyesuaian keterangan CCTV yang ada maka diperoleh kronologis dengan dugaan peristiwa sebagai berikut:
Pada hari selasa tanggal 3 Oktober 2023 sekira pukul 18.30 WIB korban dan GR mereka berdua telah menjalin hubungan sejak bulan Mei 2023 atau kurang lebih 5 bulan sedang makan bersama, kemudian dihubungi rekan dari saksi untuk diundang ke tempat hiburan karaoke.
Pada pukul 21.32 WIB korban DSA dan saksi datang ke ruang 407 dan bergabung dengan 5 rekannya yang karaoke dengan meminum minuman keras jenis tequila".
Saat itu terungkap bahwa GRT terlibat cekcok dengan DSA hingga tega melakukan tindak kekerasan.
"Kemudian pada pukul 00.10 WIB korban dan saksi disaksikan oleh security pulang menuju lift dan saat itu terjadi cekcok atau pertengkaran.
Keterangan saksi GR bahwa dalam pertengkaran itu dirinya telah melakukan penendangan ke DSA hingga korban terjatuh sampai kepada posisi duduk.
"Kemudian korban DSA duduk bersandar pada pintu sebelah kiri dari pintu mobil, saksi GR pada saat itu memasuki mobil dengan posisi driver/pengemudi dan melajukan mobilnya dari parkir belok ke kanan, sedangkan korban di kiri sehingga mengakibatkan korban terlindas sebagian tubuhnya dan terseret sekitar 5 meter," jelasnya.
terseret sekitar 5 meter," jelasnya.
Mengetahui DSA lemah, GR yang saat itu juga melihat sekuriti mendekat langsung membawa kekasihnya itu pulang ke Apartemen.
Saat itu GR sempat mencoba melakukan pertolongan pertama kepada DSA namun tak mendapat respon apapun.
"Setelah sekuriti lewat, saksi GR akhirnya turun dari mobil dan menaikkan korban DSA ke mobil pada bagian belakang dan dibawa ke apartemen sesuai dengan hasil CCTV dan pra rekontruksi
Pada 01.15 WIB saksi GR meninggalkan korban DSA yang mana kondisi korban saat itu sudah dalam keadaan lemah, dalam kondisi tersebut saksi GR mencoba memberikan nafas buatan dan sambil menekan nekan dada korban namun tidak ada respon".
GRT kemudian membawa DSA ke rumah sakit namun sayang saat itu nyawa Dini sudah tak dapat diselamatkan.
"Kemudian saksi membawa korban ke rumah sakit untuk melakukan tindakan medis.
Pada pukul 02.30 WIB korban dinyatakan meninggal dunia sesuai dengan hasil CCTV dan pra rekontruksi. (Tribun Sumsel)
Diolah dari artikel di Tribun Sumsel
Sumber: Tribun Sumsel
Drama Akad Nikah di Pinrang: Wajah Dibuka, 'Pengantin Cantik' Berubah Jadi Pria Berjenggot |
![]() |
---|
Misteri Darah di Purwakarta, ART Berpura-Pura Panik, Ternyata Dialah Pembunuh Dea Permata |
![]() |
---|
Insiden Viral RSUD Sekayu Berakhir Manis: Keluarga Pasien Akhirnya Minta Maaf ke dr Syahpri |
![]() |
---|
Jejak Karier Dokter Syahpri: Dari Konsultan Ginjal Berprestasi hingga Jadi Amukan Pasien RSUD Sekayu |
![]() |
---|
Kekerasan di Ruang Perawatan: dr Syahpri Polisikan Keluarga Pasien RSUD Sekayu, Tak Ada Maaf |
![]() |
---|