Berita Viral
'Sekaya Apa Dia' Hotman Paris Kritik Edi Darmawan yang Ngaku Beri Uang ke Reza Indragiri: Kelewatan!
Hotman Paris kecam aksi Edi Darmawan Salihin, ayah Mirna Salihin yang diam-diam masukkan uang ke dalam tas Reza Indragiri karena kasihan.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Pengakuan Edi Darmawan Salihin, ayah Mirna Salihin yang mengaku memberi uang ke ahli psikologi forensik Reza Indragiri disorot banyak pihak.
Edi Darmawan membantah jika uang tersebut merupakan uang suap.
Dia hanya mengaku kasihan pada Reza Indragiri hingga pada akhirnya dia memasukkan uang ke dalam tas Reza Indragiri saat yang bersangkutan pergi ke toilet.
Publik kemudian menilai Edi Darmawan sosok yang sombong.
Baca juga: Disentil Ayah Mirna Tak Bisa Bebaskan Jessica Wongso, Hotman Paris Beri Jawaban Menohok

Selain itu, pengacara Hotman Paris juga bereaksi soal pernyataan Edi Darmawan terkait memberikan uang ke Reza Indragiri.
Hotman Paris melalui akun media sosial Instagram bak menyindir pertanyaan Edi Darmawan tersebut.
Hotman Paris yang dijuluki Pengacara 30 miliar tersebut menyangsikan kekayaan Edi Darmawan,
Lantaran gayanya mengaku memberikan uang ke Reza Inda Giri untuk ongkos pulang.
Hal tersebut dinilai Hotman Paris keterlaluan karena dinilai merendahkan seorang profesional.
"Kelewatan kata-katanya, sekaya apa dia, puluhan klien hotman super konglo nggak tega ngomong gini ke profesional," ujar Hotman Paris, Sabtu, (7/10/2023).

Sebelumnya, Edi mengataan uang yang dia berikan tersebut untuk ongkos atau transportasi Reza pulang dari sebuah acara wawancara di stasiun tv.
Edi Darmawan Salihin menganggap ahli forensik Reza Indragiri seolah kaum duafa.
Saat, Reza indragiri kemudian menganggap uang itu sebagai suap untuk mempengaruhi pendapatnya.
Sementera Edi menyebut sikap ahli forensik itu bak seorang yang mabuk.
Pengakuan ini disampaikan Edi Darmawan saat hadir pada acara Karni Ilyas Club yang tayang di YouTube.
Edi Darmawan mengakui bahwa memang dia yang memberi Reza Indragiri uang.
"Betul, itu saya, saya akuin udeh. Ini malam saya ngaku," kata Edi Darmawan dikutip TribunTrends.com dari tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC).
Baca juga: Asal Usul Uang di Tas Ahli Forensik Reza Indragiri, Ternyata Milik Ayah Mirna, Bantah Suap: Kasihan
Edi bercerita saat itu ia bertemu Reza dalam sebuah stasiun televisi untuk membahas kasus kopi sianida Jessica Wongso.
Setelah diwawancara, keduanya duduk di dalam satu ruangan.
"Kita jadi narasumber itu waktu saya jadi ayah korban, si Reza sebagai ahli forensik.
Diinterview. Kita duduk di ruang duduk. Dikasih makanan kue, minum. Terus saya tanya, 'Bang naik apa bang ?'. Naik kereta atau bus, dia rumahnya di Bogor, belakang rumah teman saya," kata Edi.
"Terus kita baik lah, saya sih gak mau musuhan sama siapa juga, dianya aja yang mabuk. Gak tau dibayar Otto (Hasibuan) apa gak itu dia ngomong gitu," tambahnya.
Kemudian Reza Indragiri ke toilet untuk buang air.
Saat itulah Edi memasukkan uang ke dalam tas Reza Indragiri.
"Dia kencing, terus saya selipin duit berapa juta perak lah gitu," kata Edi.
Edi Darmawan Salihin mengaku memberi uang tersebut untuk ongkos pulang Reza Indragiri.
"Maksudnya supaya dia bisa pulang, punya uang, kasihan nih.
Dia kan jadi narasumber kan suka dikasih duit kecil-kecil, kalau saya kan bagiin buat dhuafa. nah ceritanya seperti itu," kata Edi.
"Jadi saya itu yang kasih, bukan orang lain, gak, saya ngaku," tambahnya.
Reza Indragiri lantas membawa uang tersebut ke KPK.
"Dia lari ke KPK. KPK, orang temen saya di situ. Dia telepon, 'Ed lu kasih duit sama siapa itu ?'," katanya.
Karni Ilyas lantas menanyakan maksud dan tujuan Reza Indragiri membawa uang itu ke KPK.
"Ngapain dia ke KPK ?" tanya Bang Karni.
Edi menyampaikan, Reza Indragiri melaporkan uang pemberian Edi Darmawan sebagai suap.
"Gak tau, dia mabok, dia ke KPK katanya saya nyuap. Rp 3 juta perak, nyuap, kan disitu paling sedikit Rp 1 miliar dan harus merugikan negara. Emang dia siapa? hes nothing, hes no body, dia cuma komentator begitu," kata Edi Darmawan.
"Saya akuin sekarang, gak apa-apa, kenapa ? ya laporin aja," tambahnya.
Baca juga: Jessica Wongso Tolak Ajukan Grasi, Pilih Dipenjara Daripada Ngaku Salah, Otto Hasibuan Dibuat Nangis
Setelah dari KPK, Reza Indragiri juga melapor ke polisi.
"Dia ke polisi akhirnya, disuruh KPK 'ke polisi aja lu'. Ya polisi tau sendiri, Palmerah. 'Kenapa ? lu dikasih ongkos kali'.
Dia (polisi) telepon saya tuh polisi, 'Pak Edi itu dia bilang nyogok buat apa sih ? Orang kaya gitu modelnya ngomongnya aja ngaco kaya orang pinter'.
'Kaga, gua kasih dia uang buat ongkos pulang ke Bogor, rumahnya Bogor jauh. 'Ya udah deh ntar gua yang atur'.
Uang pemberi Edi Darmawan akhirnya diambil polisi.
"Malah duitnya diambil, selesai lu, pulang tangan kosong," katanya.
"Saya yang kasih, saya akuin," aku Edi Darmawan soal uang Reza Indragiri.
Pengakuan Reza Indragiri Diberi Uang
Ahli psikologi forensik Reza Indragiri sebelumnya mengaku mendapat uang dari orang tak dikenal saat menjadi narasumber soal kasus Jessica Wongso.
Hal itu diungkap Reza dalam film dokumenter Netflix, Ice Cold : Murder, Coffee dan Jessica Wongso.
"Dikasih uang dan patut diduga kuat uang itu adalah trade off agar saya berhenti bicara tentang kasus tersebut," kata
Reza Indragiri kemudian membawa uang itu ke KPK.
"Saya serahkan ke KPK. Jumlahnya saya tidak tahu," kata Reza.

Berikut pernyataan lengkap Reza dalam film tersebut:
“Ada ahli yang coba memberikan label, ‘Wah ini memang orang jahat, memang kriminal sejati’, dengan cara apa? Melihat bentuk hidung, atau dengan bentuk muka. Itu teori usang,
Sampai sekarang, hanya pada kasus si Mirna, ada pihak tertentu yang sampai kemudian menelepon saya dan meminta saya untuk berhenti bicara.
Ada pihak tertentu yang memasukkan uang ke dalam tas saya, maka saya tafsirkan hal itu merupakan sebuah cara agar saya tidak banyak bicara dalam kasus ini.
Kalau saya notabenenya orang biasa yang tidak punya sangkut paut dengan kasus ini, kenapa orang itu mau kasih saya uang?
Saya khawatir bahwa ke otoritas penegak hukum, justru pihak ini yang tidak bertanggung jawab, juga ngasih uang, dalam jumlah yang lebih besar. Kekhawatiran yang seperti itu."
Dalam kasus Mirna dan Jessica ini, Reza menilai sangat tidak biasa seorang pelaku pembunuhan dengan racun tapi berada di lokasi pembunuhan
Sebab kata Reza, membunuh dengan racun tujuannya agar pelaku tidak berada di sana bersama korban.
Bahkan Reza juga menawarkan pendapatnya bahwa sangat mungkin Mirna Salihin adalah korban salah sasaran.
Terkait uang tutup mulut yang diberikan padanya, Reza mengatakan bahwa uang itu diletakkan di dalam tasnya saat ia berada di salah satu media massa TV nasional.
Baca juga: Apa Alasan Wawancara Jessica Wongso di Film Dokumenter Netflix Dihentikan? Kemenkumham Buka Suara
Reza kala itu memenuhi undangan stasiun televisi tersebut untuk berbicara mengenai kasus kopi sianida tersebut.
"Kejadiannya di kantor salah satu media ternama nasional. Media TV, tapi media yang sama juga punya online dan cetak, bahkan radio," kata Reza kepada Wartakotalive.com, Minggu (1/10/2023).
Mengenai besaran uangnya, Reza mengaku tidak tahu.
Sebab menurut Reza, tanpa menghitung jumlahnya, ia menyerahkan uang tersebut ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
"Jumlahnya aku tak tahu. Aku serahkan ke KPK," kata Reza.
Tampaknya Reza tidak mau bermasalah dengan uang tersebut yang bisa saja di sebut suap atau lainnya.
Apalagi kasus kopi sianida ini kala itu sangat menarik perhatian publik tanah air bahkan luar negeri.
Mengenai pernyataan dalam film dokumenter itu, Reza mengaku belum menontonnya.
"Itu dari Netflix, ya. Aku belum tonton," kata dia.
Reza juga mengaku malas mengulas komentarnya kala itu.
"Agak malas mengulang komentar sekian belas tahun silam. Lagi pula aku sedang menyelesaikan naskah," ujar Reza.
Namun saat ditanya bahwa kala itu Reza berpendapat bahwa pembunuhan dengan racun dimana pelaku bersama ada dengan korban adalah hal yang janggal, ia tidak menampiknya.
"Ya, seperti itu," ujarnya.
Seperti diketahui kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin oleh rekannya Jessica Kumala Wongso pada 2016 lalu, diangkat menjadi film dokumenter berjudul Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso.
Film dokumenter ini mewawancarai sejumlah pihak terkait.
Mulai dari ayah dan kembaran Mirna, pengacara Jessica, jurnalis yang mendalami kasus tersebut, hingga bagaimana saat itu kasus tersebut begitu ramai diberitakan oleh media massa Indonesia dan internasional.
Film ini juga mewawancarai staf yang bekerja di Kafe Olivier, lokasi dimana Wayan dibunuh dengan kopi sianida.
Selain itu, film ini juga turut menayangkan wawancara eksklusif dengan Jessica Kumala Wongso terkait kasus yang menjeratnya itu.
***
Sosok Pramugara AirAsia Viral Disebut Mirip Lee Min Ho, Videonya Sudah Ditonton Jutaan Kali |
![]() |
---|
Aktivitas Ahmad Husein Usai Damai dengan Sudewo Bupati Pati: Beli Motor, Karaoke hingga Mabuk |
![]() |
---|
Potret Rumah Bocah Raya yang Viral Meninggal dengan Tubuh Penuh Cacing, Buat Prihatin! |
![]() |
---|
Tragedi di Pesantren! Santri Tewas dengan Al-Quran di Pelukan, Sempat Ucap Takbir & Lari ke Musala |
![]() |
---|
Koordinator Demo Pati Pilih Motor Usai Damai dengan Sudewo, Tinggalkan Orasi untuk Kendaraan Baru |
![]() |
---|