Berita Viral
Pelaku Bullying di Cilacap Ternyata Anak Berprestasi, Juara Pencak Silat, Kepsek Kaget: Sangat Miris
Kepala Sekolah ungkap sosok MK dikenal sebagai anak berprestasi, ternyata juara pencak silat.
Editor: Apriantiara Rahmawati Susma
TRIBUNTRENDS.COM - Di tengah heboh pemberitaan aksi bullying siswa SMP di Cilacap, Kepala Sekolah SMP 2 Cimanggu, Wuri Handayani mengungkapkan fakta baru terkait pelaku.
Wuri Handayani tak menampik dirinya sempat kaget mengetahui sosok pelaku bullying.
Pasalnya, Wuri Handayani sempat memuji pelaku yang dikenal sebagai anak berprestasi itu.
Baca juga: Sempat Sesak Nafas, Kondisi Terkini Siswa SMP di Cilacap Korban Bullying, Segera Pulang dari RS?

Menurutnya, pelaku memiliki sederet prestasi dari sejumlah kegiatan yang digelutinya di sekolah yakni di bidang pramuka, olah raga, pencak silat dan tilawah.
Bahkan, pelaku pernah menyabet juara 2 pencak silat tingkat Kabupaten.
"Dia anak yang punya bakat, artinya dia itu di pramuka ya oke, terus dia juga ikut ekstra di sekolah. Kebetulan dia itu latar belakang dari kecil maka nya di SMPN 2 Cimanggu pun pelaku tersebut mengikuti ekstra pencak silat dan pelaku pernah mengikuti lompa pencak silat tingkat kabupaten dan meraih juara 2, jadi prestasi ada," ujar Wuri seperti dilansir KompasTV pada Kamis (28/9/2023).
"Di awal tahun ajaran dia juga mengikuti lomba tilawah, itu juga di tingkat kecamatan, dia bisa mendapatkan juara, prestasi," lanjutnya.
Selain itu Wuri yang mengetahui aksi perundungan itu mengaku syok.
Meski demikian, pihak sekolah tetap mendukung dan menghormati proses hukum yang tengah berjalan terhadap para siswanya.
"Luar biasa sangat kaget, sangat-sangat miris, terhenyak dalam jangka waktu yang tadi disampaikan bapak Kapolres, " tuturnya.

Sementara itu, lima orang siswa SMP negeri di Kabupaten Cilacap, Jawa tengah, telah diperiksa oleh pihak kepolisian dari Polresta Cilacap, Jawa Tengah.
Dua siswa diperiksa sebagai terduga pelaku perundungan, sedangkan tiga siswa lainnya diperiksa sebagai saksi.
Dalam melakukan proses hukum, polisi merujuk pada sistem peradilan pidana anak.
Sebab para terduga pelaku dan saksi merupakan siswa SMP, dan masih berada di bawah umur.
Seperti diberitakan sebelumnya, viral beredar di media sosial aksi perundungan yang dilakukan oleh siswa terhadap sesama siswa di SMP Negeri Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.
Menurut pihak kepolisian, perundungan ini terjadi karena korban mengaku anggota kelompok pelaku terhadap sekolah lain. Merasa tak terima, pelaku kemudian menghajar korban hingga tak berdaya, di hadapan anggota kelompok pelaku.
Baca juga: KEREN! Polisi Patungan Biayai Pengobatan Korban Bullying Siswa SMP di Cilacap, Pelaku Lepas Tangan
MK Pelaku Bully Adik Kelas di Cilacap Menyesal
Disisi lain, MK alias kamal ketua geng barisan siswa yang menganiaya siswa SMP Cilacap menyesal dan akui tindakan salah.
Hal tersebut disampaikan MK saat bertemu dengan dr Sumy Hastry Purwanti Kabid Dokkes Polda Jateng yang menjenguknya.

Adapun diketahui MK bersama satu pelaku lainnya berinisial WS ditempatkan di tempat khusus usai status naik sebagai anak berkonflik dengan hukum.
Melansir dari Tribunnewsbogor.com, Sabtu (30/9/2023) dokter Hastry menyebut kondisi kedua anak tersebut sehat.
"Mereka juga dalam keadaan sehat," katanya.
Menurutnya kedua pelaku secara psikis sudah menyadari bahwa tindakan yang mereka lakukan salah.
"Secara psikis sadar kalau salah," katanya.
Sementara itu FF (14) korban bullying kakak kelasnya di SMPN 2 Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah kini sudah membaik.
Hal itu terlihat saat sejumlah anggota Polresta Cilacap menjenguknya saat di rawat di RSUD Margono Soekarjo, Purwokerto.
Awalnya, anggota Polresta Cilacap memasuki ruangan perawatan dan mengucap salam.
Kedatangan mereka disambut keluarga dan kerabat korban.
Tak lupa para polisi itu menyerahkan bingkisan berupa parsel berisi buah-buahan yang diterima orangtua korban.
"Ini dari Polwan Polresta Cilacap bu," ujar polisi.
Rupanya kunjungan itu bagian dari Trauma Healing anggota Polresta Cilacap.
Tampak korban, FF, masih terbaring di ruangan perawatan.
Selang infus masih menacap di punggung tangan kanannya.

FF mengenakan kaus biru, tampak masih rebahan di ranjang.
"Kamu di sana (ruang perawatan sebelumnya, RED) gak pernah senyum, di sini kok senyum-senyum? Jadi kondisinya semakin membaik ya?" tanya salah satu perwira polisi berpangkat AKP dibalas senyum tipis FF.
"Sekolahnya masih di sekolah itu atau mau di sekolah lain?" tanya perwira polisi itu lagi.
"Belum tahu," balas FF.
Selanjutnya seorang polwan menasehati FF agar tidak lagi ikut-ikutah geng di sekolah.
Polwan itu berujar lebih baik FF mengikuti ekstra kurikuler yang dapat menunjang pendidikan FF.
"Yang penting setelah ini tetap sekolah, jangan trauma, jangan takut. Harus lebih giat belajarnya ya, kalau bisa sampai kuliah," tandas anggota Polresta Cilacap itu.
Diolah dari artikel TribunSumsel.com
Sumber: Tribun Sumsel
Drama Akad Nikah di Pinrang: Wajah Dibuka, 'Pengantin Cantik' Berubah Jadi Pria Berjenggot |
![]() |
---|
Misteri Darah di Purwakarta, ART Berpura-Pura Panik, Ternyata Dialah Pembunuh Dea Permata |
![]() |
---|
Insiden Viral RSUD Sekayu Berakhir Manis: Keluarga Pasien Akhirnya Minta Maaf ke dr Syahpri |
![]() |
---|
Jejak Karier Dokter Syahpri: Dari Konsultan Ginjal Berprestasi hingga Jadi Amukan Pasien RSUD Sekayu |
![]() |
---|
Kekerasan di Ruang Perawatan: dr Syahpri Polisikan Keluarga Pasien RSUD Sekayu, Tak Ada Maaf |
![]() |
---|