Berita Viral
Baru 10 Hari Tempati Rumah Baru, Ibu Berpulang, Kamar Sudah Didekor Cantik: Belum Puas Memanjakannya
Curhat pilu seorang anak, sudah siapkan kamar cantik, ternyata ibu berpulang, padahal baru 10 hari tinggal bersamanya.
Penulis: ninda iswara
Editor: ninda iswara
TRIBUNTRENDS.COM - Setiap anak berbakti pasti ingin membalas jasa orangtua yang sudah merawat mereka.
Kendati demikian, tidak setiap anak beruntung untuk melakukannya.
Beragam faktor mulai dari kondisi ekonomi hingga keadaan yang lainnya membuat mereka belum bisa membalas jasa orangtua.
Begitu juga dengan apa yang dialami oleh wanita bernama Hani Mynis.
Wanita yang akrab disapa Nisa ingin sangat ingin mengurus ibunya dan mengajak pindah ke rumah baru yang lebih luas.
"Belum ada satu minggu tinggal di rumah baru, saya meminta saudara untuk mengantar ibu ke sini. Padahal rumah belum 100 persen jadi. Banyak yang belum dilengkapi, tapi saya minta ibu untuk tinggal di sini. Saya akan menjaga ibu," ujar Nisa.
Nisa juga memberikan kasur yang paling nyaman untuk beristirahat ibunya.
Baca juga: Detik-detik Pengantin Panik, Tamu Pernikahan Meninggal di Lokasi Pesta, Padahal Habis Joged Bareng

"Sebelum ibu datang, saya mendekor kamar dengan cantik, membeli tempat tidur dan kasur baru untuk ibu. Saya mendekornya seperti kamar hotel," tulis Nisa dalam unggahannya di Facebook.
Sebelumnya, ibunda Nisa dirawat oleh saudaranya dengan baik.
Namun tiba-tiba sang ibu mengungkapkan keinginan untuk tinggal bersama Nisa.
Sayang, kala itu Nisa belum bisa mewujudkan permintaan sang ibu karena tempat tinggalnya terletak di lantai empat dan tidak memiliki fasilitas lift.
Kini setelah rumah barunya jadi, Nisa langsung memboyong sang ibu untuk tinggal bersamanya.
"Saya sangat bersemangat mengajak ibu ngobrol. Sudah lama saya ingin tinggal bersama dan merawat itu. Terima kasih juga untuk saudara-saudara saya uang sudah merawat ibu," kata Nisa, seperti TribunTrends kutip dari mStar, Sabtu (23/9/2023).
Baru pindah ke rumah baru, yang saya lakukan yakni langsung mendekor kamar ibu.
Ibu memang suka menghias kamar dan merapikannya.
Nisa juga menuturkan kalau sang ibu memang sangat menyukai kegiatan mendekorasi rumah.
Bahkan sang ibu rela menabung demi menghias rumah kendati mereka bukan dari kalangan orang kaya.
Baca juga: Istri Baru 23 Hari Meninggal, Kakek Sudah Kebelet Cari Pengganti, Reaksi Anak Keras

"Ibu sangat suka dekorasi dan kerapihan. Saya ingat, waktu kecil masih tinggal di lokasi kumuh dan kesulitan beli makan, ibu rela menabung untuk membeli tirai," ujarnya.
Sang ibu juga membuat sendiri beberapa dekorasi rumah tersebut.
"Ibu menjahit dengan tangannya untuk membuat hiasan rumah yang cantik. Bagi ibu, yang penting kumpul bersama di rumah dengan kondisi yang rapi dan indah," lanjutnya.
Di tengah kebahagiaan bisa berkumpul dengan sang ibu, Nisa dihampiri kesedihan.
Ia tidak menyangka sang ibu hanya 10 hari tinggal di rumah barunya.
Sang ibu menghembuskan napas terakhirnya pada 15 September 2023 lalu.
"Bagaimana perasaanmu ketika kamu tidur di kasur baru tersebut hanya dalam waktu 10 hari saja. Setelah itu ibu pindah ke 'rumah' barunya. Saya masih belum mampu membuka pintu kamar ini, ada tempat tidur dan kasur baru untuk ibu," pilu Nisa.
Rencananya, Nisa akan mengubah kamar sang ibu menjadi musala.
"InsyaAllah ruangan ini akan saya ubah jadi musala. Saya tidak sanggup melihat tempat tidur dan kasur ini. Saya merasa belum puas memanjakan ibu," tutur Nisa.
Curhatan pilu juga dituliskan oleh Nisa yang sangat ingin merawat ibunya.
"Ibu, aku ingin menyuapimu lagi, aku ingin memandikanmu lagi, aku ingin mengikat rambutmu lagi, memijat badan dan kaki hingga ingin memelukmu," kata Nisa meluapkan kesedihannya.
Baca juga: GADIS Malam-malam Datangi Klinik, Panik Nenek Meninggal, Begitu Dicek Dokter Ternyata Masih Hidup

Kendati sudah mengikhlaskan kepergian sang ibu, Nisa merasa belum cukup berbakti.
"Seandainya waktu bisa diputar. Maaf ya bu, saya belum bisa memberikan yang terbaik untuk ibu, saya rindu," pilu Nisa.
Di akhir kalimatnya, Nisa pun mendoakan sang ibu yang telah berpulang.
"Ibu adalah ibu terbaik. Ibu istirahat ya. Ibu sudah lelah membesarkan kami semua. Saya doakan semoga 'rumah' baru ibu terang, harum, dan luas. Saya sangat sayang ibu," pungkasnya.
Pilu Ibu, Anak Semata Wayang Ditunggu 9 Tahun Meninggal di Usia 19 Bulan, Tewas Tenggelam di Kolam
Teriris hati seorang ibu yang kehilangan anak berusia 19 bulan.
Padahal ia menunggu kehadiran buah hati selama sembilan tahun lamanya.
Namun takdir berkata lain, anak kesayangannya itu tewas tenggelam di kolam.
Tak sendiri, ternyata bocah tersebut meninggal bersama sang kakek.
Baca juga: NASIB Nahas Pria di Kebumen, Tewas Tenggelam di Waduk usai Kejar Perahunya, Hanyut Terbawa Arus
Dikutip dari OhMyMedia, Sabtu (16/9/2023), kabar seorang lansia berusia 78 tahun ditemukan tenggelam di kolam bersama cucunya yang berusia satu tahun dan tujuh bulan di dekat Taman Kempas, Sungai Petani tadi malam tentu mengejutkan banyak pihak.
Mengutip laporan Harian Metro, korban yang juga merupakan kakek dari bayi tersebut ditemukan mengambang di kolam sekitar pukul 19.20 waktu setempat.

Menantu korban yang sedang keluar mencari ayah dan anaknya saat itu mendekati kolam setelah melihat orang-orang di lokasi tersebut.
Kedua jenazah telah dibawa ke Bagian Forensik Rumah Sakit Sultan Abdul Halim (HSAH) di sini untuk dilakukan visum.
Sementara itu, ibu dari bayi berusia satu tahun tujuh bulan, Zarina Azmi, (34) menceritakan bahwa putranya, Ziyaaf Mikhail Muhammad Yuzarith hari itu sangat manja dan hanya ingin bersamanya sampai ayahnya, Azmi Abdullah datang mengajaknya jalan-jalan sekitar jam 5 sore.
“Kemarin, anak saya duduk sepanjang hari bersama saya.
Dia memanjakan dan memelukku sebelum ayahku datang menjemputnya sekitar jam 5 sore.
“Tak lama kemudian, saya dikejutkan dengan kabar ayah dan anak saya ditemukan tenggelam di kolam dekat restoran,” katanya.
Namun, saat mengetahui kakek dan cucunya tak kunjung pulang, suaminya, Muhammad Yuzarith Martin Abdullah (35) keluar mencari mereka sekitar pukul 19.00 sebelum mendapat kabar duka tersebut.
Diketahui bahwa Ziyaaf Mikhail adalah anak tunggal mereka setelah menunggu 9 tahun.
“Saya menunggu sembilan tahun untuk mendapatkannya,” katanya.
Adik Azmi Abdullah, Yusof Abdullah, (60) mengatakan terakhir kali bertemu almarhum pada bulan lalu.
Ia sadar, sang kakak kerap menghabiskan waktu bersama cucunya sejak orang tua anak-anaknya bekerja.
“Almarhum pensiun sebagai tukang kebun sekolah dan sejak itu, ia banyak menghabiskan waktu di rumah selain bermain dengan cucu-cucunya.
Baca juga: ASTAGA! 3 Remaja di Banyumas Ditemukan Tewas, Tenggelam di Kubangan Bekas Tambang Sudah Terapung

“Kesehariannya mengantar cucunya patroli pada malam hari dengan sepeda motor, karena ibu dan ayah anak tersebut sedang bekerja,” ujarnya.
Cucunya mungkin jatuh, kakek ingin menyelamatkannya
Berdasarkan keterangan beberapa pihak, Azmi disebut berusaha menyelamatkan cucunya yang turun dari sepeda motor dan bergegas menuju kolam sebelum terjatuh.
Namun apa daya, keduanya sudah tenggelam dalam kejadian tersebut.
“Kalau dilihat dari kondisi kolam, airnya tidak dalam, tapi mungkin karena licin karena ditumbuhi lumut, almarhum tidak berdaya menyelamatkan diri.
“Apa pun yang terjadi, semuanya adalah surat takdir dan kami lega dengan apa yang terjadi,” ujarnya.
Kedua jenazah dimakamkan di Taman Makam Islam Kampung Matang Berangan.
(TribunTrends.com/Ninda/Nafis)
Sumber: TribunTrends.com
Tragedi di Pesantren! Santri Tewas dengan Al-Quran di Pelukan, Sempat Ucap Takbir & Lari ke Musala |
![]() |
---|
Koordinator Demo Pati Pilih Motor Usai Damai dengan Sudewo, Tinggalkan Orasi untuk Kendaraan Baru |
![]() |
---|
Merah Putih: One For All Sepi Penonton, Hanya 3 Orang Hadir di Satu Bioskop, Slot Tayang Menyusut |
![]() |
---|
Dari Salah Tafsir Jadi Petaka: 37 Siswa MAN 1 Padang Gagal Lulus Gara-gara Robek Bendera Merah Putih |
![]() |
---|
Nasib Tragis Merah Putih: One For All, Rating Terendah Sepanjang Sejarah Animasi Indonesia |
![]() |
---|