Selebrita
Ini Sosok Konglomerat 'Ngamplop' Rp 1 M di Nikahan Fritz Hutapea, Buat Hotman Paris Untung Banyak!
Gelar pernikahan anak dengan mewah, Hotman Paris malah raup keuntungan lantaran dapat amplop pengantin dengan nominal fantastis, terungkap pemberinya
Editor: Galuh Palupi
TRIBUNTRENDS.COM - Gelar pernikahan anak dengan mewah, Hotman Paris malah raup keuntungan lantaran dapat amplop pengantin dengan nominal fantastis, terungkap siapa pemberinya!
Hotman Paris belum lama ini memang membeberkan amplop pernikahan Fritz Hutapea yang terkumpul dengan jumlah fantastis.
Lantaran hal itu, Hotman Paris merasa tak perlu risau membayar pernikahan Fritz Hutapeadan Chen Giovani yang menghabiskan banyak biaya.
Hotman Paris mengungkap banyak tamu penting yang hadir mulai dari kalangan pejabat hingga konglomerat.
"Saya tiba-tiba dipanggil konglomerat satu ada satu tiba-tiba pas pulang dikasih ada yang kasih Rp 1 miliar."

"Hanya dalam satu malam saya dapat Rp 2 miliar dari konglomerat. Belum lagi dari konglomerat lain,” ungkap Hotman Paris seperti dikutip pada @connie_lilian.
Baca juga: Dinikahi Fritz Hutapea, Ini Profesi Chen Giovani Menantu Hotman Paris, Tak Kalah Tajir, Lulusan Luar
Mereka adalah Dato Sri Tahir dan Prajogo Pangestu.
"Dua klien saya, konglomerat, pertama Pak Tahir Bank Mayapada sama rumah sakit juga. Terus, satu lagi dari Barito Group, Prajogo Pangestu," lanjutnya.
Ayah tiga anak ini terang-terangan amplop yang diterimanya melebihi anggaran biaya pernikahan putranya yang mencapai Rp 5 miliar.
Meski balik modal, Hotman mengaku hal tersebut sebagai bentuk pengabdian.
"Walaupun saya anggarkan Rp 5 miliar tapi saya dapatkan lebih dari situ."
"Saya sih enggak hitung balik modal, tapi karena klien saya itu semua sangat akrab, loyal tahu soal pengabdianku selama ini,” sambungnya.
Lantas, seperti sosok kedua konglomerat tersebut?
1. Dato Sri tahir
Melansir dari Wikipedia, Dato Sri Tahir lahir 24 Maret 1952.
Ia adalah seorang pengusaha, investor, dan filantropis asal Indonesia yang merupakan pendiri Mayapada Group, sebuah perusahaan induk yang memiliki beberapa unit usaha di Indonesia.
Baca juga: Dipanggil Konglomerat, Hotman Paris Pulangnya Diberi Rp 1 M, Dalam Semalam Bisa Kumpulkan Rp 2 M
Unit usahanya meliputi perbankan, media cetak dan TV berbayar, properti, rumah sakit dan rantai toko bebas pajak/duty free shopping (DFS).

Ia menjadi dikenal karena mampu menjadi orang terkaya kedua belas di Indonesia[4] dan seorang filantropis yang mampu menyumbangkan US$ 75 Juta untuk kesehatan.
Tahir lahir di Surabaya pada tahun 1952 di sebuah lingkungan yang rata-rata warganya tergolong tidak mampu. Dia dibesarkan oleh sepasang ayah dan ibu yang menghidupi keluarga dengan membuat becak. Tahun 1971, dia menamatkan pendidikan menengah atas (SMA) di SMA Kristen Petra Kalianyar Surabaya.[5]
Ketika lulus SMA, Tahir pernah bercita-cita ingin menjadi seorang dokter.
Cita-cita tersebut kandas pada waktu ayahnya mengalami sakit keras hingga tidak sanggup lagi membiayai keluarga.
Akibatnya, Tahir muda harus berhenti kuliah dan melanjutkan bisnis ayahnya di Surabaya. Ia mendapat beasiswa di sekolah bisnis di Nanyang Technological University, Singapura.
Di Singapura, Tahir menempuh studi sembari tiap bulan mencari produk di Singapura untuk dijual di Surabaya.
Dia membeli pakaian wanita dan sepeda dari pusat perbelanjaan di Singapura dan menjualnya kembali ke Indonesia.
Dari sinilah, ia mendapatkan idenya untuk kapitalisasi produk impor guna membantu biaya sekolahnya. Awal dari bisnis garmen yang kemudian serius dia geluti pula.
Di umur 35 tahun, ia bersekolah kembali lalu menyelesaikan pendidikan keuangan di Golden Gates University, California, Amerika Serikat.
Baca juga: Ya Tuhan! Korban Praka RM Ternyata Lebih dari 1, Hotman Paris Dapat Aduan Baru: Sudah Lama Berbuat
Pengalaman dan keberaniannya dalam berbisnis pada akhirnya membawanya menjadi seorang pengusaha muda. Dia dikenal sebagai pengusaha ulet dan memiliki bisnis yang cukup beraneka ragam dan kesemuanya sukses.
Dari garmen, lambat laun Tahir muda mulai berani memasuki bidang bisnis lain, dia masuki bidang keuangan.

Diawali dari Mayapada Group yang didirikannya pada tahun 1986, bisnisnya merambat dari dealer mobil, garmen, perbankan, sampai di bidang kesehatan.
Tahun 1990 Bank Mayapada lahir menjadi salah satu bisnis andalannya. Ketika itu, bisnis garmen Mayapada tidak lagi tumbuh, justru bisnis banknya maju pesat.
Saat krisis ekonomi tahun 1998 menghantam negeri, banyak bank pemerintah maupun swasta yang ambruk. Namun di tengah situasi berbahaya seperti itu, Bank Mayapada tetap bertahan, malah masuk ke pasar Saham Bursa Efek Jakarta.
Aktivitas perbankan Bank Mayapada tidak lumpuh karena ia tidak mengambil kredit dari bank asing sebesar bank-bank di Indonesia pada waktu itu. Bank Mayapada saat itu masih berfokus pada pengucuran kredit usaha kecil.
Bank Mayapada terus agresif ketika melihat dirinya sukses menghadapi krisis moneter. Dengan investasi asing seperti US, UAE, dan Singapura, banknya kini memiliki lebih dari 100 cabang di penjuru Indonesia.
Pada tahun 2007, bank ini mendapatkan predikat bank umum terbaik nomor 2 selain bank milik negara. Penghargaan dikeluarkan oleh majalah InfoBank, majalah tentang bank paling berpengaruh. Selain perbankan, Mayapada Group masih melanjutkan ekspansinya.
Kini Tahir tercatat sebagai orang terkaya ke-4 di Indonesia tahun 2018. Harta kekayaannya saat ini mencapai 3,5 miliar dollar US$.
Setelah mendapatkan kesuksesan di bisnis garmen dan perbankan yang dia geluti akhirnya dia mulai melirik ke sektor rumah sakit yang dilanjutkan dengan toko bebas bea serta perusahaan media. Perusahaan media yang dia lakoni sudah memiliki lisensi Forbes Indonesia.
Baca juga: Kasus Pria Aceh Tewas Disiksa Paspampres Bikin Hotman Paris Pilu, Siapkan Tim Khusus, Beri Bantuan
Setelah mendapatkan kesuksesan dari bisnis-bisnis itu, dia mulai lagi menunjukkan kekuatan bisnisnya dengan menciptakan perusahan properti sebanyak sebelas perusahaan yang bertempat di Bali, Indonesia dan Singapura.
2. Prajogo Pangestu
Prajogo Pangestu ahir 13 Mei 1944.

Ia adalah seorang pengusaha Indonesia. Taipan Perkayuan terbesar di Indonesia sebelum Krisis Ekonomi 1997.
Bisnisnya berawal pada akhir 70-an di bawah perusahaan Djajanti Timber Group dan membentuk Barito Pacific.
Menurut laporan, pernah mendapatkan konsesi hutan sebanyak 6 juta hektar lebih. Operasi pemotongan kayu nya sekarang jauh lebih kecil dari sebelumnya, tetapi kekayaannya masih tertimbun di Tri Polyta Indonesia Tbk, produsen 'polypropylene' terbesar di Indonesia.
Kongsi dengan Kartini Muljadi. Pada tahun 2019, Forbes menempatkannya sebagai orang terkaya ke-3 di Indonesia dengan kekayaan bersih US$7,6 miliar.
Pada 13 Agustus 2019, Ia dianugerahi Bintang Jasa Utama oleh Presiden Joko Widodo. (Surya)
Diolah dari artikel di Surya
Bertemu di Mimpi, Sherly Merasa Mpok Alpa Kembali Hidup Meski Hanya Sesaat: 'Mama Sehat?' |
![]() |
---|
Dari El Bucino ke Meja Hijau, Romantisme Pratama Arhan ke Azizah Salsha Kini Tinggal Kenangan |
![]() |
---|
Aji Darmaji Dituding Pengangguran, Suami Mpok Alpa Beberkan Kerjaan setelah Ditinggal Istri |
![]() |
---|
Zize Nikah Umur 19 Tahun, Cerai 2 Tahun Kemudian, Sempat Ditanya Nagita Slavina Soal Nikah Muda |
![]() |
---|
Lisa Mariana Ngotot Ridwan Kamil Tes Ulang di Singapura, Hotman Paris Beber Kemungkinan Ini |
![]() |
---|