Berita Viral
Atasi Trauma Siswi SD yang Dicolok Teman, Dinas Pendidikan Gresik Beri Bantuan: Bebas Pilih Sekolah
siswi SD berinisial SA (8) yang dicolok oleh kakak kelasnya sendiri dapat bantuan dari Dinas Pendidikan Gresik, bebas pilih sekolah.
Editor: jonisetiawan
Tabiatnya disoroti karena terkesan sangat cuek dan arogan.
Kepala sekolah UPT SD 236 Gresik Umy Latifah enggan merespon usai ditemui di sekolah.
Umy langsung berjalan menghindari awak media.
Seketika itu dia berhenti dan mengacungkan jari.
"Sorry, saya punya hak untuk tidak berbicara," katanya singkat.
Setelah itu Umy langsung menutup pintu kaca ruang kepala sekolah. Umy dan wali kelas SA sudah dimintai keterangan oleh penyidik PPA Satreskrim Polres Gresik.
"Kepala sekolah sama wali kelas sudah kami periksa, setelah di tim datang ke sekolah, keduanya kami periksa di Polsek Menganti. Kemungkinan besok penjaga sekolah akan diperiksa," kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik, Ipda Hepi Muslih Riza kepada Surya, Minggu (17/9/2023).
Kepala sekolah tempat SA belajar, dalam pemeriksaan tersebut tidak mengetahui persis kejadian tersebut, termasuk wali kelas.
Guna menggali keterangan lebih dalam terkait peristiwa yang menyebabkan mata kanan SA buta permanen gara-gara dicolok tusuk pentol, unit PPA Satreskrim Polres Gresik kembali mendatangi sekolah pada Senin besok.
Pihaknya juga sudah mengamankan rekaman CCTV di sekolah.
CCTV yang terpasang di sekolah lebih dari satu.
Bukti rekaman tersebut diharapkan akan memperjelas siapa pelaku yang melakukan pemalakan hingga menyebabkan mata kanan SA buta.
"Rekaman CCTV sudah kami amankan," kata Hepi.

Sebelumnya, SA (8) mengalami insiden yang merubah hidupnya selama-lamanya pada 7 Agustus lalu.
Saat di sekolah ada lomba Agustusan, SA dipalak oleh kakak kelasnya.
Dia dibawa ke lorong sekolah.
Siswi yang dikenal suka mengaji ini dimintai uang sakunya, namun, SA menolak.
SA langsung menutup matanya dengan tangan karena takut.
Pelaku yang diduga kakak kelas itu mencolok mata SA dengan tusuk pentol hingga terluka.
Saat pulang ke rumah, SA mengadu matanya sakit. Hingga dibawa ke rumah sakit di Menganti lalu dirujuk ke RS Soetomo Surabaya.
Hasilnya mata kanan SA mengalami kebutaan permanen.
Samsul Arif ayah SA pun datang ke sekolah untuk mencari tahu siapa pelakunya.
Baca juga: Ya Tuhan! Bocah SD Buta Matanya Ditusuk Teman, di Sekolah Sering Dipalak, Kepsek Sengaja Menutupi
Hal ini karena SA tak bisa melihat dengan jelas sulit mengenali pelaku pemalakan tersebut.
Ditambah lagi pihak sekolah enggan menunjukkan rekaman CCTV.
Pada 28 Agustus, kesabaran Samsul Arif sudah habis.
Dia melaporkan peristiwa ini ke Mapolres Gresik.
Samsul Arif saat ditemui di rumahnya mengaku anaknya trauma masuk sekolah dan minta pindah sekolah.
Namun, tak dituruti sebelum kasus ini terang benderang.
SA saat ini kesulitan membaca dan mengaji.
"Kalau membaca atau mengaji mata kanannya ditutup baru lancar. Kalau tidak ditutup bacanya lama tidak lancar," kata Samsul.***
Artikel ini diolah dari TribunJatim
Misteri Darah di Purwakarta, ART Berpura-Pura Panik, Ternyata Dialah Pembunuh Dea Permata |
![]() |
---|
Insiden Viral RSUD Sekayu Berakhir Manis: Keluarga Pasien Akhirnya Minta Maaf ke dr Syahpri |
![]() |
---|
Jejak Karier Dokter Syahpri: Dari Konsultan Ginjal Berprestasi hingga Jadi Amukan Pasien RSUD Sekayu |
![]() |
---|
Kekerasan di Ruang Perawatan: dr Syahpri Polisikan Keluarga Pasien RSUD Sekayu, Tak Ada Maaf |
![]() |
---|
Dibentak, Dicaci, Dipaksa Lepas Masker, dr Syahpri Tunggu Ucapan Maaf Keluarga Pasien RSUD Sekayu |
![]() |
---|