Berita Viral
Minum Capcin, 10 Siswa MTs di Tulungagung Keracunan, 5 Dirawat, Derita Pusing, Mual dan Muntah
Sebanyak 10 pelajar Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) 4 Kabupaten Tulungagung Jawa Timur, diduga keracunan setelah mengonsumsi minuman dingin capcin
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Mengonsumsi minuman cappucino cincau atau capcin, 10 siswi MTsN Tulungagung keracunan.
Seluruh korban merasakan pusing di kepala, mual hingga muntah.
Bahkan lima orang siswa harus dirawat di puskesmas.
Baca juga: Warganet Heboh Ikan Dory Finding Nemo Dimasak, Benarkah Bisa Bikin Keracunan? Ini Penjelasan Pakar
Sebanyak 10 pelajar Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) 4 Kabupaten Tulungagung Jawa Timur, diduga keracunan setelah mengonsumsi minuman dingin cincau capucino.
Gejala yang dialami para pelajar tersebut, yakni kepala pusing, perut mual hingga muntah setelah mengonsumsi minuman tersebut.

Pada Sabtu (16/9/2023) sore, sebanyak lima pelajar MTS Negeri 4 yang berada di Kecamatan Bandung Tulungagung, masih menjalani perawatan medis di puskesmas setempat.
Kelima pelajar yang semuanya perempuan tersebut, diduga keracunan setelah mengonsumsi minuman dingin capucino cincau.
Salah satu korban menjelaskan, sekitar 10 menit setelah mengkonsumsi minuman dingin capucino cincau yang di beli di depan sekolahan, mereka merasakan sakit perut, mual hingga muntah-muntah.
"Sekitar 10 menit setelah minum es yang kami beli di depan sekolah, perut terasa mual, kepala pusing. juga muntah-muntah," terang salah satu pelajar MTS Negeri 4 Tulungagung Delvina di ruang perawatan Puskesmas Bandung.
Sebelum dirujuk ke Puskesmas Bandung, para pelajar yang diduga keracunan di rawat di ruang kesehatan sekolah.
Karena kondisinya tidak kunjung membaik, hingga akhirnya dibawa ke puskesmas untuk mendapat perawatan medis.
Setelah mendapat penanganan medis, kelima pelajar tersebut sudah berangsur membaik."Sudah tidak pusing, tidak mual, sudah baikan," terang Delvina.
Sementara itu, wakil kepala kesiswaan MTS Negeri 4 Tulungagung menjelaskan, persitiwa dugaan keracunan berawal, ketika para pelajar seusai melaksanakan kegiatan olah raga pada Sabtu (16/09/2023) pagi.
"Sebelumnya anak didik kelas delapan, ada kegiatan olah raga yang dipandu guru pengampu," terang Wakil Kepala Kesiswaan MTS Negeri 4 Tulungagung Siti Hasanah di ruang kerjanya.
Tanpa sepengetahuan guru olah raga tersebut, diketahui ada sejumlah pelajar keluar area sekolah membeli minuman yang dijual di depan sekolah.
"Begitu kegiatan selesai, anak didik kami langsung ke depan yang ternyata membeli minuman tersebut," terang Siti.
Baca juga: Mahasiswa UPN Veteran Yogya Diduga Keracunan saat Outbound, 2 Masuk IGD, Gejala Muncul Sore Hari

Dari keterangan para siswa juga diketahui, ada sebanyak 15 pelajar, yang membeli minuman capucino cincau serta minuman lain di pinggir jalan dekat jalan masuk kawasan sekolah.
"Setalah dilakukan observasi, bersama pihak puskesmas, ada 10 orang yang diduga mengalami keracunan," terang Siti.
Ke-10 pelajar yang mengalami gejala keracunan tersebut, kemudian dibawa ke Puskesmas Bandung.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim nedis, lima pelajar harus menjalani perawatan di puskesmas, sedangkan lima pelajar lainnya menjalani rawat jalan.
"Dari 10 pelajar yang diduga keracunan, lima dinrawat, lima lainnya rawat jalan. dan kondisinya semakin membaik," terang Siti.
Terkait peristiwa dugaan keracunan minuman tersebut, polisi melakukan penyelidikan.
Selain meminta keterangan sejumlah saksi, polisi mengamankan sisa minuman sebagi barang bukti.
"Kejadian ini sudah dilakukan pemeriksaan oleh polisi," ujar Siti.
"Saya juga sempat bilang ke penjualnya, sambil menunjukkan minuman yang dibeli, saya bilang, mbak ini minuman yang mbak jual, kemungkinan beracun.
Penyampaian saya itu, agar tidak ada korban lain," sambung Siti.
Warganet Heboh Ikan Dory Finding Nemo Dimasak, Benarkah Bisa Bikin Keracunan? Ini Penjelasan Pakar
Baru-baru ini viral di media sosial, seorang warganet pamer memasak blue tang fish atau si ikan Dory Finding Nemo.
Sebelumnya, postingan soal memasak blue tang fish itu diunggah di TikTok yang kemudian dibagikan ulang di akun X (Twitter).
Tak lama setelah diunggah, postingan itu langsung banjir komentar dari warganet.
Beberapa warganet mengingatkan bahaya makan blue tang fish.
Adapun, unggahan tersebut dibagikan melalui akun menfess @tanyarlfes.
Foto itu diunggah pada Rabu (23/8/2023).
Dalam unggahan tersebut, terlihat seekor ikan berwarna biru dengan sirip berwarna kuning, serta area muka berwarna hitam.
Baca juga: Fenomena Aneh! Air Sumur di Gunung Sindur Bogor Nyala saat Disundut Api, Warna Hijau Mirip Bensin
Ikan Dory Finding Nemo itu terlihat digoreng di atas penggorengan.
"Momen ketika ikan hias digoreng," kata pengunggah dalam keterangannya.
Setelah dibagikan, foto tersebut langsung dikomentari warga Twitter.
Tidak sedikit yang bertanya mengenai keamanan mengonsumsi ikan tersebut.
Pasalnya, banyak yang berasumsi bahwa ikan blue tang fish atau si ikan Dory Finding Nemo berbahaya jika dikonsumsi.
"Bukannya kulitnya beracun ya?" kata seorang warganet.
Emang boleh dimakan ikan itu?" tulis warganet yang lain.
Lantas, bagiamana pendapat pakar?
Penjelasan BRIN
Dilansir Surya.co.id dari Kompas.com, Peneliti dari Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) M Reza Cordova mengatakan, ikan hias seperti dalam unggahan tersebut sebenarnya sulit dikonsumsi karena memiliki duri cukup banyak.
Bukan hanya itu, manusia yang mengonsumsi blue tang fish juga berpotensi mengalami keracunan ciguatera.
"Racun ini diproduksi tubuhnya dan dialirkan ke bagian seperti duri di sirip untuk melindungi dari predator," jelas Reza, saat dihubungi Kompas.com, baru-baru ini.

Menurut Reza, racun tersebut muncul karena ikan ini memakan plankton jenis dinoflagellata dalam jumlah banyak.
Plankton itulah yang kemudian menghasilkan racun dan menumpuk di tubuh blue tang fish, sehingga memicu keracunan pada manusia.
"Akibatnya, ya muncul racun ciguatera. Gejalanya meliputi muntah, diare, dan pusing," terangnya.
Baca juga: Trenyuh! Wanita Ini Tak Sengaja Bertemu Nenek-nenek Jalan Ngesot Jam 3 Pagi, Mau Beli Ikan Sendirian
Reza melanjutkan, blue tang fish merupakan ikan karang yang masuk kelompok Surgeonfishes dari famili Acanthuridae.
Ikan dengan warna dominan biru ini banyak ditemukan di wilayah Indo-Pasifik, terutama di kawasan yang penuh terumbu karang.
Populer sebagai ikan hias, menurut Reza, blue tang fish lumayan mengalami eksploitasi berlebihan atau overeksploitasi.
"Jadi hidupnya agak terancam karena banyak ditangkap untuk jadi ikan hias," kata dia.
Kelompok Ikan Hias Beracun
Selain Dory Finding Nemo atau blue tang fish, Reza mengungkapkan beberapa kelompok ikan hias yang mengandung racun.
"Untuk ikan yang punya racun ini umumnya ada duri khusus," kata dia.
Empat kelompok ikan hias yang perlu diwaspadai tersebut, termasuk:
1. Ikan Lepu Ayam
Ikan lepu ayam masuk ke dalam kelompok Scorpionfishes dari famili Scorpaenidae.
Dikutip dari laman Bobo, ikan ini hidup di daerah terumbu karang dengan kedalaman 20-50 meter.
Pemakan krustasea dan ikan-ikan kecil di karang, ikan lepu ayam mengandung racun yang dapat menyebabkan kematian.
2. Ikan Buntal
Ikan hias beracun selanjutnya menurut Reza, yakni ikan buntal dari kelompok Pufferfishes dan bagian famili Tetraodontidae.
Dilansir dari Kompas.com, sesuai namanya, ikan buntal mampu mengembang sebagai mekanisme pertahanan diri dari pemangsa atau predator.
merasa terancam, ikan hias ini akan menggunakan perutnya yang sangat elastis dan kemampuannya untuk dengan cepat menelan air dalam jumlah besar.
3. Ikan Kotak
Ikan hias yang tak boleh dimakan karena beracun berikutnya adalah ikan kotak.
Reza mengatakan, ikan kotak serupa dengan ikan buntal, tetapi berbentuk kotak.
"Termasuk kelompok Boxfishes dari famili Ostraciidae," lanjut Reza.
Dikutip dari laman Australian Museum, ikan kotak merupakan ikan laut pesisir yang sebagian besar hidup di terumbu karang.
Pada dasarnya, rata-rata ikan ini tidak agresif. Namun, mereka dapat melepaskan racun yang berbahaya saat diserang atau terancam.
4. Squirrelfish
Squirrelfish adalah salah satu ikan hias dari famili Holocentridae yang juga memiliki racun di dalam tubuhnya.
Kendati demikian, menurut Britannica, ikan hias ini masih bisa dikonsumsi, meski mempunyai sirip berduri dan sisik kasar.
Bukan hanya itu, ikan yang ditemukan di seluruh daerah tropis ini juga memiliki duri tajam di setiap pipinya.
Diolah dari artikel Kompas.com dan Surya.co.id
Sumber: Kompas.com
Dari Antar Pesanan ke Maut: Kronologi Ojol Terlindas Rantis, Roda Besi Brimob Hentikan Napas Affan |
![]() |
---|
Roda Besi Brimob Renggut Nyawa Ojol, Teriakan Berubah Tangisan, Kapolri Tunduk Meminta Maaf |
![]() |
---|
Malam Mencekam di Jakarta, Ojol Terlindas Rantis Brimob saat Demo, Video Amatir Viral di Medsos |
![]() |
---|
Bukan Orang Biasa, Gaji Salsa Erwina Disebut Selevel Anggota DPR RI, Viral Tantang Ahmad Sahroni |
![]() |
---|
Pekerjaan Sintya Cilla Bikin Denny Sumargo Syok, Rela Beli Minuman Mahal Demi Ketemu DJ Panda |
![]() |
---|