Breaking News:

Berita Viral

Menyesal! Praka RM Oknum Paspampres Pembunuh Imam Masykur Nangis di Penjara : Saya Gak Niat Bunuh

Pelaku pembunuhan pemuda asal Aceh, Imam Masykur yakni Praka RM menangis saat berada di penjara. Mengaku menyesal dan ngaku tak ada niat untuk bunuh

Editor: jonisetiawan
Kolase Tribun Trends/Ist
Praka RM (berbaju TNI), Paspampres yang siksa pria Aceh hingga tewas menangis di penjara, ngaku menyesal. 

TRIBUNTRENDS.COM - Pelaku pembunuhan pemuda asal Aceh, Imam Masykur yakni Praka RM, Praka HS dan Praja J hanya bisa menangis saat berada di penjara.

Ketiganya mengaku tak memiliki niat untuk membunuh korban.

Bahkan saat ditemui, ketiganya berkali-kali mengucap penyesalan.

Hal itu diceritakan oleh Anggota DPD RI Asal Aceh Sudirman alias Haji Uma.

Baca juga: Jauh dari Wibawa! Video Praka J Pembunuh Imam Masykur Lentur Joget TikTok, Teman: Keluarga Terpukul

Tampang 3 tersangka yang Aniaya Imam Masykur ada 1 oknum Paspampres dan 2 lainnya Prajurit TNI AD
Tampang 3 tersangka yang Aniaya Imam Masykur ada 1 oknum Paspampres dan 2 lainnya Prajurit TNI AD (YouTube KompasTV)

Melansir dari TribunJakarta.com, Selasa (5/9/2023), Haji Uma mengunjungi sel tahanan ketiganya dalam rangka mengawal kasus kematian Imam Masykur supaya semakin terang benderang.

Haji Uma langsung bertemu di sel tahanan untuk menanyakan banyak hal, termasuk motif penganiayaan.

Ia mengungkapkan suasana pertemuan dengan tiga tersangka dibatasi sekat dalam sel dan komunikasinya melalui telepon kabel berhadap-hadapan.

"Begitu saya masuk, mereka melihat wajah saya, karena memang ikon wajah saya lebih dikenal dengan Haji Uma.

Haji Uma, mereka memanggil saya," ucapnya.

"Mereka tertunduk dan menangis," sambung Haji Uma.

Kepada Haji Uma, ketiga tersangka mengaku menyesal telah melakukan penganiayaan hingga membuat Imam Masykur meregang nyawa.

Para oknum TNI ini juga mengaku tidak ada niat membunuh korban.

"Walaupun pengakuan mereka tidak ada rencana membunuh, kenapa sampai mati, mereka tertunduk. 

Walaupun kalian tidak ada rencana membunuh, tapi meninggal kan," ungkap Haji Uma.

Baca juga: Ya Tuhan! Korban Praka RM Ternyata Lebih dari 1, Hotman Paris Dapat Aduan Baru: Sudah Lama Berbuat

Modus dan Siasat Licik Oknum Paspampres

Tiga Oknum TNI termasuk Praka RM yang juga merupakan Paspampres saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Adapun dua orang lainya adalah Praka HS, Praka J dan satu warga sipil berinisial ZS yang juga merupakan kakak ipar dari Praka RM.

Kini terungkap modus dan siast licik pelaku saat melakukan pemerasan terhadap Imam Masykur.

Saat menculik Imam Masykur mereka berpura-pura menjadi petugas kepolisian.

Motif Praka RM culik dan aniaya Imam Masykur hingga tewas.
Motif Praka RM culik dan aniaya Imam Masykur hingga tewas. (Kolase Tribun Trends/Ist)

Motif para tersangka melakukan pemerasan itu dilatarbelakangi oleh persoalan ekonomi dengan mengahrapak uang tebusan.

Pasalnya, para tersangka mengetahui jika Imam Masykur termasuk salah satu orang dari kelompok yang diduga menjual obat-obatan ilegal.

"Pelaku berpura-pura sebagai aparat kepolisian yang melakukan penangkapan terhadap korban karena korban diduga pedagang obat-obat ilegal (seperti) Tramadol dan lain-lain," kata Irsyad dilansir dari Kompas.com.

Setelah pelaku berhasil menangkap Imam, kemudian pelaku melakukan pemerasan terhadap Imam, kemudian penganiayaan hingga mengakibatkan Imam meninggal dunia.

"Setelah ditangkap, dibawa dan diperas sejumlah uang," jelas Irsyad.

Sementara itu, menurut pengakuan saksi yang melihat kejadian dimana pelaku telah mengunjungi ruko yang ditinggali Imam.

B (40) mengatakan saat itu dirinya melihat dalam ruko ada satu orang yang mneyeret Imam, kala itu korban dan pelaku terlibat perkelahian.

"Dia (Imam) posisi kayaknya lagi salat. Saya sempet denger rampok-rampok dia sempet dipiting kan yang orang (pelaku) itu," kata B dilansir dari Tribunnews.com.

Kemudian dua orang mengampiri Imam saat tetangga sekitar membantu korban.

Namun pelaku tersebut mengatakan jika dirinya dari pihak kepolisian sehingga membuat warga tidak berani untuk membantu Imam.

Pelaku juga mengatakan sudah memiliki surat tugas untuk melakukan penangkapan terhadap Imam.

"Semua orang cuma enggak berani pada melerai karena dia bilang saya bawa surat tugas, bawa map. Cuma saya enggak tahu map itu isinya apa, saya enggak tahu," jelas B.

Baca juga: Mengenal Tramadol, Jenis Obat Golongan Narkotika, Dipasarkan Imam Masykur Sebelum Dibunuh Praka RM

Setelah itu, Imam langsung diborgol dan dimasukkan ke dalam mobil oleh para terduga pelaku.

Video penyiksaan di Dalam Mobil Bukan Penganiayaan Imam Masykur

omandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar sebut video penyiksaan yang viral itu tidak ada kaitannya dengan kasus pembunuhan Imam Masykur yang dilakukan oleh tiga oknum TNI.

Video viral soal penyiksaan yang menarasikan saat ketiga oknum TNI menculik Imam Masykur itu adalah hoax.

"Hoaks, itu hoaks. Itu enggak ada kaitannya dengan kasus ini," kata Irsyad dikutip TribunTrends.com dari Kompas.com, Rabu (30/8/2023).

Praka RM (berbaju TNI), Paspampres yang siksa pria Aceh hingga tewas
Praka RM (berbaju TNI), Paspampres yang siksa pria Aceh hingga tewas (Kolase TribunTrends)

Irsyad juga memastikan jika video yang beredar tersebut bukanlah video saat Imam Masyruk dianiaya oleh ketiga oknum TNI.

Bahkan irsyad juga mengaku tidak tahu mengenai video penyiksaan yang beredar luas dan banyak masyarakat menilai jika itulah video yang saat Imam Masyruk diculik kemudian disiksa oleh ketiga oknum TNI.

"Yang di dalam mobil enggak itu, itu hoaks, enggak ada kaitannya, enggak ada hubungannya," ucap Irsyad.

Sementara itu, Kadispenad Brigjen Hamim Tohari mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak terpengaruh dengan video yang kini viral jika belum mengetahui pasti kebenaran video yang diunggah.

"Hasil visum maupun hasil otopsi sampai saat ini masih belum keluar sehingga kami masih menunggu dan saya mengimbau untuk tidak terpengaruh mungkin video-video viral atau gambar-gambar yang tersebar melalui medsos yang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya," jelas Hamim.

Diketahui video viral penganiayaan tersebut viral di media sosial.

Bahkan Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni turut mengunggah video penganiayaan tersebut melalui akun instagram pribadinya.

Pemuda asal Aceh, yang bernama Imam Masykur (25) itu meninggal dunia usai dirinya dianiaya disertai perampasan yang diotaki oleh tiga oknum TNI.

Adapun tiga oknum TNI tersebut yakni Praka RM diketahui bertugas sebagai anggota Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan.

Sementara itu, Praka HS bertugas sebagai anggota Direktorat Topografi TNI Angkatan Darat.

Kemudian, Praka J bertugas sebagai anggota Kodam Iskandar Muda.

Korban Bukan Hanya Imam Masykur

Hotman Paris bereaksi, ternyata korban pembunuhan yang dilakukan ketiga oknum TNI bukan hanya Imam Masyhuri.

Mengetahui jika bukan hanya Imam Masyhuri yang menjadi korban pembunuhan ketiga oknum pelaku TNI, Hotman Paris kembali meminta agar korban cepat menghubungi pihaknya.

Hal ini disampaikan Hotman Paris melalui akun instagram pribadinya @hotman parisofficial.

"Ada korban lain oknum TNI? Ayok hubungin hotman 911!! Apa selama ini oknum Tni itu tanpa pengawasan?!," tulis Hotman, Selasa (29/8/2023).

Dalam ungggahan di instagram pribadinya, Hotman mengunggah foto pria dengan luka pukulan di bagian punggung.

"Imam Masykur bukanlah yang pertama menjadi korban penyiksaan oknum barbar," tulis caption dalam gambar yang diunggah.

Baca juga: Apa Hubungan Paspampres Praka RM dengan Imam Masykur? Motif Pembunuhan Terungkap : Uang Tebusan

Terpisah, Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengungkapkan, ada korban yang diculik oleh tiga oknum prajurit TNI selain Imam Masykur.

Namun satu korban tersebut ternyata dilepaskan oleh pelaku.

"Ada satu korban juga yang diculik. Sebenarnya yang diculik itu dua orang, tapi yang satu dilepas.

Dilepas di sekitar Tol Cikeas," ungkap Irsyad dilansir dari Kompas.com.

Irsyad juga mengatakan jika korban saat itu dilepaskan oleh pelaku karena mengalami sesak napas.

Beruntung korban yang dilepaskan itu selamat dan kini menjadi saksi.

Pemeriksaan dilakukan untuk mendalami dan mengumpulkan alat bukti terkait dugaan penculikan dan penganiayaan yang dilakukan tiga oknum prajurit tamtama tersebut.

"Saksi yang diperiksa itu total delapan orang," jelas Irsyad.***

Artikel ini diolah dari TribunBengkulu

Tags:
Praka RMPaspampresImam Masykurpembunuh
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved