Breaking News:

Selebrita

'Maaf Ayah' Tangis Medina Zein, Saksikan Pemakaman Ayahnya Lewat Video Call Gegara Masih Dipenjara

Medina Zein meminta maaf karena tidak ikut prosesi pemakaman ayahnya, dia hanya bisa saksikan pemakaman ayah lewat sambungan video call.

Editor: jonisetiawan
Kolase Tribun Trends/Grid.id
Medina Zein hanya bisa menyaksikan pemakaman ayahnya lewat sambungan video call. 

TRIBUNTRENDS.COM - Kesedihan tengah dirasakan oleh selebgram sekaligus pengusaha Medina Zein.

Sebab, wanita yang tengah mendekam di penjara itu baru saja ditinggal oleh ayahnya Muhammad Pujo Nistiyanto untuk selama-lamanya.

Muhammad Pujo Nistianto meninggal dunia di rumah sakit EMC Tangerang pada Senin (4/9/2023).

Sebelum meninggal, Muhammad Pujo Nistianto sempat mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.

Pria yang wafat pada usia 59 tahun tersebut sempat mengalami pendarahan otak akibat penyakit stoke yang dideritanya.

Setelah menjalani operasi Sabtu pagi, kondisi ayah Medina Zein pun memburuk hingga akhirnya kritis lalu meninggal dunia.

Baca juga: Wanita Meninggal Usai Lahiran, Anak Sulungnya Diam Pandangi Jenazah Ibunya, Ayah Kuatkan: Doakan Ibu

Medina Zein masih di penjara saat ayahnya meninggal dunia, Senin, (4/9/2023).
Medina Zein masih di penjara saat ayahnya meninggal dunia, Senin, (4/9/2023). (Kolase Tribun Trends/Grid.id)

Saat Muhammad Pujo Nistianto, Medina Zein masih menjalani proses hukum.

Medina Zein juga hanya bisa menyaksikan proses pemakaman sang ayah lewat video call yang disambungkan ke telepon genggam kakak sambungnya.

Dipantau Grid.ID (grup TribunTrends.com), Medina Zein hanya menangis ketika menyaksikan prosesi pemakaman sang ayah.

Tak ada kata-kata yang diucapkan Medina Zein ketika menyaksikan prosesi pemakaman sang ayah di TPU Kedaung Wetan, Neglasari, Tangerang, Selasa (5/9/2023).

Medina Zein sendiri masih berada di Rumah Tahanan lantaran kasus penipuan terhadap Uci Flowdea dan pengancaman melalui media sosial terhadap Marissya Icha.

30 Menit Pandangi Jenazah Ayah

Media Zein yang sedang mendekam di rutan pun meminta izin kepada pihak berwajib agar diperbolehkan menjenguk sang ayah di rumah sakit.

Pihak rutan pun mengajukan syarat untuk memberi izin berupa surat keterangan ayah Medina Zein sedang dalam keadaan kritis dari dokter.

"Medina sempat izin pada saat ayah masih ada, walaupun dalam kondisi kritis. 

Untuk mendapatkan izin dari rutan, cukup sulit karena perlu surat keterangan dokter yang menyatakan bahwa ayah kritis," ungkap Januar Rahmat Ari, kakak Medina Zein saat ditemui di rumah duka.

Sayangnya, setelah surat izin itu selesai diurus, ayah Medina Zein sudah mengembuskan napas terakhir.

"Suratnya baru dapat dari rumah sakit itu tadi, baru Medina diizinkan. 

Pada saat izin itu sudah keluar, baru dapat kabar ayah sudah nggak ada," imbuhnya.

Baca juga: 30 Menit Pandangi Jenazah Ayah, Medina Zein Kini Balik ke Rutan, Tak Ikut Prosesi Pemakaman: Maaf Ya

Jenazah ayah Medina Zein tiba di rumah duka di kawasan Cipondoh, Tangerang.
Jenazah ayah Medina Zein tiba di rumah duka di kawasan Cipondoh, Tangerang. (Grid.id)

Setibanya di rumah sakit, Media Zein hanya bisa menemui sang ayah yang sudah terbaring kaku di kamar jenazah.

"Medina ketemu ayah sudah dalam keadaan wafat di ruang jenazah," ungkap Januar.

Januar awalnya mengira bahwa sang ayah menunggu kehadiran Medina Zein sebelum mengembuskan napas terakhirnya.

Sebab, Medina Zein merupakan anak yang paling dekat dengan sang ayah semasa hidupnya.

"Saya sempat mikir ayah mungkin masih nunggu Medi, cuma saya nggak tahu gimana cara, tapi ternyata ya Allah lebih sayang ayah," imbuhnya.

"Tadi ngelihat Medi ketemu ayah sedih banget, Medi cukup terpukul karena ayah cukup dekat dengan Medi, ketika Medi masih di luar, ayah masih sehat mereka sering berkomunikasi, sering berhubungan dengan ayahnya," pungkas Januar.

Kesedihan Medina Zein pun tak terbendung usai ia melihat jenazah ayahnya di rumah sakit.

"Ya, mukanya sedih banget, sembab banget mukanya," kata Ari, kakak Medina Zein dikutip TribunTrends.com dari Grid.ID, Selasa, (5/9/2023).

Menurut pihak keluarga, Medina Zein awalnya sempat ingin melihat kondisi sang ayah saat kritis.

Kendati demikian, takdir berkehendak lain, ia baru mendapatkan izin saat ayahanda telah tutup usia.

"Tadi beliau sempat diizinkan bentar melihat ayah, pas izin kondisi masih kritis dan ayah masih ada."

"Ternyata Allah berkehendak lain, izin diberikan dan ayah sudah nggak ada," lanjut Ari.

"Tadi Medina cuma lihat bentar ayah di ruang jenazah, tadi nggak sampai 30 menit beliau harus balik ke rutan," jelas Ari.

Saat bertemu dengan keluarga, Medina juga sempat menyampaikan beberapa pesan.

Ia menyampaikan maaf karena belum bisa mendampingi di saat-saat terakhir ayahnya tiada.

"Dia bilang terima kasih kakak sama adik-adiknya, minta maaf dengan kondisi yang sekarang dia nggak bisa ikut serta seluruh rangkaian prosesi (pemakaman)," pungkas Ari.

Adapun ayah Medina Zein meninggal dunia usai mengalami stroke ringan dan pendarahan otak di usia 59 tahun.

Proses pemakaman ayah Medina Zein didampingi oleh sang istri serta anak sambungnya.

Medina Zein sendiri kini masih menjalani hukuman penjara usai dijatuhi vonis dua tahun oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya, Jawa Timur.

Ia dinyatakan bersalah melakukan penipuan dengan menjual tas Hermes palsu ke korbannya Uci Flowdea.

Baca juga: Ayahnya Meninggal Dunia, Medina Zein Izin Tinggalkan Penjara : Lihat Ayah untuk Terakhir Kalinya

Kabar Duka Lainnya

Sebelumnya, kabar duka juga datang dari Arist Merdeka Sirait. Ketua Komnas Perlindungan Anak itu meninggal dunia.

Kabar meninggalnya Arist Merdeka Sirait dikonfirmasi oleh Ketua Komnas PA Bandar Lampung Ahmad Apriliandi Passa.

Arist Merdeka Sirait dikabarkan meninggal pagi ini sekitar pukul 09.00 WIB di RS Polri.

"Iya opung kami telah meninggal dunia pagi ini, kami semua di bawah Komnas PA Lampung sangat terpukul dengan kehilangan sosok yang berdedikasi tinggi dalam memperjuangkan perlindungan hak-hak anak," kata Ketua Komnas PA Bandar Lampung Ahmad Apriliandi Passa saat dihubungi Tribun Lampung (grup TribunTrends.com), Sabtu (26/8/2023).

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait meninggal dunia, Sabtu, (26/8/2023).

Ia mengatakan, Arist Merdeka Sirait merupakan guru dan motivator yang luar biasa bagi dirinya serta relawan Komnas PA Lampung lainnya.

Apriliandi mengatakan, Arist selain guru bahwa sosok beliau merupakan orang yang konsisten dalam memperjuangkan hak anak di Indonesia termasuk di Lampung.

Ia mengatakan, pihaknya telah mengundang beliau untuk hadir pada FGD (Forum Grup Discussion) dan perayaan hari anak.

"Namun beliau berhalangan hadir karena sakit jantung yang tidak kunjung sembuh," kata Apriliandi.

Ia mengatakan, beliau tetap meminta maaf berhalangan hadir karena sedang perawatan medis.

Apriliandi mengatakan, Arist berpesan untuk melanjutkan kegiatan dan terus berupaya memberikan perlindungan terbaik untuk anak Indonesia

"Jadi opung kami ini terus menanamkan kepada kami bahwa memberikan perlindungan untuk anak adalah bentuk bela negara," kata Apriliandi.

"Semoga beliau ditempatkan di sisi Allah SWT dan diterima amal ibadahnya," kata Apriliandi.

Baca juga: KISAH Sopir Ambulans Bawa Jenazah Ibu Muda, Nangis Lihat Anak Sulung Mendiang: Gak Tau Ibu Meninggal

Ditambahkan oleh Ketua Komnas PA Lampung Arieyanto Wertha, dirinya sangat kehilangan sosok pejuang perlindungan anak.

"Indonesia berduka, tokoh pejuang perlindungan anak Arist Merdeka Sirait telah menunaikan tugas terakhirnya untuk bangsa dan negara," kata Apriliandi.

"Innalillahi wainnailaihi rojiun, selamat jalan sahabatku," kata Arieyanto Wertha.

Ia mengatakan, pihaknya keluarga besar Komnas PA Lampung turut berduka cita atas wafatnya pejuang anak Ariest Merdeka Sirait.

"Semoga diampuni segala dosa-dosanya, diterima amal ibadahnya," kata Arieyanto.

Ia mengatakan, sosok Arist Merdeka Sirait merupakan pejuang hak anak yang tidak perlu diragukan lagi.

"Semoga keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kekuatan dan ketabahan menghadapi cobaan yang maha berat ini," kata Arieyanto.

Arieyanto mengatakan, beliau merupakan pejuang yang sangat berdedikasi bagi dunia anak.

"Semoga kita dapat meneladani semua perjuangan beliau semasa hidupnya," kata Arieyanto.

***

Artikel ini diolah dari Grid.id

Sumber: Grid.ID
Tags:
Medina Zeinvideo callpemakamanMuhammad Pujo Nistianto
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved