Berita Viral
Innalillahi! Pria di Bantul Meninggal Usai Ritual Puasa 7 Hari 7 Malam, Sempat Minta Air Kelapa
Sedih sekali, niatnya lakukan ritual puasa 7 hari 7 malam di Kali Mati Pantai Parangkusumo, Bantul, pria berinisial J malah meninggal dunia.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Innalillahi, niatnya lakukan ritual puasa 7 hari 7 malam, seorang pria berinisial J justru meninggal dunia.
Tak sendiri, J melakukan ritual bersama teman-temannya di Kali Mati, sekitar Pantai Parangkusumo, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Bantul, DI Yogyakarta.
Sebelum meninggal, J dikabarkan sempat meminta air kelapa muda.
Sesaat setelah itu J kemudian pingsan dan dinyatakan meninggal sebelum menerima pertolongan medis.
Jenazah J pun sudah dievakuasi oleh pihak terkait.
Sementara itu, polisi tidak mendalami kasus tersebut karena pihak keluarga sudah menerimanya sebagai musibah.
Baca juga: Gak Tenang Bunuh Arya, Tukul Dihantui Bersalah, Bingung Dukun Tak Bisa Bantu, Pilih Salat & Puasa
Berikut fakta-fakta pria meninggal usai lakukan puasa 7 hari 7 malam dirangkum dari TribunTrends.com dan Kompas.com, Senin (4/9/2023):
Kronologi kejadian
Kejadian bermula saat J bersama ketiga temannya mendatangi lokasi kejadian untuk ritual pada hari Minggu (27/8/2023) pukul 20.00 WIB.
Keempatnya puasa selama 7 hari dan 7 malam di Kali Mati.
Hingga kini, belum diketahui untuk tujuan apa mereka melakukan ritual tersebut.
Pada hari ketujuh, tepatnya Sabtu (2/9/2023) sekitar pukul 17.45 WIB, korban tiba-tiba pingsan.
J sebelumnya sempat meminta air kelapa muda kepada temannya.
Teman korban yang panik lantas mencari pertolongan.
Tidak jauh dari lokasi kejadian, ada jeep wisata melintas.
Mereka langsung membawa J ke rumah sakit terdekat.
Namun, takdir berkata lain, korban dinyatakan meninggal dunia.
Penjelasan Polisi
Kapolsek Kretek, AKP Haryanto membenarkan kejadian tersebut.
Ia menyebut, ada suatu zat dalam air kelapa muda yang berbahaya jika dikonsumsi saat perut kosong.
Diduga zat ini membuat J tidak sadarkan diri hingga meninggal dunia.
"Jadi, kalau air kelapa muda murni itu kan ada kayak semacam alkoholnya, tetapi bukan alkohol saya ndak tahu namanya. Diminum justru fatal akibatnya," jelas.
Haryanto melanjutkan, pihaknya sudah memintai keterangan teman korban.
Jenazah J juga divisum dengan hasil tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Selain itu, J diduga telah meninggal 1-2 jam sebelum dibawa untuk mendapatkan perawatan medis.
"Atas kejadian tersebut korban dibawa di Polsek Kretek, selanjutnya dikomunikasikan dengan keluarga korban.
Pihak keluarga korban sudah bisa menerima kejadian tersebut sebagai musibah," tambah Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana.
Jenazah kini sudah dibawa ke rumahnya untuk selanjutnya dimakamkan di Pemalang, Jawa Tengah.
Kisah Lain: Jalani Ritual di Alas Purwo, 4 Orang di Banyuwangi Hilang
Astaga empat orang dilaporkan hilang saat menjalani ritual di Alas Purwo, Banyuwangi.
Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada Minggu (30/7/2023).
Dari keterangan saksi, keempat orang tersebut terpisah dari rombongan di dalam hutan.
Baca juga: Bocah 8 Tahun di Cianjur Hilang, Ditemukan Tewas Tinggal Tulang, Hilang 9 Hari Jadi Kerangka
Sebanyak empat orang warga dilaporkan hilang di Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (30/7/2023).
Mereka terpisah dari rombongan saat menjalani ritual doa bersama di dalam hutan.
Koordinator Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setya Budi membenarkan peristiwa hilangnya empat orang warga tersebut.
"Benar, tim kami sudah terjun ke lokasi untuk melacak keberadaan empat orang itu," kata Wahyu kepada Kompas.com, Minggu (30/7/2023) malam.
Menurut keterangan yang diterima Tim SAR, para korban semula berangkat ke Alas Purwo bersama rombongan pada Sabtu (29/7/2023) siang.
"Setelah bermalam di goa, pada Minggu pagi keempat orang ini memisahkan diri dari rombongan," terang Wahyu.
Saat itu mereka berempat pamit untuk mencari air. Namun hingga Minggu petang, mereka tak kunjung kembali.
"Akhirnya rekan korban melaporkan ke petugas TNAP," jelas Wahyu.
Laporan kepada petugas diterima sekitar pukul 16.00 WIB. Tim SAR yang mendapat laporan, langsung berkoordinasi untuk melakukan pencarian.
"Kita terjunkan 1 tim untuk melakukan pencarian. Ada TNI, Polri, BPBD, hingga relawan yang juga turut terlibat," tutur Wahyu.
Baca juga: ASTAGFIRULLAH! Bapak Anak Bersebadan di Purwokerto, Bayi-bayi Dilahirkan Baru Dibunuh, Diduga Ritual
Hingga malam ini pencarian terhadap empat orang korban tersebut masih terus dilakukan.
"Mohon doa, kami terus berusaha. Tim kami sudah menuju ke Pancur," tandas Wahyu.
Adapun empat warga yang dilaporkan hilang adalah YAP, asal Kecamatan Balong Bendo, Sidoarjo dan EGP, warga Kecamatan Pacet, Mojokerto.
Kemudian DA, warga Kecamatan Wonoayu Sidoarjo dan JA, warga Rogojampi, Banyuawangi.
***
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com
Sumber: Tribunnews.com
| Terkuak! Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Ternyata Bawa 7 Bom, 4 Meledak, 3 Gagal Diledakkan! |
|
|---|
| Jejak Rakitan Bom di Kamar Pelaku, Hasil Geledah Rumah FN Ungkap Benang Merah Ledakan SMAN 72 |
|
|---|
| Bilqis Trauma dan Kira Polisi Orang Jahat, Kisah Haru Penyelamatan di Tengah Hutan Jambi |
|
|---|
| Bukan Sekali, Tapi Tiga Kali! Pelaku Ledakan SMAN 72 Diduga Targetkan 3 Tempat, Ini Kesaksian Korban |
|
|---|
| Misteri Tas Biru di Pagi Nahas: CCTV Ungkap Detik-detik FN Dibonceng Ayah Sebelum Ledakan SMAN 72 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/Pria-lakukan-ritual-puasa-7-hari-7-malam-di-Kali-Mati-Pantai-Parangkusumo-Bantul.jpg)