Breaking News:

Berita Viral

Ya Tuhan! Korban Praka RM Ternyata Lebih dari 1, Hotman Paris Dapat Aduan Baru: Sudah Lama Berbuat

Hotman Paris dapat aduan baru, ternyata korban Praka RM lebih dari satu, pernah lakukan penyiksaan di Bekasi dan Bogor.

Editor: jonisetiawan
Kolase Tribun Trends/Ist
Hotman Paris dapat aduan baru soal korban penculikan dan penganiayaan yang dilakukan oknum Paspampres Praka RM. 

TRIBUNTRENDS.COM - Tidak hanya Imam Masykur (25), ternyata ada beberapa orang warga sipil lainnya yang jadi korban penculikan dan penganiayaan oleh paspampres Praka RM.

Hal ini terungkap karena pengacara Hotman Paris mendapat aduan baru soal korban Praka RM.

Hotman Paris yang dari awal memang ingin membantu keluarga Imam Masykur pun dibuat syok, sebab lewat aduan yang dia terima ternyata ada beberapa orang lain yang menjadi korban Praka RM.

Lewat unggahan di akun TikTok Hotman Paris berdurasi 18 detik, dia memperlihatkan tangkapan layar yang berisi aduan.

Baca juga: Pengakuan Korban Lain Praka RM, Uang Dirampas, Dipukuli dan Disetrum: Berlima Ditidurkan di Bagasi

Pengacara Hotman Paris syok dapat aduan korban lain penculikan dan penganiayaan Praka RM.
Pengacara Hotman Paris syok dapat aduan korban lain penculikan dan penganiayaan Praka RM. (Instagram/hotmanparisofficial)

Pertama, aduan tersebut berisi tentang korban lain selain Imam Masykur yang dianiaya sampai tewas.

Orang tersebut mengaku sudah pernah melaporkan kasus kekesaran ini kepada Mahfud MD.

Sayangnya, komunikasi berhenti di ajudan Mahfud MD.

"Horas lae

Banyak korbannya Paspampres itu lae

Dan sebab musababnya Saya tau smua

Saya gk mau diekspos dan kapan saya bisa sampaikan smua ke tulang hotman?

Semua ini melebihi (sensor) besaran duitnya

Dulu sudah saya sampaikan ke mafud MD tapi putus komunikasi di ajudannya," tulis pelapor tersebut.

Setelah itu, pelapor juga menyertakan beberapa foto korban Praka RM yang lain.

Ia juga menyertakan kapan dan di mana kekerasan itu terjadi.

Dua di antaranya adalah di Bogor dan Bekasi.

"(foto)

(foto)

(foto)

Ne kejadian kurang lebih sebulan lalu di Bekasi

Di Bogor juga ada,"

"Ini kasus yang lagi di angkat sama hotman nggak lae?" tanya orang tersebut memastikan.

"Iya. Tapi foto di atas foto korban lainnya sebelum almarhum

Jangan hanyut dengan bahasa penjual atau penjaga kosmetik lae

Mulai atas sampai bawah kecuali hansip dan satpol PP semua dpt koordinasi," tandas pelapor yang identitasnya disembunyikan oleh Hotman Paris.

Hotman Paris lantas mempertanyakan pengawasan karena kasus ini baru ketahuan.

Ia lantas meminta semua korban Praka RM mendatangi Hotman 911 untuk meminta pendampingan hukum melawan kasus ini.

"Waduh! Sudah lama berbuat? Pengaduan ke Hotman 911! Pelaku bukan Institusi Paspampres tapi oknumnya!! Tapi kok sudah lama makan korban tapi baru sekarang ketahuan? 

Di mana pengawasan? Agar semua korban datang ke Hotman 911," tulis Hotman Paris.

Praka RM Aniaya Warga Sipil hingga Tewas

Dilasnir Tribunjateng.com dari Tribun Palembang, Kasus penganiayaan dialami Imam Masykur (25) warga asal Desa Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireun.

Dalam kasus ini, sosok yang diduga menjadi pelaku dibalik tewasnya Imam adalah Praka RM, asal Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh.

Baca juga: Besaran Gaji Tingkat Praka Anggota TNI, jadi Alasan Oknum Paspampres Peras Imam Masykur? Cuma Segini

Praka RM, Paspampres yang siksa pria Aceh hingga tewas
Praka RM, Paspampres yang siksa pria Aceh hingga tewas (Instagram)

Diketahui berdinas sebagai Paspampres, motif penganiayaan yang diduga dilakukan Praka RM diduga karena uang tebusan.

Diketahui, dua tersangka sipil telah ditahan di Polda Metro Jaya dan satu personel TNI sudah ditahan di Pomdam Jaya.

Wakil Ketua Komisi VI DPRA H Tantawi dalam siaran persnya, Senin (28/8/2023) menyebutkan, proses hukum harus dilakukan transparan oleh TNI dan polisi yang mengusut kasus tersebut.

“Ini perbuatan paling biadab dan tidak manusiawi."

"Tidak boleh ada satu warga Aceh pun yang mengalami tindakan kekerasan seperti kasus ini,” terang politisi Partai Demokrat Aceh ini.

Dia menyebutkan, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono harus memastikan proses hukum kasus ini dapat diakses oleh publik.

“Sidang pengadilan militer diharapkan bisa disiarkan live."

"Kasus ini sangat melukai hati seluruh rakyat Aceh,” katanya.

Baca juga: Terungkap Keseharian Praka RM Pelaku Pembunuhan Pria Aceh, Tugasnya Tak Melakat pada Presiden

 

Dia mendesak agar seluruh tersangka dihukum berat, maksimal hukuman mati.

“Kami berharap keluarga tabah menghadapi kasus ini, dan sama-sama berjuang untuk mendapatkan keadilan,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Fauziah ibu korban mengungkap, pada 12 Agustus 2023 putranya sempat mengabarkan telah diculik melalui sambungan telepon.

Imam yang merantau ke Jakarta sejak setahun lalu pun meminta uang sebesar Rp 50 juta sebagai tebusan.

Fauziah juga mendengar suara lain dari terduga pelaku.

"Dia bilang, kalau sayang anak, kirim duit Rp 50 juta."

"Saya bilang, iya saya kirim, jangan dipukul anak saya," kata Fauziah kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (27/8/2023).

Ketika itu, suara di seberang telepon juga mengancam akan membunuh Imam dan membuang mayatnya ke sungai jika uang tidak dikirim.

Fauziah, ibu kandung Imam Masykur (25) memperlihatkan surat laporan polisi atas kematian putranya di rumah mereka di Desa Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, Minggu (27/8/2023)
Fauziah, ibu kandung Imam Masykur (25) memperlihatkan surat laporan polisi atas kematian putranya di rumah mereka di Desa Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, Minggu (27/8/2023) (Kolase Serambinews.com/ Dok Keluarga)

Sempat menerima telepon

Sebelum menerima kabar tewasnya sang anak, Fauziah ibu dari Imam Masykur, mengakuk sempat menerim telepon.

Telepon dari Imam tersebut, menurut Fauziah, diterimanya pada 12 Agustus 2023.

Imam mengaku diculik dan meminta agar dikirimi uang Rp 50 Juta.

Selain mendengar suara sang anak melalui sambungan telepon, Fauziah juga mendengar suara lain dari terduga pelaku.

“Dia bilang, 'Kalau sayang anak, kirim duit Rp 50 juta'."

"Saya bilang, 'Iya, saya kirim. Jangan dipukul anak saya',” kata Fauziah saat dihubungi Kompas.com, Minggu (27/8/2023).

Baca juga: Permintaan Tebusan Rp50 Juta Disetujui, Paspampres Praka RM Tetap Bunuh Pria Aceh, Diduga Karena Ini

Pelaku juga mengancam akan membunuh dan membuang jenazah Imam ke sungai jika uang tersebut tak diberikan.

Khawatir dengan ancaman itu, Fauziah dan keluarga berusaha mencari uang yang diminta.

Namun, karena kesulitan ekonomi, tidak mudah bagi Fauziah mendapatkan uang tersebut.

Kemudian, pada 24 Agustus 2023, Fauziah mendapat informasi bahwa anaknya sudah meninggal di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

Jenazah Imam kemudian diserahkan ke keluarga oleh Kodam Jayakarta untuk diberangkatkan ke Aceh.

“Sampai anak saya meninggal, saya tidak tahu salah anak saya apa,” tandas Fauziah.

(*)

Artikel ini diolah dari TribunJateng

Sumber: Tribun Jateng
Tags:
Praka RMHotman Pariswarga sipilImam MasykurAceh
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved