Breaking News:

Berita Viral

Berkedok Rayakan Ultah, Remaja Tega Ceburkan Teman ke Sungai Penuh Sampah, Polisi: Kita Selidiki

Viral di media sosial remaja 16 tahun diceburkan ke sungai penuh sampah, teman-temannya sebut sudah hal biasa, bantah adanya bullying.

Editor: jonisetiawan
Kolase Tribun Trends/TribunSultra
Ilustrasi remaja ketakutan saat hendak diceburkan ke sungai oleh teman-temannya. 

TRIBUNTRENDS.COM - Astaga, seorang pelajar di Kendari dilempar oleh teman-temannya ke sungai yang penuh dengan sampah.

Dalam video berdurasi 19 detik yang viral, remaja laki-laki asal Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) diduga menjadi korban bullying (perundungan).

Pelajar berinisial MR (16) tersebut terlihat diceburkan oleh teman-temannya ke dalam sungai yang dipenuhi sampah.

Teman-temannya mengaku hal itu merupakan hal yang sudah biasa terjadi.

Lantas, apa yang menjadi penyebab MR dilempar ke sungai penuh sampah?

Baca juga: TEGA Sekali! Murid SMA di Maluku Bully Gurunya Sendiri, Disoraki dan Kunci Motornya Disembunyikan

ILUSTRASI Potret kondisi sungai di kawasan Jalan Edi Sabara, Kendari, Sulawesi Tenggara
ILUSTRASI Potret kondisi sungai yang berada di kawasan Jalan Edi Sabara, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, beberapa waktu lalu.

Salah seorang teman korban yang berinisial ID (16) membenarkan terjadinya peristiwa seperti yang terekam dalam video yang beredar.

Namun, ID membantah bahwa tindakan mereka adalah bentuk perundungan.

"Klarifikasi kita di video itu merayakan ulang tahun teman kami MR."

"Ceritanya itu Jumat (25/8/2023) malam kan ulang tahunnya MR."

"Kami berenam rayakan dengan buang dia di kali sekitar pukul 01.00 Wita," ungkap ID saat dihubungi melalui telepon, Minggu malam.

Ia menjelaskan, dirinya bersama rekan-rekannya yang lain sering mengerjai jika ada teman yang berulang tahun.

"Kami memang berteman karena satu lorong."

"Kali bersih ji, tapi tempat MR itu pas ada sampahnya," terang dia. 

"Ada komennya MR di IG, dia tidak persoalankan," lanjut ID.

Ilustrasi seorang anak diceburkan ke sungai penuh sampah oleh teman-temannya.
Ilustrasi seorang anak diceburkan ke sungai penuh sampah oleh teman-temannya. (Pixabay)

Keterangan polisi

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Mandonga Ipda Andry Irwanto mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya belum menerima laporan korban.

"Tapi kami tetap melakukan penyelidikan," kata Andry kepada Kompas.com, Minggu (27/8/2023).

Ia mengaku belum bisa memastikan kapan dan di mana peristiwa itu terjadi.

Dalam video yang beredar, tampak seorang remaja tengah terduduk di sebuah jembatan.

Ia hanya menggunakan sandal, celana panjang, dan tanpa menggunakan baju.

Seorang anak berdiri di dekat korban kemudian mendorong bocah tersebut hingga jatuh ke sungai yang dipenuhi sampah.

Terdengar tawa dua rekannya yang pergi meninggalkan korban.

Baca juga: Ngaku Dibully, Keseharian R Murid yang Bakar Sekolah Terkuak, Kepsek : Tidak Nakal Tapi Sering Caper

Kasus Lain: Alasan Siswa SMP di Temanggung Bakar Sekolah, Di-bully hingga Karya Disobek Guru

Sebelumnya ada seorang siswa yang membakar sekolahnya sendiri di Temanggung, Jawa Tengah.

Kepala sekolah mengungkap seperti apa sosok siswa SMP yang nekat membakar sekolah tersebut.

Terkuak pula alasan mengapa pelaku membakar sekolahnya sendiri.

Kepala sekolah SMPN 2 Pringsurat, Bejo Pranoto menegaskan, R (14) bukanlah anak yang nakal.

Bejo menyebut R dikenal sebagai anak yang suka mencari perhatian saat berada di sekolah.

Informasi tersebut, Bejo dapat dari pengakuan sejumlah guru.

Kepala Sekolah SMPN 2 Pringsurat Temanggung, Bejo Pranoto, ungkap keseharian R yang bakar sekolah.
Kepala Sekolah SMPN 2 Pringsurat Temanggung, Bejo Pranoto, ungkap keseharian R yang bakar sekolah. (Kolase Tribun Trends/KompasTV)

"Anak ini memang minta perhatian lebih dari guru. Dia sering membuat suatu ulah-ulah."

"Otomatis saat dia berbuat kesalahan dan dipanggil begitu, dia ndak berani. Ia pura-pura muntah, pura-pura kesurupan."

"Pokoknya dia caper dibandingkan teman-temannya," kata Bejo, dikutip dari Kanal YouTube KompasTV, Selasa (4/7/2023).

Meskipun demikian, Bejo menegaskan R bukan siswa yang nakal.

R sendiri seperti siswa pada umumnya, namun ingin cari perhatian lebih.

"(Dia) Tidak, tidak nakal. (Kami) sangat terkejut (atas kejadian pembakaran sekolah)" tandas Bejo.

Awal kasus

Dikutip dari Kompas.com, kasus ini bermula saat R mendatangi sekolahnya pada Selasa (27/6/2023) sekira pukul 02.00 WIB.

Pada rekaman CCTV, terlihat ia datang seorang diri dengan membawa sebuah tas di punggungnya.

Ia kemudian mulai menyalakan api bermodalkan tiga botol bahan bakar.

Api membakar ruang kelas 9 B, kelas 9 C, dan ruang prakarya ludes terbakar.

Baca juga: ASTAGA! Siswa SMP di Temanggung Bakar Sekolah, Sakit Hati Dibully Teman dan Kurang Diperhatikan Guru

Sakit hati dibully teman dan kurang diperhatikan guru, murid SMP 2 Pringsurat Temanggung bakar sekolahnya.
Sakit hati dibully teman dan kurang diperhatikan guru, murid SMP 2 Pringsurat Temanggung bakar sekolahnya. (Instagram/temanggungzone)

Warga yang melihat kobaran api langsung mendatangi TKP.

Saat itu, saksi mata mendapati R yang masih berada di lokasi.

Warga lantas menginterogasi hingga akhirnya R mengaku yang membakar sekolahnya.

R kemudian dibawa ke Polsek Pringsurat untuk dimintai keterangan.

Motif pelaku

Kapolres Temanggung, AKBP Agus Puryadi menjelaskan, pihaknya berhasil mengamankan tidak lama setelah R membakar sekolahnya.

R diamankan saat berada di rumahnya.

Sementara motif R nekat membakar sekolahnya karena sakit hati.

"Motif karena sakit hati, (R) sering di-bully oleh teman-temannya. Termasuk oleh guru, siswa ini kurang diperhatikan.

Artinya ini subjektif dari perasaan si siswa," urai Agus, dikutip dari video konferensi pers Polres Temanggung.

R yang dihadirkan dalam konferensi pers Polres Temanggung mengakui perbuatannya.

Baca juga: CURHAT Armilah Janda Serabutan, Sisihkan Uang untuk Tabungan Anak di Sekolah, Sedih Uang Tak Kembali

Ilustrasi kebakaran
Ilustrasi kebakaran (ist)

"Karena kasus pem-bully-an teman-teman sama ada beberapa guru," kata R.

R lebih lanjut menguraikan bentuk aksi bully yang ia terima.

Satu contoh seperti dirinya diejek memakai nama orang tua R.

R juga mengaku pernah dikeroyok oleh teman-temannya.

"Atensi saya nggak dihargai (oleh guru), pernah disobek-sobek (tugas saya) di depan saya," tambah R.

R kini dijerat Pasal 187 Ayat 1 Huruf e KUHP dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara.

R tidak ditahan dan dikenakan wajib lapor ke Polres Temanggung.(*)

Artikel ini diolah dari Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
Kendarisungaisampahulang tahunbullying
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved