Berita Kriminal
KELUARGA Berkecukupan, Tapi AAB Nekat Bunuh Mahasiswa UI karena Utang Pinjol, 'Gak Enak Minta Ortu'
Pembunuh mahasiswa Universitas Indonesia (UI) bernama Altafasalya Ardnika Basya (23) ternyata berasal dari keluarga berkecukupan.
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Meski dari keluarga berkecukupan, tapi AAB atau Altafasalya Ardnika Basya (23) tetap nekat membunuh mahasiswa Universitas Indonesia (UI).
Pemicu Altaf melakukan hal keji itu karena bingung terjerat utang pinjaman online.
Menurut saksi, pelaku merasa malu jika meminta orangtua terus menerus.
Baca juga: PATUNGAN Paling Kecil, Pembunuh Mahasiswa UI Cuma Bayar Rp1,2 Juta, Tinggal Bareng 2 Teman di Kosan
Pembunuh mahasiswa Universitas Indonesia (UI) bernama Altafasalya Ardnika Basya (23) ternyata berasal dari keluarga berkecukupan.
Namun Altaf terlilit utang pinjaman online alias pinjol hingga membuatnya nekat membunuh junior, Muhammad Naufal Zidan (19).
Terkuak ayah Altaf pun bukan orang sembarangan, tetapi pelaku malu minta tolong sang ayah lunasi utangnya.
Hal itu terungkap dari cerita teman kosan Altaf bernama Akbar.
Altaf membunuh Zidan padahal korban sudah menganggapnya sebagai abang sendiri.
Motif pembunuhan lantaran Altaf kelimpungan melunasi utang pinjaman onlinenya akibat rugi kripto.
Setelah membunuh, Altaf mencuri barang-barang berharga korban seperti iPhone hingga MacBook.
Altaf sudah setahun lebih tinggal bareng dua temannya di sebuah kosan di Kukusan, Beji, Kota Depok.
Sebenarnya kosan tersebut berbentuk rumah yang sistem pembayarannya setiap bulan dibagi-bagi penghuni.
Salah satu teman Altaf, Akbar mengatakan pelaku berasal dari keluarga yang berkecukupan.
Akbar bahkan menyebut, ayah Altaf berprofesi sebagai seorang arsitek.
Altaf rupanya pernah meminta uang kepada ayahnya untuk membayar utang pinjol.
Namun Altaf pun merasa malu lama-lama meminta uang kepada sang ayah.

Dia pernah minta ke orang tua tapi dia lama kelamaan kayak gak enak minta sama ortunya terus,"
"Jadi dia mikir untuk menyelesaikan masalahnya sendiri tapi caranya gak pernah dijelaskan ke kita," ujar Akbar kepada TribunJakarta.com, Minggu (6/8/2023).
Sikap Altaf, dikatakan Akbar, berubah sejak temannya tersebut bermain Crypto.
Akbar mengingat Altaf kerap bermain Crypto hanya untuk mencari tambahan uang.
Akbar malah baru mengetahui Altaf rugi Rp 80 juta setelah adanya kasus pembunuhan ini.
Sebelum pembunuhan terjadi, Altaf rupanya memang pernah mengeluh kepada Akbar mengenai utang yang menjeratnya.
"Sempat ngeluh soal kebingungan dan kepusingan dia cara mencari uang ya,"
"Cuma lanjutannya ga ada si, dia cuma cukup ngeluh aja sih dan nggak ngomongin gimana mau ngehandle masalah ini," sambung Akbar.
Karena terlilit utang pun Altaf jadi kesusahan untuk membayar uang kosan.
Altaf tinggal bersama dua rekannya sehingga pembayaran kosan dibagi bertiga dengan nominal berbeda.
Dua rekan Altaf masing-masing membayar Rp 2,5 juta dan Rp 2,3 juta.

Sementara, Altaf hanya membayar Rp 1,2 juta berdasarkan kesepakatan diantara mereka.
Pembayaran kosan dilakukan per tiga bulan.
Penjaga kosan, Sunarsih sempat menagih uang kosan Altaf.
Pasalnya, dua rekan Altaf telah membayar kosan. Hanya pelaku yang belum melunasi kewajibannya.
Altaf, kata Sunarsih mengaku akan membayar setelah dia menjual ponsel yang di hari yang sama baru dikirim via kurir ke kosannya.
Meski begitu akhirnya Altaf melunasi tunggakan kosannya kepada Sunarsih pada Kamis (3/8/2023) sore setelah berhasil jual ponsel.
Saat itu, Sunarsih memaklumi asalkan tak terus-terusan diulangi.
PATUNGAN Paling Kecil, Pembunuh Mahasiswa UI Cuma Bayar Rp1,2 Juta, Tinggal Bareng 2 Teman di Kosan
PATUNGAN paling kecil! Mahasiswa UI yang bunuh juniornya ini ternyata patungan dengan 2 orang teman lainnya.
Untuk membayar kosan, mahasiswa UI tersebut mengaku harus kerja serabutan terlebih dahulu.
Berapa iuran yang dibayar mahasiswa UI untuk bayar kosan secara patungan?
Pembunuh mahasiswa Universitas Indonesia (UI) bernama Altafasalya Ardnika Basya (23) tinggal bersama dua temannya di sebuah kosan di Kukusan, Beji, Kota Depok.
Kosan tersebut berbentuk sebuah rumah bernama Wisma Ladika yang sudah ditempati pembunuh Muhammad Naufal Zidan (19) itu sejak setahun terakhir.
Bersama dua temannya, Altaf membayar kosan per tiga bulan dengan cara patungan.
Terungkap bahwa Altaf membayar iuran paling sedikit dibandingkan dua temannya yang lain.
Baca juga: GELAGAT Tak Biasa Mahasiswa UI Sehari setelah Bunuh Juniornya, Teman Kos Lihat Kaos Berkeringat

Untuk membayar kosan pun Altaf bercerita kepada penjaga kosan, Nursidah harus bekerja freelance alias serabutan dulu.
Bahkan terakhir bayar kosan pada Kamis (3/8/2023) sehari setelah membunuh Zidan, Altaf harus menjual ponselnya.
Altaf membunuh Zidan di kosan korban pada Rabu (2/8/2023) lantaran terlilit utang pinjaman online alias pinjol.
Dijelaskan Sunarsih, Altaf pun sudah nunggak membayar kosan selama dua bulan.
Altaf dan teman-temannya membayar kosan selama tiga bulan sekali.
Pembayaran kosan dibagi bertiga dengan nominal yang berbeda.
Dua rekan Altaf masing-masing membayar Rp 2,5 juta dan Rp 2,3 juta.
Sementara, Altaf hanya membayar Rp 1,2 juta berdasarkan kesepakatan di antara mereka.
Tak tahu Altaf habis membunuh, Sunarsih sempat menagih biaya kosan sehari setelah insiden.
Pasalnya, dua rekan Altaf telah membayar kosan. Hanya pelaku yang belum melunasi kewajibannya.
Baca juga: KESAKSIAN Teman Pelaku Pembunuh Mahasiswa UI, Ungkap Keseharian: Nonton & Main Kripto, Keluhkan Duit

Altaf akhirnya membayar uang kosan setelah menjual sebuah ponsel.
Ia sempat meminta maaf kepada Sunarsih karena tak membayar tepat waktu.
Ini bu saya abis jual hape ini kekurangannya Rp 1,2 juta maafin saya ya bu saya sering ngerepotin ibu'," kata Sunarsih menirukan ucapan Altaf.
Sunarsih bercerita, Altaf kerap tak punya uang ketika dimintai bayar kosan.
Altaf mengaku membayar kosan dengan uangnya sendiri hasil bekerja paruh waktu.
Baca juga: DETIK-DETIK Pembunuh Mahasiswa UI Ditangkap, Lagi di Kos, Pacar Syok Ada Polisi: Sebenarnya Ada Apa?
"Dia bilang pinjam kesana kesini belum dapet untuk kekurangannya uang kontrakan. Dia bilang gitu doang," kata Sunarsih soal alasan Altaf saat belum bisa bayar kontrakan.
Terkait pembunuhan yang dilakukan Altaf, Sunarsih mengaku sangat kaget.
Pasalnya, sosok Altaf yang dikenal Sunarsih merupakan pribadi pendiam dan sopan.
Sama sekali dia tak melihat ada sikap nakal apalagi sadis yang ditunjukan mahasiswa itu selama ini.
"Makanya saya kaget, termasuk cewek dan teman sekosannya itu pada kaget, anak pendiam itu sebegitu nekatnya," kata Sunarsih. (*)
Diolah dari artikel TribunJakarta.com.
Tampang Suami di Bengkulu Utara yang Tikam Istri Pakai Tombak, Puluhan Tahun Lalu Pernah Dipasung |
![]() |
---|
Gara-gara Sidik Jari di HP, Suami di Jeneponto Cemburu Buta Nekat Tikam Istri di Jeneponto |
![]() |
---|
Pasutri di Gresik Kompak Curi Motor Meski Sudah Pisah Ranjang, Tertangkap saat COD |
![]() |
---|
Tampang Suami Tega Bunuh Istri di Dompu NTB Sebab Malu Banyak Utang, Sempat Senyum sebelum Diperiksa |
![]() |
---|
Kesaksian Tetangga Istri di Dompu yang Dibunuh Suami, Baru Lahiran 10 Hari Lalu: Kenapa Begitu Tega |
![]() |
---|