Berita Viral
HEBOH Dugaan Aliran Sesat di Gegerkalong Bandung, Polisi Turun Tangan, Warga Takut : Gak Bisa Tidur
Warga dibuat takut usai beredarnya video aliran sesat di daerah Gegerkalong, Kota Bandung. Polisi turun tangan, beri penjelasan.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Publik dibuat heboh dengan beredarnya video yang menampilkan kegiatan sebuah kelompok yang diduga sedang melakukan ajaran aliran sesat di daerah Gegerkalong, Kota Bandung.
Video dan pesan WhatsApp terkait dugaan adanya kelompok aliran sesat di Gegerkalong, Kota Bandung ini juga viral di media sosial Twitter.
Salah satu informasinya dibagikan oleh akun menfess Twitter @txtdaribandung.
Polisi pun langsung turun tangan usai beredarnya video sekelompok orang yang melakukan ajaran aliran sesat tersebut.
Baca juga: DIHARUSKAN Bayar Iuran Rp25 Ribu agar Mudah Masuk Surga, Emak-emak di Garut Termakan Ajaran Sesat

"Beredar di grup whatsapp adanya aliran sesat di daerah Gegerkalong, Kota Bandung," tulis pengunggah Twitter @txtdaribandung.
Dalam cuitannya, pengunggah membagikan tangkapan layar pesan di WhatsApp yang berisi informasi bahwa sedang ada keramaian yang disebut merupakan aliran sesat.
Dalam pesan itu pula, tertulis bahwa aliran itu telah ada sebelum pandemi covid-19.
"Maka dari itu sekarang banyak polisi beserta jajarannya sedang berjaga di wilayah tersebut," begitu kutipan pesan yang diterima.
Pengirim pesan juga membagikan pengalamannya saat keluar rumah.
Ia ditanya oleh warga dan diimbau untuk tidak terlalu lama di luar.
"Karena emang lagi ramai pisan polisi-polisi," tutup pesan WhatsApp tersebut.
Selain membagikan percakapan WhatsApp, akun Twitter @txtdaribandung juga membagikan video amatir.
Dalam video tersebut, terlihat sekelompok orang tengah bergerak seolah menari.
Aktivitas tersebut dilakukan dalam ruangan yang temaram.
Kelompok tersebut melakukannya dengan pencahayaan berwarna merah.
"Itu mereka ibadah atau nari woi," kata suara dalam video.
Hingga Senin (31/7/2023) siang, unggahan video tersebut telah menuai 1,9 juta tayangan, 2.383 retweet, 1.672 kutipan, dan 12 ribu suka
Beberapa warganet yang melihat video tersebut mengaku takut saat melihat rekaman video.
"Lebih takut liat ini daripada setan asli merinding," kata seorang warganet.
"Depan kosan aku banget, semalem pada gak bisa tidur saking paniknya, cuma pada nangis benar-benar saking takut paniknya," kata warga Twitter lainnya.
Baca juga: Foto Santriwati di Magetan Bikin Heboh, Tenteng Airsoft Gun Saat MPLS, Ponpes Auto Didatangi Polisi

Lantas, benarkah informasi yang beredar tersebut?
Penjelasan Polisi
Dilansir TribunTrends.com dari Kompas.com, saat dikonfirmasi, Kapolsek Sukasari Kompol Mohammad Darmawan mengaku tidak dapat menyatakan kegiatan seperti dalam unggahan video merupakan aliran sesat.
Menurut dia, aliran sesat atau tidaknya adalah kewenangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) atau Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol).
"Aliran sesat nanti masalahnya MUI atau Kesbangpol.
Kalau dari kepolisian, kita fokus pada keamanan saja," ujarnya melalui sambungan telepon, Minggu (30/7/2023).
Darmawan menjelaskan, kepolisian mengamankan kawasan Gegerkalong Kecamatan Sukasari pada Jumat (28/7/2023) malam agar tidak terjadi bentrok.
Sebab, malam itu, terdapat beberapa pihak yang kurang setuju dengan kegiatan yang tengah berlangsung.
"Supaya tidak ada terjadi kesalahpahaman, supaya tidak terjadi chaos (kekacauan), kita menjaga.
Supaya di daerah itu kondusif," ungkap Darmawan.
Meski sempat ramai oleh warga, dia menegaskan, situasi di lokasi kejadian saat ini sudah aman dan kondusif.
"Yang penting kita menjaga dan semuanya sudah berjalan baik, pihak-pihak yang menolak sudah pulang dengan sendirinya," paparnya.
Kasus Serupa: Ajaran Sesat di Garut, Diminta Bayar Iuran Rp25 Ribu agar Mudah Masuk Surga
Ajaran sesat di Garut menyesatkan sejumlah emak-emak di Garut.
Guru sesat tersebut telah mendoktrim paham-paham baru.
Bagaimana fakta-faktanya?
Pengakuan sejumlah emak-emak di Kabupaten Garut, Jawa Barat tentang ajaran sesat yang diterimanya menghebohkan satu Indonesia.
Pasalnya, para ibu itu mengaku telah dicuci otaknya oleh guru sesat dari paham radikalisme.
Salah satu doktrinnya adalah untuk tidak melaksanakan ibadah apapun dalam kehidupan sehari-hari.
Ajaran sesat dari paham radikalisme yang tersebar di Kabupaten Garut itu kini telah diketahui Kementerian Agama Garut.
Kepala Kemenag Garut, Cece Hidayat mengungkap fakta terkait ajaran sesat tersebut.
Diakui Cece Hidayat saat ini beberapa pengaut paham radikalisme itu telah bertaubat.
Mereka sudah mendeklarasikan diri kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Termasuk dengan para ibu yang sempat terpapar ajaran tersebut.
Baca juga: VIRAL Video Emak-emak di Lamongan Bawa Motor, Platnya Ditutup Celana Dalam Pink, Terkuak Alasannya

Sebelumnya kepada Cece Hidayat, emak-emak dari Garut itu sempat bercerita perihal alasan mereka tidak mau mengakui negara Indonesia.
Saat itu, para ibu tersebut mengaku sempat diberikan ajaran 'aneh' oleh gurunya.
Diungkap sang guru ajaran sesat, saat ini mereka sedang memperjuangkan negara Islam.
Namun lantaran belum bisa mewujudkannya, sang guru ajaran sesat mengurai syarat kepada emak-emak pengikutnya.
Yakni agar emak-emak itu membayar uang bulanan secara rutin sebesar Rp 25 ribu.
Syarat itu harus dijalankan pengikutnya jika ingin masuk surga dan terhindar dari api neraka.
Uang bulanan tersebut lantas diberikan kepada pemimpin mereka.
Selama melakukan syarat itu, para pengikut ajaran sesat tersebut diminta tidak usah beribadah.
Sebab dari uang infaq tersebut, guru ajaran sesat itu menjamin pengikutnya akan masuk surga.
"Dia bilang bahwa memang gurunya mengajarkan bahwa sekarang ini mereka lagi berjuang memperjuangkan negara Islam Indonesia dan karena sekarang masih darurat, ya, kita tidak usah ibadah, tidak usah salat, ibu cukup hanya dengan membayar infaq Rp 25 ribu per bulan," ungkap Cece Hidayat dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar, Rabu (6/7/2022).
Diungkap Cece Hidayat lebih lanjut, para pengikut ajaran sesat itu juga sempat dibaiat atau disumpah.
Hal tersebut dilakukan sebagai bukti kesetiaan mereka terhadap ajaran sesat tersebut.
"Itu kan pembodohan, ya, pembodohan mereka kepada masyarakat yang sisi agamanya tidak punya dasar yang kuat," pungkas Cece Hidayat.
Terkait dengan ajaran sesat yang marak terjadi di Kabupaten Garut, Cece Hidayat mengimbau agar tokoh agama dan pendidik bergerak secara aktif dalam memberikan pemahanan tentang beragama dan bernegara.
Suasana di ruangan jemaah wanita saat sholat ied di Mezquita Al-Fourkan, Bilbao, Spanyol, 13 Mei 2021
Baca juga: MUNCUL di Video Ponpes Al Zaytun, Artis Lucky Hakim Diperiksa, Saksi Kasus Dugaan Penistaan Agama

"Ini juga kepada penyuluh agama, terutama tokoh-tokoh agama memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar mereka cara beragama dan cara bernegara itu memiliki hak yang seimbang," ucapnya.
Saat ini para penganut ajaran sesat dari paham radikal itu sudah kembali janji setia dan mengakui NKRI.
Janji setia itu disaksikan langsung oleh MUI dan Forkopimda Kabupaten Garut.
Ke depannya, Kemenag Garut akan melakukan penyuluhan rutin secara langsung ke masyarakat umum maupun kepada para mantan penganut paham radikal.
"Door to door lebih efektif, blusukan langsung datang ke rumah, meskipun lama tapi efektif daripada bicara di podium," kata Cece Hidayat.
(*)
Artikel ini diolah dari Surya.co.id
Sumber: Surya
5 Tahun di Indonesia, Bule Jerman Syok Lewat Depan Rumah Ferdy Sambo, Kontras dengan Rakyat Miskin |
![]() |
---|
Misteri Jejak Alvi di Sekolah: Lulusan Pesantren, Kini Duduk di Kursi Tersangka Pembunuhan Sadis |
![]() |
---|
Siapa Timotius Alberto Januar, Binaragawan yang Baru Saja Meninggal Dunia, Ini Profil dan Biodatanya |
![]() |
---|
Viral Wanita Hong Kong Melahirkan dengan Selamat di Usia 58 Tahun, Kisahnya Bak Keajaiban |
![]() |
---|
Kilas Balik Kehidupan Alvi di Pondok: Santri Pendiam yang Kini Jadi Tersangka Mutilasi Sadis |
![]() |
---|